BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1.
Harga beli TBS di PKS UKINDO dengan PKS lain menunjukkan bahwa nilai Sig 0.000 0.05 maka sesuai dasar pengambilan keputusan independent
sample t-test dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang artinya
ada perbedaan yang nyata harga beli TBS antara PKS UKINDO dengan PKS lain.
2. Pendapatan petani sawit sebelum dan sesudah berdirinya PKS UKINDO di
Desa Blankahan menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,00 0,05 bahwa H0 ditolak H1 diterima yang berarti bahwa ada perbedaan yang nyata antara pendapatan
petani kelapa sawit sebelum dan sesudah berdirinya PKS UKINDO 3.
Dampak sosial dari berdirinya PKS UKINDO terhadap daerah sekitar ditunjukkan dari adanya perkembangan dari sarana pendidikan, sarana
kesehatan dan fasilitas umum lainnya yang lebih baik atas bantuan dari pihak PKS UKINDO dengan kerja sama Pemerintah.
6.2. Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah : 1.
Kepada masyarakat petani hendaknya harus mengetahui bagaimana TBS yang diinginkan oleh PKS baik dari segi bentuk dan jumlahnya sehingga
petani lebih mudah memasarkan TBS mereka kepada PKS di tempat petani. 2.
Kepada Perusahaan PT. UKINDO diharapkan mensosialisasikan atau memberikan kegiatan penyuluhan kepada petani kelapa sawit di sekitar PKS
42
Universitas Sumatera Utara
mereka mengenai buah TBS yang diperlukan oleh perusahaan agar terciptanya sinergi yang saling menguntungkan.
3. Kepada pemerintah sebaiknya lebih bekerjasama baik dengan masyarakat
maupun PKS UKINDO dalam meningkatkan kualitas fasilitas umum serta sarana dan prasarana di daerah tersebut agar mensejahterakan masyarakat.
4. Kepada peneliti selanjutnya diharapakan untuk meneliti dari Dampak
negatifnya
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil
dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Adapun klasifikasi kelapa sawit yaitu:
Divisi : Spermatophyte
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Palmaceae
Subkeluarga : Cocoideae Genus
: Elaeis Spesies
: Elaeis guineensis jacq Telah kita ketahui Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas
kelapa sawit terbesar di dunia. Luas areal dan produksi kelapa sawit berdasarkan publikasi dari data statistik ditjen perkebunan adalah seluas 8,04 juta ha. Lahan
seluas itu mampu memproduksi 19,76 juta ton CPO pada tahun 2010 yang terbesar diseluruh provinsi di Indonesia. Penyebaran paling banyak terdapat
didaerah sumatera. Pada umumnya, perkebunan besar milik swasta masih mendominasi dibandingkan perkebunan milik rakyat maupun negara.
6
Universitas Sumatera Utara
2.2. Landasan Teori
Sunarjan dalam Gandhi 2011 menyatakan bahwa kehadiran industri menyebabkan perubahan-perubahan di dalam bidang sosial-ekonomi seperti
perubahan pemilikan dan pemanfaatan lahan, perubahan profesi dan perubahan pendapatan penduduk. Hasil penelitian Gandhi 2011 menyebutkan bahwa
kehadiran industri menimbulkan beragam perubahan-perubahan di bidang sosial ekonomi masyarakat. Pada penelitian ini perubahan yang dimaksud adalah
kesempatan kerja non pertanian serta migrasi masuk yang meningkat. Untuk responden non industri, sebelum industri juga kebanyakan tidak bekerja dan
setelah industri kebanyakan bekerja di bidang transportasi, pergudangan dan komunikasi. Tingkat pendapatan pada kelompok pertanian dan kelompok non
pertanian meningkat setelah masuknya industri.
2.2.1. Dampak Berdirinya Pabrik Kelapa Sawit
Dampak adalah suatu perubahan yang disebabkan oleh suatu kegiatan, suatu investasi dalam kegiatan pembangunan memiliki kemampuan potensial
menimbulkan dampak dampak merupakan pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Konsep dampak diartikan sebagai pengaruh
munculnya aktifitas manusia dalam pembangunan terhadap lingkungan termasuk manusia.
