Kesimpulan Saran Latar Belakang

70

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa SMA Negeri 3 Medan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil uji univariat masing-masing variabel terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar, didapat 3 variabel dari 4 variabel yang signifikan, yaitu variabel serta Sikap dan Keyakinan X 4 , Gaya Hidup X 3 , Biaya X 1 . 2. Setelah diuji secara serentak multivariat dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 79,9, didapat 2 variabel signifikan mempengaruhi kesadaran mengikuti bimbingan belajar, yaitu variabel Sikap dan keyakinan X 4 dan variabel Biaya X 1 dengan peluang sadar sebesar 89,9.

4.2 Saran

1. Karena pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang sangat penting untuk diperoleh, maka bimbingan belajar merupakan salah satu solusi yang dapat diambil dalam mendukung proses pencapaian tujuan pendidikan, maka dari itu penting hal nya untuk menumbuhkan kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa, guna mendapat hasil ataupun prestasi yang lebih baik. 2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat mencari faktor-faktor lain yang lebih mempengaruhi terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Bimbingan Belajar 2.1.1 Pengertian Bimbingan Belajar Pengertian-pengertian mengenai bimbingan dan konseling telah dirumuskan beberapa ahli, pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut berbeda antara satu dengan yang lain, secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain yang bermasalah, dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian terhadap diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli yang lebih mengarah kepada pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah. Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Dari kedua definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian bimbingan sebagai berikut : 1. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis. 2. Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya, kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi. Universitas Sumatera Utara 11

2.1.2 Tujuan Bimbingan Belajar

Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar sehingga dapat diartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai bimbingan. Yang membedakan diantara keduanya ialah jenis kegiatannya, pendidikan terletak pada proses belajar mengajar yang penekanannya pada usaha-usaha kognitif, afektif dan psikomorik, sedangkan bimbingan terletak pada membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru pembimbing. Proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru. Program-progran pendidikan di sekolah termasuk program layanan bimbingan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran sehingga proses pendidikan di sekolah akan lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan anak didik dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan. dengan kata lain, melalui kegiatan bimbingan di sekolah siswa mampu mengembangkan potensi dalam dirinya, potensi lingkungannya, sehingga ia merencanakan masa depannya serta melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinngi, dalam rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek dan tenaga profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu : ”Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Universitas Sumatera Utara 12

2.1.3 Fungsi Bimbingan Belajar

Belajar adalah merupakan kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam kehidupan manusia, sebagai hasil kegiatan belajar dapat membawa pada perubahan dan peningkatan pandangan sikap dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan belajar tersebut. Proses belajar yang terjadi di sekolah harus senantiasa mempunyai tujuan yang jelas dan terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas belajar sebagai seorang siswa, dalam tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut penguasaan bidang pengetahuan pembinaan sikap dan pengembangan keterampilan yang merupakan cita-cita sekolah yang diselenggarakan lewat pendidikan dan pengajaran. Menurut Dewa Ketut Sukardi ada dua faktor yang timbul dalam kesulitan belajar, yaitu : a. Faktor endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal ini dapat bersifat : 1. Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian. 2. Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan. b. Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini meliputi : 1. Faktor lingkungan keluarga. 2. Faktor lingkungan sekolah. 3. Faktor lingkungan masyarakat. Kehadiran bimbingan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan, secara keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi anak didik terutama dalam proses belajar mengajar didalam pendidikan dan pengajaran yang dijalankan. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan yang pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara 13

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran siswa dalam mengikuti bimbingan belajar

2.2.1 Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

2.2.2 Motivasi

Motivasi dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan Setiadi, 2003:93. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai obyek tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan Setiadi, 2003:95.

2.2.3 Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Plummer Olivia M. Kaparang, 2013adalah cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas, apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya ketertarikan dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya pendapat. Gaya hidup dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana pola aktivitas yang dilakukan oleh individu khususnya dalam memanfaatkan waktu luang yang ia miliki. Setiap tindakan yang dilakukan oleh individu akan selalu berdasarkan dengan apa yang ia sukai atau sesuai dengan ketertarikannya terhadap sesuatu hal. Pendapat seseorang terhadap dunia sekitar juga dapat menentukan tindakannya dalam melakukan sesuatu. Pola tindakan inilah yang dapat menentukan pola kehidupan seseorang dan menjadikannya sebagai gaya hidupnya Universitas Sumatera Utara 14

2.2.4 Sikap dan Keyakinan

Sikap merupakan suatu respon yang diberikan terhadap suatu objek tertentu. Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang sesuatu. Sikap dikonsepkan sebagai perasaan positif atau negatif.

