Lignin Zat ekstraktif Komponen kimia kayu

polimer rantai lurus tetapi polimer bercabang dimana tidak membentuk unsur kristal dan mikrofibril seperti selulosa. Dalam pengolahan pulp, hemiselulosa bereaksi lebih cepat dari pada selulosa. Dalam kayu, hemiselulosa kebanyakan ditemukan di sekeliling mikrofibril selulosa , dimana hemiselulosa membantu ikatan selulosa. Dalam pembuatan kertas, hemiselulosa berperan untuk membuat kertas lebih kuat. Mimms, 1993

2.2.3 Lignin

Lignin adalah partikel amorf yang bersama selulosa membentuk dinding sel kayu dari pohon . Lignin mempererat material diantara sel dan menembah kekuatan mekanis kayu. Lignin adalah polimer tiga dimensi yang sangat bercabang. Unit penyusun molekul lignin adalah fenilpropan. Suatu molekul lignin memiliki derajat polimerisasi yang tinggi karena ukuran dan struktur tiga dimensinya. Lignin dalam kayu berfungsi sebagai lem atau perekat. Lamela tengah dimana kebanyakan terdiri dari lignin mengikat sel bersama-sama dan memberi bentuk pada kayu. Dinding sel juga mengandung lignin. Dalam dinding sel, lignin bersama hemiselulosa membentuk matriks dimana mikrofibril selulosa disusun. Mimms, 1993

2.2.4 Zat ekstraktif

Senyawa kimia yang merupakan komponen kayu dengan berat molekul rendah adalah Senyawa aromatik fenolat dimana senyawa yang paling penting dari kelompok ini adalah senyawa tanin yang dapat dibagi menjadi tanin yang dapat dihidrolisis dan Universitas Sumatera Utara senyawa flobafen terkondensasi. Senyawa fenolat ini adalah misalnya stilbena, lignan dan flavonoid dan turunannya. Terpena merupakan kelompok senyawa alami yang tersebar luas. Secara kimia, zat-zat ini dapat diturunkan dari isoprena. Dua satuan isoprena atau lebih membentuk mono-, seskui-, di-, tri-, tetra-, dan politerpena. Asam alifatik. Asam lemak jenuh dan tak jenuh tinggi terdapat dalam kayu terutama dalam bentuk esternya dengan gliserol lemak dan minyak atau dengan alkohol tinggi lilin. Asam asetat dihubungkan dengan hemiselulosa sebagai ester. Asam di- dan hidroksi karboksilat terutama terdapat sebagai garam kalsium. Alkohol. Kebanyakan alkohol alifatik dalam kayu terdapat sebagai komponen ester, sedangkan sterol aromatik, termasuk dalam steroid, terutama terdapat sebagai glikosida. Senyawa anorganik. Komponen mineral kayu dari daerah iklim sedang terutama adalah unsur-unsur kalium, kalsium dan magnesium. Unsur-unsur lain dalam kayu tropika, misalnya silikon, dapat merupakan komponen anorganik utama. Komponen lain. Mono- dan disakarida terdapat dalam kayu hanya dalam jumlah yang sedikit tetapi mereka terdapat dalam persentase yang tinggi dalam kambium dan dalam kulit kayu dalam. Jumlah sedikit amina dan etena juga terdapat kayu. Fengel, 1995 Tabel 2.1 Perbandingan Komponen Kimia antara Jenis Hardwood dan Softwood Komponen Hardwood Softwood 1. Selulosa 2. Hemiselulosa 3. Lignin 4. Ekstraktif 45 + 2 30 + 2 20 + 4 5 + 3 42 + 2 27 + 2 28 + 3 3 + 2 Sumber : Pulp Mill Overview, 2000 Universitas Sumatera Utara Tujuan utama pemasakan adalah menghilangkan lignin dan senyawa lain sehingga makin tinggi selulosa semakin baik hasil pulp. Kadar lignin yang tinggi menyebabkan larutan pemasak yang digunakan tinggi. Pengaruh ekstraktif dapat menyebabkan masalah pitch benjolan. Hemiselulosa harus dikurangi tetapi tidak boleh habis dalam pulp karena dapat membantu ikatan antar serat. Anonymous, 2000

2.3 Kayu Keras hard wood dan Kayu Lunak softwood