16 berbelanja fashion di mall dan konsekuensi yang ditimbulkan dari berbelanja
fashion di mall yang dilakukan mahasiswa. Suatu penelitianselain memiliki tujuan sebagai dasar dalam proses
kegiatannya juga dapat memberikan manfaat. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai suatu usaha penelitian antropologi dalam melihat kecenderungan perilaku
gaya hidup Shopping Mall pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi dunia pendidikan
serta sebagai bahan informasi bagi masyarakat umum, pemerintah dan pihak- pihak yang membutuhkan terkait dalam melihat gaya hidup Shopping Mall yang
berkembang dan akibatnya bagi mahasiswa di Fakultas Ekonomi USU.
1.6. Metode Penelitian
Mengingat masalah penelitian ini mengenai perilaku konsumtif shopping mall pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, maka penelitian ini dilakukan
dengan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu data akan menjelaskan atau menggambarkan makna serta proses-proses suatu fenomena atau
gejala sosial suatu masyarakat yang diteliti Koentjaraningrat, 1981: 30. Hal ini senada dengan pengertian penelitian etnografi menurut James Spraedly dalam
bukunya Metode Etnografi bahwa etnografi merupakan pekerjaaan mendeskripsikan suatu kebudayaan yang bertujuan untuk memahami suatu
pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Dengan demikian data yang diperoleh dari lapangan dianalisis berdasarkan analisis deskriptif untuk mencoba
17 menggali dan menemukan, serta memahami bagaimana perilaku konsumtif
shopping mall pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Untuk mendeskripsikan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
lapangan sebagai cara untuk memperoleh data-data primer. Di samping itu, data sekunder juga dibutuhkan dalam hal melengkapi data primer yang diperoleh dari
buku-buku, artikel-artikel ataupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah penelitian.
1.7 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 10 mahasiswa Fakultas Ekonomi USU dan 3 informan tambahan dari universitas lain yang peneliti dapatkan di mall. Semua
informan tersebut adalah perempuan karena perempuan lebih sering melakukan kegiatan Shopping Mall dan sangat mengutamakan penampilan dalam berbusana
di bandingkan dengan laki-laki.
1.8 Teknik Pengumpulan Data 1.8.1 Observasi dan Observasi Partisipasi.
Observasi adalah suatu tindakan untuk meneliti suatu gejala tindakan atau peristiwa secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian dengan
cara mengamati. Observasi dilakukan terhadap mahasiswa di Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara. Observasi ini bertujuan, antara lain; 1 mengamati
mahasiswa yang melakukan kegiatan shopping mall dan barang apa saja yang dibeli ketika shopping di mall 2 mengamati tujuan yang mempengaruhi
18 mahasiswa berbelanja fashion di mall 3 mengamati konsekuensi dari berbelanja
fashion di mall. Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi. Partisipasi dimaksudkan bahwa peneliti terlibat dalam keseharian informan.
Pada kegiatan observasi, peneliti mengalami kesulitan karena peneliti harus mencari terlebih dahulu informan. Hasil observasi akan dituangkan dalam
bentuk catatan lapangan. Hal ini nantinya akan memudahkan peneliti untuk membaca kembali informasi yang telah didapatkan. Observasi partisipasi
didukung dengan foto-foto yang berkaitan dengan masalah penelitian.
1.8.2. Wawancara
Wawancara adalah satu-satunya tehnik yang dapat digunakan untuk memperoleh keterangan tentang kejadian yang oleh ahli antropologi tidak dapat
diamati sendiri secara langsung. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan pedomanwawancara. Wawancara mendalam
ditujukan kepada informan. Wawancara yang dilakukan peneliti secara terencana ataupun tidak
terencana sesuai dengan kondisi di lapangan. Peneliti melakukan wawancara di berbagai tempat misalnya seperti: koridor, ruang kelas, kantin, via sosial media
dan juga di mall. Adapun informasi yang ingin diperoleh peneliti melalui wawancara yakni, pengertian Shopping Mall dan barang apa saja yang dibeli
ketika melakukan kegiatan Shopping Mall, tujuan yang mempengaruhi mahasiswa membeli fashion di mall dan konsekuensi yang ditimbulkan dari gaya hidup
berbelanja fashion di mall.
19 Hasil wawancara dituangkan ke dalam catatan lapangan wawancara.
Proses wawancara didukung dengan kamera dan alat perekam suara sejenis smartphone. Peneliti akan berusaha membangun rapport yang baik terhadap
informan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, serta untuk membuat informan menjadi lebih nyaman dan mudah terbuka atas jawaban-
jawaban dari pertanyaan penelitian yang akan ditanyakan kepadanya.