2.3 Data

Data merupakan bentuk jamak dari datum yang merupakan informasi yang diperoleh dari satu satuan amatan, pada umumnya informasi ini diperoleh melalui observasi pengamatan yang dilakukan terhadap sekumpulan individu. Informasi yang diperoleh memberikan gambaran, keterangan, atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategorik, huruf atau bilangan Sugiarto,dkk,2001.

2.3.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dalam penelitian, adapun data primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek, jenis data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif. Daftar pertanyaan kuesioner akan disebarkan kepada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang variasi jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan dikategorikan.

A. Defenisi Operasional Variabel

1. Biaya X 1 Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses, yang dinyatakan dengan satuan uang. 2. Motivasi X 2 kekuatan penggerak dalam diri yang memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 15 3. Gaya Hidup X 3 cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas, 4. Sikap dan keyakinan X 4 Penilaian evaluatif terhadap suatu obyek yang diminati.

2.3.2 Skala Pengukuran

Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala Likert. Setiap pertanyaan mempunyai empat alternatif jawaban. Untuk mengukur faktor yang berpengaruh digunakan skala likert dengan skor yang berbeda-beda yaitu: a. Sangat setuju SS diberi skor 4 b. Setuju S diberi skor 3 c. Tidak setuju TS diberi skor 2 d. Sangat tidak setuju STS diberi skor 1 Sedangkan untuk mengukur keputusan sadar mengikuti bimbingan belajar digunakan skala dikotomi dengan dua alternative jawaban dengan skor yang berbeda, yaitu: diberi skor 1 untuk sadar, dan diberi skor 0 untuk keputusan tidak sadar. Pengkategorian variabel-variabel independent dilakukan dengan metode median instrument. Menurut Azwar dalam Jefrio, 2010:44 median instrument didapat dari nilai tengah skor dikalikan dengan jumlah item pertanyaan pada masing-masing blok yang mewakili tiap variable. Penentuan pengkategorian tersebut adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 16 Tabel 2.1 Kategori Variabel Variabel Kategori Batasan Skor 1 2 3 Biaya 1. Tinggi 0. Rendah Skor instrument median instrument Skor instrument ≤ median instrumen Motivasi 1. Tinggi 0. Rendah Skor instrument median instrument Skor instrument ≤ median instrumen Gaya Hidup 1. Memiliki 0. Tidak Memiliki Skor instrument median instrument Skor instrument ≤ median instrumen Sikap dan keyakinan 1. Positif 0. Negatif Skor instrument median instrument Skor instrument ≤ median instrumen

2.3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menunjukan cara-cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan Sugiarto dkk, 2001. Seperti yang telah dipelajari metode pengumpulan data terdiri dari metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder. a. Metode Pengumpulan Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil dari pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan melakukan survei atau percobaan. 1. Survei Survei dilakukan apabila data yang dicari sebenarnya sudah ada di lapangan. Teknik pengumpulan data dengan cara survei bisa dilakukan dengan:  Wawancara dengan responden. Wawancara atau interview adalah suatu cara pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada responden dalam suatu permasalahan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disiapkan terlebih dahulu sebagai kuesioner. Universitas Sumatera Utara 17  Angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah jawaban tertulis dari responden atas kuesioner yang diberikan. Dengan kuesioner, informasi yang dikumpulkan dapat lebih banyak dan tersebar merata dalam satu wilayah walaupun kenyataannya tidak semua kuesioner dikembalikan kepada peneliti.  Pooling menggunakan telepon atau melakukan observasi langsung. 2. Percobaan experiment Cara percobaan dilakukan apabila data yang ingin diperoleh belum tersedia dan dengan demikian variabel yang akan diukur harus dibangkitkan melalui suatu percobaan. b. Metode Pengumpulan Data Sekunder Metode ini sering disebut dengan metode menggunakan bahan dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri, tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan dari pihak-pihak lain. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran perlengkapan ataupun untuk diperoses lebih lanjut.

2.3.4 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti sedangkan sampel adalah sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya Sugiarto dkk, 2001. Suatu sampel yang baik atau benar akan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya tentang populasi sehingga jika suatu penelitian sampelnya tidak diambil secara benar, maka hasilnya tidak akan dapat digeneralisasikan dan tidak dapat memberikan hasil yang tepat dalam menggambarkan keadaan sebenarnya dari populasi yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 18 Pengambilan sampel sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi sehingga dapat mewakili populasi tersebut.

