Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Mengikuti Bimbingan Belajar Siswa SMA Negeri 3 Medan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

(1)

L

A

M

P

I

R

A

N


(2)

KUISIONER PENELITIAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI 3 MEDAN

Data Responden :

- Jenis Kelamin : Pria / Wanita

Petunjuk Pengisian :

a. Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberikan tanda Check list pada setiap butir pertanyaan ,

b. Setiap jawaban atas pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban, dengan ketentuan :

Sangat setuju = SS

Setuju = S

Tidak setuju = TS Sangat tidak setuju = STS Keterangan :

Kuisioner ini ditujukan untuk penelitian skripsi. Mohon kepada saudara/saudari untuk kerja samanya dalam memberikan jawaban yang jujur dan benar. Kami akan menjaga kerahasiaan identitas saudara/saudari. Atas bantuanya saya ucapkan terima kasih.


(3)

Biaya

No PERNYATAAN SS S TS STS

1 Biaya merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan bimbingan belajar.

2

Biaya yang mahal tidak menjadi masalah apabila mendapat hasil yang maksimal dalam prestasi belajar

3

Biaya yang dikeluarkan untuk bimbingan belajar sepadan dengan hasil yang diperoleh dalam prestasi belajar

4 Saya tertarik untuk bimbingan belajar karena biaya yang terjangkau

Motivasi

No PERNYATAAN SS S TS STS

5 Saya merasa bahwa dengan bimbingan belajar, prestasi belajar saya di sekolah meningkat 6 Dorongan orang tua berperan penting dalam

keputusan untuk bimbingan belajar

7

Saya merasa bahwa dengan bimbingan belajar , dapat membantu saya dalam memahami setiap materi pelajaran

8 Bimbingan belajar memberikan peluang seorang siswa untuk mengembangkan diri

9

Saya merasa bahwa bimbingan belajar

membantu saya dalam mengerjakan tugas-tugas di sekolah


(4)

Gaya Hidup

No PERNYATAAN SS S TS STS

10 Bimbingan belajar berperan penting dalam aktivitas belajar sehari-hari

11

Selain menambah jam belajar, bimbingan belajar juga menjadi sarana untuk berdiskusi mengenai soal-soal atau tugas-tugas sekolah.

12 Saya bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar

13 Bimbingan belajar membantu dalam memahami materi di sekolah

14 Saya tertarik mengikuti bimbingan belajar untuk mengisi waktu kosong

Keyakinan dan Sikap

No PERNYATAAN SS S TS STS

15

Bimbingan belajar menjadi sarana untuk bersosialosasi dengan siswa-siswi lain di lingkungan bimbingan belajar

16

Dengan ikut bimbingan belajar maka kita mengenal guru-guru bimbel yang pada umumnya mahir dalam mengajar

17 Bimbingan belajar memberikan kenyamanan lebih dalam melakukan proses belajar mengajar 18 Saya yakin akan memperoleh prestasi yang

bagus jika mengikuti bimbingan belajar

Sadar Mengikuti Bimbingan

No Pertanyaan Sadar Tidak Sadar

1 Kesadaran saya mengikuti bimbingan belajar


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1997. Analisis Regresi. BPFE, Yogyakarta.

Gio, Prauna Ugiana dan Elly Rosmaini. 2015. Belajar Olah Data dengan Spss, Minitab, R, Microsoft Excel, Eviewa, Lisrel, Amos, dan Smartpls. USU Press, Medan.

Hosmer, D. 2000. Applied Logistic Regression. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Helmi Syahfrizal, dkk, 2008. Analisa Data Penelitian. USU Press, Medan.

Mimmy Sari Syahputri. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), Universitas Sumatera Utara. Skripsi.

Narimawati, Umi dan Dadang Munawar. 2008. Teknik Smpling. Gava Media, Jogjakarta.

Rinaldi.2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian.Kalangan Sendiri, Medan. Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Supangat Andi. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Prenada Media Group, Jakarta.

Usman Husaini dan Akbar Purnomo S. 1995. Pengantar Statistika. Bumi Aksara, Jakarta.

Yasril dan Kasjono, Heru Subaris. 2009. Analisis Multivariate untuk Penelitian Kesehatan.Mitra Cendikia Press, Yogyakarta.


(6)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan. Jumlah Siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan adalah 603 siswa. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin.

di mana:

n = sampel N = populasi

e = persentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir

=

= 85,7 = 86 responden


(7)

3.1.2 Sumber Data

Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Berikut disajikan data siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan.

Tabel 3.1 Data siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan

No Kelas siswa Persen

1 XII IPA 409 68%

2 XII IPS 194 32%

Jumlah 603 100%

No Kelas siswa Persen

1 XII IPA 1 38 9,29%

2 XII IPA 2 37 9,04%

3 XII IPA 3 37 9,04%

4 XII IPA 4 38 9,29%

5. XII IPA 5 36 8,80%

6 XII IPA 6 38 9,29%

7 XII IPA 7 36 9,04%

8 XII IPA 8 38 9,29%

9 XII IPA 9 37 9,04%

10 XII IPA 10 38 9,29%

11 XII IPA 11 36 8,80%

Jumlah 409 100%

12 XII IPS 1 39 20,10%

13 XII IPS 2 38 19,58%

14 XII IPS 3 39 20,10%

15 XII IPS 4 39 20,10%

16 XII IPS 5 39 20,10%

Jumlah 194 100%

Berdasarkan data diatas maka di dapat jumlah Cluster Sampling dari jumlah sampel 86 responden ialah


(8)

Tabel 3.2 Perhitungan Hasil Cluster Sampling No Kelas Perhitungan Hasil Cluster

1 XII IPA 86 x 0,68 58 2 XII IPS 86 x 0,32 28

Jumlah 86

No Kelas siswa Hasil Cluster

1 XII IPA 1 58 x 9,29% 6

2 XII IPA 2 58 x 9,04% 5

3 XII IPA 3 58 x 9,04% 5

4 XII IPA 4 58 x 9,29% 6

5. XII IPA 5 58 x 8,80% 4

6 XII IPA 6 58 x 9,29% 6

7 XII IPA 7 58 x 9,04% 5

8 XII IPA 8 58 x 9,29% 6

9 XII IPA 9 58 x 9,04% 5

10 XII IPA 10 58 x 9,29% 6 11 XII IPA 11 58 x 8,80% 4

Jumlah 58

12 XII IPS 1 28 x 20,10% 6 13 XII IPS 2 28 x 19,58% 5 14 XII IPS 3 28 x 20,10% 6 15 XII IPS 4 28 x 20,10% 6 16 XII IPS 5 28 x 20,10% 5

Jumlah 28

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari 86 kuisioner yang telah disebar berdasarkan Cluster Samping, data tersebut yakni: kelas XII IPA sebesar 56 responden, kelas XII IPS sebesar 28 responden. Pada tabel 3.3 akan ditunjukkan data asli untuk pertanyaan variable X1 (Biaya) yang diperoleh dari hasil kuisioner.


(9)

Tabel 3.3 Hasil Kuisioner Pertanyaan variabel biaya

No. P1 P2 P3 P4 Jumlah

1 3 2 2 2 9

2 3 2 1 1 7

3 3 4 3 4 14

4 2 2 2 1 7

5 3 3 2 3 11

6 3 2 2 2 9

7 4 2 3 3 12

8 3 1 1 2 7

9 3 3 1 2 9

10 3 3 1 4 11

11 3 2 3 4 12

12 3 1 3 2 9

13 3 3 2 3 11

14 3 3 3 2 11

15 3 2 2 2 9

16 3 3 3 2 11

17 3 3 2 2 10

18 3 2 3 3 11

19 4 3 3 3 13

20 3 2 2 2 9

21 3 3 2 4 12

22 4 3 3 3 13

23 4 2 2 2 10

24 3 2 3 3 11

25 3 2 3 3 11

26 3 3 3 2 11

27 4 2 4 3 13

28 4 3 3 2 12

29 2 3 1 3 9

30 4 2 4 4 14

31 4 4 3 4 15

32 3 1 1 4 9

33 2 3 1 3 9

34 3 2 3 1 9

35 4 3 3 3 13

36 4 4 2 2 12

37 4 4 3 2 13

38 3 3 2 3 11


(10)

40 4 4 1 1 10

41 4 4 4 3 15

42 4 4 3 3 14

43 2 2 1 2 7

44 3 4 2 1 10

45 4 2 4 3 13

46 3 2 2 2 9

47 2 4 2 1 9

48 3 3 3 2 11

49 2 3 1 3 9

50 2 3 2 2 9

51 2 3 2 2 9

52 3 3 2 2 10

53 3 3 2 2 10

54 3 2 2 2 9

55 3 3 1 1 8

56 4 3 1 2 10

57 4 3 2 3 12

58 2 2 1 2 7

59 3 3 4 4 14

60 2 2 1 2 7

61 3 2 2 2 9

62 3 2 2 2 9

63 2 1 4 4 11

64 4 2 3 3 12

65 4 3 3 3 13

66 2 2 2 2 8

67 3 3 3 3 12

68 2 2 1 2 7

69 2 1 2 2 7

70 2 2 1 2 7

71 4 4 2 1 11

72 4 4 2 2 12

73 3 3 3 3 12

74 3 2 1 2 8

75 2 4 2 1 9

76 2 1 2 2 7

77 2 1 2 2 7

78 3 2 3 2 10

79 4 4 1 1 10

80 3 3 3 3 12

81 3 3 2 2 10


(11)

83 3 2 3 3 11

84 4 4 3 3 14

85 3 3 3 3 12

86 2 3 2 2 9

Keterangan Tabel :

P1 = Pertanyaan Pertama P3 = Pertanyaan Ketiga P2 = Pertanyaan Kedua P4 = Pertanyaan Keempat

Pada tabel 3.4 akan ditunjukan data asli untuk pertanyaan variabel X2 (Motivasi) yang diperoleh dari hasil kuisioner.

