I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG A. Profil Singkat Universitas Tanjungpura Untan
Untan didirikan pada tanggal 20 Mei 1959 sebagai perguruan tinggi swasta dengan nama Universitas Daya Nasional oleh Yayasan Perguruan Tinggi Daya Nasional. Tenaga
pengajar pada waktu pertama kali berdiri adalah para sarjana dan sarjana muda yang ada di daerah Kalimantan Barat. Universitas Daya Nasional kemudian dinegerikan
menjadi Universitas Negeri Pontianak Unep berdasarkan SK Menteri PTIP Nomor 53 tahun 1963, tanggal 16 Mei 1963.
Sesuai dengan perkembangan politik dan kenegaraan pada tahun 1965, Unep berganti nama menjadi Universitas Dwikora pada tanggal 14 September 1965.
Selanjutnya, dengan surat keputusan Presiden RI Nomor 171 tahun 1961 terhitung tanggal 15 Agustus 1967, ditetapkan kembali perubahan nama dari Universitas Dwikora
menjadi Universitas Tanjungpura Untan yang akhirnya bertahan hingga sekarang . Hingga saat ini Untan memiliki sembilan Fakultas dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3
dan Pendidikan Profesi.
B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Tanjungpura Untan Visi
Pada tahun 2020 Untan menjadi institusi preservasi dan pusat informasi ilmiah
Kalimantan Barat serta menghasilkan luaran yang bermoral Pancasila dan mampu berkompetisi baik di tingkat daerah, nasional, regional maupun internasional
Misi Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
secara berkualitas sehingga, dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta mampu memberikan arah bagi pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-
masing.
Tujuan Untan sebagai lembaga pendidikan, lembaga ilmiah dan lembaga kemasyarakatan
mempunyai tujuan sebagai berikut : Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
kesenian.
Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional
C. Rencana Pengembangan Kawasan dan Kampus Universitas Tanjungpura Untan
Modernisasi kampus Untan bertujuan untuk mencapai Untan sebagai pusat pendidikan unggulan di Kalimantan Barat. Perbaikan fasilitas fisik di universitas
diharapkan dapat meningkatkan layanan universitas untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peningkatan tersebut juga akan disertai dengan
peningkatan kualifikasi staf dan kompetensi. Dengan pelaksanaan pembangunan ini, visi Untan sebagai lembaga preservasi dan pusat informasi ilmiah di Kalimantan Barat
akan segera tercapai. Dalam mencapai visinya, Untan memiliki misi untuk melakukan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memungkinkan
lulusan untuk mengikuti perkembangan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembangunan ini akan didanai oleh pinjaman dari Islamic Development Bank IDB melalui perjanjian Istisnaa dan dana dari Pemerintah Indonesia RI. Dana dari IDB
sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan gedung baru dan peralatan laboratorium, sedangkan dana dari Pemerintah Indonesia akan digunakan untuk
pengembangan staf, revitalisasi kurikulum, memberikan hibah penelitian dan manajemen proyek. Pembangunan gedung ini diharapkan akan selesai dalam waktu dua
tahun.
Pembangunan ini diharapkan dapat memberikan sarana yang komprehensif dan fasilitas yang akan mendukung Untan secara keseluruhan dalam melakukan kegiatan
penelitian dan pengajaran serta pengabdian terhadap masyarakat. Pertimbangan konsep desain sebagai berikut:
Fungsional, dengan penekanan pada ruang yang dapat mendukung fungsi
utama dari proses pengajaran, pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung proses pendidikan.
Hemat energi, dalam rangka mendukung isu-isu lingkungan dan
mengantisipasi krisis energi global dengan desain bangunan yang hemat energi listrik dan ramah lingkungan.
Pemeliharaan rendah, kemudahan pemeliharaan bangunan menjadi
pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan bentuk fasad dan bahan bangunan.
Modernisasi kampus, wilayah dan lingkungan kampus yang memiliki citra
sebagai kampus hijau dengan tampilan arsitektur kontemporer, baik berupa paduan arsitektur modern dan gaya lokal arsitektur tampil pada wujud
estetika, karakter dan citra bangunan pendidikan tinggi.
Terpadu dan bangunan kampus yang multifungsi, dengan kapasitas dan
kualitas standarisasi yang modern dan terintegrasi. Pembangunan ini akan mengambil lokasi di bagian selatan kampus Untan.
Pembangunan yang terdiri dari kegiatan berikut: 1. Pembangunan Gedung Baru
a. Pembangunan gedung baru terdiri dua bangunan ruang kelas gedung perkuliahan masing-masing empat lantai dengan luas total 7.400 m2, satu
bangunan laboratorium sains dasar empat lantai total area 4.680 m2, satu
bangunan perpustakaan tiga lantai total area 5.270 m2 dan satu bangunan gedung serbaguna tiga lantai total area 5.130 m2; Bangunan ruang kelas
masing-masing terdiri dari 10 unit ruang kecil, 5 unit ruang ukuran menengah, 2 unit ruang ukuran besar, 4 unit ruang umum lobi satu lobi untuk setiap lantai,
kantor dan ruang dosen, ruang pertemuan, ruang ibadah, dan fasilitas pendukung toilet, dapur, penyimpanan, dll. Gedung laboratorium ilmu dasar
terdiri dari kantor dan ruang dosen, 4 unit lobi ruang umum satu lobi untuk setiap lantai, 6 unit ruang diskusi, 2 unit laboratorium biologi, 2 unit
laboratorium kimia, 2 unit laboratorium fisika , 2 unit laboratorium bahasa, 4 unit laboratorium komputer, 2 unit ruang menggambar studio dan survei, ruang
ibadah dan fasilitas pendukung kamar mandi, toilet, dapur, penyimpanan. Gedung perpustakaan utama terdiri dari kamar koleksi, ruang baca, ruang
diskusi, ruang perpustakaan digital, ruang multimedia, ruang katalog, ruang sirkulasi, ruang pemulihan koleksi, kantor, ruang rapat, ruang bersama lobi dan
kantin. Gedung serbaguna terdiri dari 4 unit ruang teater 2 besar, 2 medium, 6 unit
ruang konferensi satu besar, 2 menengah, 3 kecil, ruang pendukung termasuk ruang kontrol, 10 unit ruang diskusi dengan dinding partisi bisa lepas, ruang
ibadah, fasilitas pendukung toilet, dapur, penyimpanan, dll.
