3.6 Rangkaian Penguat Tegangan IC LM 324
Penguat yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah penguat differensial. Dimana penguat ini berfungsi untuk menguatkan tegangan pada sensor
termokopel, sehingga sensor dapat dibaca oleh mikrokontroler. Penguat differensial dalam suatu penguat operasional Op-Amp dibuat menggunakan
kopling langsung DC kopling yang bertujuan untuk menghilangkan efek yang ditimbulkan akibat penambahan atau pemasangan kapasitor bypass maupun
kapasitor kopling. Penggunaan kopling DC pada penguat differensial ini bertujuan untuk menghindari permasalahan perlambatan yang terjadi akibat pengisian
muatan pada kapasitor-kapasitor kopling penggandeng oleh tegangan sumber DC, dengan demikian titik kerja DC untuk mencapai titik stabil diperlukan juga
waktu tunda time constant. Sehingga mengakibatkan terjadinya efek kenaikan batas frekuensi bawah fL karena adanya kenaikan waktu untuk mencapai stabil
time constant yang lebih lambat.
Gambar 3.8 Rangkaian Penguat Tegangan
3.7 PC Personal Computer
PC adalah sebuah komputer pribadi yang digunakan untuk menampilkan data hasil akuisisi sistem yaitu pembaca suhu. PC diprogram dengan bahasa
pemrograman dengan bahasa pemrograman Visual Basic. PC akan menampilkan
Universitas Sumatera Utara
data yang dikirim oleh rangkaian berupa grafik dan besaran angka atau nilai suhu. Spesifikasi PC yang digunakan adalah spesifikasi umum dengan sistem operasi
windows 7.
Gambar 3.9 Personal Computer PC
Universitas Sumatera Utara
3.8 Diagram Alir Sistem Flowchart 3.8.1 Diagram Alir Sistem Mikrokontroler ATMega8535
Start
Inisialisasi dan Nilai Awal
Baca Sensor Suhu
Kalibrasi Data Sensor
Data Valid?
Kirim Data ke PC melalui RS485
Stop T
Y
Gambar 3.10 Diagram Alir Sistem Mikrokontroler
Universitas Sumatera Utara
3.8.2 Diagram Alir Sistem Visual Basic
Start
Inisialisasi dan Tampilan GUI
Baca Input Serial
Ada Input?
Tampilan Grafik Data
Stop T
Y Verifikasi Data Input
Save Data?
Simpan Data ke File Y
T
Gambar 3.11 Diagram Alir Sistem Visual Basic
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
4.1 Pengujian Rangkaian Sensor Suhu Termokopel Tipe K
Pengujian dilakukan dengan cara memanaskan sensor dan mengukur suhu serta tegangan keluarannya. Tegangan keluaran sensor sangat kecil dan harus ditambah
penguat. Pengukuran dimulai dari suhu kamar yaitu 28°C. Suhu dan tegangan diukur, kemudian naikkan suhu sensor, dalam pengujian ini digunakan sebuah
solder 40 watt dan dipanaskan sehingga suhu naik secara perlahan. Setiap kenaikan suhu dicatat perubahan tegangannya. Pengujian dilakukan hingga suhu
230°C, dari data pengukuran diperoleh bahwa kenaikan tegangan terhadap suhu membentuk kurva melengkung sehingga pada proses pengkalibrasian dibutuhkan
linearisasi terlebih dahulu agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Dibawah ini adalah tabel data hasil pengukuran pada tegangan keluaran pada
sensor suhu Termokopel.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran pada Sensor Suhu Termokopel
Suhu
o
C Volt V
28 0,28
30 0,30
35 0,35
40 0,41
45 0,46
50 0,47
55 0,48
60 0,50
65 0,52
70 0,54
75 0,55
80 0,56
Suhu
o
C Volt V
85 0,57
90 0,59
95 0,61
100 0,64
105 0,66
110 0,68
115 0,70
120 0,72
125 0,74
130 0,75
135 0,76
140 0,78
Universitas Sumatera Utara
Suhu
o
C Volt V
145 0,80
150 0,82
155 0,84
160 0,86
165 0,88
170 0,90
175 0,92
180 0,94
185 0,96
Suhu
o
C Volt V
190 0,98
195 1,01
200 1,02
205 1,04
210 1,06
215 1,08
220 1,10
225 1,12
230 1,14
4.2 Pengujian Rangkaian Modulasi RS485