Perencanaan Umum PLTM TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.2 Efisiensi pada skema PLTM

2.3. Perencanaan Umum PLTM

Sebelum membangun PLTM di suatu tempat, ada hal-hal yang perlu dilakukan dan diketahui terlebih dahulu : 1. Survey Kemampuan dan Survey Kebutuhan. Dalam rencana pembangunan PLTM, sangat penting terlebih dahulu untuk menetapkan secara akurat berapa banyak energi yang diinginkan, untuk tujuan apa, kapan itu diinginkan dan dimana lokasi yang diinginkan. Apakah calon konsumen energi dapat membeli sumber energi tersebut, dan berapa harga yang bersedia mereka bayar? Kedua jawaban dari pertanyaan tersebut sangat dibutuhkan terutama unutuk perhitungan biaya finansial pembangunan proyek tersebut. Juga penting untuk mempertimbangkan jumlah dan kemampuan tenaga-tenaga yang akan dipekerjakan dalam pengoperasian PLTM ini, karena PLTM ini tentu menggunakan mesin-mesin yang agak rumit yang tidak semua orang tau sehingga perlu adanya tenaga-tenaga ahli dibidangnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Study Hidrology Dan Survey Lokasi Study ini bertujuan untuk mengetahui potensi air yang dimiliki dimana PLTM akan dibangun. Study ini nantinya akan menunjukkan bagaimana variasi aliran air sepanjang tahun. Debit air yang kita ambil sebagai acuan dalam membangun PLTM adalah debit air yang paling minim. Jumlah air itu menunjukkan berapa banyak daya yang dapat dibangkitkan, dan kapan bisa dibangkitkan. Studi ini diawali dengan survey lapangan untuk memperoleh data primer mengenai debit aliran, head, tofografi, curah hujan. Debit aliran dapat diukur dengan metode konduktivitas atau metode weir. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung perkiraan potensi daya awal. Data lapangan sebaiknya diambil beberapa kali pada musim yang berbeda untuk mengetahui gambaran yang tepat mengenai potensi daya dari aliran tersebut. Pada tahap ini juga kita harus meninjau beberapa lokasi sepanjang sungai untuk mendapat gambaran tentang posisi efisien dimana PLTM akan dibangun. Selain itu perlu dicari data pendukung perencanaan lainya seperti: • Kondisi air misalnya keasaman, kekeruhan, kandungan pasir atau lumpur. • Keadaan dan kestabilan tanah yang akan mempermudah dalam penetapan posisi letak infrasrukturnya atau bangunan sipilnya. • Ketersediaan bahan, transportasi, tenaga terampil operator yang dibutuhkan dalam pembangunan. 3. Pra Study Kelayakan Sebelum melakukan suatu kegiatan studi kelayakan, perlu dilakukan studi potensi atau pra-studi kelayakan. Kegiatan studi potensi ini adalah kegiatan awal sebagai kajian umum atau penjajakan awal untuk pengumpulan atau mendapatkan data dan informasi tentang mungkin tidaknya suatu daerah aliran sungai sumber air yang ada dan dapat dikembangkan atau dimanfaatkan menjadi suatu potensi pembangkit energi listrik dengan skala minihidro atau yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro PLTM. Kegiatan studi potensi ini Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dapat diperkenalkan sebagai kegiatan Pra Studi Kelayakan Pra-FS. Dari hasil kegiatan Pra-FS ini menjadi masukan untuk pengambilan keputusan apakah studi perlu dilanjutkan atau tidak, dan bila ternyata memiliki banyak potensi yang layak, dapat membantu memilih suatu prioritas. Data yang dikumpulkan pada kegiatan Studi Potensi atau Pra-FS ini meliputi : a. Data dan Informasi teknis tentang potensi sumber daya air aliran, debit, dan head atau daerah aliran sungai untuk PLTM dimana besaran kuantitatif dan kualitatif data dan informasinya dapat dipetakan pada standar potensi kelayakan pembangunan dan pengembangan PLTM. b. Data dan informasi tentang tingkat elektrifikasi dan potensi pertumbuhannya, profil sumber energi lokal dan pola penggunaan dan pemanfaatannya yang ada saat ini, profil kebutuhan dan ketersediaan supply-demand energi listrik, dan potensi serta daya dukung pembangunan PLTM. c. Data dan informasi non-teknis tentang profil dan kondisi infrastruktur sosial ekonomi masyarakat, kapasitas lokal, tingkat partisipasi, dukungan dan kontribusi masyrakat lokal dan pemerintah setempat untuk pengembangan PLTM sebagai energi baru terbarukan. Jika pada kesimpulan akhir study pra FS untuk melanjukan study yang lebih rinci, maka akan dilanjutkan pada tahap study kelayakan. Studi potensi suatu lokasi dapat dilanjutkan kepada kegiatan studi kelayakan SK bila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : • Total panjang jaringan transmisidistribusi dan jarak pembangkit terhadap penerima daya titik beban terjauh untuk sistem off grid atau jarak pembangkit terhadap titik interkoneksi gardu penerima daya untuk sistem on grid masih memungkinkan. • Jumlah calon konsumen orang, rumah, kepala keluarga, instansi, PLN tersedia. • Potensi daya listrik terbangkit mencukupi. • Kontinuitas ketersediaan air. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara • Tidak menurunkan fungsi sistem keairan yang ada. • Lokasi pembangkit tidak berada di kawasan cagar alam atau budaya yang melarang pembangunan fisik permanen di lokasi tersebut Lihat Regulasiperaturan perundang-undangan yang berlaku. • Kejelasan status penguasaankepemilikan dan peruntukan lahan. 4. Study kelayakan Study kelayakan pembangunan PLTM dapat dibagi menjadi dua yaitu study kelayakan teknis, dan study kelayakan non teknis atau sosial- ekonomi. Study kelayakan teknis dilakukan untuk mengetahui parameter- parameter potensi alam yang sangat menentukan untuk pengambilan keputusan pembangunan PLTM di suatu lokasi. Study ini juga memberikan data informasi yang diperlukan oleh perancang sistem PLTM dan pelaksanaan pembangunannya. Studi ini juga diperlukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan sehingga perancang mengetahui bagaimana teknis pelaksanan pembangunan PLTM di lapangan yang di sesuaiakan dengan kondisi sekitar dimana lokasi PLTM tersebut akan dibangun. Study kelayakan teknis meliputi beberapa aspek yang esensial, yaitu studi kelayakan aspek : a. Hidrologi b. Sipil c. Elektrikal-mekanikal Study kelayakan non teknis sosial-ekonomi dilakukan untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pembangunan PLTM terhadap sosial dan ekonomi. Karena dalam pembangunan PLTM perlu dipertimbangkan efek pembangunan tersebut terhadap masyarakat, apakah kehadirannya akan mengganggu masyarakat? Begitu juga terhadap bidang ekonominya, juga perlu dipertimbangkan. Apakah pembangunan PLTM tersebut menguntungkan secara finansial sehingga layak untuk dibangun? Maka hasil atau kesimpulan dari study ini nantinya adalah analisa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kelayakan ekonomi. Studi kelayakan non-teknis meliputi studi kelayakan aspek yang mencakup: a. EkonomiFinansial b. Sosial Budaya c. Lingkungan d. Keberlanjutan Secara umum hal-hal yang dilakukan pada study ini adalah: • Analisis potensi daerah, Aspek ekonomi pedesaan yang harus diperhatikan sebagai sebuah potensi antaralain: 1. Keberadaan SDA potensial yang bernilai ekonomis , Seperti misalnya sungai yang bisa mensuplai material bangunan seperti pasir merupakan SDA yang berpotensi yang dapat membantu pengurangan biaya dalam pembangunan PLTM.

