KERANGKA PEMIKIRAN Pengelolaan Sumberdaya Perairan Waduk

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN WADUK SECARA OPTIMAL DAN TERPADU RAHMAWATY, S. Hut., MSi. Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Pemanfaatan sumberdaya alam secara luas dan efisien merupakan tuntunan dalam pembangunan nasional. Keperluan akan sumberdaya air terus menerus meningkat baik ditujukan bagi pengairan, keperluan umum dan pemukiman, pengembangan industri, pembangkit tenaga, perikanan, perhubungan, pariwisata maupun maksud lainnya. Upaya pembendungan DAS, genangan atau bentuk sumberdaya air lainnya telah banyak dilakukan dalam rangka memenuhi keperluan air dan tenaganya, untuk itu dibentuk waduk reservoirman made lakes. Pembuatan waduk melalui pembendungan aliran sungai pada hakekatnya akan merubah ekosistem sungai dan daratan menjadi ekosistem waduk. Perubahan ini akan mempunyai dampak, baik positif maupun negatif terhadap sumberdaya dan lingkungannya. Dampak positif maupun negatif yang ditimbulkna adalah sesuai dengan fungsi waduk tersebut, sedangkan dampak negatif dan permasalahan yang paling menonjol adalah pemukiman kembali penduduk asal kawasan yang digenangi, pengadaan lapangan kerja, hilangnya daratan, hutan, perkebunan, dan sumberdaya lainnya termasuk flora, fauna serta dampak ekologi yang merugikan lainnya baru akan terasa dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, maka pembangunan waduk perlu dinilai dan dikaji dengan memperhitungkan arti dan peran pentingnya bagi pembangunan ekonomi dan kemudian memantapkan cara dan teknik pengelolaan sumberdaya perairan waduk agar diperoleh hasil optimal dengan meminimalkan efek atau dampak negatif yang tidak diinginkan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan adanya suatu kajian untuk membahas masalah mengenai pengelolaan sumberdaya perairan waduk secara optimal dan terpadu, untuk mendukung suatu program pengelolaan yang efektif guna menjamin produksi ikan yang optimum dan berkelanjutan dengan tidak mengabaikan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitarnya, yang akan dibahas dalam tulisan ini.

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Krismono 1995, luas perairan danau dan waduk di Indonesia adalah 2,6 juta hektar. Pengelolaan perikanan di perairan waduk penting dan perlu dikembangkan karena sumberdaya alam perikanan akan merupakan sumberdaya hayati pengganti dari lahan daratan yang digenangi. Pola produktivitas perikanan di waduk dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: tipe waduk, kesuburan, dan pengelolaan perikanan. Pada tahap awal penggenangan waduk akan terjadi peningkatan produktivitas perikanan dan mencapai maksimum dalam beberapa tahun. Beberapa tahun kemudian, produksi akan menurun dengan cepat sampai kira-kira setengahnya. Pola ini merupakan ciri khusus dari tipe waduk yang dalam dan berlereng curam. Pada waduk ukuran besar dan dangkal, pola produktivitas perikanannya tidak menurun tajam setelah terjadi peningkatan produksi pada tahap awal, produktivitasnya hanya berfluktuasi kecil dan berada sekitar produksi tertinggi. Pengelolaan perikanan perlu memperhitungkan interaksi antara perikanan tangkap dan perikanan budidaya, antara jenis teknologi yang digunakan, antara kelompok sosial-ekonomi yang berkepentingan, dan antara badan-badan atau sektor-sektor yang terkait dalam pengelolaan dan pemanfaatan waduk. Tujuan dari pengelolaan perikanan di waduk adalah meningkatkan dan mempertahankan produksi dalam keadaan yang mantap, yaitu mendekati tingkat produktivitas yang optimum dan melestarikan lingkungan sumberdaya perikanan. Tujuan dan sasaran-sasaran yang akan dicapai hendaknya disesuaikan dengan arah pembangunan nasional dan kepentingan masyarakat setempat, terutama yang berdiam di sekitar waduk. Pelaksanaan pengelolaan perikanan yang utama adalah meratakan gejala fluktuasi populasi ikan dan meningkatkan hasil perikanan. Pelaksanaan tersebut dapat ditempuh melalui modifikasi lingkungan, pengembangan pengaturan dan pengendalian, introduksi budidaya ikan di waduk dan di wilayah sekitarnya, serta penyuluhan untuk mengembangkan peran serta masyarakat dalammemanfaatkan dan mengelola wadak tersebut. Untuk mendukung suatu program pengelolaan yang efektif guna menjamin produksi ikan yang optimum dan berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan hidup terutama masyarakat di sekitar waduk, maka penulis mencoba menguraikan beberapa hal tentang pengelolaan sumberdaya perairan waduk secara optimal dan terpadu, melalui usaha pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya dan pengelolaan di bidang non perikanan. III. PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN WADUK SECARA OPTIMAL III. 1. Perikanan Tangkap