Laporan Tahunan 2008
4. Disamping hal tersebut diatas, salah satu kelemahan dari administrasinya adalah belum lancarnya arus pelaporan dari Bank
Nagari Cabang di daerah KabupatenKota ke Kantor Pusat Bank Nagari di Padang maupun ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera
Barat.
5. Tindakan Yang Sudah DilakukanKebijakan a. Melakukan Pembinaan peternak penerima dana KMK-PER dan
LTN di 14 KabKota se Sumatera Barat yaitu : Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kota Padang
Panjang, Kota Solok, Kab. Padang Pariaman, Kab. Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Kab. Tanah
Datar, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Agam dan Kab. Dharmasraya.
b. Melakukan penagihan dengan melibatkan Satpol PP Provinsi Sumatera Barat yang pernah dilaksanakan di Kabupaten Padang
Pariaman, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. c. Membuat surat kepada Kepala Dinas PeternakanYang
Menangani Fungsi-Fungsi Peternakan di KabupatenKota yang mendapat alokasi dana KMK-PER dan LTN, agar dapat
meningkatkan pembinaan dan penagihan kepada yang bersangkutan, melalui surat Nomor 524.2 100 Binus-2008
tanggal 12 Februari 2008.
d. Melakukan koordinasi dengan pihak Bank Nagari Pusat di Padang tentang permasalahan tunggakan nasabah keredit MK-
PER dan LTN dan arus pelaporan dari masing-masing Bank Nagari di daerahcabang.
2. Pertemuan Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan Di Sumbar
Sejalan dengan berkembangnya iklim usaha dibidang peternakan di Sumatera Barat terutama dalam hal kemitraan, telah terdapat
beberapa Perusahaan Inti yang berkiprah dalam bidang Perunggasan diantaranya PT. Fajar Makmur Utama FMU atau yang saat ini disebut
PT. Minang Ternak Sejahtera MTS, PT. Primatama Karya Persada PKP, PT. Sumatera Mitra Mandiri SMM dan PT. Minangkabau Jaya
Farm yang saat ini disebut PT. Chiomas Jaya Farm yang mewadahi peternak plasma lebih kurang 484 kk. Dengan berjalannya waktu
terdapat beberapa permasalahan yang mungkin terjadi baik antara Perusahaan Inti dengan Plasma maupun diantara sesama Perusahaan
Inti dalam hal perebutan wilayah kerja maupun perekrutan peternak plasma barunya. Disamping itu seringkali Dinas Instansi Terkait
pada Wilayah Kab. Kota tidak mengetahui keberadaan Perusahaan Inti sehingga mereka tidak mengetahui apa permasalahan yang
dihadapi oleh petani di wilayah kerja mereka ataupun apabila suatu saat terjadi wabah yang tidah diharapkan pada peternak plasma hal
ini merupakan tanggungjawab Petugas Instansi terkait di Kab Kota.
18
Laporan Tahunan 2008
Untuk itu perlu adanya suatu kegiatan yang dapat memfasilitasi keberadaan kemitraan di Sumatera Barat.
Dasar Pelaksanaan kegiatan ini adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA – SKPD Dinas
Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2008, dimana tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Mempertemukan Perusahaan Inti dengan peternak Plasma ayam
potong dalam rangka saling memperkuat hubungan yang telah terjalin selama ini.
2. Menghimpun permasalahan yang ada dan mencarikan solusi pemecahan masalah guna membina hubungan kemitraan
yang selalu harmonis. 3. Mencari peluang-peluang baru dalam pengembangan usaha
terutama dari sumber - sumber pembiayaan BUMNBUMD.
Sasaran kegiatan Pertemuan Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan
Perunggasan adalah : 1. Peternak ayam potong yang bermitra dengan Perusahaan Inti
dalam kemitraan ternak ayam potong. 2. Perusahaan Inti di wilayah kerja di Kab.50 Kota, Kota Payakumbuh,
Kab. Pdg. Pariaman, Kab. Sijunjung dan Kota Padang 3. Petugas DinasInstansi teknis yang terkait di Kab.50 Kota, Kota
Payakumbuh, Kab. Pdg. Pariaman, Kab. Sijunjung dan Kota Padang yang mempunyai wilayah kerja dalam pola kemitraan.
Pertemuan ini diikuti oleh 47 orang peserta dengan rincian : 1. Dinas Peternakan Prop. Sumbar
: 3 orang
2. Narasumber :
3 orang 3. Kepala Dinas Peternakan Kab.Kota
: 6 orang
4. Perusahaan Inti - PT. Mitra Ternak Sejahtera MTS
: 2 orang
- PT. Primatama Karya PersadaPKP : 2 orang - PT. Sumatera Mitra Mandiri SMM :
2 orang - PT. Chiomas Jaya Farm
: 2 orang
5. Peternak Plasma : - Kota Padang
: 5 orang
- Kota Payakumbuh :
4 orang - Kab. Padang Pariaman
: 5 orang
- Kab. 50 Kota :
5 orang - Kab. Swl. Sijunjung
: 4 orang
- Kota Pariaman : 4 orang
47 orang
Pertemuan Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat ini telah dilaksanakan selama 1 satu hari pada
19
Laporan Tahunan 2008
tanggal 18 Desember 2008 bertempat di Hotel Pangeran City Padang dengan Narasumber terdiri dari :
1. Kepala Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat 2. Dekan Fakultas Peternakan UNAND Padang
3. Divisi Mikro Banking Bank Nagari BPD Sumbar
Biaya pelaksanaan pertemuan Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat ini dibebankan pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA – SKPD Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2008.
Hasil Pertemuan Pertemuan Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan:
1. Seandainya ditemukan kendala di Bank Nagari sewaktu mengajukan kredit KKP-E agar berkoordinasi dengan Bapak
Zulfaksi dan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. 2. Rancangan Perda Kemitraan Ayam Potong akan segera
diselesaikan, sebelumnya akan disebarkan kepada pihak terkait untuk koreksi tentang konsepnya.
3. Pada pertemuan kemitraan tahun 2009 dari pihak inti akan dihadiri oleh penentu kebijakan, yang akan mengundang
adalah Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Barat. Nama-nama dari pihak inti yang akan hadir yaitu ; Eko Priyono PKP, Boby
SMM, Drh. Darmansyah MTS.
4. Dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupatenkota agar lebih aktif dalam membinamenginventarisasi jumlah inti
maupun plasma di KabupatenKotanya masing-masing. 5. Asosiasi peternakan ayam potong agar melakukan
pembinaanpengawasan terhadap perkembangan ayam potong dilokasinya masing-masing.
6. Bank Nagari tidak perlu ragu untuk memberikan kredit untuk pengembangan ayam broiler di Sumatera Barat karena
potensinya pengembangannya sangat besar dilihat dari ketersediaan pasar dan adanya pihak inti yang bersedia
sebagai apalis.
7. KKP-E untuk sub sektor Peternakan sebaiknya diberikan minimal untuk jangka waktu dua tahun kapasitas populasi
5000 sd 10.000 ekorsiklus 8. Untuk lebih mensosialisasikan program kredit KKP-E dan kredir-
kredit lainnya ke pada pelaku agribisnis peternakan, sebaiknya bank nagari membuat leaflet.
9. Pembangunan RPU di Padang Pariaman dapat berperan untuk menambah jumlah plasma ayam potong.
3. Pertemuan Pembinaan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan Di Sumatera Barat