Konglomerasi TRANSCORP REPRESENTASI THE SELF AND THE OTHER DALAM TAYANGAN REALITY SHOW SURVIVOR DI TRANSTV

69 yang berkuasa yang artinya masyarakat akan patuh pada kehendak yang memiliki kekuasaan dan masyarakat secara tidak sadar berpartisipasi dalam rangka kepatuhan tersebut. Dalam hal kelompok yang dominan melalui media cenderung memberikan sebuah kepentinganya yang bertuajuan untuk mengekalkan kekuasaan tersebut, tanpa mereka sadari itulah yang disebut sebagai hegemoni. Sejarah media massa di Indonesia sebenarnya dimulai setelah berakhirnya orde baru, dimana orde reformasi muncul kebebasan pada pihak swasta dalam membangun media sebagai bentuk pengawasan sosial dan alat kontrol negara. Dalam hal tersebut dengan adanya kebebasan media massa akhirnya mengalami perubahan ke arah yang lebih liberal sampai pada beberapa tahun belakangan ini. Media massa tidak pernah lepas dari intervensi pemilik modal yang dikuasai oleh segelintir orang yang memiliki modal dan beragam kepentingan seperti kepentingan ekonomi, politik dan ideologi tertentu yang membuat konglomerasi media hadir di Indonesia. Dampak dari konglomerasi media di Indonesia terhadap opini dan perilaku masyarakat dapat menjadi sebuah acuan negara dalam menciptakan dan mempertahankan demokrasi. Sehingga masyarakat dapat merakan kebebasan teresbut yang ditandai dengan adanya kebebasan pers. Kebebasan yang berkaitan dengan masyarakat dimana media itu hidup, sehingga media memiliki kebebasan dari interfensi pihak luar media yang berusaha mengendalikan, membatasi atau mengarahkan media tersebut 70 atau kebebasan yang dimiliki media ini dalam menentukan isi media biasanya yang berkaitan dengan pengendalian yang dijalankan oleh pemilik media dan terhadap para produser, penyunting serta kontrol yang dikenakan oleh para penyunting terhadap karyawannya. Untuk membangun sebuah konglomerasi media, perlu dana besar dalam menjalankan bisnis media massa, maka sekarang ini sangat terlihat bahwa media di Indonesia tidak lepas dan jauh dari orang dibelakangnya yang memilikinya. Saat ini di Indonesia terdapat 5 pesaing dalam konglomerasi media tv, yaitu MNC Group RCTI, MNC TV, GLOBAL TV, Surya Citra Media SCTV, INDOSIAR, Bakrie Group TVONE, ANTV, dan METRO TV dan Stasiun televisi swasta nasional TRANSTV yang merupakan anak perusahaaan dari TRANS MEDIA dibawah naungan perusahaan konglomerasi CT Corporation. Diantaranya media online Detik.com, CNN Indonesia, Trans7, TRANS Talent, TRANS Fashion, TRANS Lifestyle, TRANS Studio dan TRANS Mart. Bahkan Mega Corp yang mencakup Bank MEGA, Bank MEGA Syariah, MEGA Life dan CT Global Resources yang meliputi layanan ritel dan sumber daya alam dan Carrefour. Chairul Tanjung membangun kerajaan bisnis dengan nama Para Grup sebelum berubah menjadi Chairul Tanjung Corps seperti sekarang, diawali dengan membangun perusahaan pertama yang dia dirikan bergerak di bidang eskpor sepatu bersama dua temannya. Tapi karena ada perbedaan 71 visi, Chairul memilih pecah kongsi dengan membawa modal keuntungan perusahaan yang dibagi rata dengan dua rekannya. Dari situlah kesuksesan Chairul Tanjung mulai dirajut. Dikutip dari Warta Ekonomi, CT mengaku bukan pengusaha super yang memiliki sejuta kiat dalam membangun bisnis. Katanya, dia malah banyak belajar dari pengusaha yang lebih dulu sukses, Anthony Salim misalnya. Meski begitu, ada garis pembeda yang tebal antara CT dengan pengusaha lainnya, yakni kesuksesan CT meyakinkan bank-bank besar memberi pinjaman modal sangat besar nyaris tanpa tedeng aling-aling. Bayangkan, pada pertengahan 2012 CT berhasil mendapatkan pinjaman sebesar US750 juta dari bank-bank papan atas dunia. Angka pinjaman itu tergolong fantastis, dan barangkali hanya CT pengusaha dari Indonesia yang bisa mendapat kepercayaan begitu besar. http:www.goldbank.co.idchannellaputperbankansalim.html diakses pada 15 Juni 2014, 02.15 WIB Pada 2010 Chairul Tanjung menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional KEN. Komite itu di bawah Presiden dan bertugas untuk memberikan masukan dan kajian mengenai ekonomi Indonesia. Posisinya sebagai Ketua KEN tidak bisa dianggap enteng. Chairul Tanjung bersama anggota KEN lain, memiliki pengaruh cukup kuat dalam memberikan masukan kepada pemerintah terkait arah kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan di bawah payung CT Corp tidak ada yang mengalami kerugian besar atau sejelek-jeleknya belum untung. Trans TV misalnya, hanya dalam tempo dua tahun sudah balik modal. Padahal di industri media, bisa balik modal dalam waktu lima tahun saja sudah merupakan prestasi. Tapi di tangan dingin CT, semuanya jadi berbeda. Contoh lain, Bank Mega yang ketika dibeli sedang sakit parah, hanya dalam waktu kurang tiga tahun bisa sembuh di tangan CT. Selanjutnya hanya dalam tempo lima tahun, Bank Mega langsung tancap gas dengan menawarkan saham perdana ke lantai bursa. Sejak 2001, laba bersih Bank Mega terus menanjak. Aset perseroan yang ketika pertama kali dipegang CT 72 kurang dari Rp 1 triliun, dalam waktu 15 tahun sudah mencapai hampir Rp66 triliun 2013. http:www.goldbank.co.idchannellaputperbankansalim.html diakses pada 15 Juni 2014, 02.15 WIB Chairul tanjung sebagai pemilik tunggal perusahaan konglomerasi CT Corps ini di nobatkan sebagai daftar orang terkaya di dunia dalam forbes.com sebagai berikut : Gambar 2.30 Sumber: www.forbes.comlists201010billionaires-2010_Chairul- Tanjung_3BJC.html diakses 20 Juni 2016 pukul 02.36 WIB 2.4. Struktur Organisasi Trans TV DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Chairul Tanjung Komisaris : Chairal Tanjung Ishadi S.K 73 DEWAN DIREKSI Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni Direktur FRM Corporate Services : Warnedy Direktur Sales Marketing : Atiek Nur Wahyuni Kepala Divisi Corporate Services : Latif Harnoko Kepala Divisi News : Gatot Triyanto Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama Kepala Divisi Facilities Services : Latif Harnoko Kepala Divisi Sales Marketing : Arnie Yuliatiningsih Kepala Divisi Promotion : Tedja Andarwan Kepala Divisi Marketing Public Relations : A. Hadiansyah Lubis Kepala Divisi Production 1 : Gina Mayangsari Kepala Divisi Production 1 : Emil Syarif Kepala Divisi Film, Drama Sport : Emilka

