sebesar 102 dBA untuk lantai atas dan 87 dBA untuk lantai bawah, Unit Pabrik Urea memiliki intensitas kebisingan sebesar 86,5 dBA, Unit Pabrik ZA I III
memiliki intensitas kebisingan sebesar 90,7 dBA, dan Unit Utiliti I memiliki intensitas kebisingan sebesar 93,3 dBA. Kebisingan di lokasi ini merupakan
kebisingan tetap dan ajeg dengan spektrum frekuensi luas steady wide band noise. Pekerja bekerja selama 8 jam perhari yang dibagi menjadi 3 shift kerja.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa intensitas kebisingan yang terjadi melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor PER.13MENX2011 tentang faktor fisik dan kimia ditempat kerja yaitu 85 dBA untuk 8 jam kerja.
PT Petrokimia Gresik sudah melakukan pengendalian kebisingan dan mulai menerapkan beberapa elemen komponen Hearing Conservation
Programme HCP
Program Konservasi
Pendengaran PKP
untuk mengendalikan kebisingan. Namun program khusus PKP secara sistematis belum
diterapkan, hanya beberapa elemen komponen yang sudah diterapkan. Selain itu berdasarkan data hasil pemeriksaan audiometri tahun 2014 di Rumah Sakit PT
Petrokimia Gresik terdapat 4 pekerja mengalami gangguan pendengaran ringan dan 2 pekerja yang mengalami gangguan pendengaran sedang.
Berdasarakan uraian diatas penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian dengan judul
“Dampak Intensitas Kebisingan terhadap Gangguan Pendengaran Auditory Effect pada Pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik
”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu
: “Apakah ada dampak intensitas kebisingan terhadap gangguan pendengaran auditory effect pada pekerja di pabrik I PT Petrokimia
Gresik ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis dampak
intensitas kebisingan
terhadap gangguan
pendengaran auditory effect pada pekerja di pabrik I PT Petrokimia Gresik.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran umum Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
b. Mengidentifikasi intensitas kebisingan di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
c. Mengidentifikasi faktor pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
d. Mengidentifikasi gangguan pendengaran di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
e. Mengidentifikasi pengendalian kebisingan di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
f. Menganalisis hubungan antara faktor pekerja dan gangguan pendengaran pada
pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik. g.
Menganalisis hubungan antara intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran pada pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.2 Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya mengenai
intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran pada pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
1.4.3 Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan ilmu baru tentang kesehatan dan keselamatan kerja khususnya mengenai penelitian tentang intensitas kebisingan dan gangguan
pendengaran pada pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
b. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Menambah referensi dan bahan kepustakaan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja khususnya tentang kebisingan dengan gangguan pendengaran.
c. Bagi PT Petrokimia Gresik
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan upaya terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja terutama dalam hal penanggulangan kebisingan
dan gangguan pendengaran. d.
Bagi Pekerja PT Petrokimia Gresik Sebagai bahan untuk tindakan koreksi diri untuk lebih memperhatikan
aspek keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada diri sendiri, pekerja yang lain dan lingkungan kerja.
7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA