sensor, mengubahnya ke data digital, melinearisasi sensor dan kalibrasi untuk memperoleh nilai sebenarnya dari suhu yang diukur. Input mikrokontroler
diprogram pada PortA yaitu PortA.0 yang merupakan salah satu masukan analog mikrokontroler. Sedangkan output mikrokontroler adalah port serial. Port serial
mikrokontroler ATMega8535 ada pada PortD, yaitu PortD.0 untuk serial in dan PortD.1 untuk serial out. Karena mikrokontroler mengirim data keluar maka serial
out dari mikrokontroler yang digunakan yaitu PortD.1 pada pin 3. Mikrokontroler diprogram dengan bahasa C yaitu CV AVR versi 2.04.9.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
PA0 ADC0 PA1 ADC1
PA2 ADC2 PA3 ADC3
PA4 ADC4 PA5 ADC5
PA6 ADC6 PA7 ADC7
AREF GND
AVCC PC7TOSC2
PC6TOSC1 PC5
PC4 PC3
PC2 PC1SDA
PC0SCL PD7OC2
PB0 XCK PB1 T1
PB2 INT2 PB3 OC0
PB4 SS PB5 MOSI
PB6 MISO PB7 SCK
RESET VCC
GND XTAL2
XTAL1 PD0 RXD
PD1 TXD PD2 INT0
PD3 INT1 PD4 OC1B
PD5 OC1A PD6 ICP1
A T
M EG
A 8535
AN 7805 220µF25V
10µF25V
Mo d
u l
RS 4
85
Jaringan RS485
PC
Monitor
Xtal 4Mhz
+5V
out
100 ohm +5V
10K
LM3 2
4
+ -
10K 10K
4k7 4k7
T e
rm o
ko pe
l
100K 100K
Mo du
l R
S 48
5
GND GND
D1
+ -
220 V PLN
+ 5V + 5V
+ 5V
Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8535
3.3 Sensor Suhu Termokopel Tipe K
Sensor yang digunakan adalah sensor suhu yaitu sebuah termokopel tipe K. Sensor ini merupakan jenis bimetal yang prinsip kerjanya adalah berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
perubahan tahanan jenis berdasarkan perubahan suhu. Tahanan termokopel akan berubah jika suhu berubah. Berdasarkan perubahan tersebut sensor dapat
digunakan untuk mendeteksi suhu. Namun perubahan tahanan sebuah termokopel terhadap suhu tidaklah linear sehingga dibutuhkan pengkalibrasian dan linearisasi
yang memadai agar pembacaan suhu benar dengan error yang kecil. Sensor memiliki 2 terminal keluaran yang merupakan tahanan sensor.
Gambar 3.3 Prinsip Dasar Sensor Termokopel tipe K
Pada prinsipnya termokopel dibuat dari dua jenis bahan logam yang berbeda dengan cara salah satu dari masing-masing ujung logam tersebut dilas menjadi
satu pada gambar daerah yang disebut pertemuan panas atau heat junction. Akibat adanya sifat-sifat bahan logam tertentu yang dapat melepaskan elektron-
elektron bebas apabila dipanaskan maka termokopel akan mengeluarkan tegangan listrik dikedua ujung-ujung bebas dari dua jenis logam yang disatukan tersebut.
Sudah dijelaskan bahwa besarnya tegangan keluaran umum dari sensor atau transduser jenis ini adalah sebesar 41
V°C. Untuk menyadap perubahan tegangan
V yang terjadi akibat adanya perubahan suhu T termokopel harus dihubungkan dengan rangkaian penguat melalui kabel-kabel yang dipuntir guna
mencegah sinyal-sinyal gangguan agar tidak turut dikuatkan oleh rangkaian penguat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Koneksi Termokopel ke Input Rangkaian Penguat
3.4 Rangkaian Modulasi RS485
Modul RS485 adalah modul yang berfungsi mengubah sinyal TTL menjadi sinyal RS485. Sinyal RS485 merupakan sinyal yang termodulasi sehingga dapat
berkomunikasi melalui kabel dengan jarak yang cukup jauh tanpa kehilangan data. Dikatakan modul karena komponen tersebut telah terintegrasi dengan
komponen lain membentuk sebuah modul. Sinyal TTL dari mikrokontroler akan dikonversi ke sinyal RS485 kemudian dikirim melalui media kabel. Pada ujung
kabel akan dihubungkan dengan modul RS485 lainnya untuk proses demodulasi, atau mengkonversikan kembali sinyal RS485 ke TTL. Akan tetapi dalam hal ini
konversi tidak ke sinyal TTL melainkan ke Max232 karena alat ini terhubung pada sebuah PC dan PC berkomunikasi dengan sinyal Max232.
Gambar 3.5 Rangkaian Modulasi RS485
Universitas Sumatera Utara
Sinyal RS485 merupakan sinyal diferesial atau sering disebut differential signal, sinyal ditransmisikan sebagai V+ dan V- dimana pengirim dan penerima tidak
perlu referensi yang sama. Perbedaan selis ih tegangan saat kondisi logika ‘0’ dan
logika ‘1’ lebih besar. Transmisi sinyal dalam bentuk sinyal diferensial akan lebih kebal terhadap noise dibanding single-ended signal. Berikut adalah gambar sinyal
twisted pair untuk sinyal diferensial.
Gambar 3.6 Diagram sinyal RS485 3.5 Rangkaian Power Supply
Untuk mempermudah perancangan alat, pada rangkaian saya ini menggunakan Power Supply 12 volt yang telah ada dipasaran. Tetapi Mikrokontroller hanya
membutuhkan tegangan 5 volt. Jadi untuk menstabilkan tegangan yaitu menggunakan IC7805 yang berfungsi untuk menjaga tegangan 5 volt.
Gambar 3.7 Rangkaian Power Supply
Universitas Sumatera Utara
3.6 Rangkaian Penguat Tegangan IC LM 324