Tabel 3.4 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Motivasi

No. P1 P2 P3 P4 P5 Jumlah

1 2 2 2 2 2 10

2 3 3 3 3 3 15

3 2 2 3 3 1 11

4 1 1 2 2 2 8

5 3 3 3 3 3 15

6 2 2 3 3 3 13

7 2 2 3 3 3 13

8 2 1 1 2 2 8

9 3 3 2 1 2 11

10 2 4 3 3 2 14

11 3 4 4 2 2 15

12 3 3 3 2 2 13

13 4 3 3 4 3 17

14 3 3 2 2 2 12

15 3 3 2 2 2 12

16 3 3 2 2 2 12

17 3 2 1 1 2 9

18 3 3 2 2 2 12

19 2 2 1 2 3 10

20 2 3 2 3 3 13

21 3 3 3 2 2 13

22 3 3 3 3 3 15

23 2 2 3 2 4 13

24 3 2 2 2 1 10

25 3 3 3 3 2 14


(12)

27 3 2 3 3 1 12

28 4 3 4 4 4 19

29 4 3 3 3 3 16

30 2 3 3 3 2 13

31 3 4 4 4 4 19

32 3 3 3 3 1 13

33 3 3 3 3 3 15

34 3 2 3 3 2 13

35 4 3 3 4 3 17

36 4 3 4 4 3 18

37 4 3 4 4 4 19

38 3 3 3 3 4 16

39 2 3 3 2 2 12

40 4 4 2 2 2 14

41 3 3 3 3 4 16

42 4 2 3 3 3 15

43 3 3 3 3 3 15

44 3 3 2 2 3 13

45 2 3 4 2 1 12

46 3 3 2 3 3 14

47 4 4 2 2 3 15

48 3 4 3 3 4 17

49 2 3 1 3 3 12

50 3 3 3 2 2 13

51 3 3 2 2 2 12

52 4 4 3 3 3 17

53 3 3 3 2 2 13

54 2 2 2 2 2 10

55 4 3 3 3 3 16

56 4 3 3 3 3 16

57 3 4 2 2 2 13

58 2 2 3 3 3 13

59 3 2 3 3 4 15

60 3 3 2 2 2 12

61 3 3 1 2 2 11

62 3 3 1 2 2 11

63 2 1 3 3 3 12

64 2 4 3 3 3 15

65 3 3 3 3 4 16

66 1 1 2 2 2 8

67 2 3 3 4 4 16

68 2 3 2 2 3 12


(13)

70 2 2 2 2 2 10

71 3 3 1 1 2 10

72 2 1 2 2 3 10

73 2 2 3 3 3 13

74 2 4 1 2 2 11

75 2 2 2 2 2 10

76 1 2 2 2 2 9

77 2 1 2 2 2 9

78 2 2 3 4 3 14

79 4 3 3 3 3 16

80 3 3 3 3 3 15

81 3 2 2 2 2 11

82 4 2 3 2 2 13

83 4 3 4 4 2 17

84 3 3 3 3 3 15

85 3 4 2 2 3 14

86 3 4 3 2 3 15

Tabel 3.5 akan ditunjukan data asli untuk pertanyaan variabel X3 (Gaya Hidup) yang diperoleh dari hasil kuisioner.

Tabel 3.5 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Gaya Hidup No.

Responden P1 P2 P3 P4 P5 Jumlah

1 2 3 1 2 3 11

2 4 4 2 2 3 15

3 4 3 3 3 2 15

4 3 2 2 1 2 10

5 4 2 3 3 3 15

6 4 3 3 3 4 17

7 3 3 3 3 3 15

8 2 2 1 3 3 11

9 2 3 2 3 3 13

10 3 3 2 2 2 12

11 3 4 2 2 4 15

12 3 3 2 2 4 14

13 4 4 3 3 4 18

14 4 2 2 3 3 14

15 3 3 4 4 4 18


(14)

17 3 3 1 1 3 11

18 4 3 2 2 3 14

19 3 3 3 3 4 16

20 4 2 1 2 3 12

21 3 3 2 2 3 13

22 3 3 3 3 3 15

23 4 3 3 3 4 17

24 3 4 1 1 3 12

25 4 4 2 2 4 16

26 3 3 3 3 3 15

27 4 4 1 1 4 14

28 3 3 3 3 4 16

29 4 4 1 1 2 12

30 4 3 3 2 2 14

31 4 4 3 3 3 17

32 4 3 1 1 4 13

33 3 3 2 3 3 14

34 4 3 2 2 4 15

35 4 3 3 3 4 17

36 4 4 4 3 4 19

37 4 4 3 3 3 17

38 3 3 3 3 3 15

39 4 4 2 2 4 16

40 2 3 3 2 4 14

41 4 4 3 3 3 17

42 4 4 3 3 4 18

43 4 4 2 3 3 16

44 3 3 2 2 3 13

45 2 4 2 1 4 13

46 3 2 3 3 3 14

47 4 2 4 3 4 17

48 4 3 3 2 3 15

49 3 3 2 2 3 13

50 4 4 2 2 4 16

51 4 4 2 2 4 16

52 1 2 1 2 3 9

53 2 3 3 3 2 13

54 3 3 1 2 2 11

55 3 3 1 2 3 12

56 4 4 2 2 4 16

57 4 2 3 2 3 14

58 4 3 3 3 2 15


(15)

60 2 3 2 2 3 12

61 3 3 2 3 3 14

62 3 3 2 3 3 14

63 1 2 2 2 1 8

64 4 4 3 4 4 19

65 4 4 1 2 3 14

66 2 3 3 3 2 13

67 3 2 2 2 4 13

68 4 4 2 2 4 16

69 3 3 2 1 3 12

70 2 4 1 1 3 11

71 3 3 2 2 3 13

72 2 2 3 3 2 12

73 4 4 1 1 4 14

74 2 1 1 2 3 9

75 1 3 2 1 3 10

76 2 3 1 4 2 12

77 2 3 1 1 2 9

78 3 2 2 2 4 13

79 4 4 1 1 4 14

80 3 3 3 3 3 15

81 3 3 2 3 3 14

82 4 2 2 1 3 12

83 3 3 3 2 2 13

84 3 3 3 3 3 15

85 2 3 3 2 3 13

86 3 2 1 2 3 11

Tabel 3.6 akan ditunjukan data asli untuk pertanyaan variabel X4 (Keyakinan dan Sikap) yang diperoleh dari hasil kuisioner.

Tabel 3.6 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Keyakinan dan Sikap No.

Responden P1 P2 P3 P4 Jumlah

1 2 2 1 2 7

2 2 2 2 1 7

3 3 2 2 3 10

4 2 2 2 1 7

5 2 1 2 2 7

6 3 3 3 3 12

7 2 2 3 1 8


(16)

9 1 2 2 2 7

10 3 3 2 3 11

11 3 3 2 3 11

12 3 3 3 2 11

13 1 2 2 2 7

14 2 2 1 2 7

15 2 2 1 2 7

16 2 1 2 2 7

17 1 2 2 2 7

18 1 2 2 2 7

19 2 2 3 3 10

20 1 1 2 3 7

21 2 3 2 2 9

22 3 3 3 2 11

23 4 4 2 2 12

24 2 2 1 2 7

25 2 2 1 2 7

26 2 2 2 2 8

27 3 3 4 3 13

28 4 4 4 4 16

29 2 2 1 2 7

30 2 2 2 1 7

31 2 4 4 4 14

32 2 2 2 1 7

33 1 2 2 2 7

34 1 3 3 2 9

35 4 4 4 4 16

36 4 4 4 4 16

37 4 3 3 3 13

38 4 3 3 3 13

39 2 2 2 2 8

40 2 2 2 2 8

41 4 4 4 4 16

42 4 3 3 3 13

43 2 2 2 1 7

44 2 2 1 2 7

45 2 2 1 2 7

46 1 2 2 2 7

47 1 2 2 2 7

48 1 2 1 4 8

49 1 2 2 2 7

50 2 1 2 2 7


(17)

52 2 2 1 2 7

53 2 3 2 3 10

54 2 2 1 2 7

55 3 2 3 3 11

56 3 3 3 3 12

57 3 3 1 2 9

58 2 2 1 2 7

59 4 3 3 3 13

60 2 2 2 2 8

61 2 1 1 2 6

62 2 3 3 3 11

63 3 3 3 3 12

64 4 4 4 4 16

65 3 3 3 3 12

66 1 2 1 2 6

67 4 4 4 4 16

68 2 2 1 2 7

69 2 2 1 2 7

70 2 3 1 3 9

71 3 1 1 1 6

72 2 2 1 2 7

73 4 3 3 3 13

74 2 2 1 2 7

75 2 2 2 1 7

76 1 2 2 2 7

77 1 2 1 2 6

78 4 4 4 4 16

79 2 3 3 3 11

80 3 3 3 3 12

81 3 3 3 3 12

82 4 3 2 2 11

83 3 3 3 3 12

84 4 3 3 3 13

85 1 2 2 2 7


(18)

3.2 Pengolahan Data

3.2.1 Uji Validitas

Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk penelitian ini responden diambil sebanyak 86 orang yang mana dalam tabel r untuk sample yang bnayk nya 86 maka nilai r-Tabel adalah 0,2120. Setiap butir pertanyaan yang di uji dikatakan valid apabila nilai corrected item total correlation > 0,2120, jika corrected item total correlation < 0,2120 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid dan harus di buang.

