Tugas Akhir Sistem Pemenuhan Air Baku Untuk Kota Tegal
Studi Pustaka II - 59
Gambar 2.16 Kolam Olak Tipe Vlugter
2.5.13 Panjang Lantai Muka
Perencanaan panjang lantai muka bendung menggunakan garis kemiringa hidrolik. Garis Gradien Hidrolik ini digambarkan di hilir ke arah hulu dengan titik
ujung hilir bendung sebagai permukaan dengan tekanan sebesar nol. Kemiringan garis hidrolik gradien disesuaikan dengan kemiringan yang diijinkan untuk suatu
tanah dasar tertentu, yaitu menggunakan Creep Ratio Cr. Untuk mencari panjang lantai depan hulu yang menentukan adalah beda tinggi energi terbesar di
mana terjadi pada saat muka banjir di hulu dan kosong di hilir. Garis hidrolik gradien akan membentuk sudut dengan bidang horisontal sebesar
α, sehingga akan memotong muka air banjir di hulu. Proyeksi titik perpotongan tersebut ke arah
horisontal lantai hulu bendung adalah titik ujung dari panjang lantai depan minimum.
Rumus : Lh
Lv Lw
Σ +
Σ =
3 1
Perbaikan dan Pengaturan Sungai, Dr.Ir suyono Sosrodarsono dan Dr.Masatenu Tominagu
di mana : Lw
= panjang garis rembesan m Σ Lv = panjang creep line vertikal m
Tugas Akhir Sistem Pemenuhan Air Baku Untuk Kota Tegal
Studi Pustaka II - 60
Σ Lh = panjang creep line horisontal m Faktor Rembesan creep ratio Cw =
Σ Lw ∆Hw di mana, Cw C aman.
Tabel 2.20 Harga-harga Minimum Angka Rembesan Lane CL Pasir sangat halus lanau
Pasir halus Pasir sedang
Pasir kasar Kerikil halus
Kerikil sedang Kerikil kasar termasuk berangkal
Bongkah dengan sedikit berangkal dan kerikil Lempung lunak
Lempung sedang Lempung keras
Lempung sangat keras 8.5
7 6
5 4
3.5 3
2.5 3
2 1.8
1.6
Sumber : Irigasi dan Bangunan Air, Gunadharma 2.5.14
Tebal Lantai Kolam Olak
Untuk menentukan tebal lantai kolam olak harus ditinjau pada dua kondisi yaitu pada kondisi air normal dan kondisi air banjir.
w
H L
Lx Hx
Px γ
⎭ ⎬
⎫ ⎩
⎨ ⎧
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
∆ −
=
pas
wx px
s t
γ
− =
. min
Standar Perencanaan Irigasi KP-02 di mana :
Px = Uplift Persure Tm
2
Hx = tinggi muka air di hulu bendung diukur dari titik x m
Lx = panjang creep lane sampai titik x m
L = panjang
creep line total m ∆H = perbedaan tinggi tekan di hulu dan di hilir bendung m
S S
γ t
x
W γ
2
h d
t m
d R
Sistem Pemenu Studi Pustaka
γ
w
= ber t min = teb
x = fak
1,5 = un
1,25 = un Wx = keda
γ
pas
= bera
2.6 Tinjau
Tinjau halang kop
dipasang ap tanah asli.
mempunyai digunakan M
Rumus : 47
, ⎜⎜
⎝ ⎛
= f
Q R
Standar P 76
, 1
Dm f
=
Tugas uhan Air Baku
rat jenis air bal minimum
ktor keaman ntuk kondisi
ntuk kondisi alaman air pa
at jenis pasan
Gambar
uan Terhad
uan terhadap peran di uj
ron yang be Batu yang
berat jeni Metoda Lace
3 1
⎟⎟ ⎠
⎞ f
Q Perencanaan
2 1
m
Akhir Untuk Kota Te
1 Tm
3
m lantai kolam nan untuk
air normal air banjir.
ada titik x m ngan batu ka
r 2.17 Gaya A
dap Gerusan
p gerusan d jung hilir b
erupa pasang g dipakai u
is 2,4 tonm ey.
n Irigasi KP-
egal
m m
m ali 2,2 Tm
3
Angkat pada
n
digunakan u bendung. U
gan batu ko untuk apron
m
3
. untuk
-02 hal 104 a Pondasi Be
untuk menen Untuk menga
osong sebaga n harus ker
menghitung endung
ntukan ting atasi gerusa
ai selimut li ras, padat,
g kedalama
II - 61
ggi dinding an tersebut
intang bagi awet dan
an gerusan