berkurang yang mengakibatkan pengurangan daya yang dikelaurkan. Antisipasi keadaan ini perlu dilakukan dengan memasukan faktor koreksi besaran 80 -
90 untuk debit andalan. Faktor koreksi tersebut bergantung pada kondisi perubahan daerah aliran sungai DAS
Guna mendapatkam kapasitas PLTM, tidak terlepas dari perhitungan berapa banyak air yang dapat diandalakan untuk membangkitkan PLTM. Debit
andalan adalah debit minimum terkecil yang masih dimungkinkan untuk keamanan operasional suatu bangunan air, dalam hal ini adalah PLTM.
Debit minimum sungai dianalisis atas dasar debit hujan sungai. Dalam evaluasi kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ini, metode perhitungan
debit andalan menggunakan metode simulasi perimbangan air dari Dr. F.J.Mock KP.01,1936. Dengan data masukan dari curah hujan di Daerah Aliran Sungai,
evapotranspirasi, vegetasi dan karakteristik geologi daerah aliran. Metode ini menganggap bahwa air hujan yang jatuh pada daerah aliran
DAS sebagian akan menjadi limpasan langsung dan sebagian akan masuk ke tanah sebagai air infiltrasi, kemudian jika kapasitas menampung lengas tanah
sudah terlampaui, maka air akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi.
2.4.3 Klarifikasi pengukuran head
Pengukuran head dapat dilakukan dengan menggunakan peta tofografi, tetapi hasil yang diperoleh sangat kasar. Pengukuran head yang akurat harus
dilakukan di lapangan dengan berbagai metode pengukuran. Setelah didapatkan perkiraan head kotor gross head , maka dilakukan penentuan head bersih netto
head yang berhubungan dengan perencanaan bangunan sipil.
2.4.4 Pembuatan FDC Flow Duration Curve
Untuk kepentingan perancangan PLTM, sangat penting untuk bisa mendapatkan data debit dari tahun ke tahun sebanyak mungkin sehingga dapat
diketahui berapa banyak air baik di musim kemarau atau penghujan yang bisa dipergunakan untuk menggerakkan turbin. Data ini memberikan masukan paling
mendasar bagi perancang untuk memilih jenis turbin yang paling efisien dan cocok dengan sumber daya yang ada. Dengan data debit di tangan ditambah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dengan data kebutuhan energi listrik konsumen, maka perancang dapat memilih turbin dan generator yang cocok bagi sebuah PLTM yang berdiri sendiri.
Flow Duration Curve FDC disusun dengan mengelompokkan data debit
berdasarkan besar debitnya lalu memplotkannya pada grafik terhadap 100 waktu pengukuran. Untuk membuat plot diagram fluktuasi aliran air maka dilakukan
penelitian terhadap data debit aliran air sungai sepanjang tahun. Penentuan FDC dapat melalui dua cara yaitu penentuan berdasarkan area tadah hujan prediction
by area-rainfall method dan penentuan berdasarkan metode korelasi corelasi
method . Hal utama yang dilakukan dalam penentuan FDC baik melalui metode
area tadah maupun metode korelasi adalah pencatatan debit air Q pada lokasi intake takan diambil sebagai patokan dalam perhitungan, dimana Q diambil
dibawah FDC. Keterbatasan data dilapangan akan menyulitkan pembuatan FDC. Apabila
pembuatan FDC tidak dapat dilakukan, perencanaan debit air dapat didasarkan pada debit minimum yang tersedia.
Debit perencanaan diharapkan dapat membangkitkan daya terpasang. Debit ini ditentukan berdasarkan debit pada debit andalan debit minimum .
Pengolahan data dilakukan dengan distribusi probabilitas peluang kejadian. Distribusi probabilitas yang digunakan adalah berdasarkan rumus yang
dikembangkan oleh Weibull. P
=
� �+1
� 100 2.22
dimana: P = Peluang kejadian
m = Nomor urut data n = Banyaknya data presipitasi
Berdasarkan rumus Weibull di atas, maka dapat ditentukan debit andalan dengan cara mengurutkan data dari debit terbesar hingga terkecil, kemudian
ditetapkan suatu debit andalan. Pada penelitian ini ditetapkan debit andalan pada probabilitas 80.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.5. Penentuan Lokasi