Metode Pengambilan dan Penentuan Jumlah Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data a. Untuk membuktikan Hipotesis 1, Terdapat Perbedaan Harga Beli TBS

3.2. Metode Pengambilan dan Penentuan Jumlah Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dilakukan secara Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh petani yang ada di Desa Blankahan, Kecamatan Kuala yaitu yang berjumlah 69 petani BPS, 2015. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 41 sampel, yaitu dengan menggunakan metode Slovin menurut Supriana, 2012, yaitu sebagai berikut: Dimana: n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi e : Kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir n = n = 40,8 41 sampel. Pengambilan sampel penelitian dilaksanakan di seluruh Desa Blankahan, kecamatan Kuala. Agar mewakili populasi penelitian, dari hasil diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel dari rumus Slovin adalah 41 Petani.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara dengan masyarakat di Desa Blankahan, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait, seperti Kepala Desa Desa Blankahan, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, BPS 69 1 + 69 x 0,1 2 N 1 + Ne 2 n = Universitas Sumatera Utara Badan Pusat Statistik Langkat, serta sumber-sumber lain yang relevan dan beberapa literatur yang dapat mendukung untuk kelengkapan data dalam penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data a. Untuk membuktikan Hipotesis 1, Terdapat Perbedaan Harga Beli TBS

Antara PKS UKINDO Dengan PKS Lain Untuk membuktikan perbedaan harga beli TBS antara PKS UKINDO dengan PKS lain di gunakan uji t yaitu independent sample t test dimana sampel yang didapat dari subjek yang berbeda, dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17. Statistik Uji : Keterangan : x = rata-rata harga TBS PKS UKINDO µ = rata-rata harga TBS pks lain S = Standar Deviasi n = jumlah banyaknya sampel harga TBS Hipotesis : Selain itu dapat juga di analisis dengan spss dimana hipotesis yang di ajukan H0 : Tidak ada perbedaan yang nyata antara harga beli PKS UKINDO dengan PKS lain H1 : Ada perbedaan yang nyata antara harga beli PKS UKINDO dengan PKS lain Universitas Sumatera Utara Kriteria uji : Jika nilai signifikansi α 5 = H0 diterima, H1 ditolak Jika nilai signifikansi α 5 = H0 ditolak, H1 diterima b. Untuk membuktikan Hipotesis 2, Terdapat Perbedaan Pendapatan Petani Sawit Sebelum dan Sesudah Berdirinya PKS UKINDO untuk membuktikan perbedaan pendapatan petani sawit sebelum dan sesudah berdirinya PKS UKINDO digunakan uji beda rata-rata berpasangan paired sampel. Dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17. Hipotesis yang digunakan dalam uji komparatif adalah sebagai berikut: Ho: Tidak ada perbedaan yang nyata antara pendapatan sebelum dan sesudah berdirinya pabrik H1: Ada perbedaan yang nyata antara pendapatan sebelum dan sesudah berdirinya pabrik Jika nilai signifikansi α 5 = H0 diterima, H1 ditolak Jika nilai signifikansi α 5 = H0 ditolak, H1 diterima Menurut Sugiyono 2010 Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi sebagai berikut. Dimana: x = Rata-rata pendapatan sebelum berdirinya PKS UKINDO x = Rata-rata pendapatan setelah berdirinya PKS UKINDO s1 = Simpangan baku sebelum berdirinya PKS UKINDO s2 = Simpangan baku setelah berdirinya PKS UKINDO s1 2 = Varians sampel sebelum berdirinya PKS UKINDO s2 2 = Varians sampel setelah berdirinya PKS UKINDO Universitas Sumatera Utara r = Korelasi antar dua sampel c. Untuk menjawab identifikasi masalah 3, yaitu digunakan metode deskriptif. Metode ini menjelaskan dampak sosial dari berdirinya PKS UKINDO terhadap daerah sekitar dilihat dari segi infrastruktur sarana dan prasarana seperti pendidikan dan kesehatan.

3.5. Definisi dan Batasan Operasional