Hipotesis:

H0 : P = 0 ( maka pertanyaan dinyatakan tidak valid ) H1 : P 0 ( maka pertanyaan dinyatakan valid ) Kriteria Pengujian :

H0 Diterima jika r-hitung r-tabel H0 Ditolak jika r-hitung r-tabel

Untuk menghitung nilai rhitung pada item pertanyaan dilakukan dengan rumus, uji korelasi produk moment (pearson)

∑ ∑ ∑


(19)

Uji Validitas Secara Manual

Untuk melakukan uji validitas secara manual dalam penelitian ini menggunakan Tabel t-student untuk menghitung rtabel dengan menggunakan nilai α = 5% (0,05). Dalam Penelitian ini diperoleh :

r

tabel = √

;

db =n-2

Diperoleh :

n = 86 ; db = 86 -2 = 84

α = 5% (0,05)

ttabel = 1,989 Maka :

r

tabel =

r

tabel =

r

tabel =

r

tabel = 0,2120

Dari hasil perhitungan manual diperoleh nilai

r

tabel = 0,2120, hasil ini sama

dengan nilai

r

tabel yang ada di tabel r yaitu 0,2120. Setelah diperoleh nilai

r

tabel

untuk menguji apakah item dari setiap pertanyaan yang ada dinyatakan valid, akan dilakukan perhitungan nilai

r

hitung.

a.

Variabel X1 ( Biaya)

Dari hasil kuisioner yang ada terdapat 4 butir pertanyaan. Untuk item pertanyaan pertama perhitungan manual nya dapat dilakukan dengan :


(20)

Tabel 3.7 Nilai untuk perhitungan Validitas X1 Pertanyaan Pertama

No. X1(P1) Y X1Y

1 3 9 9 81 27

2 3 7 9 49 21

3 3 14 9 196 42

4 2 7 4 49 14

5 3 11 9 121 33

6 3 9 9 81 27

7 4 12 16 144 48

8 3 7 9 49 21

9 3 9 9 81 27

10 3 11 9 121 33

11 3 12 9 144 36

12 3 9 9 81 27

13 3 11 9 121 33

14 3 11 9 121 33

15 3 9 9 81 27

16 3 11 9 121 33

17 3 10 9 100 30

18 3 11 9 121 33

19 4 13 16 169 52

20 3 9 9 81 27

21 3 12 9 144 36

22 4 13 16 169 52

23 4 10 16 100 40

24 3 11 9 121 33

25 3 11 9 121 33

26 3 11 9 121 33

27 4 13 16 169 52

28 4 12 16 144 48

29 2 9 4 81 18

30 4 14 16 196 56

31 4 15 16 225 60

32 3 9 9 81 27

33 2 9 4 81 18

34 3 9 9 81 27

35 4 13 16 169 52

36 4 12 16 144 48

37 4 13 16 169 52

38 3 11 9 121 33

39 2 9 4 81 18


(21)

41 4 15 16 225 60

42 4 14 16 196 56

43 2 7 4 49 14

44 3 10 9 100 30

45 4 13 16 169 52

46 3 9 9 81 27

47 2 9 4 81 18

48 3 11 9 121 33

49 2 9 4 81 18

50 2 9 4 81 18

51 2 9 4 81 18

52 3 10 9 100 30

53 3 10 9 100 30

54 3 9 9 81 27

55 3 8 9 64 24

56 4 10 16 100 40

57 4 12 16 144 48

58 2 7 4 49 14

59 3 14 9 196 42

60 2 7 4 49 14

61 3 9 9 81 27

62 3 9 9 81 27

63 2 11 4 121 22

64 4 12 16 144 48

65 4 13 16 169 52

66 2 8 4 64 16

67 3 12 9 144 36

68 2 7 4 49 14

69 2 7 4 49 14

70 2 7 4 49 14

71 4 11 16 121 44

72 4 12 16 144 48

73 3 12 9 144 36

74 3 8 9 64 24

75 2 9 4 81 18

76 2 7 4 49 14

77 2 7 4 49 14

78 3 10 9 100 30

79 4 10 16 100 40

80 3 12 9 144 36

81 3 10 9 100 30

82 2 9 4 81 18


(22)

84 4 14 16 196 56

85 3 12 9 144 36

86 2 9 4 81 18

Jumlah 260 888 830 9548 2778

Hipotesis:

H0 : P = 0 ( maka pertanyaan dinyatakan tidak valid ) H1 : P 0 ( maka pertanyaan dinyatakan valid ) Kriteria Pengujian :

H0 Diterima jika r-hitung r-tabel H0 Ditolak jika r-hitung r-tabel Dimana :

∑X1P1 = 260 ∑ = 9548

∑Y = 888 ∑X1P1Y = 2778

= 830 Maka :

∑ ∑ ∑

√⌊ ∑ ∑ ⌋⌊ ∑ ∑ ⌋


(23)

Dari Perhitungan diperoleh nilai yaitu 0,723368 maka H0 ditolak dan dinyatakan pertanyaan tersebut valid karena nilai dari 0,723 >

0,2120. Dan seterusnya dilakukan perhitungan yang sama sampai pada pertanyaan terakhir. Hasil perhitungannya akan diperlihatkan pada tabel 3.8 dibawah ini.

Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel X1 (Biaya)

No. Item r-Hitung Hubungan r-Tabel Kesimpulan

1 0,723 > 0,212 Valid

2 0,494 > 0,212 Valid

3 0,742 > 0,212 Valid

4 0,617 > 0,212 Valid

Dari tabel 3.8 dapat kita lihat bahwa item pertanyaan dari variabel biaya dinyatakan valid karena nilai r-korelasi > r-Tabel.

b.

Variabel X2 (Motivasi)

Dari kuisioner yang terdapat 5 butir pertanyaan. Untuk item pertanyaan pertama perhitungan manual nya dapat dilakukan dengan :

Tabel 3.9 Nilai Untuk Perhitungan Validitas X2 Pertanyaan Pertama

No. X2(P1) Y X2Y

1 2 10 4 100 20

2 3 15 9 225 45

3 2 11 4 121 22

4 1 8 1 64 8

5 3 15 9 225 45

6 2 13 4 169 26

7 2 13 4 169 26

8 2 8 4 64 16

9 3 11 9 121 33

10 2 14 4 196 28

11 3 15 9 225 45


(24)

13 4 17 16 289 68

14 3 12 9 144 36

15 3 12 9 144 36

16 3 12 9 144 36

17 3 9 9 81 27

18 3 12 9 144 36

19 2 10 4 100 20

20 2 13 4 169 26

21 3 13 9 169 39

22 3 15 9 225 45

23 2 13 4 169 26

24 3 10 9 100 30

25 3 14 9 196 42

26 3 11 9 121 33

27 3 12 9 144 36

28 4 19 16 361 76

29 4 16 16 256 64

30 2 13 4 169 26

31 3 19 9 361 57

32 3 13 9 169 39

33 3 15 9 225 45

34 3 13 9 169 39

35 4 17 16 289 68

36 4 18 16 324 72

37 4 19 16 361 76

38 3 16 9 256 48

39 2 12 4 144 24

40 4 14 16 196 56

41 3 16 9 256 48

42 4 15 16 225 60

43 3 15 9 225 45

44 3 13 9 169 39

45 2 12 4 144 24

46 3 14 9 196 42

47 4 15 16 225 60

48 3 17 9 289 51

49 2 12 4 144 24

50 3 13 9 169 39

51 3 12 9 144 36

52 4 17 16 289 68

53 3 13 9 169 39

54 2 10 4 100 20


(25)

56 4 16 16 256 64

57 3 13 9 169 39

58 2 13 4 169 26

59 3 15 9 225 45

60 3 12 9 144 36

61 3 11 9 121 33

62 3 11 9 121 33

63 2 12 4 144 24

64 2 15 4 225 30

65 3 16 9 256 48

66 1 8 1 64 8

67 2 16 4 256 32

68 2 12 4 144 24

69 2 13 4 169 26

70 2 10 4 100 20

71 3 10 9 100 30

72 2 10 4 100 20

73 2 13 4 169 26

74 2 11 4 121 22

75 2 10 4 100 20

76 1 9 1 81 9

77 2 9 4 81 18

78 2 14 4 196 28

79 4 16 16 256 64

80 3 15 9 225 45

81 3 11 9 121 33

82 4 13 16 169 52

83 4 17 16 289 68

84 3 15 9 225 45

85 3 14 9 196 42

86 3 15 9 225 45

Jumlah 240 1140 720 15684 3293

Hipotesis:

H0 : P = 0 ( maka pertanyaan dinyatakan tidak valid ) H1 : P 0 ( maka pertanyaan dinyatakan valid ) Kriteria Pengujian :

H0 Diterima jika r-hitung r-tabel H0 Ditolak jika r-hitung r-tabel


(26)

Dimana :

∑X2P1 = 240 ∑ = 15684

∑Y = 1140 ∑X2P1Y = 3293

= 720

Maka : ∑ ∑ ∑ √⌊ ∑ ∑ ⌋⌊ ∑ ∑ ⌋

Dari perhitungan diperoleh nilai yaitu 0,658 maka H0 ditolak dan dinyatakan pertanyaan tersebut valid karena nilai = 0,658 > = 0,212. Dan seterusnya dilakukan perhitungan yang sama sampai pada pertanyaan terakhir. Hasil perhitungan akan di perlihatkan pada tabel 3.10 dibawah ini :


(27)

Tabel 3.10 Uji Validitas X2 (Motivasi)

No. Item r-Hitung Hubungan r-Tabel Kesimpulan

1 0,658 > 0,212 Valid

2 0,592 > 0,212 Valid

3 0,733 > 0,212 Valid

4 0,756 > 0,212 Valid

5 0,652 > 0,212 Valid

Dari hasil uji validitas untuk variabel motivasi pada tabel 3.10 semua item dinyatakan valid karena nilai dari r-hitung > nilai r-tabel.

c.

