Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002 tentang

42 Hak untuk menentukan sendiri merupakan prinsip dasar yang dimuat dalam ketentuan awal kedua Kovenan tersebut. Deklarasi Muscat 2002 merupakan perkembangan yanng kontemporer berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual dan pengetahuan tradisional, namun pemegang hak pengetahuan tradisional melakukan perbuatan yang merugikan pemegang pengetahuan tradisional.

9. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana KUHP dan KUHAP Selain melalui gugatan secara hukum perdata, apabila memang diperlukan hukum upaya terakhir yang dapat dilakukan adalah melalui hukum pidana, sebagaimana diatur di dalam KUHP. Misalnya dalam hal dengan sengaja atau tanpa hak menggunakan pengetahuan tradisional. Selanjutnya apabila diduga perbuatan pidana tersebut terjadi, maka Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Direktorat Jenderal dapat melakukan penyidikan sebagaimana diatur dalam KUHAP.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah . Peran pemerintah daerah dalam mengelola pengetahuan tradisional sebagai aset intelektual daerah menjadi terbuka seiring dengan berlakunya Undang- Undanng No.. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Hal ini berhubungan erat dengan Pasal 13 ayat 2 undang-undang tersebut menyatakan sebagai berikut : “Urusan pemerintah provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan” Hal serupa juga berlaku bagi Pemerintah KabupatanKota sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 2. Dari ketentuan tersebut pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa pemerintah daerah memiliki peranan penting dalam mengelola potensi pengetahuan tradisional yang ada di daerahnya, dan diharapkan pengelolaan tersebut dapat berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah yang bersangkutan. 43

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002 tentang

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sisnasiptek. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sisnasiptek dinyatakan bahwa pemerintah daerah berfungsi menumbuhkembangkan motivasi, pertumbuhan serta sinergi unsur kelembagaan, sumber daya, dan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah pemerintahanna sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pasal 20 ayat 1. Dalam rangka melaksanakan fungsi tersebut, pemerintah daerah wajib merumuskan kerangka kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di daerahnya, sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Pasal 20 ayat 2, 3, dan 4. Selanjutnya dalam Pasal 23 ayat 2 dalam Undang-Undang ini menyatakan bahwa: “Pemerintah menjamin perlindungan bagi pengetahuan dan kearifan lokal, nilai budaya asli masyarakat, serta kekayaan hayati dan non hayati di Indonesia” Dalam pasal ini, pemerintah menjamin perlindungan nilai budaya asli masyarakat namun tidak disertai pengaturan dan definisi yang jelas budaya asli masyarakat.

12. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan