DAFTAR ISI
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak vi
Abstract vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.4. Batasan Masalah 3
1.5. Manfaat Penelitian 4
1.6. Metodologi Penelitian 4
1.7. Sistematika Penulisan 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Kecerdasan Buatan 6
2.2. Sistem Pakar 6
2.2.1. Perbandingan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional
7 2.2.2. Perbandingan Sistem Pakar dengan
Sistem Pendukung Keputusan 8
2.2.3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pakar
9 2.2.4. Arsitektur Sistem Pakar
10 2.3. Forward Chaining
13 2.4. Teorema Bayes
13 2.5. Kontrasepsi
14 2.5.1. Coitus Intteruptus
16 2.5.2.
Metode Ovulasi Billings MOB 16
2.5.3. Kondom 16
2.5.4. Kontrasepsi Oral Pil 17
2.5.5. Suntikan Kombinasi 17
2.5.6. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit AKBK Implan
17 2.5.7. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
AKDR 18
Universitas Sumatera Utara
2.5.8. Metode Operasi Pria MOP Vasektomi
18 2.5.9. Metode Operasi Wanita MOW
Tubektomi 18
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
19
3.1. Analisis Sistem 19
3.1.1. Analisis Permasalahan Sistem 19
3.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem 20
3.2. Permodelan Sistem 21
3.2.1. Use Case Diagram 21
3.2.2. Entity Relationship Diagram ERD 25
3.2.3. Struktur Basis Data 26
3.2.4. Diagram Konteks 28
3.2.4.1. Data Flow Diagram 29
3.3. Perancangan Flowchart 30
3.3.1. Flowchart Sistem 30
3.4. Analisis Permasalahan Teorema Bayes 32
3.5. Perancangan Antar Muka Sistem User Interface 34
3.5.1. Halaman Utama 34
3.5.2. Halaman Konsultasi 35
3.5.3. Halaman Daftar Alat Kontrasepsi 38
3.5.4. Halaman Admin 39
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
43
4.1. Implementasi Sistem 43
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
43 4.2. Antarmuka Pengguna User Interface
44 4.2.1. Halaman Beranda
44 4.2.2. Halaman Konsultasi
45 4.2.3. Halaman Daftar Alat Kontrasepsi
47 4.2.4. Halaman Admin
49 4.3. Pengujian
51 4.3.1. Pengujian dengan Sampel Pria
51 4.3.2. Pengujian dengan Sampel Wanita
55
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
61
5.1. Kesimpulan 61
5.2. Saran 62
Daftar Pustaka 63
Lampiran 65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Perbandingan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar
8 Tabel
2.2. Perbandingan Sistem Pakar Sistem Sistem dengan
Pendukung Keputusan 9
Tabel 3.1.
Skenario Use Case Daftar Alat 22
Tabel 3.2.
Skenario Use Case Daftar User 23
Tabel 3.3.
Skenario Use Case Konsultasi 23
Tabel 3.4.
Skenario Use Case Login 24
Tabel 3.5.
Skenario Use Case Pengolahan Basis Data 25
Tabel 3.6.
Rancangan Tabel User 26
Tabel 3.7.
Rancangan Tabel Admin 27
Tabel 3.8.
Rancangan Tabel Fakta 27
Tabel 3.9.
Rancangan Tabel User 28
Tabel 3.10. Nilai Probabilitas Diisi oleh
Dr. Raymond Ginting, SpOG 33
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar
11 Gambar 3.1.
Use Case Diagram Sistem Pakar
Menentukan Alat Kontrasepsi 21
Gambar 3.2. ERD Sistem Pakar Menentukan Alat Kontrasepsi
25 Gambar 3.3.
Diagram Konteks Sistem Pakar Menentukan Alat Kontrasepsi
28 Gambar 3.4.
DFD Level 1 Sistem Pakar Menentukan Alat Kontrasepsi
29 Gambar 3.5.
Flowchart Sistem Pakar
Menentukan Alat Kontrasepsi 30
Gambar 3.6. Halaman Utama
34 Gambar 3.7.
Halaman Konsultasi – Form Input Data Pribadi
35 Gambar
3.8. Halaman Konsultasi
– Form Pertanyaan 36
Gambar 3.9.