Variabel X3 (Gaya Hidup)

Dari kuisioner terdapat 5 butir pertanyaan pada variabel gaya hidup. Untukk item pertanyaan pertama perhitungan manualnya dapat dilakukan dengan :

Tabel 3.11 Nilai Untuk Perhitungan Uji Validitas X3 Pertanyaan Pertama

No. X3(P1) Y X3Y

1 2 11 4 121 22

2 4 15 16 225 60

3 4 15 16 225 60

4 3 10 9 100 30

5 4 15 16 225 60

6 4 17 16 289 68

7 3 15 9 225 45

8 2 11 4 121 22

9 2 13 4 169 26

10 3 12 9 144 36

11 3 15 9 225 45

12 3 14 9 196 42

13 4 18 16 324 72

14 4 14 16 196 56

15 3 18 9 324 54

16 3 16 9 256 48

17 3 11 9 121 33


(28)

19 3 16 9 256 48

20 4 12 16 144 48

21 3 13 9 169 39

22 3 15 9 225 45

23 4 17 16 289 68

24 3 12 9 144 36

25 4 16 16 256 64

26 3 15 9 225 45

27 4 14 16 196 56

28 3 16 9 256 48

29 4 12 16 144 48

30 4 14 16 196 56

31 4 17 16 289 68

32 4 13 16 169 52

33 3 14 9 196 42

34 4 15 16 225 60

35 4 17 16 289 68

36 4 19 16 361 76

37 4 17 16 289 68

38 3 15 9 225 45

39 4 16 16 256 64

40 2 14 4 196 28

41 4 17 16 289 68

42 4 18 16 324 72

43 4 16 16 256 64

44 3 13 9 169 39

45 2 13 4 169 26

46 3 14 9 196 42

47 4 17 16 289 68

48 4 15 16 225 60

49 3 13 9 169 39

50 4 16 16 256 64

51 4 16 16 256 64

52 1 9 1 81 9

53 2 13 4 169 26

54 3 11 9 121 33

55 3 12 9 144 36

56 4 16 16 256 64

57 4 14 16 196 56

58 4 15 16 225 60

59 4 18 16 324 72

60 2 12 4 144 24


(29)

62 3 14 9 196 42

63 1 8 1 64 8

64 4 19 16 361 76

65 4 14 16 196 56

66 2 13 4 169 26

67 3 13 9 169 39

68 4 16 16 256 64

69 3 12 9 144 36

70 2 11 4 121 22

71 3 13 9 169 39

72 2 12 4 144 24

73 4 14 16 196 56

74 2 9 4 81 18

75 1 10 1 100 10

76 2 12 4 144 24

77 2 9 4 81 18

78 3 13 9 169 39

79 4 14 16 196 56

80 3 15 9 225 45

81 3 14 9 196 42

82 4 12 16 144 48

83 3 13 9 169 39

84 3 15 9 225 45

85 2 13 4 169 26

86 3 11 9 121 33

jumlah 275 1204 939 17336 3966

Hipotesis:

H0 : P = 0 ( maka pertanyaan dinyatakan tidak valid ) H1 : P 0 ( maka pertanyaan dinyatakan valid ) Kriteria Pengujian :

H0 Diterima jika r-hitung r-tabel H0 Ditolak jika r-hitung r-tabel Dimana :

∑X3P1 = 275 ∑ = 17336 ∑ = 93

∑Y = 1204 ∑X3P1Y = 3966


(30)

∑ ∑ ∑

√⌊ ∑ ∑ ⌋⌊ ∑ ∑ ⌋

Dari perhitungan diperoleh nilai yaitu 0,686 maka H0 ditolak dinyatakan pertanyaan tersebut valid karena nilai dari = 0,686 > = 0.212. Dan seterus nya dilakukan perhitungan yang sama sampai pada pertanyaan terakhir. Hasil perhitungan akan diperlihatkan pada tabel 3.12 dibawah ini .

Tabel 3.12 Uji Validitas Variabel X3 ( Gaya Hidup )

No. Item r-Hitung Hubungan r-Tabel Kesimpulan

1 0,686 > 0,212 Valid

2 0,523 > 0,212 Valid

3 0,670 > 0,212 Valid

4 0,556 > 0,212 Valid


(31)

d.

Variabel X4 (Keyakinan dan Sikap)

Dari kuisioner yang ada mengenai penyuluhan terdapat 4 butir pertanyaan. untuk item pertanyaan pertama perhitungan manualnya dapat dilakukan dengan :

Tabel 3.13 Nilai Untuk Perhitungan Validitas Pertanyaan Pertama

No. X4(P1) Y X4Y

1 2 7 4 49 14

2 2 7 4 49 14

3 3 10 9 100 30

4 2 7 4 49 14

5 2 7 4 49 14

6 3 12 9 144 36

7 2 8 4 64 16

8 1 5 1 25 5

9 1 7 1 49 7

10 3 11 9 121 33

11 3 11 9 121 33

12 3 11 9 121 33

13 1 7 1 49 7

14 2 7 4 49 14

15 2 7 4 49 14

16 2 7 4 49 14

17 1 7 1 49 7

18 1 7 1 49 7

19 2 10 4 100 20

20 1 7 1 49 7

21 2 9 4 81 18

22 3 11 9 121 33

23 4 12 16 144 48

24 2 7 4 49 14

25 2 7 4 49 14

26 2 8 4 64 16

27 3 13 9 169 39

28 4 16 16 256 64

29 2 7 4 49 14

30 2 7 4 49 14

31 2 14 4 196 28

32 2 7 4 49 14

33 1 7 1 49 7


(32)

35 4 16 16 256 64

36 4 16 16 256 64

37 4 13 16 169 52

38 4 13 16 169 52

39 2 8 4 64 16

40 2 8 4 64 16

41 4 16 16 256 64

42 4 13 16 169 52

43 2 7 4 49 14

44 2 7 4 49 14

45 2 7 4 49 14

46 1 7 1 49 7

47 1 7 1 49 7

48 1 8 1 64 8

49 1 7 1 49 7

50 2 7 4 49 14

51 2 7 4 49 14

52 2 7 4 49 14

53 2 10 4 100 20

54 2 7 4 49 14

55 3 11 9 121 33

56 3 12 9 144 36

57 3 9 9 81 27

58 2 7 4 49 14

59 4 13 16 169 52

60 2 8 4 64 16

61 2 6 4 36 12

62 2 11 4 121 22

63 3 12 9 144 36

64 4 16 16 256 64

65 3 12 9 144 36

66 1 6 1 36 6

67 4 16 16 256 64

68 2 7 4 49 14

69 2 7 4 49 14

70 2 9 4 81 18

71 3 6 9 36 18

72 2 7 4 49 14

73 4 13 16 169 52

74 2 7 4 49 14

75 2 7 4 49 14

76 1 7 1 49 7


(33)

78 4 16 16 256 64

79 2 11 4 121 22

80 3 12 9 144 36

81 3 12 9 144 36

82 4 11 16 121 44

83 3 12 9 144 36

84 4 13 16 169 52

85 1 7 1 49 7

86 3 12 9 144 36

jumlah 203 808 561 8376 2120 Hipotesis:

H0 : P = 0 ( maka pertanyaan dinyatakan tidak valid ) H1 : P 0 ( maka pertanyaan dinyatakan valid ) Kriteria Pengujian :

H0 Diterima jika r-hitung r-tabel H0 Ditolak jika r-hitung r-tabel Maka :

∑X4P1 = 203 ∑ = 8376

∑Y = 808 ∑X4P1Y = 2120

= 561

∑ ∑ ∑

√⌊ ∑ ∑ ⌋⌊ ∑ ∑ ⌋


(34)

Dari perhitungan diperoleh nilai yaitu 0,834 maka H0 ditolak dan dinyatakan pertanyaan tersebut valid karena nilai dari = 0,834 > = 0,212. Dan seterusnya dilakukan perhitungan yang sama sampai pada pertanyaan terakhir. Hsil perhitungan akan diperlihatkan pad atabel 3.14 dibawah ini

Tabel 3.14 Uji Validitas Variabel Keyakinan dan Sikap

No. Item r-Hitung Hubungan r-Tabel Kesimpulan

1 0,834 > 0,212 Valid

2 0,900 > 0,212 Valid

3 0,870 > 0,212 Valid

4 0,826 > 0,212 Valid

Dari hasil uji validitas untuk penyuluhan pada tabel 3.15 semua item pertanyaan ditanyakan valid karena nilai dari r-hitung > r-tabel yaitu 0,212.

