apakah keberadaan program GIM akan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. Berikut ini adalah data primer yang telah dikumpulkan:
Tabel 4.14
Persepsi Responden Mengenai Manfaat dari Program GIM
Dari tabel diatas didapati 14 responden menjawab setuju jika GIM akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Sementara 11 responden
menjawab ragu-ragu, 3 menjawab sangat setuju dan 2 menjawab tidak setuju. Setelah dicari nilai rata-ratanya, maka didapati angka 3,6, yang
mengindikasikan masyarakat merasa setuju bahwa Program GIM bermanfaat bagi masyarakat.
4.5.4. GIM Mempengaruhi Minat Masyarakat Untuk Menabung
Sesuai dengan tujuan dari GIM yang telah dibahas sebelumnya, maka diperlukan suatu pengukuran apakah GIM telah mempengaruhi minat
masyarakat dalam menabung, yang hasilnya diwakili oleh jawaban responden dalam data kuesioner sebagai berikut:
No. Jawaban
frekuensi
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
2 6
3 Ragu-ragu
11 37
4 Setuju
14 47
5 Sangat Setuju
3 10
Total 30
100
Tabel 4.15
Persepsi Responden Mengenai Minat Menabung Setelah Adanya Program GIM
Dari data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, maka didapat hasilnya masing-masing 11 responden menjawab ragu-ragu dan setuju
dengan persentase masing-masing 37. Sementara sisanya 5 responden menjawab sangat setuju dan 3 menjawab tidak setuju. Dengan data diaats,
didapat rata-rata jawaban responden sebesar 3,6. Dapat dikatakan sebagian besar sampel masyarakat menengah ke bawah setuju bahwa program GIM
telah mempengaruhi minat mereka untuk menabung.
4.5.5. GIM Membuat Masyarakat Lebih Giat Menabung
Setelah adanya program GIM ditengah masyarakat, tentuya Bank Indonesia sebagai penyelenggara Gerakan Indonesia Menabung memiliki
harapan kebiasaan menabung masyarakat semakin berkembang, yang artinya masyarakat dari segala lapisan akan lebih giat dalam menyisihkan
pendapatannya dan mempercayakan tabungannya pada lembaga perbankan. Untuk itu butir terakhir pernyataan kuesioner penelitian dimaksudkan
untuk mengukur berapa besar antusiasme masyarakat untuk lebih giat No.
Jawaban
frekuensi
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 9
3 Ragu-ragu
11 37
4 Setuju
11 37
5 Sangat Setuju
5 17
Total 30
100
menabung dilihat dari jawaban kuesioner yang telah diberikan, dengan data hasil sebagai berikut:
Tabel 4.16
Persepsi Responden Mengenai Lebih Giatnya Masyarakat Dalam Menabung Dengan Adanya Program GIM
Dari data diatas, yang paling banyak dijawab oleh responden adalah pilihan jawaban ragu-ragu dengan 13 responden atau sekitar 47.
Sedangkan setuju dijawab 11 responden, tidak setuju 4 responden, dan sangat setuju 1 responden. Nilai rata-rata jawaban responden adalah 3,3.
Dapat dikatakan bahwa masyarakat yang diwakilkan oleh responden, setuju dengan adanya GIM, mereka lebih giat dalam menabung.
Gerakan Indonesia Menabung GIM tentunya menjadi perhatian utama dalam penelitian ini. Penulis mendapatkan hasil ternyata GIM belum berlangsung
ataupun disosialisasikan dengan cukup baik di tengah masyarakat. Hal ini dapat disimpulkan dari rata-rata persentase jawaban responden yang paling tinggi berada
pada posisi ragu-ragu, yakni sebesar 57,5. Sementara jika dilihat dari gerakan pendahulu dari GIM, yaitu Ayo ke Bank juga dinilai oleh Rosannia 2009 masih
rendah tingkat pemahamannya ditengah masyarakat. Hal ini merupakan suatu No.
Jawaban
frekuensi
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
4 13
3 Ragu-ragu
14 47
4 Setuju
11 37
5 Sangat Setuju
1 3
Total 30
100
indikasi masih adanya kelemahan dalam program yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, baik itu program Ayo Ke Bank maupun Gerakan Indonesia Menabung.
Lebih lanjut, masyarakat masih ragu-ragu akan sosialisasi program GIM, dengan rata-rata jawaban responden sebesar 2,9. Keberhasilan program GIM juga masih
dipertanyakan, melihat hasil nilai rata-rata dari jawaban responden adalah 2,8 dari skala 5. Untuk lebih jelasnya, berikut tabel rekapitulasi data pada pernyataan
kuesioner bagian ketiga:
Tabel 4.17
Rekapitulasi Data Jawaban Kuesioner Bagian 3 Mengenai Persepsi Gerakan Indonesia Menabung pada Masyarakat
B.3. Persepsi GIM pada Masyarakat
STS TS
R S
SS Mean
1. Program GIM telah disosialisasikan dengan
baik. 9
13 8
2.97 2. Program GIM sudah
berjalan dengan baik di masyarakat.
1 9
14 6
2.83 3. Program GIM memiliki
manfaat bagi masyarakat secara umum.
2 11
14 3
3.60
4. Program GIM mempengaruhi minat anda
menabung di bank. 3
11 11
5 3.60
5. Setelah mengetahui program GIM, anda menjadi
lebih sering menabung di bank.
4 14
11 1
3.30
Persentase Keseluruhan Item Pernyataan
1
1120= 0.83
27 27120
= 22,5
69 69120
= 57,5
50 50120
= 41,6
9 9120
= 7,5
Meskipun begitu, masyarakat menyetujui bahwa program GIM memiliki manfaat bagi masyarakat secara umum pernyataan ketiga dengan mean 3,6.
Manfaat ini tertuang dalam poin selanjutnya yakni program GIM mempengaruhi minat masyarakat yang telah mengetahui program GIM untuk menabung di bank
serta membuat mereka menjadi lebih giat menabung di bank, dengan mean masing-masingnya 3,6 dan 3,3.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, analisis, dan pembahasan yang sudah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Masyarakat menengah ke bawah yang diwakili oleh responden
merasa sangat penting untuk memiliki tabungan. Artinya kesadaran mengenai hal ini ternyata tidak hanya dimiliki oleh lapisan
masyarakat yang memiliki pendapatan di level yang lebih tinggi, melainkan seluruh lapisan masyarakat hingga kepada masyarakat
menengah ke bawah sudah memahami bahwa tabungan itu penting. Sampel yang juga merupakan nasabah BRI membenarkan bahwa
dengan adanya BRI mereka menjadi lebih giat menabung. Hal ini mengindikasikan BRI telah berhasil dalam upaya memperkenalkan
dan mengajak masyarakat untuk lebih giat menabung sebagai bentuk kesadaran pribadi masyarakat.
2. Motif yang paling penting bagi masyarakat untuk mempercayakan
BRI sebagai pilihan bank tempat dilaksanakannya kegiatan perbankan mereka adalah ketersediaan fasilitas fisik BRI yang baik
dan memadai. Sementara iklan di media massa ternyata tidak berpengaruh banyak bagi masyarakat.
3. Gerakan Indonesia Menabung GIM masih menyisakan keragu-
raguan pada masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi