Pengadilan Negeri Banda Aceh sebagai pengadilan tingkat pertama Judex Factie tidak terlepas dari lembaga peradilan tertinggi yaitu Mahkamah Agung dalam melaksanakan
fungsi dan kewenangannya sesuai dengan visi dan misi yang telah digariskan. Sesuai Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI 2005:4 Visi Mahkamah Agung
adalah mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien, serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan
hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik.
Untuk mencapai Visi tersebut ditetapkan Misi-misi Mahkamah Agung sebagai berikut:
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan, serta
memenuhi rasa keadilan masyarakat; 2.
Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain;
3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat;
4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan;
5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, dan bermartabat serta dihormati ;
6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan.
Namun demikian dengan tidak mengurangi makna dan penghargaan terhadap visi dan misi Mahkamah Agung, maka Pengadilan Negeri Banda Aceh mencoba menyusun dan
mengetengahkan visi dan misi sebagai pedoman pelaksaan tugas dan wewenang.
1. Visi Pengadilan Negeri Banda Aceh
Meningkatkan kredibilitas, citra, wibawa dan martabat peradilan sebagai pelaksana supremasi kekuasaan kehakiman yang bebas, netral, dan terpercaya berlandaskan asas dan
nilai-nilai hukum dengan menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, kepastian hukum dan hak asasi manusia sebagai pelayan hukum dan pengayom yang baik bagi pencari keadilan
dan segenap masyarakat secara sederhana, cepat dan biaya ringan dengan memperhatikan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
2. Misi Pengadilan Negeri Banda Aceh
1. Menerima dan memeriksa setiap perkara yang diajukan dengan menjatuhkan putusan berlandaskan hukum sehingga tercipta rasa keadilan, kebenaran dan kepastian hukum
dalam masyarakat ; 2. Menciptakan peradilan sebagai pemegang kekuasan yudikatif yang tangguh, dihormati
dan dipercaya sehingga menjadi tumpuan pencari keadilan ;
3. Mengedepankan dan mewujudkan peradilan merupakan pilar pelaksaan kekuasaan kehakiman yang bebas, netral dan terlepas dari campur tangan siapapun dalam bentuk
apapun ; 4. Reformasi dan globalisasi menandai era keterbukaan, maka peradilan harus
melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas ; 5. Memberikan pelayan yang ramah, cepat dan biaya murah terhadap pencari keadilan
atau siapapun yang memerlukan jasa atau bantuan dari pengadilan secara efektif, efisien, bermartabat dan bermanfaat ;
6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM aparat pengadilan sebagai pelayan yang baik dan berkualitas dan fasilitas kantor yang memadai untuk
memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat sehingga pengadilan tidak berkesan angker dan menakutkan, melainkan dibutuhkan dan dicintai ;
C. Rencana Strategis Renstra
Untuk meningkatkan pelayanan hukum dan mendongkrak citra baik pengadilan perlu disusun Rencana Kerja yang strategis agar dalam melaksnakan tugas, fungsi dan
kewenangan berlangsung terarah, tepat waktu, sesuai tujuan dan berdaya guna. Renstra Pengadilan Negeri Banda Aceh yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal
sebagai berikut: 1. Penanganan Perkara
a. Memprioritaskan pemeriksaan perkara yang menarik perhatian masyarakat seperti
korupsi, terorisme, narkotikapsikotropika, illegal logging, dan pencucian uang; b.
Mempercepat proses pemeriksaan perkara dan minutasi perkara; c.
Mempercepat pengiriman berkas perkara banding, kasasi dan Peninjauan Kembali; d.
Segera melaksanakan eksekusi terhadap perkara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. Dengan semakin meningkatnya volume perkara pidana dan telah adanya penambahan
hakim, serta pemusatan pemeriksaan perkara pidana korupsi di wilayah Aceh pada Pengadilan Tipikor Banda Aceh, maka akan mempertahankan 5 lima hari sidang
dalam seminggu; 2. Pelaksanaan Kerja
a. Meningkatkan disiplin kerja dan pengawasan internal dengan mengambil tindakan
terhadap aparatur yang indisipliner baik dalam kedinasan maupun diluar kedinasan karena melakukan perbuatan tercela;
b. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM dengan mengirim aparatur
pengadilan mengikuti berbagai pelatihan dan seminar; c.
Mengupayakan penambahan buku perpustakaan untuk meningkatkan kemampuan administratif dan teknis dari personil pengadilan;
3. Administrasi a.
Meningkatkan penggunaan sistem komputerisasi dalam penyimpanan data perkara, personalia, keuangan dan data lainnya sehingga mudah diakses, dilihat dan diperoleh;
b. Meningkatkan kecakapan tenaga yang mengoperasikan komputer dengan mengikuti
kursus dan pelatihan; 4. Keuangan
Menyusun rencana kegiatan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan dalam DIPA, dan mengawasi agar pelaksanaannya sesuai dengan skedul atau program kerja serta sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. 5. GedungBangunan
Perawatan dan perbaikan gedung kantor secara periodik berupa perbaikan plafon dan pengecatan gedung.
6. Fasilitas dan Lingkungan Kantor a.
Menambah fasilitas kantor untuk kenyamanan bagi pencari keadilan dan pengunjung selama menunggu proses sidang.
b. Meningkatkan kebersihan dan penghijauan di lingkungan kantor agar tampak asri,
dalam menunjang program tahun kunjungan wisata dari Pemerintah.