3.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas setiap butir pertanyaan pada setiap variabel maka akan dilanjutkan dengan uji reliabilitasnya. Nilai tingkat keandalan Cronbach’s Alpha dapat ditunjukan pada tabel berikut ini

Tabel 3.15 Nilai Tingkat Kehandalan Cronbach Alpha

Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Kehandalan

0,0 - 0,20 Kurang Andal

>0,20 - 0,40 Agak Andal >0,40 - 0,60 Cukup Andal

>0,60 - 0,80 Andal


(35)

Untuk mrnghitung uji reliabilitas Cronbach Alpha variabel X1 (Biaya) dilakukan dengan persamaan :

∑ ∑

Tabel 3.16 Perhitungan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha variabel X1

No P1 P2 P3 P4 ∑P

1 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

2 3 2 1 1 7 9 4 1 1 49

3 3 4 3 4 14 9 16 9 16 196

4 2 2 2 1 7 4 4 4 1 49

5 3 3 2 3 11 9 9 4 9 121

6 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

7 4 2 3 3 12 16 4 9 9 144

8 3 1 1 2 7 9 1 1 4 49

9 3 3 1 2 9 9 9 1 4 81

10 3 3 1 4 11 9 9 1 16 121

11 3 2 3 4 12 9 4 9 16 144

12 3 1 3 2 9 9 1 9 4 81

13 3 3 2 3 11 9 9 4 9 121

14 3 3 3 2 11 9 9 9 4 121

15 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

16 3 3 3 2 11 9 9 9 4 121

17 3 3 2 2 10 9 9 4 4 100

18 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121

19 4 3 3 3 13 16 9 9 9 169

20 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

21 3 3 2 4 12 9 9 4 16 144

22 4 3 3 3 13 16 9 9 9 169

23 4 2 2 2 10 16 4 4 4 100

24 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121

25 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121

26 3 3 3 2 11 9 9 9 4 121

27 4 2 4 3 13 16 4 16 9 169

28 4 3 3 2 12 16 9 9 4 144

29 2 3 1 3 9 4 9 1 9 81

30 4 2 4 4 14 16 4 16 16 196

31 4 4 3 4 15 16 16 9 16 225

32 3 1 1 4 9 9 1 1 16 81

33 2 3 1 3 9 4 9 1 9 81


(36)

35 4 3 3 3 13 16 9 9 9 169

36 4 4 2 2 12 16 16 4 4 144

37 4 4 3 2 13 16 16 9 4 169

38 3 3 2 3 11 9 9 4 9 121

39 2 3 2 2 9 4 9 4 4 81

40 4 4 1 1 10 16 16 1 1 100

41 4 4 4 3 15 16 16 16 9 225

42 4 4 3 3 14 16 16 9 9 196

43 2 2 1 2 7 4 4 1 4 49

44 3 4 2 1 10 9 16 4 1 100

45 4 2 4 3 13 16 4 16 9 169

46 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

47 2 4 2 1 9 4 16 4 1 81

48 3 3 3 2 11 9 9 9 4 121

49 2 3 1 3 9 4 9 1 9 81

50 2 3 2 2 9 4 9 4 4 81

51 2 3 2 2 9 4 9 4 4 81

52 3 3 2 2 10 9 9 4 4 100

53 3 3 2 2 10 9 9 4 4 100

54 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

55 3 3 1 1 8 9 9 1 1 64

56 4 3 1 2 10 16 9 1 4 100

57 4 3 2 3 12 16 9 4 9 144

58 2 2 1 2 7 4 4 1 4 49

59 3 3 4 4 14 9 9 16 16 196

60 2 2 1 2 7 4 4 1 4 49

61 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

62 3 2 2 2 9 9 4 4 4 81

63 2 1 4 4 11 4 1 16 16 121

64 4 2 3 3 12 16 4 9 9 144

65 4 3 3 3 13 16 9 9 9 169

66 2 2 2 2 8 4 4 4 4 64

67 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144

68 2 2 1 2 7 4 4 1 4 49

69 2 1 2 2 7 4 1 4 4 49

70 2 2 1 2 7 4 4 1 4 49

71 4 4 2 1 11 16 16 4 1 121

72 4 4 2 2 12 16 16 4 4 144

73 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144

74 3 2 1 2 8 9 4 1 4 64

75 2 4 2 1 9 4 16 4 1 81

76 2 1 2 2 7 4 1 4 4 49


(37)

78 3 2 3 2 10 9 4 9 4 100

79 4 4 1 1 10 16 16 1 1 100

80 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144

81 3 3 2 2 10 9 9 4 4 100

82 2 4 2 1 9 4 16 4 1 81

83 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121

84 4 4 3 3 14 16 16 9 9 196

85 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144

86 2 3 2 2 9 4 9 4 4 81

jumlah 260 229 194 205 888 830 673 502 549 9548

Dari tabel 3.15 diperoleh hasil :

∑ P1= 260 = 830 ∑ P = 888

∑ P2= 229 = 673 = 9548

∑ P3= 194 = 502

∑ P4= 205 = 549

Sehingga rumus persamaan untuk setiap pertanyaan berubah menjadi :

DImana :

k = 1,2,…,k

P = Item Pertanyaan n = Jumlah responden


(38)

Maka Diperoleh :

Untuk Pertanyaan pertama :

= 0,51109

Untuk Pertanyaan ketiga :

= 0,74851

∑� �

Untuk Pertanyaan kedua :

� = 0,73513

∑ �

Untuk Pertanyaan keempat :


(39)

Untuk Keseluruan pertanyaan :

∑ ∑

= 4,4057

Maka nilai statistik reliabilitasnya dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut :

α = [

] [ ∑

∑ ] = [

] [

]

= [ ] [

]

= [ ] = = 0,51731

Maka diperoleh nilai reliabilitas Cronbach Alpha 0,517 sama seperti hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Software SPSS yang ditunjukan pada tabel 3.17. Hasil tersebut dinyatakan cukup handal.


(40)

Tabel 3.17 Uji Reliabilitas X1 Biaya

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.517 4

a. Variabel X2 (Motivasi)

Untuk pengujian reliabilitas X2 maka peneliti menggunakan softwhare SPSS 17. Dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha = 0,704 variabel dianggap reliabel (bisa diandalkan)

Tabel 3.18 Uji Reliabilitas X2 Motivasi Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.704 5

b. Variabel X3 (Gaya Hidup)

Untuk pengujian reliabilitas X3 maka peneliti menggunakan softwhare SPSS 17. Dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha = 0,571 variabel dianggap reliabel (bisa diandalkan)

Tabel 3.19 Uji Reliabilitas X3 Gaya Hidup Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.571 5

c. Variabel X4 (Keyakinan dan Sikap )

Untuk pengujian reliabilitas X3 maka peneliti menggunakan softwhare SPSS 17. Dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha = 0,876 variabel dianggap reliabel (bisa diandalkan)


(41)

Tabel 3.20 Uji Reliabilitas X4 Keyakinan dan Sikap Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.876 4

3.2.3 Analisis Regresi Logistik Univariat

Analisis regresi logistik univariat digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas dengan variabel tak bebas. Langkah awal yang dilakukan yaitu menaksir parameter untuk tiap-tiap variabel bebas dalam model tunggal. Kemudian memasukkan nilai yang telah dihitung melalui komputasi kedalam persamaan untuk mengetahui peluang seberapa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Berikut persamaannya:

π(x) =

π(x) = probabilitas sukses dari variabel x (variabel dependen) = konstanta

= koefisien regresi x = variabel independen

e = bilangan natural (2,7182818...)

Hipotesis

Hipotesis merupakan pengujian statistik yang didasari oleh suatu asumsi alternatif lain (Siagi dan Sugiato, 2000). Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran yang telah dibuat maka hipotesis dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Biaya

H0 = Biaya tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti

bimbingan belajar

H1 = Biaya berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar


(42)

H0 diterima jika nilai uji W2(Wald) > (df:α) atau p_value > α (0,05)

2. Motivasi

H0 = Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar

H1 = Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2(Wald) ≥ (df:α) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2(Wald) < (df:α) atau p_value > α (0,05)

3. Gaya Hidup

H0 = Gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar

H1 = Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2(Wald) ≥ (df:α) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2(Wald) < (df:α) atau p_value > α (0,05)

4. Sikap dan Keyakinan

H0 = Sikap dan keyakinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar

H1 = Sikap dan keyakinan berpengaruh signifikan terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2(Wald) ≥ (df:α) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2(Wald) < (df:α) atau p_value > α (0,05)

a. Biaya ( X1) dengan Variabel Respon kasus (Kesadaran mengikuti Bimbingan Belajar)

Uji parameter pengaruh biaya dengan kasus yaitu:

Hipotesis : βx1 = 0, variabel biaya tidak berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar


(43)

Hipotesis : βx1 ≠ 0, variabel biaya berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bibmbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2(Wald) (df:α ) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2(Wald) < (df:α ) atau p_value > α (0,05)

Tabel 3.22 Hasil Uji Parsial Variabel X1

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a x1(1) -1.334 0.491 7.394 1 0.007 0.263

Constant 0.118 0.281 0.176 1 0.675 1.125

Nilai uji wald sebesar 7,394 > (df:α = 0,05) = 3,841 atau atau p_value 0,007 < α (0,05), maka keputusan yang diambil adalah tolak H0 artinya variabel biaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar(Y). Model yang digunakan sebagai berikut:

π(x) = π(x) =

= 0,3

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang tinggi ialah 0,3 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang tinggi ialah 0,7.

π(x) = π(x) =

= 0,6

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang rendah ialah 0,6 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang rendah ialah 0,4.