Halaman Hasil Konsultasi 37
Gambar 3.10. Halaman Daftar Alat Kontrasepsi 38
Gambar 3.11. Halaman Admin – Form Login
39 Gambar 3.12. Halaman Admin
– Daftar Nilai Bobot 40
Gambar 3.13. Halaman Admin – Daftar User
41 Gambar 4.1.
Halaman Beranda 44
Gambar 4.2. Halaman Konsultasi
45 Gambar 4.3.
Halaman Pertanyaan 46
Gambar 4.4. Halaman Hasil Konsultasi
47 Gambar 4.5.
Halaman Daftar Alat 48
Gambar 4.6. Halaman Keterangan Alat Kontrasepsi
49 Gambar 4.7.
Form Login 50
Gambar 4.8. Halaman Daftar Nilai Bobot Alat
50 Gambar 4.8.
Sampel Bobot Evidence Pada Setiap Alat Kontrasepsi 51
Gambar 4.9. Data Pribadi
52 Gambar 4.10. Daftar Pertanyaan yang Diajukan Kepada User
53 Gambar 4.11. Hasil Konsultasi
54 Gambar 4.12. Detail Data Pribadi User
55 Gambar 4.13. Data Pribadi
56 Gambar 4.14. Daftar Pertanyaan yang Diajukan Kepada User
57 Gambar 4.15. Lanjutan Daftar Pertanyaan yang
Diajukan Kepada User 58
Gambar 4.16. Hasil Konsultasi 59
Gambar 4.17. Data Pribadi User 60
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia. Salah satu cara untuk mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan
menggunakan kontrasepsi. Namun, jumlah pakar kontrasepsi yang terbatas menjadi salah satu pemicu masyarakat mendapatkan sedikit informasi mengenai kontrasepsi.
Maka, dibangunlah sistem pakar dengan mengaplikasikan metode Bayes untuk menghitung nilai kepastian dan forward chaining dalam proses perunutan untuk
membantu pasangan suami istri dalam menentukan alat kontrasepsi. Penentuan alat kontrasepsi berdasarkan pada evidence yang dipilih user berupa jawaban dari
pertanyaan yang diajukan sistem, dimana semua evidence tersebut akan dihitung dengan teorema Bayes untuk mencari nilai kepastian terbesar. Probabilitas alat
kontrasepsi pria tanpa evidence apapun, yaitu kondom 80 dan MOP 20. Probabilitas alat kontrasepsi wanita tanpa evidence apapun, yaitu pil 6, suntik 4,
AKDR 35, AKBK 15 dan MOW 40. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, diketahui bahwa evidence mengenai kondisi kesehatan user memiliki bobot yang
berbeda terhadap tiap alat kontrasepsi sehingga evidence yang dipilih akan mempengaruhi nilai kepastian tiap alat kontrasepsi.
Kata Kunci :
Sistem Pakar, Forward Chaining, Teorema Bayes, Alat Kontrasepsi, Keluarga Berencana.
Universitas Sumatera Utara
EXPERT SYSTEM SELECTION OF APPROPRIATE CONTRACEPTION FOR MARRIED COUPLE USE BAYES THEOREM
AND FORWARD CHAINING
ABSTRACT
Uncontrolled population growth have a negative impact for Indonesia. One way to control the population is using contraceptives. However, a limited of contraceptive
experts to be one of the triggers so that society get a bit of information about contraception. Then, expert systems built by applying Bayes method to calculate the
value of certainty and forward chaining in the process of tracing to assist couples in determining contraceptive. Determination of contraceptives based on evidence that
selected by user as answers from questions posed by system, where all the evidence will be calculated by Bayes theorem to find the biggest certainty value. The
probability of male contraception without evidence, there are 80 of condoms and 20 of vasectomy. The probability of female contraception without evidence, there
are 6 of pills, 4 of injection, 35 of IUD, 40 implant and 15 of tubektomi. Based on the results of this research, it is known that the evidence concerning of users
health condition has a different weight to each of contraceptives so that the evidence is chosen will affect the value of the certainty of each contraceptives.
Keyword : Expert system, forward chaining, Bayes theorem, contraception.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang pemilihan judul tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Saat ini Indonesia menempati urutan ke-4 negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia. Dikutip dari Geohive.com, yaitu sebuah website yang mengumpulkan berbagai
statistik jumlah penduduk mencatat pada tanggal 4 Mei 2015 jumlah penduduk dunia mencapai 7.306.210.060
penduduk. Berikut adalah 5 negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia, yaitu China di urutan pertama dengan 1.400.414.238 penduduk,
India di urutan kedua dengan 1.279.709.363 penduduk, Amerika Serikat di urutan ketiga dengan 324.632.477 penduduk, Indonesia di urutan keempat dengan
255.221.539 penduduk dan Brazil di urutan kelima dengan 203.379.209 penduduk.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali ini ternyata menimbulkan dampak negatif bagi negara itu sendiri. Contohnya Indonesia, jumlah
lapangan kerja yang tersedia saat ini belum mampu menampung semua penduduk Indonesia
yang akhirnya
mengakibatkan semakin
meningkatnya jumlah
pengangguran. Para pengangguran jika dalam waktu lama belum juga menemukan pekerjaan sebagai sumber pendapatannya, maka akan mulai kehilangan tempat tinggal
dan akan menjadi gelandangan. Gelandangan juga harus hidup dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, namun dengan tidak adanya sumber
pendapatan atau pekerjaan, maka tidak jarang para gelandangan terpaksa melakukan tindak kriminal dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
meningkatnya jumlah penduduk juga sebanding dengan meningkatnya angka kriminalitas.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia berinisiatif membentuk BKKBN, yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional sebagai lembaga pemerintah di Indonesia yang mempunyai tugas
untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk Indonesia melalui pendekatan 4 empat pilar program, yaitu Program Keluarga Berencana KB, Kesehatan Reproduksi KR,
Kelurga Sejahtera KS dan Pemberdayaan Keluarga PK. Selain BKKBN, ada sebuah asosiasi professional independen yang secara khusus fokus pada keamanan
kontrasepsi yang bernama Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia PKMI.