1.8.3. Pengembangan Raport
Peneliti berusaha membangun raport yang baik terhadap informan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, serta untuk membuat
informan menjadi lebih nyaman dan mudah terbuka atas jawaban-jawaban dari pertanyaan penelitian yang akan ditanyakan. Sebelumnya peneliti telah menjalin
raport dengan informan yakni pada saat melakukan pra lapangan pada saat itu informan cukup ramah dan kooperatif saat melakukan wawancara awal, maka
peneliti rasa tidak akan sulit saat melakukan penelitian.
a Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses pengaturan data yang diorganisasikan dalam suatu bentuk atau kategori Moleong, 2000. Data
yang diperoleh dari lapangan akan peneliti analisis secara kualitatif. Dalam hal ini peneliti melakukan pengelompokan data ke dalam kategori-
kategori tertentu dan mencari hubungan-hubungan data tersebut. Proses analisis data ini diawali dengan cara mengumpulkan data-data dari
lapangan baik berupa hasil observasi maupun wawancara serta data-data
20 yang diperoleh dari studi kepustakaan. Kemudian peneliti mengategorikan
data tersebut berdasarkan kategori-kategori yang terkandung dalam data tersebut. Kemudian hasil analisis tersebut dipaparkan dalam laporan hasil
penelitian berupa skripsi.
1.9. Pengalaman Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah pernah melakukan pengamatan sementara ke Fakultas Ekonomi untuk melihat-lihat mahasiswa yang
menggunakan fashion yang sedang popular saat ini. Peneliti mengawali penelitiannya pada tanggal 9 Maret 2015. Tempat pertama yang peneliti kunjungi
adalah sebelah ruang pembantu Dekan III. Di tempat itu banyak Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang sedang duduk-duduk. Ada mahasiswa yang duduk di
lantai di depan ruang dekan sambil bermain laptop dan ada juga mahasiswa yang bercengkrama dengan teman-temannya.
Peneliti berusaha untuk mencari informan yang dirasa bisa mewakili mahasiswa yang “up to date”. Hari itu peneliti tidak banyak menjumpai
Mahasiswa ekonomi yang menggunakan fashion dan aksesoris yang “up to date” padahal di hari-hari biasanya banyak mahasiswa Fakultas Ekonomi USU yang
berbusana “up to date” yang peneliti jumpai. Setelah mengelilingi Fakultas Ekonomi akhirnya peneliti melihat ada kumpulan mahasiswa “hijabers” yang dari
penampilannya sepertinya menyukai kegiatan shopping mall. Peneliti langsung mendatangi mahasiswa tersebut dan menanyakan apakah mereka sering
berbelanja ke Mall. Awalnya mereka terlihat malu-malu dan segan menanggapi
21 pertanyaan penulis. Ternyata dari lima orang yang sedang berkumpul disana
hanya dua orang yaitu Sabrina dan Niki yang suka melakukan kegiatan shopping mall. Banyak informasi yang peneliti dapat dari Sabrina dan Niki. Hal ini
dikarenakan dari lima orang yang sedang berkumpul tersebut beberapa diantara mereka merasa segan untuk menjawab pertanyaan penulis. Peneliti melakukan
wawancara dengan dibantu interview guide dan smartphone sebagai alam perekam wawancara.
Seminggu setelah melakukan penelitian, peneliti kembali lagi ke Fakultas Ekonomi untuk mencari informan. Beruntung pada saat itu peneliti bertemu
dengan teman lama bernama Nancy yang sedang berkumpul di kantin Fakultas Ekonomi. Saat itu Nancy sedang santai bersama teman-temannya, dari
penampilannya teman-teman Nancy seperti “Anak Zaman” karena menggunakan baju dan gadget yang bermerek branded. Lalu peneliti meminta Nancy untuk
mengenalkan ke teman-temannya, ada Linang, Mentari dan Voronica. Peneliti pun duduk bersama mereka, bercerita dan bertanya sambil melakukan wawancara.
