aktivitas organisasi secara bertanggungjawab dan terkendali, yaitu dengan tercapainya tata kelola perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip corporate
governance”. Struktur corporate governance dalam penelitian ini mencakup keterlibatan
komisaris independen, komite audit, dan pemegang saham mayoritas di dalam perusahaan.
a. Komisaris Independen
Bursa Efek Jakarta melalui peraturan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2000 telah mengatur keberadaan komisaris independen, dimana perusahaan
yang terdaftar di bursa harus mempunyai komisaris independen yang secara proporsional sama dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham
minoritas, dengan jumlah minimal 30 dari seluruh anggota dewan komisaris Putri dan Utama, 2014.
Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance 2006, dewan komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara
kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi, serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan good corporate
governance. Bursa Efek Jakarta 2000 menyatakan beberapa kriteria komisaris
independen, yaitu :
1
Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas atau pemegang saham pengendali di dalam perusahaan.
2
Komisaris independen tidak memiliki hubungan dengan direktur danatau komisaris lainnya di dalam perusahaan.
3
Komisaris independen tidak berkedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat yang bersangkutan.
4
Komisaris independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
5
Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang saham pengendali dalam Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS.
b. Komite Audit
Toha 2004 dalam Rizqiasih 2010 menjelaskan bahwa komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan untuk
membantu melakukan pemeriksaan yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam melaksanakan, mengelola perusahaan, serta melaksanakan
fungsi penting berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen dan auditor independen.
Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance 2006, komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik,
pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan