Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
19
C. Saran-Saran
Bertitik tolak dari pengkajian potensi sekolah dan temuan-temuan permasalahan dalam menjalankan program supervisi pada tahun pelajaran
yang lalu, maka SMP Negeri Satu Atap 1 Limbangan berupaya untuk meningkatkan prestasinya. Dengan terwujudnya program kerja sekolah
sebagai pedoman kinerja maupun untuk penelitian sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi program kerja. Pada kesempatan ini kami
mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Hendaknya kepada setiap guru dan karyawan Tata Usaha lebih giat lagi
untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya serta mempertinggi sikap profesional yang positif.
2. Hendaknya kepala sekolah lebih berupaya lagi memberi dorongan, membina dan memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk selalu
meningkatkan kemampuan dalam mengelola sistem pembelajaran bervariasi
3. Hendaknya Dinas Pendidikan lebih sering lagi memberikan pelatihan- pelatihan, bantuan fisik serta memberikan pembinaan kepada guru-guru.
4. Dalam upaya memberikan bantuan dari pihak pemerintah kepada sekolah, maka pengelola sekolah perlu “mengeksplorasi” potensi-potensi
sekolah yang dapat menjadikan peluang untuk maju dan berkembang, serta mempunyai “selling point” yang tinggi.
5. Kesungguhan dan disiplin serta harapan kinerja pengelola sekolah merupakan salah satu faktor terpenting dalam peningkatan kinerja
proses pengajaran dan pembalajaran.
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
20
6. Jika tindakan kepala sekolah terhadap guru dan guru terhadap siswa normatif, maka akan berpengarug terhadap kualitas kegiatan belajar
mengajar
E. Implikasi Pendidikan
Essensi dari pendidikan yang diselenggarakan di sekolah, adalah terjadinya tatanan nilai kehidupan manusia secara mikro. Sekolah
merupakan lembaga formal berfungsi sebagai wadah pengembangan budi- daya siswa melalui transfer nilai yang terkandung dalam kurikulum, yang
termuat dalam kandungan kompetensi setiap mata pelajaran. Pemahaman secara lebih mendalam, bahwa setiap kompetensi dasar inklusif dengan
nilai-nilai kecakapan hidup manusia. Prosesinya dalam bentuk lembaga formal jelas, bahwa acuan pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah
bertujuan membekali generasi penerus siswa sebagai aset pemimpin masa yang akan datang.
Dengan acuan tersebut, maka sekolah berfungsi sebagai mediafasilitas untuk membekali berbagai ilmu dasar dalam rangka
membentuk manusia yang kreatif, inovatif dan mandiri. Sehingga mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dimasa mendatang.
Secara yuridis formal dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidkan Nasional No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya, dalam upaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan
Program Supervisi SMPN Satu Atap 1 Limbangan 2010-2011
21
yang diperlukan dirinya dalam realisasi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Implikasi pendidikan dalam nuansa era globalisasi sebagai gambaran kehidupan mayarakat modern, memberikan kontribusi dan konstelasi
wahana perjuangan, upaya dan prestasi sehubungan dengan hak setiap warga negara mempunyai kesempatan yang luas meraih kedudukan yang
setinggi-tingginya dalam kehidupan mayarakat. Sekolah merupakan pendidikan formal, akan dapat memberikan peluang yang seluas-luasnya
bagi kemajuan seseorang. Karena tata nilai pelaksanaan pendidikan merupakan wahana sosial dalam memobilisasi diri untuk mencapai tujuan
yang diharapkan, dengan kompetesi yang sehat dan terbuka serta tidak mengindahkan untuk senantiasa membangun kerukunan, kebersamaan.
Dalam kepentingan kehidupan manusia, pendidikan yang diselenggarakan di sekolah harus dapat berperan untuk dapat
meningkatkan mutu kehidupan yang elbih baik, yang selalu ada indikasi peningkatan dari generasi kegenerasi berikutnya. Dampak dari implikasi
pendidikan sebagai media dalam upaya memperbaiki tata nilai kehidupan kearah yang lebih baik, maka proses pendidikan perlu memperhatikan
empat pilar yang dikemukakan UNESCO, sebagai landasan pelaksanaan proses pendidikan secara umum. Di susun sebagai berikut, adalah :
Learning to know, Learning to do, Learning to live together, Learning to be