I I PEM BAH ASAN

Dari uraian t ersebut di at as dapat disarikan bahwa prasangka sosial yang m erupakan t indakan m enghukum sebelum m em er iksa dengan baik yang dipengaruhi oleh beberapa fakt or yakni kurangnya penget ahuan dan pengert ian seseorang yang berprasangka t erhadap obyek at au subyek yang diprasangkainya, sehingga m em beri penilaian t anpa didasarkan akan fakt a- fakt a yang sebenarnya. Selain it u fakt or kom unikasi, peranan kelom pok, pendidikan, baik pendidikan form al m aupun pendidikan non form al j uga m em pengaruhi prasangka sosial dalam diri seseorang. 4 . D a m pa k Pr a sa n gk a Sosia l Prasangka sosial m enurut Rose, dalam Gerungan, 1981 dapat m erugikan m asyarakat secara dan um um dan organisasi khususnya. Hal ini t erj adi kar ena prasangka sosial dapat m engham bat perkem bangan pot ensi individu secara m aksim al. Selanj ut nya St eplan et all, 1978 m enguraikan bahwa prasangka sosial t idak saj a m em pengaruhi perilaku orang dewasa t et api j uga anak- anak sehingga dapat m em bat asi kesem pat an m ereka berkem bang m enj adi orang yang m em iliki t oleransi t er hadap kelom pok sasaran m isalnya kelom pok m inorit as. Rosenbreg dan Sim m ons, 1971 j uga m enguraikan bahwa prasangka sosial akan m enj adikan kelom pok individu t ert ent u dengan kelom pok individu lain berbeda kedudukannya dan m enj adikan m ereka t idak m au bergabung at au bersosialisasi. Apabila hal ini t er j adi dalam organisasi at au perusahaan akan m erusak kerj asam a. Selanj ut nya diuraikan prasangka sosial dapat bert ahan dalam j angka wakt u yang lam a karena prasangka sosial m erupakann pengalam an yang kurang m enyenangkan bagi kelom pok yang diprasangkai t ersebut . Kesim pulan yang dapat diam bil dari uraian t ent ang dam pak prasangka sosial di at as adalah bahwa dengan adanya prasangka sosial akan m em pengaruhi sikap dan t ingkah laku seseorang dalam berbagai sit uasi. Prasangka sosial dapat m enj adikan seseorang at au kelom pok t ert ent u t idak m au bergabung at au bersosialisasi dengan kelom pok lain. Apabila kondisi t ersebut t erdapat dalam organisasi akan m engganggu kej asam a yang baik sehingga upaya pencapaian t uj uan organisasi kurang dapat t erealisir dengan baik.

BAB I I I PEM BAH ASAN

PRASAN GKA SOSI AL D AN PERSEPSI TERH AD AP KEH AM PUAN KERJA Sebagaim ana t elah diuraikan dim uka, bangsa I ndonesia t erdiri dari banyak suku bangsa at au kelom pok et nik dan t iap- t iap suku bangsa t ersebut m em punyai kebudayaan dan sej arah perkem bangannya m asing- m asing yang pada akhirnya m em pengaruhi sikap seseorang. Sikap seseorang akan m em pengaruhi perilakunya t erm asuk di dalam nya prasangka sosial. Hal ini sesuai dengan pendapat LaVine, 1977 yang m enyat akan bahwa kebudayaan m em pengaruhi anggot a m asyarakat dalam segala aspek kehidupannya. Selanj ut nya Boesch, 1980 m enyat akan bahwa kebudayaan adalah cara m anusia m enent ukan dan m eneropong lingkungannya, m aka dari it u kebudayaan adalah hasil perilaku m anusia dan kebudayaan j uga m em bent uk sert a m enent ukan perilaku m anusia. Dengan dem ikian j uga diart ik an, bahwa kebudayaan yang dim iliki oleh t iap- t iap suku bangsa yang ada di I ndonesia akan m em pengaruhi segala aspek kehidupan m anusia t erm asuk didalam nya prasangka sosial. Menurut Allport , dalam Marat , 1981 ekspresi sikap prasangka m elibat kan peranan- peranan negat if sepert i m isalnya; penghinaan, ket idak sukaan, kebencian