3. Gambaran Umum Program reality show “Survivor” TRANSTV

Gambar 2.31 Judul Acara dalam Opening Bumper In tayangan Survivor 74 Gambar 2.32 Judul Acara dalam Opening Bumper In tayangan Survivor Gambar 2.33 Judul Acara dalam Opening Bumper In tayangan Survivor Sumber : Dok.Pribadi Nama progran TV : Survivor StasiunTelevisi : TRANSTV Waktu Tayang : Sabtu dan Minggu, Pukul 09.15 WIB Durasi : 4 segmen, 60 menit Talent Host : Ruben Onsu, Bibie Nonie, Neng Upay Survivor merupakan program reality show yang tayang perdana pada tahun 2014 di stasiun televisi TRANSTV. Program ini hadir untuk menghibur masyarakat diakhir pekan weekend dengan tema perjalanan seru ala artis terkenal Ruben Onsu dan para asistennya. Dipilihnya Ruben menjadi host membuat program ini dikemas dengan keseruan yang dibuat seolah-olah secara natural oleh Ruben dan asistennya. Dengan Slogan “Let’s Get Lost, Let’s Go” yang menyesuaikan dengan penonton yang menjadi sasaran segmentasi dan pas dengan tema program . Program reality show “Survivor” merupakan program yang berlisensi PT.Televisi Transformasi Indonesia yang merupakan production in-house yang berpusat di Jakarta. Transcorp dan Transmedia dengan PT.Televisi 75 Transformasi Indonesia TRANSTV sebagai media yang memproduksi dan menayangkan program reality show “Survivor” di Indonesia. Sejak diproduksi pada tahun 2014 di Indonesia. Peneliti juga akan menuliskan tim yang berperan dalam diproduksinya program reality show “Survivor” sebagai berikut :  Pengarah Produksi : Atiek Nur Wahyuni  Penanggung Jawab Produksi : Gina Mayangsari  Penanggung Jawab Non-Drama : Rani Ayu  Perancang Eksekutif : Yessy Yani Desaratu  Perancang Acara : Handi Wibowo  Perancang Acara Madya : Jimmy Silitonga  Kreatif : Dina Kurnia, Esti Swastika, Nike Ariestha  Asisten Produksi : Rizky Reinaldi, Michiko Mayazumi, Nazmi Hakim  Pusat Pengembangan Kreatifitas : Sucipto, Rian Danu, Lulu Produksi Bastari  Penanggung Jawab Operasional : Andrian Syahputra dan Fasilitas Produksi  Penanggung Jawab Pelayanan : Imam Martono Produksi  Penanggung Jawab Pendukung : R.Fauzi Operasional Produksi  Penanggung Jawab Studio Dan : Bismo Utomo Soepardji Outside Broadcast  Penata Gambar : Bernandus Eka Ludyawan, Gumilar Muhamed Karim, Abi Rama  Penanggung Jawab Pasca Produksi : Grhia P. Pendit 76  Penyunting Gambar : Deni supriadi, Yusuf, Sandi Tanuwijaya  Penata Musik : Dody Hendra, Ricky  Penanggung Jawab Peralatan : Abdullah Mubasyir  Penanggung Jawab Pendukung : Hendri Ananto Pratikno Teknik  Penanggung Jawab Pendukung : Yudo Inanto Peralatan Siar  Penanggung Jawab Artistik : Emir Ismail Basya  Penanggung Jawab Pengarah Visual : Indra Akbar Adhiansyah  Penanggung Jawab Desain dan : Sugeng Triono Pendukung Set  Penanggung Jawab Pendukung : Camerina Puspa Artistik  Penanggung Jawab Operasional : R. Nugroho Ariawan Produksi  Penanggung Jawab Pengisi Acara : Gregory Umar Reza  Unit Sponsor Produksi : MaruhalP. Simajuntak  Unit Artis : Zakky  Unit Produksi : Isnaen Hasan  Penjadwalan : Serry Irna Fajarwanti  Penata Grafis : Triyono Budi S SPV M. Yusuf  Penanggung Jawab Teknologi : Winno W.A. Informasi  Promosi Siaran : Tedja Andarwan, M.Hamdar  Pendukung Acara : Ruben Onsu, Bibie Nonie, Neng Upay 77

