HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.3 Hasil Wawancara dengan Siswa 99 3.1.4 Pembahasan 100 3.1.5 Keterbatasan Penelitian 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 108 5.2 Saran 109 DAFTAR PUSTAKA 111 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintaks Model Learning Cycle 5E 36 Tabel 2.2 SK dan KD Kelas VIII Semester 2 47 Tabel 3.1. Teknik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah 55 Tabel 3.2 Norma Absolut Skala Lima 59 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 60 Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa Tiap Indikator 66 Tabel 4.2 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Pada Tes Awal 67 Tabel 4.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian 69 Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 79 Tabel 4.5 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap Indikator pada Siklus I 82 Tabel 4.6 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Pada Tes Siklus I 83 Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 92 Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap Indikator pada Siklus II 95 Tabel 4.9 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II 96 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Sket Kemasan Coklat pada Contoh Soal 25 Gambar 2.2 Siklus Belajar 3E 33 Gambar 2.3 Diagram Learning Cycle 34 Gambar 2.4 Prisma 41 Gambar 2.5 Limas 44 Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin 50 Gambar 3.2 Siklus PTK Model John Elliot 54 Gambar 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa Tiap Indikator 68 Gambar 4.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Awal 68 Gambar 4.3 Sketsa kolam renang pada masalah 3 77 Gambar 4.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap Indikator Pada Siklus I 84 Gambar 4.5 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Siklus I 84 Gambar 4.6 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap Indikator Pada Siklus II 97 Gambar 4.7 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Siklus II 97 Gambar 4.8 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Setiap Indikator dari Siklus I ke Siklus II 99 Gambar 4.9 Nilai Rata – rata Kelas yang Tuntas pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I dan II 103 Gambar 4.10 Persentase Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar pada Siklus I dan Siklus II 103 Gambar 4.11 Contoh jawaban siswa nomor 1 pada Tes Siklus 1 104 Gambar 4.12 Contoh jawaban siswa nomor 2 pada Tes Siklus 1 105 Gambar 4.13 Contoh jawaban siswa nomor 3 Tes Siklus 2 105 Gambar 4.14 Contoh jawaban siswa nomor 1 Tes Siklus 2 106 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran A Lampiran A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 114 Lampiran A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 122 Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II 130 Lampiran A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 137 Lampiran A.5 Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I LAS 1 145 Lampiran A.6 Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I LAS 2 150 Lampiran A.7 Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II LAS 3 156 Lampiran A.8 Lembar Aktivitas Siswa II Siklus II LAS 4 161 Lampiran A.9 Alternatif Jawaban LAS 1 167 Lampiran A.10 Alternatif Jawaban LAS 2 171 Lampiran A.11 Alternatif Jawaban LAS 3 175 Lampiran A.12 Alternatif Jawaban LAS 4 179 Lampiran B Lampiran B.1 Kisi – Kisi Tes Diagnostik 182 Lampiran B.2 Soal Tes Diagnostik 183 Lampiran B.3 Alternatif Jawaban Tes Diagnostik 184 Lampiran B.4 Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 185 Lampiran B.5 Hasil Tes Diagnostik 188 Lampiran B.6 Lembar Validitas Tes Awal TKPM 191 Lampiran B.7 Lembar Validitas TKPM Siklus I 194 Lampiran B.8 Lembar Validitas TKPM Siklus II 197 Lampiran B.9 Kisi – Kisi Tes Awal TKPM 200 Lampiran B.10 Kisi – Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 201 Lampiran B.11 Kisi – Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 202 Lampiran B.12 Soal Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah 203 Lampiran B.13 Soal Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah I 206 Lampiran B.14 Soal Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah II 209 Lampiran B.15 Alternatif Jawaban Tes Awal TKPM 212 Lampiran B.16 Alternatif Jawaban TKPM I 216 Lampiran B.17 Alternatif Jawaban TKPM II 221 Lampiran B.18 Pedoman Penskoran Tes Awal TKPM 226 Lampiran B.19 Pedoman Penskoran TKPM I 229 Lampiran B.20 Pedoman Penskoran TKPM II 232 Lampiran B.21 Hasil Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah 235 Lampiran B.22 Hasil TKPM Siklus I 239 Lampiran B.23 Hasil TKPM Siklus II 243 Lampiran C Lampiran C.1 Hasil Observasi Kegiatan Siswa I Siklus I 248 Lampiran C.2 Hasil Observasi Kegiatan SiswaII Siklus I 250 Lampiran C.3 Hasil Observasi Kegiatan Siswa I Siklus II 252 Lampiran C.4 Hasil Observasi Kegiatan Siswa II Siklus II 254 Lampiran C.5 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran I Siklus I 256 Lampiran C.6 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran II Siklus I 259 Lampiran C.7 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran I Siklus II 262 Lampiran C.8 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran II Siklus II 265 Lampiran C.9 Hasil Wawancara dengan Siswa 268 Lampiran C.10 Daftar Nama Siswa 274 Lampiran C.11 Dokumentasi Penelitian 276

