Rumusan Masalah Helicobacter pylori

melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam yang diproduksi lambung Fardah, Ganuh dan Subijanto, 2006. Kesimpulannya, infeksi mukosa lambung oleh Helicobacter pylori akan menghasilkan respon imun sistemik dan lokal, termasuk peningkatan leukosit dan neutrofil dan darah. Terdapat riset yang menunjukkan bahawa terdapat peningkatan leukosit yang signifikan pada pasien yang infeksinya positif H. pylori dibanding yang negatif pada infeksi Jafarzadeh et al, 2008.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara peningkatan kadar leukosit dan neutrofil dengan infeksi H. pylori secara khusus? 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar leukosit dan neutrofil dalam darah dan infeksi H. pylori. 1.3.2.Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang : a Untuk mengetahui gejala klinis pada pasien dispepsia karena infeksi H. pylori. b Untuk mengetahui cara pengobatan terbaik untuk mengobati infeksi H. pylori sehingga tuntas. Universitas Sumatera Utara c Untuk mengetahui pemeriksaan gold standard untuk mendiagnosa infeksi H. pylori. 1.4.Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Informasi hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk diri sendiri. 2. Informasi dan bahan masukan tambahan bagi peneliti dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian berikutnya. 3. Hasilnya juga dapat digunakan sebagai panduan untuk penelitian berikutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Helicobacter pylori

Pada tahun 1983, Warren ahli biologi dan Marshallahli klinis mendiskripsikan Helicobacer pylori. Infeksi kronis H.pylori mengakibatkan proliferasi pada mukosa sel gastric. H.pylori juga bisa memproduksi dan mensekresi beberapa faktor bioaktif yang bisa mengefek sel parietal lambung yang memproduksi HCL dan sel G dan sel D yang menghasilkan gastrin dan somatostatin.Moayyedi P, Deeks J, et al, 2003 Gambar 2.1: Gambar histologi menunjukkan infeksi H. pyloriLamina propiria pada lambung ditunjukkan dengan 2 sel mast berposisi atas satu sama lain. Sel mast mengalami degranulasi dan melepaskan granul berisi mediator mediator inflamasi. Secara morfologi bakteri Helicobacter pylori mempunyai sifat seperti berikut: a Gram negatif, berbentuk spiral huruf S atau C dengan kurva pendek, dengan lebar 0,5 – 1,0 mikrometer dan panjang 3 mikrometer, dan mempunyai 4 – 6 flagella. Kadang – kadang berbentuk batang kecil atau kokoid berkelompok. Universitas Sumatera Utara b Bersifat microaerophilic, tumbuh baik dalam suasana lingkungan yang mengandung O 2 5, CO2 5 – 10 pada temperatur 37ºC selama 16 – 19 hari dalam media agar basa dengan kandungan 7 eritrosit kuda dan dengan pH 6,7 – 8 serta tahan beberapa saat dalam suasana sitotoksin seperti ph 1,5. c Menghasilkan beberapa macam enzim yang bersifat sitotoksin seperti: urease dalam jumlah yang berlebihan, 100x lebih aktif dari yang dihasilkan bakteri proteus vulgaris dan bakteri penghasil urease yang lain. Protease yang diperkirakan merusak lapisan mukus, esterase, Pospolipase A dan C, phospatase. d Menghasilkan VAC e Disamping itu juga mengandung protein somatik sitoksin 120 – 130 kD yang bersifat antigenik yang dapat merusak endotel dan merangsang imun dalam pembentukan Imunoglobulin A, G G1, 2, 4 dan M. 2.2 Dispepsia 2.2.1. Definisi Dispepsia