yang kesem uanya m enunj ukkan sikap ant ipat i. Jika dikait kan dengan prasangka sosial yang m engandung dinam ika yang bersifat negat if, m aka sum ber prasangka sosial dapat diakibat kan pendapat m asyarakat yang didasarkan at as pengalam an akt ual pribadi dan t erj adi secara t erburu- buru. Ket idak j elasan dari sum ber ket erangan m engenai obyek at au m asalah, orang at au kelom pok t ert ent u m engakibat kan suat u pandangan yang m enj urus pada prasangka sosial. Prasangka sosial dalam diri seseorang t erj adi dikarenakan adanya perasaan berbeda pada m asing- m asing individu, sehingga t im bul rasa saling m encurigai. Apabila hal ini t erj adi dalam sat u lingkungan t ert ent u, m isalnya perusahaan akan sangat m erugikan Blum er Zanden, 1984 . © 2004 digit ized by USU digit al library 9 Di dalam dunia kerj a, dim ana ada karyaw an pribum i dan non pribum i sering m uncul prasangka sosial. Diduga t erj adinya prasangka ini sebagai adanya akibat adanya perbedaan posisi at au kedudukan j abat an dim ana karyawan non pribum i lebih banyak m enduduki j abat an yang lebih t inggi dibanding karyaw an pribum i sekalipun t ingkat pendidikan karyaw an pribum i lebih t inggi dari karyawan non pribum i. Perbedaan kekuasaan fakt ual sem acam ini m enurut Mar’at 1988 seringkali m em icu t erj adinya prasangka sosial. Selanj ut nya Mar’at , m enguraikan bahw a perbedaan kondisi sosial ekonom i biasanya akan m enj adikan seseorang at au kelom pok t ert ent u m erasa berbeda dengan yang lainnya dan akan cenderung m em iliki prasangka sosial. Upaya m em peroleh keunt ungan dari orang lain j uga diduga dapat m em icu t erj adinya prasangka sosial, sebagaim ana diuraikan Rose dalam Gerungan, 1991 bahwa upaya m em peroleh keunt ungan dari orang lain m erupakan sum ber t erj adinya prasangka sosial dan hal ini t ent unya sangat m erugikan kelom pok, individu yang diprasangkainya. Sedang Mar’at m enguraikan bahwa hubungan sosial dapat m enim bulkan sekaligus m eredam t erj adinya prasangka sosial. Bila hubungan sosial baik, m aka hal t ersebut akan m eredusir t erj adinya prasangka sosial dan bila hubungan sosialnya t idak baik, m aka akan t erbent uk prasangka sosial. Kenet h dan Gergen, 1981 m engem ukakan bahwa prasangka sosial sebenarnya adalah sikap dan t erbent uknya sikap t ersebut berawal dari persepsi. Jadi, prasangka sosial t erint egrasi dalam k epribadian seseorang dan dengan adanya prasangka sosial dalam diri seseorang akan m em pengaruhi persepsinya t erhadap subyek, obyek yang ada di lingkungannya. Selanj ut nya Davidoff, dalam Walgit o, 1991 m enguraikan bahwa m elalui persepsi individu dapat m enget ahui, m enyadari keadaan lingkungan sekit arnya, dan j uga t ent ang keberadaan individu dan kem am puan- kem am puan yang dim ilik inya. Gibson, 1983 m enguraikan bahwa persepsi t erhadap obyek dan subyek dipengaruhi oleh sit uasi, kebut uhan dan perasaan. Dengan dem ikian bila perasaan seseorang diliput i prasangka sosial, m aka akan m em pengaruhi persepsinya t erhadap banyak aspek kehidupan m anusia t erm asuk didalam nya kem am puan kerj a orang lain yang diprasangkainya. Hadi, 1989 j uga m enguraikan bahwa prasangka sosial selalu m em bayangi pengam at an at aupun persepsi seseorang. Orang yang m em ilik i prasangka sosial ser ing m enangkap suat u keadaan, kej adian, at au sit uasi t idak sepert i apa adanya. Tidak j arang prasangka sosial m erum uskan orang ke dalam kepalsuan dan at au ket