Andri Prasetia | 03.01.11640
39
Jogja Rest o dan Galery
4. Sebagai t empat pem binaan usaha dan organisasi usaha ant ara
senim an dan pengelola. 5.
Sebagai jembat an dalam rangka eksist ensi pengem bangan kew irausahaan.
6. Sebagai salah sat u obyek pengembangan pariwisat a nasional.
II.2.5. Jenis Koleksi Galeri
Sebagai t em pat m em am erkan barang-barang seni pada khusunya, ada beberapa jenis barang yang dipam erkan, yaitu jenis koleksi 2 dimensi
yang diant aranya adalah seni lukis dan seni grafis lainya, sedangkan untuk jenis koleksi 3 dimensi diant aranya adalah patung, seni gerabah at au
keram ik, seni ukir, seni kerajinan t angan dan kriya.
II.2.6. Persyaratan Ruang Pamer Galeri
M enurut Neufert
13
, Ruang pam er pada galeri sebagai t em pat
unt uk m emamerkan at au mendisplay karya seni harus memenuhi beberapa hal yait u:
1. Terlindung
dari kerusakan,
pencurian, kelem baban,
kekeringan, cahaya m at ahari langsung dan debu. 2.
Pencahayaan yang cukup 3.
Penghaw aan yang baik dan kondisi ruang yang st abil 4.
Tam pilan display dibuat sem enarik m ungkin dan dapat dilih at dengan m udah
II.2.7. Tata Cara Display Koleksi Galeri
Benda koleksi baik 2 dim ensi maupun 3 dimensi yang ada di dalam galeri dapat dit at a sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah
13
Neuf ert , Ernest . Dat a Arsit ek. Jakart a: PT. Gelora Aksara Prat ama, 1996.
Andri Prasetia | 03.01.11640
40
Jogja Rest o dan Galery
dinikmat i oleh para pengunjung. M enurut Patricia Tut t dan David Adler
14
, penat aan at au display benda koleksi ada t iga m acam , yait u:
In show case Benda koleksi m empunyai dimensi kecil m aka diperlukan
suat u t em pat display berupa kot ak t em bus pandang yang biasanya t erbuat dari kaca. Selain unt uk m elindungi, kot ak
t ersebut t erkadang berfungsi untuk memperj elas at au m em perkuat t em a benda koleksi yang ada.
Free st anding on t he floor or plinth or support s Benda yang akan dipam erkan m emiliki dim ensi yang besar
sehingga diperlukan suatu panggung at au pembuat an ket inggian lant ai sebagai bat as dari display yang ada.
Contoh: pat ung, produk inst alasi seni, dll.
On w all or panels Benda yang akan dipamerkan biasanya merupakan karya seni
2 dimensi dan dit em pat kan di dinding ruangan m aupun part isi yang dibentuk untuk m embat asi ruang.
Contoh: karya seni lukis, karya fot ografi, dll.
Pada penat aan benda dengan nilai hist ori t inggi at au benda berharga lainnya lebih baik unt uk dipam erkan m enggunakan lem ari kaca yang
memiliki kunci pengam an.
Sedangkan m enurut M art in, ada beberapa syarat t entang cara pemajangan benda koleksi seni yang ada ant ara lain adalah dengan cara
berikut :
14
Tut t , Pat ricia and Adler, David. New M et ric Handbook. London: The Ar chit ect ural Press, 1979.
Andri Prasetia | 03.01.11640
41
Jogja Rest o dan Galery
1. Random t ypical large gallery.
Penat aan benda yang dipam erkan disajikan dengan acak, biasanya t erdapat pada galeri yang berisi benda-benda non
klasik dan bent uk galeri yang asim et ris, ruang-ruang yang ada pada galeri dibentuk m em punyai jarak
at au lorong pem bat asan oleh pintu. Jenis dan m edia seni yang ada
dicampur dan menguat kan kesan acak. Contoh: menggabungkan display benda 2 dimensi dan 3
dimensi sepert i seni lukis dan seni patung.
2. Large space w ith an int roduct ory gallery.
Pengolahan ruang pam er dengan pem bagian area pam er sehingga m em perjelas t ent ang benda apa yang dipamerkan
didalamnya, pem bagian dimulai pada suat u ruang ut am a kem udian dengan memperkenalkan t erlebih dahulu benda apa
yang dipajang didalamnya.
II.2.8. Pola Sirkulasi pada Galeri