b. Infrastruktur: jalan, taman plaza, drainase, lansekap, fasilitas penyandang cacat, infrastruktur dan lingkungan dan rayap pencegahan bahaya;
Utilitas: instalasi listrik, saluran telepon, lift, sound system, pompa air, tangki tanah, menara air, perlindungan kebakaran, interior furnitur termasuk
penampilan arsitektur
c. Peralatan, furnitur dan perlengkapan untuk: 1. Laboratorium Ilmu Dasar: Meja lab, lemari penyimpanan, loker, meja
pembicara, meja resepsionis, papan pengumuman, papan tulis, pantry set, braket otomatis untuk proyektor LCD, dinding partisi, struktur dan
konstruksi rumah kaca, lemari, desain kedap suara untuk studio bahasa.
2. Perpustakaan Utama: rak buku rak majalah koran, meja komputer, loker, meja resepsionis, papan pengumuman, papan tulis, pantry set, braket
otomatis untuk LCD proyektor , 3. Gedung Serbaguna: meja Speaker, meja resepsionis, papan pengumuman,
loker. 4. Kelas Gedung Kuliah: Locker, pantry set, meja recepsionist, paste board.
2. Infrastruktur Pendukung Pengembangan infrastruktur pendukung terdiri atas sistem sirkulasi yang
meliputi sirkulasi untuk kendaraan dan pejalan kaki, jalur sepeda, tempat parkir, ruang terbuka hijau dan daerah terbuka, lanskap, integrated drainage
termasuk kolam, aksesoris plaza dan jalan.
Sistem sirkulasi dan garis penghubung jaringan jalan dan pergerakan, kendaraan bermotor dan sirkulasi sepeda, sirkulasi pejalan kaki termasuk
penyandang cacat, dan sarana sistem transit, sistem parkir, lingkungan perencanaan saluran layanan dan sistem jaringan penghubung.
Perencanaan sistem ruang terbuka hijau tidak hanya dibentuk sebagai elemen tambahan atau elemen setelah sisa proses desain arsitektur selesai, tetapi juga
dibuat sebagai bagian integral dari keseluruhan lingkungan. Penataan sistem ruang terbuka hijau untuk desain sistem dan tata kelola air
yang membentuk karakter atau suasana lingkungan akademis serta memiliki peran penting, baik peran ekologi, rekreasi dan estetika terhadap lingkungan
sekitarnya, dan memiliki karakter terbuka yang mudah diakses.
Wajah Jalan, yaitu desain elemen fisik dan non-fisik untuk membentuk lingkungannya sebagai ruang publik, khususnya bentuk jalan yang akan
memperkuat karakter rancangan yang lebih besar dan terdiri dari: Suasana jalan dan bangunan;
Street furniture; Suasana pedestrian;
Unsur vegetasi; Unsur sistem informasi dan simbol jalan;
Elemen billboard informasi di jalan. Kegunaan sistem infrastruktur dan lingkungan jaringan mencakup air bersih,
air limbah, drainase, jaringan limbah padat, gas dan jaringan listrik, serta jaringan telepon, Jaringan sistem kebakaran dan sistem jaringan penyelamatan
atau jalur evakuasi.
Di area ruang terbuka hijau di Untan diperlukan penambahan sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan mampu menampung kegiatan yang
menjadi ciri khas dari sebuah lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana untuk mendukung ruang terbuka hijau yang dapat memenuhi kebutuhan untuk
memfasilitasi kegiatan yang mendukung lingkungan yang akademis. Fasilitas yang terdiri dari:
Sepeda dan jalur pejalan kaki dengan jenis perkerasan menggunakan bahan perkerasan yang dapat menyerap air dan dilengkapi dengan
pohon-pohon rindang di trotoar; Area duduk disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan khususnya
keberadaan taman dan plaza; Area seni untuk menampilkan sisi kreativitas pengguna;
Fasilitas olah raga di taman lingkungan Untan; Fasilitas Informasi papan Signage dan informasi yang menceritakan
sejarah atau prestasi dari Untan; Fasilitas yang nyaman dan bersih.
Lingkungan Untan didominasi oleh konsep penggunaan vegetasi lokal yang menjadi ciri khas daerah Kalimantan Barat. Upaya ini sebagai salah satu cara untuk memperkuat
identitas lingkungan Untan. Ruang terbuka hijau ini diharapkan sebagai ruang publik bagi pengguna di lingkungan Untan.
D. Isu Kontemporer Akses Publik Dalam Lingkungan Kampus. Kawasan kampus Untan yang