2.3.5 Teknik Sampling

Secara garis besar metode penarikan sampel dapat dibagi menjadi dua yaitu pemilihan sampel dari populasi secara acak random atau probability sampling dan pemilihan sampel dari populasi secara tidak acak nonrandom atau nonprobability sampling. Pembagian dari kedua sampling tersebut dapat dilihat pada bagan berikut Mimmy, 2013: Gambar 2.2 Bagan Pembagian Teknik Sampling 2.4 Analisis Data 2.4.1 Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur Singarimbun, 2006. Metode pengujian validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Langkah pengujian validitas, yaitu : a. Mendefenisikan secara operasional konsep yang akan diukur b. Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban Teknik Sampling Non Probability Probability Acak Sederhana Sistematik Berkelompok Cluster Berstrata Statified Judgment Quota Snow Ball Convenience Universitas Sumatera Utara 19 d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi “product moment”, yang rumusnya seperti berikut: = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ di mana: n = sampel yang akan diteliti X = adalah variabel independen Y = variabel dependen Item Instrumen dianggap Valid jika angka korelasi lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung r tabel maka instrument menjadi valid.

2.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif koefisien, maka alat pengukur tersebut reliabel. Adapun teknik perhitungan reliabel ada beberapa cara, yaitu sebagai berikut : 1. Teknik Pengukuran Ulang Testretest Teknik ini meminta kepada responden yang sama untuk menjawab pertanyaan dalam alat pengukuran sebanyak dua kali. Caranya perhitungannya adalah dengan mengkorelasikan jawaban pada wawancara pertama dengan jawaban pada wawancara kedua. 2. Teknik Belah Dua Untuk menggunakan teknik belah dua sebagai cara menghitung reliabilitas alat pengukur, maka alat pengukur yang disususn harus memiliki cukup banyak item pertanyaan yang mengukur aspek yang sama. Universitas Sumatera Utara 20 3. Teknik Bentuk Paralel Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan membuat dua jenis alat pengukur yang mengukur aspek yang sama. Kedua alat ukur tersebut diberikan pada responden yang sama, kemudian dicari validitasnya untuk masing-masing jenis. 4. Internal Consistency Reliability Internal consistency reliability berisi tentang sejauh mana item-item instrumen bersifat homogen dan mencerminkan konstruk yang sama sesuai dengan yang melandasinya. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60 Ghozali, 2005 . Rumus cronbach alpha adalah sebagai berikut: [ ] [ ∑ ∑ ] Keterangan = koefisien reliabilitas Cronbach Alpha k = jumlah pertanyaan 1 = nilai peluang = nilai varians jawaban itme ke- ∑ = nilai varians skor total . 2.5 Regresi 2.5.1 Pengertian Regresi Suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan tujuan untuk membuat prediksi nilai suatu variabel dependen melalui variabel independen. Universitas Sumatera Utara 21 Analisis regresi adalah teknik statistik untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Analisis regresi dapat digunakan untuk dua hal pokok, yaitu: a. Untuk memperoleh suatu persamaan dari garis yang menunjukkan persamaan hubungan antara dua variabel. Persamaan dan garis yang dihasilkan bisa berupa persamaan garis bentuk linier maupun nonlinear. b. Untuk menaksir suatu variabel yang disebut variabel tak bebas terikat dengan variabel lain yang disebut variabel bebas berdasarkan hubungan yang ditunjukkan persamaan regresi tersebut. Berdasarkan amatan dan analisis data, penyelesaian regresi ini dapat berupa persamaan linier maupun nonlinier. Oleh karena itu analisis regresi ini terbagi atas regresi linier dan regresi nonlinear. Yang termasuk kedalam regresi linear adalah regresi linier sederhana, regresi linear berganda, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk kedalam regresi nonlinear adalah regresi model parabola kuadratik, model parabola kubik, model eksponen, model geometrik, regresi logistik, dan sebagainya Mimmy, 2013.