Keluarga Berencana KB dicanangkan pertama kali pada akhir 1970, merupakan gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan
membatasi jumlah kelahiran dan pengendalian fertilitas atau menekan pertumbuhan penduduk tersebut menggunakan kontrasepsi. Adapun tujuan umum gerakan ini yaitu
meningkatkan kesejahteraan ibu, mengurangi angka kelahiran bayi, meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan penjarangan kelahiran, juga meningkatkan
jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. Ada dua macam metode kontrasepsi yang dikenal di masyarakat, antara lain
: 1. Metode sederhana yaitu tanpa alat metode ovulasi billing, coitus
interruptus, dan lain-lain dan menggunakan alat kondom, diafragma, dan
lain-lain; 2. Metode modern yaitu kontrasepsi hormonal pil, suntikan, implan, Intra
Uterin Devices IUD atau alat kontasepsi dalam rahim AKDR,
kontrasepsi mantap vasektomi dan tubektomi.
Sudah 44 tahun program KB berjalan namun pertumbuhan penduduk semakin tidak terkontrol tiap tahunnya. Terbatasnya ahli atau pakar kontrasepsi menjadikan
salah satu pemicu sehingga masyarakat sendiri juga masih kurang mendapatkan informasi tentang apa itu kontrasepsi bagaimana menggunakan alat kontrasepsi yang
baik , apa efek samping dari alat kontrasepsi, dan alat kontrasepsi apa yang tepat bagi masyarakat.
Maka dari itu diperlukan sebuah sistem pakar yang fungsinya nanti membantu dan mempermudah seorang pakar kontrasepsi dalam penyampaian pengetahuannya
Universitas Sumatera Utara
mengenai kontrasepsi khususnya dalam pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai bagi pasangan suami istri. Dengan begitu permasalahan masyarakat Indonesia tentang
kurangnya informasi alat kontrasepsi dapat teratasi. Efek lebih luasnya nanti akan mengurangi peledakan penduduk yang terjadi di Indonesia sehingga pengangguran
dapat berkurang dan kesejahteraan rakyat dapat meningkat.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana menentukan alat kontrasepsi yang tepat untuk pasangan suami istri menggunakan teorema Bayes dan forward chaining.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pakar dengan mengaplikasikan teorema Bayes dan forward chaining untuk membantu pasangan suami istri dalam
pemilihan alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan kondisi mereka.
1.4 Batasan Masalah
1. Alat kontrasepsi yang dibahas ada tujuh yaitu kondom, pil, suntikan, alat kontrasepsi bawah kulit AKBK, alat kontrasepsi dalam rahim AKDR, dan
strerilisasi tubektomi dan vasektomi. Selain itu juga menggunakan dua metode kontrasepsi tanpa alat yaitu coitus interruptus dan metode ovulasi billings MOB.
2. Sistem pakar ini menggunakan metode teorema Bayes untuk menghitung derajat kepercayaan dan metode forward chaining pada proses inferensi.
3. Sistem berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis data .
4. Informasi untuk menyusun rule merupakan fakta yang diperoleh dari pakar dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
1.5 Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Manfaat dari penelitian ini adalah mempermudah ahli kontrasepsi dan membantu masyakarat awam dalam menentukan alat kontrasepsi untuk suami istri sehingga
proses pemilihan menjadi lebih cepat dan efisien juga mengurangi tingkat kesalahan.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pada tahap studi literatur, kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari bahan- bahan ataupun buku-buku referensi, skripsi, jurnal dan sumber lain yang
berkaitan dengan penulisan tugas akhir. 2. Pengumpulan Data
Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data, dimana data yang akan digunakan diperoleh secara langsung dari pakar dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi. 3. Analisis dan Perancangan
Pada tahan analisis dan perancangan dilakukan analisis sesuai dengan kebutuhan seperti cara membangun aplikasi yang mengimplementasikan
metode teorema Bayes dan metode forward chaining, jenis perangkat yang digunakan, pembuatan desain interface, target pengguna, dan hasil yang
diinginkan. 4. Implementasi Sistem
Implementasi sistem dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat pada analisis dan perancangan sistem kedalam
program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis data.
5. Pengujian Sistem Tahan pengujian sistem dilaksanakan dengan mengimplementasikan metode
teorema Bayes dan metode forward chaining dalam pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai untuk pasangan suami istri. Hasil program diuji kemudian
dianalisis perbandingan ketepatan keputusan dengan keputusan pakar. 6. Dokumentasi
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap terkahir yaitu dokumentasi, membuat laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisis dan pengujian dalam bentuk penulisan tugas akhir
beserta kesimpulannya dan menampilkan data-data sebagai bukti dalam bentuk hard copy.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang pemilihan judul tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA