Digester Area Bejana Pemasak

3. Reaksi dengan ekstraktif Selama pembuatan pulp kraft ester-ester asam lemak terhidrolisis hampir sempurna meskipun lilin jauh lebih stabil daripada lemak. Asam-asam lemak larut bersama-sama dengan asam-asam resin sebagai garam-garam natrium dalam lindi pemasak. Karena kayu keras tidak mengandung asam-asam resin , maka sabun tall biasanya ditambahkan pada pemasakan untuk mengurangi kandungan ekstraktif dalam pulp akhir sampai tingkat yang cukup rendah sehingga ”persoalan pengkerakan” dapat dicegah. Beberapa asam lemak tak jenuh dan asam-asam resin terisomerisasi sebagian pada kondisi-kondisi pembuatan pulp kraft. Asam-asam linoleat dan pinoleat yang merupakan tipe-tipe asam lemak dienoat dan trienoat, diubah menjadi isomer- isomernya masing-masing dengan ikatan-ikatan rangkap dua terkonjugasi pada kedudukan-kedudukan 9, 11 dan 10, 12 yang konfigurasinya terutama cis, trans. Dalam hal asam-asam resin umum, perubahan dasar adalah isomerisasi sebagian asam levopimarat menjadi asam abietat. Anggota-anggota lain dari asam-asam resin umum pada dasarnya stabil pada kondisi-kondisi pembuatan pulp kraft. Sjostrom, 1995

2.6 Digester Area Bejana Pemasak

Digester adalah suatu bejana tempat proses pemasakan atau reaksi delignifikasi dari chip berlangsung. Dengan penambahan larutan pemasak kimia, panas, dan tekanan maka lignin akan larut dan chip diubah menjadi pulp. Digester dirancang untuk tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi, mempunyai volume yang cukup untuk menampung chip dan liquor, memiliki konstruksi yang tahan terhadap korosi dan tidak terpengaruh lingkungan luar, serta mempunyai sistem sirkulasi tekanan dan liquor. Universitas Sumatera Utara Ada dua jenis digester yang umum digunakan untuk cooking yaitu batch digester superbatch dan continuous digester. Batch digester berbentuk selongsong atau tabung, berukuran lebih kecil dan lebih pendek dengan volume 300-400 m 3 namun berjumlah banyak di PT RAPP ada 14 buah. Batch digester pada prinsipnya mempunyai sekuen-sekuen atau tahapan schedulling dalam proses pemasakan chip. Jadi dalam batch digester prosesnya dari chip filling hingga discharge dijalankan bertahap atau berurutan dalam masing-masing digester. Sedangkan continuous digester berbentuk silinder yang tinggi dan besar mencapai 60-70 m dengan kapasitas 1000-2000 ton dan berjumlah hanya satu buah ditambah satu buah impregnation bin yang berukuran hampir sama dengan continuous digester. Dalam continuous digester proses berlangsung secara kontinyu terus-menerus, artinya proses mulai dari chip filling sampai discharge tidak dijalankan secara bertahap atau satu per satu karena di dalam continuous digester terdapat zona-zona yang sudah terbagi mulai dari atas hingga ke bawah diantaranya zona impregnasi, heating, cooking, dan washing. Kedua jenis digester terbuat dari stainless steel atau carbon steel karena kraft liquor yang bersifat basa tidak terlalu menyebabkan korosi. Konstruksinya menggunakan plat-plat baja berukuran 2 inchi 51 mm yang dilas dan bagian bawah digester terkadang diperkuat dengan plat yang lebih tebal. Plat-plat baja tidak selamanya tahan terhadap kraft liquor. Kraft liquor juga menyebabkan korosi yang relatif kecil hingga 0,5-1 mm per tahunnya. Korosi dapat tejadi karena adanya NaCl, sulfida, karbonat, logam kontaminan dan zat ekstraktif. Oleh karena itu, plat baja perlu dipertebal secara bertahap agar tahan lama. Kocurek, 1989 Universitas Sumatera Utara

2.7 Variabel – Variabel Proses Pemasakan Chip