2.5.2 Regresi Logistik

Metode regresi merupakan analisis data yang mendeskripsikan antara sebuah variabel respon dan satu atau lebih variabel penjelas atau prediktor Hosmer dan Lemeshow, 2000. Perbedaan regresi sederhana dan regresi logistik adalah variabel respon. Regresi logistik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencari hubungan variabel respon yang bersifat dichotomous berskala nominal atau ordinal dengan dua kategori atau polychotomous mempunyai skala nominal atau ordinal dengan lebih dari kategori dengan satu atau lebih variabel prediktor. Sedangkan variabel respon bersifat kontinyu atau kategorik Agresti, 1990. Regresi logistik berdasarkan jenis skala data variabel respon yang digunakan dibagi menjadi 3 macam, yaitu regresi logistik biner, multinomial, dan regresi logistik ordinal. Universitas Sumatera Utara 22 1. Regresi Logistik Biner Binary Logistic Regression Sebelum melakukan pengolahan dengan menggunakan program paket SPSS 13.0 maka data yang akan digunakan haruslah disesuaikan terlebih dahulu. Pada regresi logistik biner, data variabel respon yang digunakan adalah data dengan skala nominal dengan hanya berupa 2 kategori yaitu “sukses” atau “gagal” misalnya: ya-tidak, benar-salah, hidup-mati, hadir- absen, laki-perempuan, dst. Sedangkan data variabel prediktor dapat berupa data dengan skala ordinal seringkali digunakan pada kasus- kasuspenelitian sosial kemasyarakatan ataupun data dengan skala rasio seringkali dijumpai pada penelitian industri. 2. Regresi Logistik Multinomial Multinomial Logistic Regression Pada regresi logistik multinomial, data variabel respon yang digunakan adalah data berskala nominal dengan lebih dari 2 kategori, misalnya: agama, warna lampu lalu lintas, dst. Sedangkan data variabel prediktor dapat berupa data dengan skala ordinal ataupun rasio. 3. Regresi Logistik Ordinal Ordinal Logistic Regression Pada regresi logistik ordinal, data variabel respon yang digunakan adalah data berskala ordinal dengan 2 atau lebih kategori, misalnya: setuju-tidak setuju, setuju-biasa-tidak setuju, sangat setuju-setuju-biasa-tidak setuju- sangat tidak setuju, dst. Sedangkan data variabel prediktor dapat berupa data ordinal ataupun rasio. Analisis regresi logistik merupakan salah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganilisis hubungan satu atau dua variabel independen dengan sebuah variabel dependen kategorik yang bersifat dikotombinary. Variabel kategorik yang dikotom merupakan variabel yang mempunyai dua nilai variasi yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang diberi skor 0 atau 1 yaitu dalam hal ini mengenai kesadaran mengikuti bimbingan belajar yaitu sadar atau tidak sadar Sri Pingit Wulandari dkk, 2009. Universitas Sumatera Utara 23