2. Material bangunan mis batu, kayu, pasir, dll yang tersedia secara lokal didesa tersebut.

3. Jarak dari kota terdekat yang dapat dijadikan tempat suplai ke desa tersebut.

Berapa jauh kota terdekat dari desa yang menjual bahan bangunan seperti semen, pasir, batu, dll dan berapa ongkos angkutan barang dan manusia yang dikeluarkan untuk mencapai desa tersebut. • Kajian sosial demografi, Kita hanya memerlukan gambaran secara umum mengenai kondisi sosial demografi masyarakat setempat. Olehkarena itu kita perlu melakukan observasi yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Kehidupan sosial masyarakat penduduk di desa 2. Lembaga-lembaga desa atau organisasi yang eksis dan establish di desa tersebut dan bagaimana pengaruhnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Figur yang dihormati di desa tersebut, dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat desa. 4. Prasarana jalan ke desa tersebut. • Analisa biaya investasi, Pada tahap ini hal-hal yang paling penting dilakukan adalah prakiraan analisa biaya investasi yaitu Rencana Anggaran Biaya RAB pembangunan PLTM. Anggaran biaya pada pembangunan PLTM secara garis besar dapat dibagi ke dalam: 1. Biaya Modal Biaya modal investasi atau disebut juga biaya finansial suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek. Pengeluaran componen cost dari biaya modal terdiri dari: • Biaya konstruksi • Biaya administrasi • Biaya jasa konsultan • Biaya dasar proyek • Biaya tak terduga • Biaya pajak 2. Biaya ekonomi proyek Biayaa ekonomi diperoleh dengan mengkonversikan nilai finansial ke nilai ekonomi. Biaya ekonomi tersebut dipergunakan untuk perhitungan analisa ekonomi. 3. Biaya OP Tahunan Annual Cost Biaya operasi dan pemeliharaan tahunan suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai pengeluaran yang dibutuhkan dalam setahun untuk pengoperasian dan pemeliharaan banguna sipil maupun peralatan hidromekanikal dan elektromekanikal agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.4. Analisis Hidrologi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Aek Sibundong Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

9 106 119

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN DOLOK SANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

0 0 30

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Hutaraja di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

1 4 12

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Hutaraja di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

0 0 1

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Hutaraja di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

0 0 1

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Hutaraja di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

0 1 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Hutaraja di Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

0 0 48

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian PLTMH - Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Aek Sibundong Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

0 0 69

BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum - Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Aek Sibundong Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara

0 0 9

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA

0 0 12