Philodendron Philodendron scandens Api-api Adinandra dumosa Jack

30 tampak jelas. Pinggir daun mudanya berbentuk gerigi dengan jarak gerigi tidak terlalu rapat. Semakin tua, gerigi semakin menghilang. Daun mengandung racun apabila terkena kulit manusia bisa mengakibatkan gatal-gatal. Bagian atas dan pinggir daun ditumbuhi bulu-bulu halus yang hanya nampak bila dilihat dari jarak sangat dekat. Bila bulu-bulu ini tersentuh bagian kulit kita yang halus dan sensitif dapat menimbulkan rasa gatal, perih dan panas yang cukup menyengat.

7. Philodendron Philodendron scandens

Gambar 11. Philodendron Philodendron scandens Klasifikasi Philodendron adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Philodendron Spesies : Philodendron scandens Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 31 Philodendron termasuk dalam jenis tumbuhan yang merambat pada pohon- pohon besar untuk mencari cahaya. Philodendron mengandung getah yang beracun dan jika terkena kulit maka kulit akan terasa gatal dan panas. Batang Philodendron berbentuk bulat dan kecil dan berwarna kehijauan. Daun philodendron berbentuk hati, warna daun Philodendron hijau kekukuningan. Permukaan daun licin dan mengkilap dan memiliki pertulangan yang menyirip. Daun memiliki tangkai yang panjang dan hanya memiliki satu daun pada satu tangkai. Daun pada saat muda berwarna kuning dan lama- kelamaan akan berubah menjadi hijau kekuningan. Philodendron memiliki bunga majemuk, yaitu bunga banyak tersusun dalam satu rangkaian. Warna bunganya kekuningan dan memiliki bau yang tidak enak. Bunganya tumbuh pada batangnya. Akarnya adalah akar serabut, dan termasuk tumbuhan monokotil. Philodendron tumbuh pada daerah-daerah yang ternaungi dan hanya membutuhkan sedikit cahaya untuk pertumbuhannya sehingga Philodendron hidup pada daerah-daerah yang lembab. Banyak tumbuh dekat dengan jalan-jalan setapak. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 32