(44)

b. Motivasi ( X2) dengan Variabel Respon kasus (Kesadaran Mengikuti Bimbingan Belajar)

Uji parameter pengaruh biaya dengan kasus yaitu:

Hipotesis : βx2 = 0, variabel motivasi tidak berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar

Hipotesis : βx2 ≠ 0, variabel motivasi berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bibmbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2(Wald) ≥ (df:α ) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2(Wald) < (df:α ) atau p_value > α (0,05)

Tabel 3.23 Hasil Uji Parsial Variabel X2

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a x2(1) -0.662 0.460 2.077 1 0.150 0.516

Constant -0.118 0.281 0.176 1 0.675 0S.889

Nilai uji wald sebesar 2,077 < (df:α = 0,05) = 3,841 atau atau p_value 0,150 < α (0,05), maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima artinya variabel motivasi mempunyai pengaruh yang kurang signifikan terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar(Y). Model yang digunakan sebagai berikut:

π(x) = π(x) =

= 0,4

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena motivasi yang tinggi ialah 0,4 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang tinggi ialah 0,6.

π(x) = π(x) =


(45)

= 0,5

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena motivasi yang rendah ialah 0,5 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena motivasi yang rendah ialah 0,5

c. Gaya Hidup ( X3) dengan Variabel Respon kasus (Kesadaran Mengikuti Bimbingan Belajar)

Uji parameter pengaruh biaya dengan kasus yaitu:

Hipotesis : βx3 = 0, variabel hidup tidak berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar

Hipotesis : βx3 ≠ 0, variabel gaya hidup berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bibmbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2 (Wald) (df:α ) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2 (Wald) < (df:α ) atau p_value > α (0,05)

Tabel 3.24 Hasil Uji Parsial Variabel X3

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a x3(1) -1.699 0.481 12.493 1 0.000 0.183

Constant 0.446 0.320 1.943 1 0.163 1.563 Nilai uji wald sebesar 12.493 > (df:α = 0,05) = 3,841 atau atau p_value 0,000 < α (0,05), maka keputusan yang diambil adalah Tolak H0 artinya variabel gaya hidup mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar(Y). Model yang digunakan sebagai berikut:

π(x) = π(x) =


(46)

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena memiliki gaya hidup ialah 0,2 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena memiliki gaya hidup ialah 0,8.

π(x) = π(x) =

= 0,6

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena bukan gaya hidup ialah 0,6 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena bukan gaya hidup ialah 0,4.

d. Keyakinan dan Sikap ( X4) dengan Variabel Respon kasus (Kesadaran Mengikuti Bimbingan Belajar)

Uji parameter pengaruh biaya dengan kasus yaitu:

Hipotesis : βx4 = 0, variabel keyakinan dan sikap tidak berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar

Hipotesis : βx4 ≠ 0, variabel keyakinan dan sikap berpengaruh terhadap variabel kasus kesadaran mengikuti bibmbingan belajar

H0 ditolak jika nilai uji W2 (Wald) ≥ (df:α ) atau p_value < α (0,05) H0 diterima jika nilai uji W2 (Wald) < (df:α ) atau p_value > α (0,05)

Tabel 3.25 Hasil Uji Parsial Variabel X4

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a x4(1) -2.565 0.536 22.880 1 0.000 0.077

Constant 0.847 0.345 6.030 1 0.014 2.333

Nilai uji wald sebesar 22.880 > (df:α = 0,05) = 3,841 atau atau p_value 0,000 < α (0,05), maka keputusan yang diambil adalah Tolak H0 artinya variabel Sikap dan Keyakinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kasus


(47)

kesadaran mengikuti bimbingan belajar(Y). Model yang digunakan sebagai berikut:

π(x) = π(x) =

= 0,1

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena sikap dan keyakinan yang positif ialah 0,1 dan seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena sikap dan keyakinan yang positif ialah 0,9.

π(x) = π(x) =

= 0,7

Maka peluang sesorang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena sikap dan keyakinan yang negatif ialah 0,7 dan peluang seseorang sadar mengikuti bimbingan belajar karena sikap dan keyakinan yang negatif ialah 0,3.

3.2.4 Pengujian Regresi Logistik Secara Multivariat ( Serentak)

Pengujian ini dilakukan antara variabel respon dengan variabel prediktor yang secara individu signifikan mempengaruhi variabel respon pada pengujian univariat. Berdasarkan point tersebut, maka pengujian multivariat ini adalah antara variabel respon kesadaran wajib bimbingan belajar dan variabel prediktor biaya (X1), gaya hidup (X3) serta sikap dan keyakinan (X4).

Hubungan fungsional antara variabel prediktor (X) dengan terhadap variabel prediktor (Y) untuk mengetahui seberapa besar faktor tersebut berpengaruh terhadap kasus kesadaran mengikuti bimbingan belajar. Tabel 3.28 menunjukkan nilai odds ratio masing-masing variabel.


(48)

Tabel 3.26 Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1a b1(1) -1.113 .559 3.972 1 .046 .328

b3(1) -.700 .587 1.423 1 .233 .497 b4(1) -2.400 .577 17.297 1 .000 .091 Constant 1.571 .500 9.885 1 .002 4.812 Step 2a b1(1) -1.206 .550 4.811 1 .028 .299 b4(1) -2.286 .555 16.974 1 .000 .102 Constant 1.297 .425 9.314 1 .002 3.659

Nilai odds ratio tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang tinggi sebesar 0,229 kali untuk biaya yang tinggi dibandingkan dengan karena biaya yang rendah. Nilai odds ratio tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena memiliki sikap dan keyakinan yang positif ialah 0,102 kali untuk yang memiliki sikap dan keyakinan yang positif dibandingkan dengan yang memiliki sikap dan keyakinan negatif.

Fungsi probabilitas yang dihasilkan yaitu

π(x) = π(x) =

= = 0,100805

Dari fungsi di atas didapat peluang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang tinggi (X1), dan memiliki sikap dan keyakinan yang positif (X4) ialah 0,100805 dan peluang sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang tinggi (X1), dan memiliki sikap dan keyakinan yang positif (X4) ialah 0,89919

π(x) = π(x) =


(49)

= = 0,784661

Dari fungsi di atas didapat peluang tidak sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang rendah (X1), dan memiliki sikap dan keyakinan yang negatif (X4) ialah 0,784661 dan peluang sadar mengikuti bimbingan belajar karena biaya yang rendah (X1), dan memiliki sikap dan keyakinan yang negatif (X4) ialah 0,215338

Tabel 3.27 Hasil Uji Kesesuaian Step Chi-square df Sig.

1 .261 5 .998

2 .052 2 .974

Tabel diatas digunakan untuk menguji apakah model yang dihasilkan berdasarkan pengujian serentak sudah layak atau tidak.

H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model )

H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)

H0 diterima jika nilai W2 (Wald) < (2: 0,05) = (5,991) H0 diterima jika nilai W2 (Wald) > (2: 0,05) = (5,991)

Nilai W2 (Wald) = (0,052) < (2: 0,05) =(5,991) sehingga keputusan adalah terima H0 atau dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan pada regresi logistik serentak layak, atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model.


(50)

3.2.5 Ketepatan Klasifikasi Model

Ketepatan klasifikasi model regresi logistik dapat dilihat pada Tabel 3.31.

Tabel 3.28 Hasil Klasifikasi Metode Regresi Logistik

Observed

Predicted

Total Percentage Correct

0 1

Step 1 total 0 43 8 84.3

1 10 25 71.4

Overall Percentage 79.1

Step 2 total 0 39 12 76.5

1 7 28 80.0

Overall Percentage 77.9

Setelah dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model regresi logistik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah layak kemudian dilakukan analisis ketepatan klasifikasi model. Berdasarkan tabel diatas, responden dengan kesadaran wajib bimbingan belajar kategori tidak sadar dapat diklasifikasikan sebanyak 39 pengamatan dan responden dengan kesadaran mengikuti bimbingan belajar kategori sadar sebanyak 28 pengamatan. Hasil perhitungan ketepatan klasifikasinya adalah sebagai berikut.

Ketepatan klasifikasi (%) =

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketepatan klasifikasi model terhadap pengamatan adalah sebesar 79,9%.


(51)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa SMA Negeri 3 Medan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil uji univariat masing-masing variabel terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar, didapat 3 variabel dari 4 variabel yang signifikan, yaitu variabel serta Sikap dan Keyakinan (X4), Gaya Hidup (X3), Biaya (X1).

2. Setelah diuji secara serentak (multivariat) dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 79,9%, didapat 2 variabel signifikan mempengaruhi kesadaran mengikuti bimbingan belajar, yaitu variabel Sikap dan keyakinan (X4) dan variabel Biaya (X1) dengan peluang sadar sebesar 89,9%.

4.2 Saran

1. Karena pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang sangat penting untuk diperoleh, maka bimbingan belajar merupakan salah satu solusi yang dapat diambil dalam mendukung proses pencapaian tujuan pendidikan, maka dari itu penting hal nya untuk menumbuhkan kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa, guna mendapat hasil ataupun prestasi yang lebih baik.

2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat mencari faktor-faktor lain yang lebih mempengaruhi terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa.


(52)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Bimbingan Belajar

2.1.1 Pengertian Bimbingan Belajar

Pengertian-pengertian mengenai bimbingan dan konseling telah dirumuskan beberapa ahli, pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut berbeda antara satu dengan yang lain, secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain yang bermasalah, dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian terhadap diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli yang lebih mengarah kepada pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah. Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

Dari kedua definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian bimbingan sebagai berikut :

1. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis.

2. Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya, kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi.