idak benaran dalam m em persepsikan sesuat u, sepert i halnya kem am puan kerj a orang lain at aupun kelom pok lainnya. Sekalipun prasangka sosial t idak dapat dipisahkan dari sikap seseorang, dim ana sikap ini akan m em pengaruhi t indakan seseorang dalam kehidupan sehari- hari Sherif dan Cant ril dalam Marat , 1981 . Nam un dalam kenyat aan sehari- hari, dapat dit em ui pula bahwa prasangka sosial belum t ent u at au t idak selam anya m em pengaruhi seseorang dalam m em persepsi, apalagi m em persepsi kem am puan yang dim ilik i oleh orang lain Nelson dan Vivekanant han, 1986 . Orang t et ap m am pu m em persepsi orang lain dengan baik dapat dikarenakan adanya proses kognit if unt uk m erespon inform asi st im ulus yang dit erim a individu m enyangkut diri orang lain y ang pada akhirnya m ereka m am pu m em persepsi dengan baik. Sebagaim ana dikat akan Lut han Thoha, 1993 bahwa sekalipun persepsi seseorang sangat t ergant ung pada proses penginderaan, t et api proses kognit if biasanya akan m enyaring dan m enyederhanakan at au m engubah dat a obyek, subyek t ert ent u secara sem purna. Nelson dan Vivekanant han 1986 m engungkapkan bahwa orang akan m engevaluasi orang lain sesuai dengan kwalit as int elekt ual. Art inya orang m enilai orang lain dengan m engenyam pingkan unsur sent im en apalagi yang berhubungan dengan t ugas m ereka. Hal ini m engindikasikan, sekalipun seseorang m em ilik i prasangka sosial pada orang lain, belum t ent u m em pengaruhi persepsinya pada saat ia harus m em persepsi kem am puan kerj a orang lain. Hal lain yang m em ungkinkan orang m am pu m em persepsikan kem am puan kerj a seseorang secara t epat , karena ada kait annya dengan lam anya seseorang it u bergaul dengan orang yang ia persepsikan kem am puannya. Dalam art i int ensit as hubungan yang diperoleh m elalui m asa kerj a pada prinsipnya akan m enj adikan seseorang lebih m am pu m em perhat ikan suat u st im ulus dengan baik dan dengan dem ikian, orang t ersebut m am pu m em persepsikannya dengan lebih baik pula Thoha, 1993 . Selain it u, adanya proses belaj ar at au pem aham an yang diperoleh seseor ang m elalui int ensit as hubungan langsung dalam sit uasi kerj a yang diperoleh dari m asa kerj a. Kondisi inilah yang m enj adikan seseorang m am pu m em persepsikan kem am puan kerj a orang lain dengan baik. © 2004 digit ized by USU digit al library 10 Tingkat pendidikan ikut m em egang peranan dalam m em persepsi kem am puan kerj a seseorang. Hal ini disebabkan karena pendidikan adalah pengalam an yang m em berikan proses pengert ian, perubahan pandangan t erhadap sat u obyek at au subyek, yang sekaligus m enj adikan seseorang sem akin m am pu bert ingkah laku secara t epat dalam berbagai sit uasi Set ianingsih, 1986 . Melalui pendidikan seseorang m em peroleh kecakapan- kecakapan, pengalam an, penguasaan ide- ide yang abst rak. Oleh karena it u t ingkat pendidikan seseorang akan pengaruhinya dalam m em persepsikan dengan lebih baik Crow dan Crow, 1991 . Selanj ut nya Mar’at 1981 m enguraikan bahwa m anusia m engam at i at aupun m em persepsikan sesuat u m elalui k acam at anya sendiri. Art inya, persepsi yang m erupakan proses pengam at an dalam diri seseorang dipengaruhi oleh lat ar belakang individu t ersebut , lat ar belakang pendidikan, budaya, sosial ekonom i, pengalam an dan proses belaj ar yang kesem uanya ini m em berikan bent uk dan st rukt ur t erhadap apa yang dipersepsik annya.

BAB I V KESI M PULAN