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha secara sadar untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan kompleks, manusia dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan informal. Matematika merupakan sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan logika manusia dan dengan atau pun tanpa kita sadari matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dikemukakan oleh Cockroft dalam Abdurrahman, 2009:253 bahwa: “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.” Adam dan Hamm dalam Wijaya,2012:5 menyebutkan bahwa: “Empat macam pandangan tentang posisi dan peran matematika yaitu: 1 Matematika sebagai suatu cara untuk berfikir; 2 Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan; 3 Matematika sebagai suatu alat dan 4 Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi”. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika menempati posisi penting dalam sistem pendidikan dan juga di berbagai sektor kehidupan, karena matematika merupakan alat bantu untuk mengatasi berbagai macam pernasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Baik itu permasalahan yang masih memiliki hubungan erat dalam kaitannya dengan ilmu eksak ataupun permasalahan-permasalahan yang bersifat sosial. Ada beberapa elemen penting dalam pembelajaran matematika. Ketiga elemen ini terangkum dalam kurikulum bidang studi matematika sebagaimana yang dikemukakan oleh Lerner dalam Abdurrahman, 2009:253 bahwa “kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup 3 elemen, 1 konsep, 2 keterampilan, dan 3 pemecahan masalah.” Konsep menunjukkan pada pemahaman dasar siswa. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikiasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika mereka dapat menganalisis suatu nama dengan kelompok benda tertentu. Dengan pemahaman siswa terhadap konsep dan dengan keterampilan yang mereka miliki, siswa akan mampu menyelesaikan suatu masalah yang diberikan kepada mereka. Dua dari ketiga elemen tersebut dijadikan sebagai tujuan belajar matematika yang terangkum di dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 20 tahun 2006 tentang standar isi, disebutkan bahwa: “Pembelajaran matematika bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 memahami konsep matematika serta menjelaskan keterkaitan antar konsep; 2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat; 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain dan 5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.” Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah memahami konsep dan mampu memecahkan masalah. Dengan pembelajaran matematika diharapkan siswa mampu menghubungkan antara apa yang diketahui dalam soal dan apa yang ditanyakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII

7 60 285

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBASIS INKUIRI PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP PADA MATERI SEGIEMPAT

14 78 221

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTAPINANG T.A 2015/2016.

3 12 31

PENERAPAN PEMBELAJARAN IDEAL PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP N 7 PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013.

3 8 115

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ‘5E’ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle ‘5E’ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Fotosintesis Pada Kelas VIII F SMP Negeri 2 Colomadu Tahun

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ‘5E’ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle ‘5E’ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Fotosintesis Pada Kelas VIII F SMP Negeri 2 Colomadu Tahun

0 3 19

IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI TEKANAN.

0 2 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURWANTORO.

0 1 19

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 1 Wedi Klaten Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 18