4. Penelitian Terdahulu

Dengan menjamurnya produksi dan penayangan program reality show di pertelevisian Indonesia membuat banyak peneliti yang tertarik untuk menjadikan program reality show sebagai objek penelitian. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan menganalisis isi atau teks yang terdapat di dalam program ini. Selain itu beberapa peneliti juga melakukan penelitian terhadap penerimaan penonton akan program reality show di Indonesia, seperti opini penonton akan program reality show, penerimaan penonton atas pemaknaan dalam program reality show, ataupun penerimaan penonton atas wacana yang disuguhkan dalam reality show. untuk itu peneliti dalam bab ini, menuliskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain mengenai program reality show .

4.1. Pemaknaan dalam Tayangan Reality Show Minta Tolong

Penelitian ini disusun oleh Asrul Arifin, mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang diterbitkan tahun 2011. Penelitian ini disusun muntuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan strata 1 S1. Penelitian terhadap pemaknaan dari objek penelitian tayangan “Minta Tolong” ini adalah bagaimana Asrul Arifin menganalisisnya dalam media, karena media mengklaim sebagai tayangan yang memiliki makna dominan preffered reading sebagai tayangan yang mengandung hikmah. Akan tetapi Asrul Arifin melihat penelitian ini menganggap bahwa sebagian penonton lainnya 78 memiliki pemaknaan yang berbanding terbalik dengan tujuan media dalam menayangkan tayangan tersebut. Sehingga dalam penelitian ini dapat mengetahui pemaknaan audiens tentang tayangan tersebut. Dalampenelitian ini juga pemaknaan yang dipakai menggunakan teori interpretif. Penelitian ini adalah penelitian dengan tipe deskriptif yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Dalam analisi resepsi, temuan dari wawancara akan memunculkan tema pemaknaan yang dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Tema temuan penelitian pemaknaan audiens tersebut adalah kelompok dominant reading yang memaknai tayangan sebagai tayangan yang mengandung hikmah dan hiburan. Kelompok oppositional reading yang memaknai secara kritis bahwa tayangan tersebut mengandung sisi negatif dan eksploitasi kemiskinan. Sedangkan kelompok negotiated reading lebih memaknai tayangan dari dua sisi, yaitu menganggap bahwa eksploitasi dan komodifikasi kemiskinan adalah tindakan yang buruk. Akan tetapi, kalangan ini seperti tidak konsisten dengan pendapatnya tersebut. Hal ini karena memiliki pendapat lain yang berlawawanan, yaitu memperbolehkan eksploitasi dan komodifikasi kemiskinan di media. 4.2.Representasi Kemiskinan Pada Tayangan Reality Show Analisis Semiotika pada Program Acara Orang Pinggiran Trans7 Penelitian yang telah dilakukan oleh Endowidya Marselina pada tahun 2011. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini disusun muntuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan strata 1 S1. Penelitian

Dokumen yang terkait

Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya di SCTV terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 38 116

Media Literacy Dan Tayangan Reality Show (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Media Lietracy Terhadap Pemilihan Tayangan Termehek-Mehek Di Trans TV Pada Siswa SMP Santo Thomas 1 Medan)

5 93 144

REPRESENTASI STATUS SOSIAL MASYARAKAT DALAM TAYANGAN REALITY SHOW "JIKA AKU MENJADI"

0 2 129

Kemiskinan Dalam Tayangan Charity Reality Show Di Indonesia.

0 0 2

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 14

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 1 2

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 13

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 42

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 3

HUBUNGAN TERPAAN TAYANGAN REALITY SHOW PANGGUNG IMPIAN DI TRANSTV TERHADAP MOTIVASI KERJA MASYARAKAT SURABAYA SKRIPSI

0 1 12