BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Adhesi mikrobial pada permukaan gigitiruan dapat menyebabkan koloninya berproliferasi dan terjadi pembentukan plak yang akan memberikan efek terhadap rongga
mulut dan kesehatan sistemik. Perlekatan mikrobial ini dapat menyebabkan terjadinya bau mulut,
denture stomatitis
dan berbagai keluhan lainnya yang terkait dengan gigitiruan
.
1
Monroy
et al
melaporkan dari 105 orang yang memakai gigitiruan terdapat 50 pasien
denture stomatitis
dengan pH rata-rata 5,2 ditemukan pada membran mukosa yaitu
Candida albicans
51,4,
Staphylococcus aureus
52,4 dan
Streptococcus mutans
67.6 sedangkan pada gigitiruan ditemukan
Candida albicans
66,7 dan
Staphylococcus aureus
dan
Streptococcus mutans
adalah 49,5.
2
Denture stomatitis
merupakan suatu lesi mukosa yang umum terjadi di Amerika Serikat dan Eropa bagian barat. Prevalensi rata-rata terjadinya
denture stomatitis
di kedua negara tersebut adalah 2,5-18,3 pada usia 35-44 tahun atau 65-74 tahun. Walaupun usia dan
kualitas gigitiruan pasien sendiri tidak mendukung terjadinya kondisi ini tetapi terjadinya stomatitis, hiperplasia dan
angular chelitis
meningkat hampir tiga kali lebih banyak pada pemakai gigitiruan.
3
Gigitiruan adalah suatu alat untuk menggantikan gigi yang hilang didukung oleh jaringan lunak dan jaringan keras dalam rongga mulut. Terdapat dua jenis gigitiruan yaitu
gigitiruan penuh dan gigitiruan sebagian. Gigitiruan penuh adalah suatu alat tiruan yang menggantikan semua gigi-geligi asli yang berhubungan dengan struktur dari maksila dan
Universitas Sumatera Utara
mandibula. Gigitiruan didukung oleh jaringan membran mukosa, jaringan penghubung dan lapisan tulang.
4
Pada penelitian terbaru, diperkirakan pemakaian gigitiruan yang terus menerus serta kebersihan gigitiruan yang tidak memadai menghasilkan akumulasi plak pada permukaan
gigitiruan sehingga terjadi infeksi pada mukosa yang berkontak langsung dengan gigitiruan. Hal ini merupakan tempat pertumbuhan yang ideal untuk jamur dan mikroorganisme
lainnya.
5
Penelitian tambahan menunjukkan bahwa gigitiruan yang terbuat dari
Polymethyl Methacrylate
PMMA paling banyak digunakan, pada bahan ini beberapa organisme dapat dengan mudah membentuk koloni. Organisme
–organisme ini pada awalnya melekat pada permukaan bahan gigitiruan kemudian menembus ke dalam gigitiruan yang poreus dan
membentuk jalan dengan melepas gas selama proses pembuatan polimerisasi.
6
Permukaan yang kasar pada gigitiruan dapat menjadi faktor perkembangan koloni
Candida albicans
dan mikroorganisme lainnya
.
Pemakaian gigitiruan dapat menyebabkan perubahan pada mikroflora rongga mulut pada sebagian individu, lingkungan yang baru ini
bertanggungjawab dalam perkembangan dari sebagian kondisi yang dihubungkan dengan
denture stomatitis
.
7
1.2 Rumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapa persentase
Streptococcus mutans
pada membran mukosa mulut bagian palatal pada pasien
denture stomatitis
yang memakai gigitiruan akrilik penuh rahang atas.
2. Berapa persentase
Streptococcus mutans
pada permukaan dalam gigitiruan pada pasien
denture stomatitis
yang memakai gigitiruan akrilik penuh rahang atas.
3. Apakah terdapat perbedaan persentase
Streptococcus mutans
pada permukaan dalam gigitiruan penuh akrilik rahang atas dan mukosa palatal.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui berapa persentase
Streptococcus mutans
pada membran mukosa mulut bagian palatal pada pasien
denture stomatitis
yang memakai gigitiruan akrilik penuh rahang atas.
2. Untuk mengetahui berapa persentase
Streptococcus mutans
pada permukaaan dalam gigitiruan pada pasien
denture stomatitis
yang memakai gigitiruan akrilik penuh rahang atas.
3. Untuk melihat perbedaan persentase
Streptococcus mutans
pada permukaan dalam gigitiruan akrilik penuh rahang atas dan mukosa palatal.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah seperti berikut :
1. Sebagai masukan bagi bidang ilmu dental material dan prostodonsia agar