MEKANISME ALIRAN AQUEOUS HUMOR Trabecular Outflow Pressure Dependent Outflow Konvensional Uveoscleral Outflow Pressure Independent Outflow Non Konvensional.

4. Aliran darah ke badan siliaris

Penurunan aliran plasma yang sedikit menuju prosesus siliaris tidak menurunkan produksi aqueous humor secara bermakna. Namun vasokonstriksi yang kuat mengurangi laju aliran aqueous humor.

5. Kontrol saraf

Perangsangan saraf simpatis servikal dapat menurunkan produksi aqueous humor.

6. Pengaruh hormon

Baker dan yang lain mempelajari melatonin, progesteron dan desmopresin memiliki efek terhadap laju pembentukan aqueous humor, namun tidak ada yang menemukan efek yang begitu berarti.

7. Regulasi Intraseluler

Kemungkinan guanosin monofosfat siklik merupakan second mesangger beta- bloker, simpatominetik dan penghambat carbonic anhydrase.

8. Penggunaan obat-obatan

Sekresi aqueous humor berkurang oleh karena penggunaan obat seperti beta- bloker, simpatomimetik dan penghambat carbonic anhydrase.

9. Tindakan pembedahan

Tindakan cyclodestructive seperti cyclocryotherapy dan laser ablatio mengurangi produksi aqueous humor.

IV. MEKANISME ALIRAN AQUEOUS HUMOR

Aqueous humor mengalir dari kamera okuli posterior melalui pupil ke kamera okuli anterior, keluar ke aliran sistemik melalui 2 rute berbeda: 2,3,4,9

I. Trabecular Outflow Pressure Dependent Outflow Konvensional

Merupakan aliran utama aqueous humor dari sudut kamera okuli anterior. Kira-kira 90 aqueous humor total dialirkan melalui aliran ini. Aqueous humor dialirkan dari sudut kamera okuli anterior ke trabecular meshwork kemudian ke kanalis schlemm menuju ke vena episklera. Jaringan trabekular dibentuk oleh beberapa lapisan yang masing-masing memiliki inti jaringan ikat berkolagen dilapisi lapisan endotel. Ini merupakan tempat aliran bergantung tekanan. Jaringan trabekular berfungsi sebagai Rodiah Rahmawaty Lubis : Aqueous Humor, 2009 katup satu arah yang melewatkan aqueous humor meninggalkan mata tetapi membatasi aliran dari arah lain tanpa menggunakan energi. Kanalis schlemm dilapisi oleh endotel dan dipotong oleh tubuli. Kanal ini adalah saluran tunggal dengan diameter rata-rata 370 μm. Dinding dalamnya berisi vakuola raksasa yang memiliki hubungan langsung dengan ruang intertrabekular. Kanalis schlemm memiliki lapisan endotel yang komplit dan tidak menempel pada membran basal. Dinding luar berupa sel endotel satu lapis yang tidak berpori. Suatu sistem yang kompleks menghubungkan kanalis schlemm dengan vena episklera, yang kemudian dialirkan ke vena siliaris anterior dan vena opthalmica superior yang selanjutnya diteruskan ke sinus kavernosus. Pengeluaran dari rute trabecular dapat ditingkatkan oleh obat-obatan miotik, simpatomimetik, laser trabeculoplasty dan trabeculotomy.

II. Uveoscleral Outflow Pressure Independent Outflow Non Konvensional.

Diperkirakan 5 – 15 aliran keluar aqueous humor melalui rute ini, tetapi penelitian terbaru mengindikasikan bahwa persentase yang lebih besar dijumpai normal pada usia muda. Pada mekanisme aliran ini, aqueous humor mengalir dari sudut kamera okuli anterior menuju ke otot siliar dan kemudian ke rongga suprasiliar dan suprakoroidal. Cairan ini kemudian meninggalkan mata melalui sklera atau mengikuti saraf dan pembuluh darah yang ada. Aliran ini meningkat pada penggunaan sikloplegik dan obat-obatan adrenergik serta operasi seperti cyclodialisis serta menurun pada penggunaan miotikum. Rodiah Rahmawaty Lubis : Aqueous Humor, 2009 Gambar 4. Rute Perjalanan Aqueous Humor 7 Tekanan Intraokuli TIO Faktor yang banyak mengatur tekanan intra okuli adalah keseimbangan dinamis produksi aqueous humor oleh korpus siliaris dan pengeluarannya melalui kanalis schlemm. Faktor lainnya seperti koroid, volume darah vitreous dan tekanan otot ekstra okuli dapat juga mempengaruhi TIO. 2,6,7 Perubahan berkepanjangan tekanan intra okuli dapat disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu: 2,3,4,7,9 1. Peningkatan pembentukan aqueous humor 2. Peningkatan resistensi aliran keluar aqueous humor 3. Peningkatan tekanan vena episklera Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan intra okuli adalah: 2,3,4,7,9 1. Variasi tekanan hidrostatis dalam kapiler 2. Peningkatan permeabilitas kapiler, menyebabkan pembentukan aqueous yang plasmoid dengan kadar protein tinggi 3. Perubahan tekanan osmotik darah, meningkatkan proses difusi sepanjang dinding kapiler 4. Perubahan volume, seperti perdarahan vitreous 5. Hambatan sirkulasi aqueous humor Rodiah Rahmawaty Lubis : Aqueous Humor, 2009

V. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PEMBENTUKAN DAN ALIRAN AQUEOUS HUMOR