Awalnya peneliti tidak ingin memberitahukan mengenai penelitian yang dilakukan agar informasi yang didapat lebih alami tanpa dibuat-buat. Namun
mereka merasa aneh karena peneliti banyak bertanya tentang kehidupan mereka. Akhirnya peneliti memberitahukan maksud dan tujuan peneliti untuk meminta
informasi tentang gaya hidup shopping mall yang sering mereka lakukan. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak masalah jika penulis menjadikan mereka sebagai
informan bahkan Nancy mengatakan bahwa dengan senang hati dia akan membantu peneliti. Jika peneliti memiliki pertanyaan seputar shopping mall maka
22 sebisa mungkin akan mereka jawab. Peneliti pun berusaha meminta pin bbm
mereka dengan alasan supaya mudah menghubungi mereka jika peneliti membutuhkan informasi kembali. Dari hasil wawancara bersama Nancy dan
teman-temannya, peneliti mendapatkan kembali informasi yang dibutuhkan. Beberapa minggu kemudian peneliti kembali datang ke Fakultas Ekonomi
untuk menambah informasi. Peneliti menuju lantai dua lalu mencari informan. Peneliti melihat mahasiswa yang sedang duduk dikelas kosong. Ada Nirwana,
Shinta, Refi dan Novita. Mereka sedang menunggu jam kuliah. Dari pakaian dan sepatu yang dikenakannya sepertinya mereka merupakan pelaku kegiatan
Shopping Mall. Langsung saja peneliti bertanya apakah mereka sering melakukan kegiatan Shopping Mall. Ternyata mereka sering pergi ke Mall untuk melihat-lihat
mode fashion terbaru dan membelinya. Kesempatan bagi peneliti untuk melakukan wawancara kembali. Informan kali ini lebih terbuka kepada penulis
oleh karena itu sangat mudah bagi informan untuk mewawancarai mereka. Di sela-sela wawancara salah satu dari mereka bertanya tentang stambuk dan jurusan
penulis di Fisip USU. Mereka begitu antusias dengan pertanyaan penulis karena membahas kegiatan Shopping Mall yang sering mereka lakukan bersama. Hal ini
dikarenakan mereka semua sangat menyukai kegiatan Shopping Maall sehingga tidak sulit bagi mereka untuk menjawab pertanyaan penulis.
Wawancara penulis dengan ke empat informan ini harus berakhir, ketika salah satu dari mereka, yang bernama Nirwana melirik jam tangannya dan
mengatakan kepada peneliti bahwa jam kuliah mereka akan segera dimulai dan sebentar lagi dosen akan datang untuk mengajar. Akhirnya peneliti mengahkiri
23 wawancara dengan mereka sambil meminta pin BBM dari mereka. Hanya tiga
orang saja yang mau memberikan. Mereka mengatakan bahwa jika peneliti jika ingin mewawancarai mereka lagi maka peneliti dapat menghubungi mereka via
BBM. Setelah mendapatkan informan yang dibutuhkan, peneliti sering bertanya
via BBM dan jika ingin bertemu dengan mereka penulis mengatur jadwal dengan para informan. Peneliti juga berpartisipasi mengikuti kegiatan Shopping Mall
yang dilakukan Nancy dan teman-temannya yang dilakukan di Center Point Mall. Awalnya peneliti merasa canggung ketika berkumpul dengan Nancy dan teman-
temannya, tetapi mereka memberikan respon yang baik dengan peneliti sehingga kami merasa akrab satu sama lain.
Peneliti juga mencari mahasiswa lain di Sun Plaza, Hermes dan Center Point. Ada 3 informan tambahan dari universitas lain seperti Nomensen, Medan
Area dan Methodis untuk menambahkan informasi yang peneliti butuhkan. Dalam mencari informan untuk diwawancara ada rasa mudah dan susah karena peneliti
harus berusaha mengakrabkan diri dengan mereka. Terkadang mereka juga tidak terlalu memberikan respon yang baik, disela-sela wawancara mereka selalu
bermain gadget sambil mengobrol dengan teman-temannya.
24
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara yang dalam tulisan ini selanjutnya akan disingkat menjadi USU adalah sebuah Universitas Negeri yang terletak di Kota
Medan, Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera maupun di Indonesia. Universitas Sumatera Utara
USU pernah masuk dalam sepuluh kampus terbaik di Indonesia versi calon mahasiswa dan orangtua di seluruh Indonesia. Peringkat ini berdasarkan hasil
survei Pusat Data dan Analisa Tempo pada awal tahun 2009. Walaupun Jawa masih menjadi pusat perguruan tinggi terbaik di Indonesia, tetapi sivitas
akademika USU patut berbangga karena menjadi satu-satunya perguruan tinggi terbaik di luar Jawa berdasarkan hasil survei Pusat Data dan Analisa Tempo
tersebut, sekaligus sebagai perguruan tinggi terbaik versi responden di Sumatera Utara.
Tabel 1. Hasil Survei Perguruan Tinggi Terbaik Pusat Data dan Analisa Tempo
No Perguruan Tinggi
Nilai 1.
Universitas Indonesia 1.587
2. Universitas Gajah Mada
1,318