(53)

2.1.2 Tujuan Bimbingan Belajar

Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar sehingga dapat diartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai bimbingan. Yang membedakan diantara keduanya ialah jenis kegiatannya, pendidikan terletak pada proses belajar mengajar yang penekanannya pada usaha-usaha kognitif, afektif dan psikomorik, sedangkan bimbingan terletak pada membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru pembimbing.

Proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru. Program-progran pendidikan di sekolah termasuk program layanan bimbingan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran sehingga proses pendidikan di sekolah akan lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan anak didik dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan. dengan kata lain, melalui kegiatan bimbingan di sekolah siswa mampu mengembangkan potensi dalam dirinya, potensi lingkungannya, sehingga ia merencanakan masa depannya serta melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinngi, dalam rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek dan tenaga profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu :

”Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan


(54)

2.1.3 Fungsi Bimbingan Belajar

Belajar adalah merupakan kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam kehidupan manusia, sebagai hasil kegiatan belajar dapat membawa pada perubahan dan peningkatan pandangan sikap dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan belajar tersebut.

Proses belajar yang terjadi di sekolah harus senantiasa mempunyai tujuan yang jelas dan terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas belajar sebagai seorang siswa, dalam tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut penguasaan bidang pengetahuan pembinaan sikap dan pengembangan keterampilan yang merupakan cita-cita sekolah yang diselenggarakan lewat pendidikan dan pengajaran.

Menurut Dewa Ketut Sukardi ada dua faktor yang timbul dalam kesulitan belajar, yaitu :

a. Faktor endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal ini dapat bersifat :

1. Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian. 2. Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.

b. Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini meliputi :

1. Faktor lingkungan keluarga. 2. Faktor lingkungan sekolah. 3. Faktor lingkungan masyarakat.

Kehadiran bimbingan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan, secara keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi anak didik terutama dalam proses belajar mengajar didalam pendidikan dan pengajaran yang dijalankan.

Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan yang pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.


(55)

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran siswa dalam mengikuti bimbingan belajar

2.2.1 Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

2.2.2 Motivasi

Motivasi (dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan (Setiadi, 2003:93). Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai obyek tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan (Setiadi, 2003:95).

2.2.3 Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Plummer (Olivia M. Kaparang, 2013)adalah cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya (pendapat). Gaya hidup dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana pola aktivitas yang dilakukan oleh individu khususnya dalam memanfaatkan waktu luang yang ia miliki. Setiap tindakan yang dilakukan oleh individu akan selalu berdasarkan dengan apa yang ia sukai atau sesuai dengan ketertarikannya terhadap sesuatu hal. Pendapat seseorang terhadap dunia sekitar juga dapat menentukan tindakannya dalam melakukan sesuatu. Pola tindakan inilah yang dapat menentukan pola kehidupan seseorang dan menjadikannya sebagai gaya hidupnya


(56)

2.2.4 Sikap dan Keyakinan

Sikap merupakan suatu respon yang diberikan terhadap suatu objek tertentu. Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang sesuatu. Sikap dikonsepkan sebagai perasaan positif atau negatif.

2.3 Data

Data merupakan bentuk jamak dari datum yang merupakan informasi yang diperoleh dari satu satuan amatan, pada umumnya informasi ini diperoleh melalui observasi (pengamatan) yang dilakukan terhadap sekumpulan individu. Informasi yang diperoleh memberikan gambaran, keterangan, atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategorik, huruf atau bilangan (Sugiarto,dkk,2001). 2.3.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dalam penelitian, adapun data primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek, jenis data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif. Daftar pertanyaan kuesioner akan disebarkan kepada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang variasi jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan (dikategorikan).

A. Defenisi Operasional Variabel 1. Biaya (X1)

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses, yang dinyatakan dengan satuan uang.

2. Motivasi (X2)

kekuatan penggerak dalam diri yang memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan.


(57)

3. Gaya Hidup (X3)

cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas),

4. Sikap dan keyakinan (X4)

Penilaian evaluatif terhadap suatu obyek yang diminati.

2.3.2 Skala Pengukuran

Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala Likert. Setiap pertanyaan mempunyai empat alternatif jawaban. Untuk mengukur faktor yang berpengaruh digunakan skala likert dengan skor yang berbeda-beda yaitu:

a. Sangat setuju (SS) diberi skor 4 b. Setuju (S) diberi skor 3

c. Tidak setuju (TS) diberi skor 2

d. Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

Sedangkan untuk mengukur keputusan sadar mengikuti bimbingan belajar digunakan skala dikotomi dengan dua alternative jawaban dengan skor yang berbeda, yaitu: diberi skor 1 untuk sadar, dan diberi skor 0 untuk keputusan tidak sadar.

Pengkategorian variabel-variabel independent dilakukan dengan metode median instrument. Menurut Azwar (dalam Jefrio, 2010:44) median instrument didapat dari nilai tengah skor dikalikan dengan jumlah item pertanyaan pada masing-masing blok yang mewakili tiap variable. Penentuan pengkategorian tersebut adalah sebagai berikut:


(58)

Tabel 2.1 Kategori Variabel

Variabel Kategori Batasan Skor

(1) (2) (3)

Biaya 1. Tinggi

0. Rendah

Skor instrument > median instrument

Skor instrument ≤ median instrumen

Motivasi 1. Tinggi 0. Rendah

Skor instrument > median instrument

Skor instrument ≤ median instrumen

Gaya Hidup 1. Memiliki 0. Tidak Memiliki

Skor instrument > median instrument

Skor instrument ≤ median instrumen

Sikap dan keyakinan 1. Positif 0. Negatif

Skor instrument > median instrument

Skor instrument ≤ median instrumen

2.3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menunjukan cara-cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan (Sugiarto dkk, 2001). Seperti yang telah dipelajari metode pengumpulan data terdiri dari metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder.

a. Metode Pengumpulan Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil dari pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan melakukan survei atau percobaan.

1. Survei

Survei dilakukan apabila data yang dicari sebenarnya sudah ada di lapangan. Teknik pengumpulan data dengan cara survei bisa dilakukan dengan:

Wawancara dengan responden. Wawancara atau interview adalah suatu cara pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada responden dalam suatu permasalahan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disiapkan terlebih dahulu sebagai kuesioner.


(59)

 Angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah jawaban tertulis dari responden atas kuesioner yang diberikan. Dengan kuesioner, informasi yang dikumpulkan dapat lebih banyak dan tersebar merata dalam satu wilayah walaupun kenyataannya tidak semua kuesioner dikembalikan kepada peneliti.

Pooling (menggunakan telepon) atau melakukan observasi langsung.

2. Percobaan (experiment)

Cara percobaan dilakukan apabila data yang ingin diperoleh belum tersedia dan dengan demikian variabel yang akan diukur harus dibangkitkan melalui suatu percobaan.

b. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Metode ini sering disebut dengan metode menggunakan bahan dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri, tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan dari pihak-pihak lain. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran perlengkapan ataupun untuk diperoses lebih lanjut.

2.3.4 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti sedangkan sampel adalah sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Sugiarto dkk, 2001).

Suatu sampel yang baik atau benar akan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya tentang populasi sehingga jika suatu penelitian sampelnya tidak diambil secara benar, maka hasilnya tidak akan dapat digeneralisasikan dan tidak dapat memberikan hasil yang tepat dalam menggambarkan keadaan sebenarnya dari populasi yang diteliti.


(60)

Pengambilan sampel (sampling) adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi sehingga dapat mewakili populasi tersebut.

2.3.5 Teknik Sampling

Secara garis besar metode penarikan sampel dapat dibagi menjadi dua yaitu pemilihan sampel dari populasi secara acak (random atau probability sampling) dan pemilihan sampel dari populasi secara tidak acak (nonrandom atau nonprobability sampling). Pembagian dari kedua sampling tersebut dapat dilihat pada bagan berikut (Mimmy, 2013):

Gambar 2.2 Bagan Pembagian Teknik Sampling

2.4 Analisis Data

2.4.1 Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 2006). Metode pengujian validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Langkah pengujian validitas, yaitu :

a. Mendefenisikan secara operasional konsep yang akan diukur

b. Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

Teknik Sampling

Non Probability Probability

Acak Sederhana

Sistematik Berkelompok

(Cluster)

Berstrata

(Statified)

Judgment Quota Snow Ball Convenience


(61)

d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi “product moment”, yang rumusnya seperti berikut:

= ∑ ∑ ∑ √ ∑( ) ∑ ∑( ) ∑ di mana:

n = sampel yang akan diteliti X = adalah variabel independen Y = variabel dependen

Item Instrumen dianggap Valid jika angka korelasi lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka instrument menjadi valid.

2.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif koefisien, maka alat pengukur tersebut reliabel. Adapun teknik perhitungan reliabel ada beberapa cara, yaitu sebagai berikut :

1. Teknik Pengukuran Ulang (Testretest)

Teknik ini meminta kepada responden yang sama untuk menjawab pertanyaan dalam alat pengukuran sebanyak dua kali. Caranya perhitungannya adalah dengan mengkorelasikan jawaban pada wawancara pertama dengan jawaban pada wawancara kedua.

2. Teknik Belah Dua

Untuk menggunakan teknik belah dua sebagai cara menghitung reliabilitas alat pengukur, maka alat pengukur yang disususn harus memiliki cukup banyak item pertanyaan yang mengukur aspek yang sama.


(62)

3. Teknik Bentuk Paralel

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan membuat dua jenis alat pengukur yang mengukur aspek yang sama. Kedua alat ukur tersebut diberikan pada responden yang sama, kemudian dicari validitasnya untuk masing-masing jenis.