Sehubungan dengan itu Soemartono 2011, menjelaskan bahwa pada dasarnya sasaran pembangunan adalah menaikkan tingkat kesejahteraan rakyat,
akan tetapi aktifitas pembangunan menimbulkan efek samping yang tidak di rencanakan diluar sasaran yang di sebut dampak. Dampak dapat bersifat
Universitas Sumatera Utara
biofisik,sosial,ekonomi, dan budaya yang berpengaruh terhadap sasaran yang ingin dicapai.
Dalam keputusan pemerintah No. 14 Menteri Lingkungan Hidup 1994 tentang penetapan dampak penting terhadap aspek sosial ekonomi yaitu:
1. Aspek Sosial
Sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas
yang merupakan unsur pemersatu. Adapun aspek-aspek sosial adalah sebagai berikut:
a. Pranata sosiallembaga-lembaga yang tumbuh dikalangan masyarakat, adat
istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
b. Proses sosialkerjasama, akumulasi konflik dikalangan masyarakat.
c. Akulturasi, asimilasi dan integrasi dari berbagai kelompok masyarakat.
d. Kelompok-kelompok dan organisasi sosial.
e. Perubahan sosial yang berlangsung di kalangan masyarakat.
f. Pelapisan sosial yang berlangsung di kalangan masyarakat.
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan pekerjaan.
2. Aspek ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi
barang dan jasa. Adapun aspek-aspek ekonomi adalah sebagai berikut: a.
Kesempatan bekerja dan berusaha.
b. Pola perubahan dan penguasaan lahan dari sumber daya alam.
c. Tingkat pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
d. Sarana dan prasaran infrastruktur.
e. Pola pemanfaatan sumber daya alam.
2.2.2. Pendapatan
Teori pendapatan termasuk dalam ekonomi makro yaitu teori yang mempelajari hal-hal sebagai berikut :
• Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen
• Investasi dunia usaha
• Pembelian yang dilakukan pemerintah
Pengertian Pendapatan dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendapatan adalah hasil kerja usaha dan sebagainya. Sedangkan pendapatan dalam kamus
manajemen adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, dan laba.
Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David Ricardo distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama : pekerja,
pemilik modal dan tuan tanah. Ketiganya menentukan 3 faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap
sebagai pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju para
tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan para kapitalis pemilik modal menjadi relatif lebih buruk keadaannya Sumitro, 1991.
Menurut Soeharjo 1973 pendapatan suatu kegiatan ekonomi adalah selisih antara penerimaan yang di peroleh dari suatu kegiatan dengan biaya yang
di keluarkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Berhasilnya suatu kegiatan dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang di terima dari kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Sasaran akhir dari seseorang dalam mengelola kegiatannya adalah pendapatan yang maksimal.
Menurut Nurmanaf 1988, secara sederhana dikatakan bahwa pendaptan rumah tangga dapat berasal dari satu atau lebih macam sumber pendapatan.
Sumber pendapatan tersebut ada yang berasal dari sektor perkebunan maupun dari luar sektor perkebunan yang dapat diperinci lebih lanjut kedalam berbagai
subsektor dan masing-masing subsektor memberikan kontribusi yang berbeda- beda terhadap total pendapatan rumah tangga. Hal ini akan menciptakan
perbedaan pada struktur pendapatan rumah tangga. Sukirno mendefinisikan pendapatan adalah “jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan”.
Budiono mengemukakan bahwa pendapatan adalah “hasil dari penjualan faktor- faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi”. Pendapatan
adalah pendapatan uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari
profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang bergantung pada jenis pekerjaannya.
Dalam Sukmayani 2008, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan, yakni :
1. Kesempatan kerja yang tersedia.
Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil kerja tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Kecakapan dan keahlian.
Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap
penghasilan 3.
Motivasi. Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan, semakin
besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang diperoleh
4. Keuletan kerja.
Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila saat menghadapi kegagalan maka
kegagalan tersebut dijadikan sebagai bekal untuk meniliti ke arah kesuksesan dan keberhasilan
5. Banyak sedikitnya modal yang digunakan.
Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat
memberikan peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang akan diperoleh.
Analisis pendapatan secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pd = TR –TC
Dimana : TR = Y . Py
TC = FC + VC
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Pd
= pendapatan usahatani TR
= total penerimaan total revenue TC
= total biaya total cost FC
= biaya tetap fixed cost VC
= biaya variabel variabel cost Y
= produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani Py
= harga Y Soekartawi, 2002
2.3. Penelitian Terdahulu