Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homokesdastisitas dan jika berbeda disebut Heterokesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokesdastisitas atau tidak terjadi Heterokesdatisitas. Uji Heterokesdatisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi veriabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika grafik plot menunjukan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian mengemput, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi homokesdatisitas, tidak terjadi heterokesdatisitas Ghozali, 2005:105.

3. Analisis Regresi Berganda

Uji penelitian ini digunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Santoso, 2004:47. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat Y yaitu kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB, sedangkan variable bebasnya terdiri dari : sikap wajib pajak X 1 , kesadaran wajib pajak X 2 , dan pengetahuan perpajakan X 3 . Dengan persamaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = β o + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan : Y = Kepatuhan WP dalam membayar PBB Β o = Konstanta Β 1 = Koefisien regresi sikap WP saat membayar PBB Β 2 = Koefisien regresi kesadaran WP dalam hal pembayaran PBB Β 3 = Koefisien regresi pengetahuan tentang perpajakan oleh WP X 1 = Sikap WP X 2 = Kesadaran WP X 3 = Pengetahuan perpajakan e = Standart Error Untuk menguji hipotesis alat yang digunakan adalah regresi berganda. Dalam penggunaan alat uji regresi berganda terdapat beberapa analisis yang digunakan, yaitu: a. Uji R dan R Square R 2 Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen Ghozali, 2005:83. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. b. Uji Stastitik F Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:84. Kriteria yng dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5. c. Uji Statistik t Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individu terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:84. Kriteria yng dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Independen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Indrianto dan Supomo, 2002:63. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari sikap wajib pajak, kesadaran wajib pajak serta pengetahuan perpajakan. Sedangkan variabel dependen meliputi kepatuhan wajib pajak. a. Sikap wajib pajak X 1 Sikap Wajib Pajak dapat diartikan sebagai pernyataan atau pertimbangan evaluatif dari wajib pajak, baik yang menguntungkan atau tak menguntungkan mengenai objek, orang atau peristiwa Hardika, 2006:77. b. Kesadaran wajib pajak X 2 Kesadaran perpajakan adalah kerelaan memenuhi kewajibannya, termasuk rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi pemerintah dengan cara membayar kewajiban pajaknya.

c. Pengetahuan perpajakan X

3 Pengetahuan perpajakan adalah kemampuan seorang wajib pajak dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo, 2002:63. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya Nurmantu, 2003:148. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian No Variabel Sub variabel Indikator Skala Butir Pertanyaan 1 Sikap Kautsar Riza Salman dan Mochammad Farid 2008 Reaksi Terhadap Peraturan Pajak 1. Sikap Wajib Pajak Terhadap Pelayanan Pajak 2. Sikap Wajib Pajak Terhadap Sanksi Pajak 3. Sikap Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pajak yang Berlaku 4. Sikap Wajib Pajak Terhadap Administrasi Interval 1.Pelayanan di kantor pajak memudahkan saya dalam membayar pajak 2.Sistem pelayanan di kantor pajak sudah berjalan dengan baik 3. Saya membayar pajak karena adanya sanksi dan denda 4. Saya melunasi pajak bumi dan bangunan tepat pada waktunya Pajak untuk menghindari sanksi denda 5. Saya membayar pajak berdasarkan tarif pajak 6. Tarif pajak yang sesuai UU perpajakan memudahkan saya dalam membayar pajak 2 Kesadaran Arief Rachman, Rindah Febriana Suryawati, dan Gita Arasy Harwida 2008 Kerelaan Untuk Membayar Pajak 1 Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kewajiban Membayar Pajak 2. Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Tujuan Pemungutan Pajak 3, Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kebijakan Pajak 4. Kesadaran Wajib Pajak Untuk Memberikan Informasi Interval 1.Saya membayar pajak karena sadar merupakan kewajiban saya sebagai warga negara yang baik 2.Saya berkeyakinan pemungutan pajak hasilnya akan kembali ke masyarakat 3.Saya memahami betapa pentingnya pajak bagi pembangunan nasional 4. Pajak bumi dan bangunan dipergunakan sebagai sumber pendapatan daerah 5.Saya membayar pajak bumi dan bangunan dengan senang hati dan sukarela sesuai kebijakan pajak 6. Saya melaporkan detail perubahan tanah dan bangunan saya 3 Pengetahuan Perpajakan Nur Imaniyah dan Bestari Dwi handayani 2008 Pengetahuan Perpajakan Tentang Tata Cara Membayar Pajak 1. Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Fungsi Pajak 2. Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pajak 3. Pengetahuan Interval 1. Saya mengetahui fungsi atas pajak yang saya bayar 2. Dengan membayar pajak maka pembangunan fasilitas umum menjadi lebih baik 3. Dengan membayar Wajib Pajak Terhadap Pendaftaran Sebagai Wajib Pajak 4. Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Tata Cara Pembayaran Pajak 5. Pengetahuan Pajak Terhadap Tarif Pajak pajak, saya dapat menikmati sarana dan prasarana sebagai kebutuhan umum 4. Pajak merupakan pendapatan negara yang sangat penting 5. Saya mengerti cara mendaftarkan diri sebagai wajib pajak 6. Saya mengerti tata cara pembayaran pajak bumi dan bangunan 7. Saya paham dan mengerti tarif pajak yang akan saya bayar 4 Kepatuhan Wajib Pajak Arief Rachman, Rindah Febriana Suryawati, dan Gita Arasy Harwida 2008 Ketaatan Terhadap Peraturan Perpajakan 1. Membayar Pajak Tepat Pada Waktunya 2. Membayar Pajak Tanpa Ada Pemaksaan 3. Kepatuhan Terhadap Kewajiban Wajib Pajak 4. Kepatuhan Terhadap Sanksi Pajak 5. Melaporkan informasi yang diperlukan Interval 1. Saya membayar pajak bumi dan bangunan dengan tepat waktu 2. Saya menjalankan kewajiban sebagai wajib pajak karena ada paksaan dari pihak fiskus 3. Saya sudah melaksanakan kewajiban sebagai wajib pajak secara benar 4. Sanksi denda pajak bumi dan bangunan memacu saya untuk membayar pajak tepat waktu 5. Keterlambatan dalam membayar pajak bumi dan bangunan akan dikenakan sanksi 6. Saya bersedia melaporkan informasi tentang pajak jika fiskus membutuhkan informasi tersebut

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009

2 37 132

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

0 1 17

BAB II LANDASAN TEORI - PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi pada Wajib Pajak PBB Di Desa Sambirejo Kota Ngawi) - UMBY repository

0 0 31

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG - POLSRI REPOSITORY

0 0 6

PENGARUH PELAYANAN PAJAK KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PENGETAHUANPERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN ILIR BARAT II (DUA) KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN

0 1 15