Penunjang Diagnostik Dispepsia Dispepsia .1. Definisi Dispepsia

Gambar 2.3: Gambar pemeriksaan CLO.

2.2.5. Penunjang Diagnostik Dispepsia

1Pemeriksaan Non Invasif a Serologi Helicobacter pylori Tes serologi merupakan tes yang dapat dilakukan dengan cara cepat, mudah, murah dan non invasif. Metode ini kurang bermanfaat dalam menentukan jumlah H.pylori pada sampel. Pada populasi prevalensi rendah, tes ini merupakan metodologi dini kedua karena nilai prediksi positif yang rendah dan cenderung kearah hasil positif palsu. Available at: http: repository.usu.ac.idhandle12345678927054 b Urea breath test Tes yang non invasive, tidak menggunakan bahan radioaktif, hasil cepat, praktis dan tanpa efek samping. Hasilnya bisa didapatkan dalam masa 24 jam. Jika pasien mengkonsumsi inhibitor pompa proton, antibiotik atau senyawa bismuth, maka urea breath test bisa terbatas manfaatnya. Available at: http: repository.usu.ac.id 12345678927054 2 Pemeriksaan Invasif a CLO Campylobacter like organism Kelebihan tes ini adalah murah, cepat dan tersedia secara luas. Tes ini dibatasi oleh kemungkinan hasil positif palsu dimana terjadi penurunan aktivitas urease yang disebabkan konsumsi antibiotik yang baru, senyawa bismuth, inhibitor pompa proton atau refluks empedu. Available at: http: repository.usu.ac.id 12345678927054 Universitas Sumatera Utara b Patologi anatomi PA Evaluasi histologi merupakan standar emas untuk memastikan adanya kuman H.pylori pada lambung. Pengambilan sampel jaringan pada pasien dengan riwayat penyakit ulkus peptik bias memberikan diagnosis yang lebih pasti. Kelemahan evaluasi histologi adalah memerlukan endoskopi untuk mendapatkan jaringan. Pada sebagian kasus, teknik pemulasan yang berbeda-beda yang bisa melibatkan waktu pemprosesan yang lebih lama dan biaya yang tinggi. Available at: http: repository.usu.ac.id 12345678927054 c Kultur mikroorganisme MO jaringan Pemeriksaan kultur mahal dan mengambil waktu yang lama dan intensif. Kultur tetap memegang peran dalam studi kerentanan terhadap antibiotik dan studi mengenai faktor-faktor pertumbuhan dan metabolisme. Available at: http: repository.usu.ac.id 12345678927054 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2: Diagnostik penunjang invasif dan non invasif Greenberg ER, 2009

2.2.6. Morfologi Darah Rutin