meningkatkan produktivitas padi sawah. Peningkatan produktivitas terjadi apabila setiap satu satuan input variabel akan menghasilkan output yang lebih
tinggi. Secara teoritis, hal ini berarti akan terjadi pergeseran fungsi produksi ke atas. Peningkatan produktivitas diharapkan akan mampu meningkatkan
pendapatan petani padi sawah, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya, serta masyarakat desa pada umumnya.
Kesejahteraan masyarakat desa tercermin dari semakin meningkatnya pendapatan mereka dan dengan distribusi pendapatan yang makin merata di
antara mereka Haryono, 2004.
2.2.3. Skala Likert
Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan assessment atau pengukuran measurement
sikap. Pengungkapan sikap dengan menggunakan skala sangat populer di kalangan para ahli psikologi sosial dan para peneliti. Hal ini dikarenakan selain
praktis, skala sikap yang dirancang dengan baik pada umumnya memiliki rehabilitas yang memuaskan. Skala sikap berwujud kumpulan pernyataan
pernyataan sikap yang ditulis, disusun, dan dianalisis sedemikian rupa sehingga respon terhadap pernyataan tersebut dapat diberi angka skor dan kemudian dapat
diinterpretasikan Azwar,2007. Menurut Suryabrata 2002, skala likert tergolong skala untuk orang, pada
rancangan dasarnya untuk mengukur sikap. Berkenan dengan pengukuran sikap, maka ada dua hal yang selalu harus diingat mengenai sikap yaitu sebagai berikut:
1. Sikap selalu mempunyai objek, objek sikap yaitu sesuatu yang menjadi sasaran
sikap.
Universitas Sumatera Utara
2. Sikap itu digambarkan dalam suatu kontinum dari negatif, lewat daerah netral
ke positif. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap
sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik- tidak baik. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi subvariabel kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator- indikator yang terukur ini dapat dijadikan titk tolak untuk membuat item instrumen yang
berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden Kuncoro dan Ridwan, 2007.
Menurut Azwar 2007, metode rating yang dijumlahkan popular dengan nama penskalaan Model Likert, merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Prosedur penskalaan model likert didasari oleh dua asumsi dapat disepakati sebagai
berikut : 1.
Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang favorable atau pernyataan yang unfavorable.
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif.
Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah pernyataan telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan didasarkan pada rancangan
skala yang ditetapkan. Responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan dalam lima macam kategori
Universitas Sumatera Utara
jawaban, yaitu “sangat tidak setuju” STS, “tidak setuju” TS, “tidak dapat menentukan” atau “ragu ragu” R, “setuju” S dan “sangat setuju” SS.
Mueller, 1992 merumuskan untuk mengukur skala likert sebagai berikut
Keterangan : T
= skor standar X
= skor responden x
rataan
= rata-rata skor kelompok S
= deviasi standar kelompok Kategori interpretasi nilai T, apabila:
T 50 = Sikap Positif T
≤ 50 = Sikap Negatif
Berdasarkan uji T tersebut, dapat diketahui secara langsung sikap petani tersebut apakah positif atau negatif terhadap keberadaan irigasi di daerah penelitian. Jika
petani memiliki sikap positif, maka itu menunjukkan bahwa petani memiliki sikap positif yaitu puas dengan adanya irigasi tersebut dan sebaliknya jika petani
memiliki sikap negatif, maka itu menunjukkan bahwa petani tidak puas dengan adanya irigasi.
2.3 Penelitian Terdahulu