2.5.3. Persamaan Regresi Logistik

Regresi logistik adalah suatu analisis regresi yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan sekumpulan variabel prediktor di mana variabel respon bersifat biner atau dikotomus. Variabel dikotomus adalah variabel yang hanya mempunyai dua kemungkinan nilai, misalnya sukses dan gagal, sedang variabel prediktor sering disebut juga covariate. Dengan demikian dihasikan persamaan sebagai berikut: Model regresi logistik univariat yaitu Hosmer, 2000: πx = di mana : πx = probabilitas sukses dari variabel x variabel dependen = konstanta = koefisien regresi x = variabel independen e = bilangan natural 2,7182818... Model regresi logistik multivariat πx = di mana: πx = probabilitas sukses dari variabel x variabel dependen = konstanta = koefisien regresi x i = variabel independen i = 1,2,3,..,k e = bilangan natural 2,7182818... Universitas Sumatera Utara 24 Statistik Wald untuk uji signifikansi parameter regresi logistik digunakan untuk melihat apakah suatu variabel independen prediktor mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen respon. Hipotesis pengujiannya adalah sebagai berikut: H : = 0 , variabel tidak memiliki pengaruh yang signifikan H 1 : ≠ 0 , variabel memiliki pengaruh yang signifikan = H ditolak jika nilai uji W 2 Wald ≥ df:α atau p_value α H diterima jika nilai uji W 2 Wald df:α atau p_value α di mana: = uji wald ke-i = nilai koefisien regresi logistik untuk variable ke-i = nilai standart eror untuk variable ke-i Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang sangat penting untuk diperoleh. Dalam skala nasional, tujuan dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, siswa sebagai subyek pendidikan dapat diarahkan kepada suatu pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal merupakan suatu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal. Dalam arti tidak dilaksanakan secara struktur dan berjenjang seperti bimbingan-bimbingan belajar, kursus, dan lain sebagainya, akan tetapi, dalam sebuah pendidikan dan pengajaran selalu terdapat suatu permasalahan yang berhubungan dengan proses belajar itu sendiri. Perkembangan belajar siswa yang tidak selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan adalah problema dalam pendidikan, adakalanya mereka menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan, seperti prestasi belajar yang rendah, kurang atau tidak adanya motivasi belajar, lambatnya dalam belajar, berkebiasaan kurang baik dalam belajar, sikap yang kurang baik terhadap pelajaran, guru ataupun terhadap sekolah. Universitas Sumatera Utara 2 Bimbingan yang pada umumnya sering dilakukan dapat berbentuk tiga macam, yaitu bimbingan pribadi dan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir. Bimbingan pribadi dan sosial diberikan dengan tujuan untuk membantu siswa memecahkan masalah yang terkait dengan masalah pribadi dan sosial, sedangan bimbingan belajar merupakan bimbingan yang dilakukkan setiap hari di sekolah atau dalam kegiatan belajar mengajar baik pada saat jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Bimbingan dalam belajar secara khusus dapat dilakukan dalam berbagai aspek, baik dari bimbingan belajar dalam hal menulis, menghafal, memotivasi siswa, maupun bimbingan belajar dalam hal membaca, walaupun bimbingan belajar terdapat banyak halnya, tetapi pada dasarnya bimbingan belajar tetap selalu memiliki peranan penting yang sama dalam aspek belajar siswa baik secara formal maupun informal sehingga akan dapat mendorong anak dalam mencapai prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dapat dicapai siswa saat dilakukan evaluasi, akan tetapi, suatu permasalahan muncul pada saat ini di saat sekolah merupakan hal yang wajib untuk dilakukan dan semakin berkembangnya dunia pendidikan seperti dari perkembangan teknologi dan fasilitas pendidikan justru semakin banyak siswa- siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar, hal tersebut terbukti dengan banyaknya siswa yang suka membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dan menunjukkan sikap yang kurang wajar, sehingga dengan hal-hal tersebut berdampak pada prestasi belajar siswa sendiri. Bimbingan belajar juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk memperdalam ilmu yang diberikan kepada siswa. Kematangan dalam pemahaman ilmu perlu dibentuk supaya siswa paham dan mengerti akan isi dari materi pelajaran, apalagi jika siswa akan menghadapi ujian, seperti Ujian Nasional. Siswa dituntut harus menguasai semua materi pelajaran dari awal sampai akhir, oleh sebab itu siswa perlu mendapat bimbingan lebih dan perlu diadakan pengulangan materi-materi yang diajarkan oleh guru di sekolah supaya siswa dapat paham betul akan bahan yang akan diujikan nantinya. Penyampaian materi yang diajarkan guru kepada siswa tidak cukup hanya pada jam pelajaran saja. Lebih-lebih hanya dalam waktu kurang lebih satu atau dua jam. Alternatif keikutsertaan bimbingan belajar sebagai Universitas Sumatera Utara 3 rujukan untuk membantu dalam memahami isi materi pelajaran. Siswa bisa memilih mana bimbingan belajar yang diinginkan, apakah bimbingan belajar kelas privat ataukah bimbingan belajar kelas reguler kelompok. Pengelompokan kelas tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, kelebihan siswa yang mengikuti kelas reguler kelompok adalah siswa bisa memiliki motivasi berprestasi dan daya saing yang cukup besar dengan temannya di dalam kelas, dikarenakan di dalam kelas tersebut terdapat lebih dari satu orang murid yang mengikuti bimbingan, akan tetapi situasi tersebut kurang optimal apabila siswa ingin memperdalam materi yang belum dipahami. Banyaknya siswa di dalam kelas tidak memungkinkan seorang guru untuk membantu satu persatu muridnya secara optimal, berbeda dengan kelas privat, di sini siswa lebih bisa berkonsentrasi dan lebih bisa fokus untuk mempelajari isi materi yang akan diujikan. Kelas privat terdiri dari satu orang guru dan satu orang murid sehingga siswa lebih bisa mempersiapkan dirinya dalam menghadapi ujian. Kesiapan siswa dalam menghadapi ujian pun cenderung lebih optimal dan hal tersebut dapat meminimalkan rasa cemas yang ada di dalam diri siswa, sehingga tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian bisa diturunkan. Sehubungan dengan hal tersebut di tersebut, maka peneliti mengajukan rumusan masalah dalam penelitian ini “apakah faktor yang mempengaruhi kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa ?”. Dengan rumusan masalah tersebut maka peneliti memperoleh empat faktor yang akan di bahas yaitu Biaya , Motivasi , Gaya Hidup , Sikap dan Keyakinan , oleh karena itu penulis tertarik membuat penelitian dengan judul “Faktor yang mempengaruhi kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa SMA Negeri 3 Medan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar”. Universitas Sumatera Utara 4

1.2 Rumusan Masalah