8. Api-api Adinandra dumosa Jack

Gambar 12. Api-api Adinandra dumosa Jack Klasifikasi dari Api-api adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo :Theales Famili :Theaceae Genus :Adinandra Spesies :Adinandra dumosaJack Api-api Adinandra dumosaJack adalah pohon yang tumbuh dengan tinggi bisa mencapai 15-20 meter. Api-api hidup di daerah yang cukup cahaya. Api-api merupakan famili dari Theaceae dan banyak ditemukan di daerah dataran tinggi. Batangnya keras berwarna kecokelatan dan agak licin. Daun Api-api berwarna kemerah-merahan pada waktu muda, ketika matang warnanya hijau, daunnya berbentuk bulat panjang. Tata daun adalah alternate dan permukaan daun halus, ujung daun runcing dan pertulangan daun menyirip. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 33 Bunga dan buah tidak ditemukan pada saat identifikasi. Akarnya dalah tipe akar tunggang dan termasuk dalam tumbuhan berkeping dua atau dikotil. Akarnya berwarna kehitaman. Tingkat Keanekaragaman Tumbuhan Beracun di Hutan Taman Wisata Alam Sicike-cike Tumbuhan beracun yang ditemukan di Hutan Taman Wisata Alam Sicike- cike ada delapan jenis tumbuhan. Data analisis tumbuhan beracun dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Tabel 2. Analisis tumbuhan beracun di Hutan Taman Wisata Alam Sicike-Cike Jenis Tumbuhan K ind.ha KR F FR INP H Api-api 43520 17,91 0,44 19,73 36,64 Natumpea 94980 39,1 0,4 17,93 57,03 Suhul-suhul 37000 15,23 0,41 18,38 33,61 Simartolu 1340 0,55 0,04 1,79 2,34 Taratullit 6960 2,86 0,17 7,62 10,48 Dong-dong 2360 0,97 0,09 4,03 5 Philodendron 42100 17,33 0,38 17,04 34,37 Modang landit 14600 6,01 0,3 13,45 19,47 Total 242860 100 2,23 100 200 1,52 Nilai Kerapatan Relatif KR tertinggi dari tabel diatas adalah sebesar 39,1 yaitu jenis Natumpea Miconia ceramicapa DC. Nilai KR dari Natumpea Miconia ceramicapa DC tinggi dikarenakan Natumpea dapat hidup dibawah naungan yaitu ditempat yang kurang mendapatkan cahaya sehingga Natumpea banyak tumbuh di hutan Taman Wisata Alam. Nilai KR terendah yaitu sebesar 0,55 dari jenis Simartolu Shima sp.. Simartolu Shima sp. memiliki nilai KR rendah karena jenis ini hanya sedikit tumbuh di hutan Taman Wisata Alam Sicike- cike. Beragamnya nilai KR dapat disebabkan oleh kondisi hutan yang memiliki beragam kondisi lingkungan sehingga jenis-jenis tertentu yang mampu beradaptasi cenderung banyak tumbuh. Loveless 1989 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 34 sebagian tumbuhan dapat berhasil tumbuh dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam sehingga tumbuhan tersebut cenderung tersebar luas. Nilai Frekuensi Relatif FR paling tinggi yang ditunjukkan pada tabel 2 adalah sebesar 19,73, yaitu pada jenis Api-api Adinandra dumosa Jack. Nilai ini menunjukkan bahwa jenis Api-api Adinandra dumosa Jack dominan tumbuh di hutan Taman Wisata Alam sicike-cike. Sedangkan nilai FR terendah sebesar 1,79 pada jenis Simartolu Shima sp.. Nilai ini rendah disebabkan bahwa Simartolu Shima sp. tidak tumbuh merata pada Hutan Taman Wisata Alam Sicike-cike tetapi hanya tumbuh pada tempat tertentu. Frekuensi kehadiran sering pula dinyatakan dengan konstansi. Konstansi atau frekuensi kehadiran organisme dapat dikelompokkan atas empat kelompok yaitu jenis aksidental frekuensi 0- 25, jenis assesori 25-50, jenis konstan 50-75, dan jenis absolut di atas 75 Suin, 2002. Berdasarkan data tabel 2, bahwa tumbuhan yang ada di Hutan Taman Wisata Alam Sicike-cike termasuk dalam kategori jenis aksidental dengan frekuensi 0-25. Hal ini menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut daerah penyebarannya terbatas, dan hidup pada daerah tertentu saja. Sesuai dengan pernyataan Soerianegara dan Indrawan 1998 Indeks Nilai Penting INP ini digunakan untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain nilai penting menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. Indeks Nilai Penting dihitung berdasarkan penjumlahan nilai Kerapatan Relatif KR, Frekuensi Relatif FR. Nilai INP tertinggi pada tabel diatas adalah sebesar 57,03 yaitu pada jenis Natumpea Miconia ceramicapa DC. Nilai INP Natumpea Miconia ceramicapa DC tinggi menunjukkan bahwa jenis ini dapat tumbuh pada daerah yang tidak mendapat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 35 cahaya dengan baik sehingga tanpa cahaya yang banyak Natumpea dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan INP terendah yaitu sebesar 2,34 pada jenis Simartolu Shima sp.. Nilai INP pada Simartolu Shima sp. rendah dikarenakan Simartolu tidak dapat hidup dengan baik pada daerah Hutan Wisata Alam Sicike-cike sehingga jenis ini hanya sedikit penyebarannya pada hutan tersebut. Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner H’ tumbuhan beracun yang tumbuh di Hutan Taman Wisata Alam yang ditunjukkan melalui tabel 3 adalah sebesar 1,52. Indriyanto 2006 menyatakan bahwa nilai 1H’ 3 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu transekadalah sedang. Data dalam tabel 3 menunjukkan bahwa kedelapan tumbuhan beracun di Hutan Taman Wisata Alaam tergolong ke dalam kategori berkeanekaragaman sedang. Pengujian Fitokimia Tumbuhan Beracun di Hutan Taman Wisata Alam Sicike-cike Kandungan senyawa metabolit sekunder yang diuji pada tumbuhan sebagai indikator adanya racun di dalam tubuh tumbuhan ada 4 golongan yang umum diuji yaitu senyawa tanin, terpen, alkaloid dan saponin.Data hasil pengujian fitokimia tumbuhan beracun dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 3. Data Hasil Uji Fitokimia Tumbuhan Beracun di Hutan Taman Wisata Alam Sicike-cike Jenis Tumbuhan Fenolik TerpenSteroid Alkaloid Saponin Flavonoid Tanin FeCl 3 CeSO 4 TLC Bouch Dragen Meyer Wagner Aqua FeCl 3 NaOH Modang Landit ++ +++ - ++ - - - - ++++ Taratullit +++++ ++ - +++ - - - +++++ Antumpea - + - ++ - - - Suhul-suhul +++++ ++++ - +++ - ++ - +++ - Simartolu - ++ - ++ - - - Dong-dong ++++ +++ - ++ - ++ +++ ++++ ++ Api-api ++++ - - +++ - - - ++ +++++ Philodendron - - - ++ - - - Keterangan: Bouchardart : KI + Aquadest + Iodium Wagner : KI + Aquadest + Iodium Maeyer : HgCl 2 + Aquadest + KI Dragendorff : BiNO 3 + HNO 3 + KI + Aquades + : Cukup reaktif terhadap pereaksi ++ : Cukup reaktif terhadap pereaksi +++ : Reaktif terhadap pereaksi ++++ : Reaktif terhadap pereaksi +++++ : Sangat reaktif terhadap pereaksi ++++++:Sangat reaktif terhadap pereaksi - : Bereaksi negatif terhadap pereaksi tidak mengandung senyawa metabolit sekunder Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

1. Terpen