Panitia Pemungutan Suara PPS

85 Sosialiasi untuk Pemilu merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh tim penyelenggara Pemilu yakni Panitia Pemungutan Suara PPS kepada masyarakat, agar selama proses pemungutan suara tidak mengalami suatu masalah yang tidak diinginkan. Semua warga negara mempunyai hak politik yang bebas memilih pemimpin maupun mempunyai kedudukan di pemerintahan. Kaum perempuan sebenarnya ingin memperoleh perlakuan yang adil dalam kehidupan politik, mereka berpandangan dengan makin besarnya keterlibatan perempuan dalam kebijakan publik maka bisa terwujud kesetaraan gender.

4.2 Partisipasi politik perempuan dalam susunan Panitia Pelaksanaan Pemilu

1. Panitia Pemungutan Suara PPS

PPS Panitia Pemungutan Suara dibentuk dan disusun atas dasar pengusulan dari pihak Kelurahan untuk dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Wonogiri untuk memperoleh persetujuan atas pengusulan susunan Panitia Pemungutan Suara PPS. Dalam susunan keanggotaan PPS sendiri terdiri dari Ketua, Anggota yang terdiri dari 2 orang, sekretariat yang terdiri dari sekretaris dan pelaksana. PPS mempunyai fungsi yang sangat vital dalam proses pemungutan suara yakni sebagai ujung tombak Komisi Pemilihan Umum KPU dalam menjalankan proses pemungutan suara dalam 86 Pemilu, sehingga diharapkan selama pelaksanaan Pemilu berjalan aman dan lancar. Dalam menjalankannya, PPS mempunyai tugas yang harus dilakukan selama proses sebelum dan sesudah pelaksanaan pemungutan suara. Sebelum pemungutan dilaksanakan PPS mempunyai tugas yakni membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPS di Kelurahan Jatipurno, dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara TPS sebanyak 8 tempat tersebar di 4 Dusun. Hal ini seperti dikemukakan oleh Ibu Setyaningsih Ariani : “.... Saya sendiri di dalam PPS sebagai anggota. Pembentukan PPS sendiri sebenarnya atas dasar pengusulan dari pihak aparat Kelurahan, kemudian membuat surat ke PPK Panitia Pemilihan Kecamatan untuk pengusulan ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri. Sebenarnya secara umum fungsi dari PPS sendiri adalah sebagai fasilitas atas terselenggaranya Pemilu di tingkat Kelurahan mas...”. Hal ini juga didukung pernyataan oleh Ibu Seh Winarni selaku Pelaksana Sekretariat PPS : “....Sebelum pelaksanaan pemungutan suara berlangsung, Ketua PPS bersama anggota membentuk KPPS dengan cara penunjukan kepada warga masyarakat yang betul-betul mampu menjalankan tugas dalam pemungutan suara. Saya sendiri di dalam PPS sebagai pelaksana sekretariat, yang bertugas sebagai bendahara. Jadi semua kegiatan yang kaitannya dengan keuangan seperti halnya honor dalam pelaksanan kegiatan pemungutan suara dan kegiatan sosialisasi yang dilakukan PPS itu, yang memegang dan mengatur keuangan adalah saya mas...”. 87 Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bapak Wardi selaku kepala Kelurahan Jatipurno : “....Memang benar mas, Ibu Setyaningsih Ariani menjadi anggota PPS atas dasar pengusulan dari pihak kantor Kelurahan Jatipurno. Dia sangat aktif dalam menjalankan tugasnya, mulai dari sosialiasasi hingga proses pemungutan suara berlangsung. Sedangkan Ibu Seh Winarni sendiri menjadi pelaksana sekretariat dalam anggota PPS, dia aktif dalam menjalankan tugas yakni semua kegiatan yang menyangkut Pemilu Legislatif dalam masalah honor yang mengatur dan memegang adalah Ibu Seh Winarni...”. Berikut ini tugas dan fungsi PPS dalam Pemilu Legislatif : 1. Fasilitas atas terselenggaranya Pemilu. 2. Sosialisasi guna kelancaran terselenggaranya Pemilu. 3. Menerima laporan tentang pelanggaran saat berlangsungnya Pemilu, baik dalam pelanggaran kampanye maupun dalam proses pemungutan suara. Serta memberikan sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran di tingkat Desa atau Kelurahan. 4. Menerima hasil pemungutan suara berupa sertifikat hasil penghitungan suara beserta lampirannya dari pihak KPPS untuk di serahkan ke PPK.

2. KPPS Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara