3. Buluh perindu dapat berfungsi apabila sudah diisi oleh kekuatan magis.
Kekuatan magis merupakan upaya menggunakan bantuan makhluk gaib untuk sesuatu tujuan yang diinginkan oleh yang meminta. Kekuatan magis yang diisi
pada buluh perindu adalah makhluk yang menduduki alam gaib salah satunya yaitu makhluk
– makhluk halus seperti ruh – ruh leluhur, baik itu ruh yang baik maupun ruh yang jahat.
4. Persepsi etnis Jawa yang ada di gang Keluarga terhadap kekuatan magis jimat
buluh perindu hampir seluruhnya berpersepsi positif dan menganggap bahwa buluh perindu memang memiliki kekuatan magis sehingga dapat digunakan
sebagai jimat dan memiliki banyak fungsi atau kegunaan. Masyarakat yang tinggl di gang Keluarga juga menganggap bahwa selama pengguna buluh
perindu tidak mengganggu kenyamanan masyarakat yang tinggal disana,maka masyarakat sekitar tidak mempermasalahkan hal tersebut.
5.2. Kritik dan Saran
Peneliti sadar hasil tulisan dari peneliti masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan
kritik dan saran yang sangat membangun untuk memperbaiki hasil tulisan peneliti kedepannya. Saran peneliti selama penelitian di Jl. Mawar Gang Keluarga II
Kelurahan Sari Rejo adalah Bagi seseorang ataupun pengguna buluh perindu seharusnya tidak terus menerus berharap dari buluh perindu itu saja, karena tanpa
usaha dan doa semuanya tidak lah berjalan sesuai yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Bustanuddin. 2006. Agama Dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi Agama. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Beatty Andrew, 2001. Variasi Agama di Jawa. Suatu Pendekatan Antropologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Barth,Fredrik.1988.Kelompok Etnik dan Batasannya:Tatanan Sosial dari Perbedaan Kebudayaan. Jakarta: UI Press
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Jakarta : Kencana
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta:
Pustaka Jaya Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: KANISIUS
Herusatoto, Budiono.2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak Ign.Saksono,Gatut.2007.Paranormal Peran Dan Tanggung Jawab Moralnya.
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama Iskandar. 2009. Metode penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Koentjaraningrat. 1980. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat .1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta : Universitas Indonesia
Press. .2007. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan
. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.