4. Internal Consistency Reliability

Internal consistency reliability berisi tentang sejauh mana item-item instrumen bersifat homogen dan mencerminkan konstruk yang sama sesuai dengan yang melandasinya. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,60 (Ghozali, 2005) . Rumus cronbach alpha adalah sebagai berikut:

[ ] [

∑ ]

Keterangan

= koefisien reliabilitas Cronbach Alpha k = jumlah pertanyaan

1 = nilai peluang

= nilai varians jawaban itme ke-

∑ = nilai varians skor total .

2.5 Regresi

2.5.1 Pengertian Regresi

Suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan tujuan untuk membuat prediksi nilai suatu variabel dependen melalui variabel independen.


(63)

Analisis regresi adalah teknik statistik untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Analisis regresi dapat digunakan untuk dua hal pokok, yaitu:

a. Untuk memperoleh suatu persamaan dari garis yang menunjukkan persamaan hubungan antara dua variabel. Persamaan dan garis yang dihasilkan bisa berupa persamaan garis bentuk linier maupun nonlinear.

b. Untuk menaksir suatu variabel yang disebut variabel tak bebas (terikat) dengan variabel lain yang disebut variabel bebas berdasarkan hubungan yang ditunjukkan persamaan regresi tersebut.

Berdasarkan amatan dan analisis data, penyelesaian regresi ini dapat berupa persamaan linier maupun nonlinier. Oleh karena itu analisis regresi ini terbagi atas regresi linier dan regresi nonlinear. Yang termasuk kedalam regresi linear adalah regresi linier sederhana, regresi linear berganda, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk kedalam regresi nonlinear adalah regresi model parabola kuadratik, model parabola kubik, model eksponen, model geometrik, regresi logistik, dan sebagainya (Mimmy, 2013).

2.5.2 Regresi Logistik

Metode regresi merupakan analisis data yang mendeskripsikan antara sebuah variabel respon dan satu atau lebih variabel penjelas atau prediktor (Hosmer dan Lemeshow, 2000). Perbedaan regresi sederhana dan regresi logistik adalah variabel respon. Regresi logistik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencari hubungan variabel respon yang bersifat dichotomous (berskala nominal atau ordinal dengan dua kategori) atau polychotomous (mempunyai skala nominal atau ordinal dengan lebih dari kategori) dengan satu atau lebih variabel prediktor. Sedangkan variabel respon bersifat kontinyu atau kategorik (Agresti, 1990).

Regresi logistik berdasarkan jenis skala data variabel respon yang digunakan dibagi menjadi 3 macam, yaitu regresi logistik biner, multinomial, dan regresi logistik ordinal.


(1)

Medan, Juli 2016 Penulis,

Robby Azwary 140823038 PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan kasih dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Faktor yang mempengaruhi kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa SMA Negeri 3 Medan dalam meningkatkan prestasi belajar”.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si selaku pembimbing 1 dan Drs. Gim Tarigan, M.Si selaku pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan telah meluangkan waktunya selama penulisan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si dan Bapak Drs. Partano Siagian, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih kepada Prof. Dr. Tulus, Vordipl. Math, M.Si, Ph.D dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan. Terima kasih kepada Bapak Dr. Krista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU, seluruh staf dan Dosen Matematika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya yang teristimewa kepada Ayahanda Junaidi dan Ibunda Nursarini serta saudara penulis Akbar Pramana, dan sahabat terkasih Fandi Rezian Pratama G. yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang lebih baik dari Tuhan Yang Maha Esa.


(2)

iv

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI 3 MEDAN DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

ABSTRAK

Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program kegiatan sekolah, sehingga dapat diartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai bimbingan. Kesadaran mengikuti bimbingan belajar merupakan suatu perhatian kusus mengingat pendidikan merupakan suatu hal penting yang harus diawasi setiap prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kesadaran mengikuti bimbingan belajar siswa SMA Negeri 3 Medan. Faktor tersebut antara lain: biaya, motivasi, gaya hidup serta sikap dan keyakinan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Medan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan dengan jumlah 603. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Slovin di mana diambil presisi (tingkat penarikan sampel ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) yang berjumlah 86 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah regresi logistik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan Software SPSS 21 untuk menyelesaikan masalah program regresi logistik. Jadi faktor yang paling mempengaruhi tingkat kesadaran wajib bimbingan belajar adalah factor sikap dan keyakinan yakni berjumlah 0,887.

Kata Kunci: Matematika Statistika, Regresi Logistik, PBB, Software SPSS 21


(3)

ABSTRACT

Guidance in schools is an integral part of the overall school activity programs, so it can be interpreted that the objectives to be achieved by a school guidance objectives. Awareness follow the guidance of learning is a concern specially in view of education is an important thing that should be monitored every process. This study aims to determine what factors most influence on consciousness following the guidance of student learning SMA Negeri 3 Medan. These factors include: cost, motivation, lifestyle and attitudes and beliefs. This research was conducted at SMA Negeri 3 Medan. The study population was all students of class XII SMA Negeri 3 Medan by the number 603. The sample was determined by using the technique Slovin where taken precision (sampling rate set at 10% with 90% confidence level) totaling 86 respondents. The method used in this research was logistic regression. In this study the authors using SPSS 21 software help to resolve logistic regression program. So the factors that most influence the level of awareness of mandatory tutoring is a factor attitudes and beliefs which totaled 0,887.


(4)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 5

1.6 Tinjauan Pustaka 5

1.7 Metode Penelitian 9

BAB 2 LANDASAN TEORI 10

2.1 Bimbingan Belajar 10

2.1.1 Pengertian Bimbingan Belajar 10 2.1.2 Tujuan Bimbingan Belajar 11 2.1.3 Fungsi Bimbingan Belajar 12 2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran siswa dalam

bimbingan belajar 13

2.2.1 Biaya 13

2.2.2 Motivasi 13

2.2.3 Gaya Hidup 13

2.2.4 Sikap dan Keyakinan 14

2.3 Data 14

2.3.1 Jenis dan Sumber Data 14

2.3.2 Skala Pengukuran 15

2.3.3 Metode Pengumpulan Data 16

3.3.4 Populasi dan Sampel 17

3.3.5 Teknik Sampling 18

2.4 Analisis Data 18

2.4.1 Uji Validitas 18

2.4.2 Uji Reliabilitas 19

2.5 Regresi 21

2.5.1 Pengertian Regresi 21

2.5.2 Regresi Logistik 21

2.5.3 Persamaan Regresi Logistik 23


(5)

BAB 3 PEMBAHASAN 25

3.1 Pengumpulan Data 25

3.1.1 Populasi dan Sampel 25

3.1.2 Sumber Data 26

3.2 Pengolahan Data 37

3.2.1 Uji Validitas 37

3.2.2 Uji Reliabilitas 53

3.2.3 Analisis Regresi Logistik Univariat 60 3.2.4 Pengujian Regresi Logistik Secara Multivariat 66 3.2.5 Ketepatan Klasifikasi Model 69

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 70

4.1 Kesimpulan 70

4.2 Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 71

LAMPIRAN


(6)

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 1 Tabel 2.1 Kategori Variabel 17 2 Tabel 3.1 Data Siswa kelas XII SMA Negeri 3 Medan 27 3 Tabel 3.2 Perhitungan Hasil Cluster Sampling 32 4 Tabel 3.3 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Biaya 28 5 Tabel 3.4 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Motivasi 30 6 Tabel 3.5 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Gaya

Hidup 32

7 Tabel 3.6 Hasil Kuisioner Pertanyaan Variabel Keyakinan

dan Sikap 35

8 Tabel 3.7 Nilai untuk perhitungan Validitas X1 Pertanyaan

Pertama 39

9 Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel X1 (Biaya) 42 10 Tabel 3.9 Nilai Untuk Perhitungan Validitas X2

Pertanyaan Pertama 42 11 Tabel 3.10 Uji Validitas X2 (Motivasi) 46 12 Tabel 3.11 Nilai Untuk Perhitungan Uji Validitas X3

Pertanyaan Pertama 46 13 Tabel 3.12 Uji Validitas Variabel X3 ( Gaya Hidup ) 49 14 Tabel 3.13 Nilai Untuk Perhitungan X4 Validitas

Pertanyaan Pertama 50 15 Tabel 3.14 Uji Validitas Variabel Keyakinan dan Sikap 53 16 Tabel 3.15 Nilai Tingkat Kehandalan Cronbach Alpha 53 17 Tabel 3.16 Perhitungan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha

Variabel X1 54

18 Tabel 3.17 Uji Reliabilitas X1 Biaya 59 19 Tabel 3.18 Uji Reliabilitas X1 Biaya 59 20 Tabel 3.19 Uji Reliabilitas X2 Motivasi 59 21 Tabel 3.20 Uji Reliabilitas X3 Gaya Hidup 60 22 Tabel 3.21 Uji Reliabilitas X4 Keyakinan dan Sikap 60 23 Tabel 3.22 Hasil Uji Parsial Variabel X1 61 24 Tabel 3.23 Hasil Uji Parsial Variabel X2 63 25 Tabel 3.24 Hasil Uji Parsial Variabel X3 64 26 Tabel 3.25 Hasil Uji Parsial Variabel X4 65 24 Tabel 3.26 Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y 66 25 Tabel 3.27 Hasil Uji Kesesuaian 68 26 Tabel 3.25 Hasil Klasifikasi Metode Regresi Logistik 68