hemlock, sequoia redwood, Taxus yew, Toxodium cypress, dan Pseudotsuga Douglas fir Haygreen dan Bowyer, 1996
Kayu daun jarum mempunyai struktur yang lebih sederhana daripada kayu daun lebar. Pada kayu daun jarum, jumlah jenis selnya lebih sedikit dan kombinasi
bentuk-bentuk jaringannya juga lebih sederhana. Jumlah jenis kayu daun jarum Konifer di Indonesia hanya sedikit dibandingkan jenis kayu daun lebar Dumanauw,
1993 Kayu-kayu lunak termasuk dalam kelompok pohon yang dikenal sebagai
konifer gymnospermae, daun-duannya berbentuk jarum dan berbiji terbuka, sedangkan kayu keras tergolong dalam kelompok pohon yang dikenal sebagai pohon-
pohon berdaun lebar angiospermae, mempunyai daun-daun lebar, berbiji tertutup Stefford dan Mcmurdo, 1983
2.3 Komponen Kimia Kayu
Kayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun terutama atas karbon, hidrogen dan oksigen. Tambahan pula kayu mengandung senyawa anorganik yang tetap tinggal
setelah terjadi pembakaran pada suhu tinggi pada kondisi oksigen melimpah; residu semacam ini dikenal sebagai abu. Abu dapat ditelusuri karena adanya senyawa yang
tidak terbakar yang mengandung unsur-unsur seperti kalsium, kalium, magnesium, mangan dan silikon. Unsur-unsur penyusun kayu tergabung dalam sejumlah senyawa
organik : selulosa, hemiselulosa dan lignin Haygreen dan Bowyer, 1996
2.3.1 Selulosa
Selulosa merupakan struktur sel-sel dasar sel-sel tanaman, oleh karena itu merupakan bahan alam yang penting yang dibuat oleh organisme hidup. Kadar
Universitas Sumatera Utara
selulosa yang tinggi terdapat dalam rambut, biji kapas, kapok dan serabut kulit rami, flax, henep; lumut, ekor kuda, dan bakteria mengandung sedikit selulosa.
Selulosa bahkan dapat diperoleh dalam dunia binatang : tunicin, zat kutikula tunicate, adalah identik dengan nabati Fengel dan Wegener, 1995
Selulosa bahan kristalin untuk membangun dinding-dinding sel. Bahan dasar selulosa ialah glukosa dengan rumus C
6
H
12
O
6
. Molekul-molekul glukosa disambung menjadi molekul-molekul besar, panjang dan berbentuk rantai dalam susunan
menjadi selulosa. Seluosa merupakan bahan dasar yang penting bagi industri-industri yang memakai selulosa sebagai bahan baku, misalnya pabrik kertas Dumanauw,
1993
2.3.2 Hemiselulosa
Hemiselulosa juga merupakan polimer-polimer gula. Berbeda dengan glukosa yang terdiri hanya dari polimer glukosa, hemiselulosa merupakan dari lima bentuk
gula yang berlainan yaitu: glukosa, mannosa, xylosa, galaktosa, dan arabinosa. Rantai hemiselulosa lebih pendek dengan rantai selulosa, karena hemiselulosa mempunyai
derajat polimerisasi yang lebih rendah. Molekul hemiselulosa terdiri dari 300 unit gugus gula. Berbeda dengan selulosa, polimer hemiselulosa berbentuk tidak lurus,
tapi merupakan polimer-polimer bercabang, yang berarti hemiselulosa tidak akan dapat membentuk struktur kristal dan serat mikro seperti halnya selulosa. Pada proses
pembuatan pulp hemiselulosa bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan selulosa Anonim, 2003
2.3.3 Lignin
Universitas Sumatera Utara
Lignin merupakan bagian yang bukan karbohidrat, sebagai persenyawaan kimia yang jauh dari sederhana, tidak berstruktur, bentuknya amorf. Dinding sel
tersusun oleh suatu rangka molekul selulosa, antara lain terdapat pula lignin. Kedua bagian ini merupakan satu kesatuan yang erat, yang meyebabkan dindimg sel menjadi
kuat yang menyerupai beton bertulang besi Dumanauw, 1993
2.3.4 Ekstraktif