Analisis Tingkat Bahaya Banjir

Tabel 5.1 Skoring Tinggi Genangan Kedalaman cm Kelas Skor Bobot Nilai 76 Rendah 1 41 0,41 76 – 150 Sedang 2 0,82 150 Tinggi 3 1,23 Sumber: Kuesioner Para Ahli Tabel 5.2 menjelaskan hasil analisis skoring tinggi genangan per kelurahan di kecamatan Umbulharjo dalam sentimeter cm berdasarkan data kejadian banjir dari hasil kuesioner para ahli dan wawancara ke masyarakat setempat pada lampiran 1. Tabel 5.2 Hasil Skoring Tinggi Genangan Kelurahan Tinggi Genangan Kedalaman cm Skor Nilai Kelas Semaki 9 1 0,41 Rendah Muja Muju 20 1 0,41 Rendah Tahunan 1 0,41 Rendah Warungboto 5 1 0,41 Rendah Pandeyan 3 1 0,41 Rendah Sorosutan 1 0,41 Rendah Giwangan 8 1 0,41 Rendah Gambar 5.1 Grafik Akumulasi Tinggi Genangan Tabel 5.2 dan Gambar 5.1 menunjukkan data tinggi genangan per kelurahan di kecamatan Umbulharjo, menjelaskan bahwa tinggi genangan yang paling tinggi terjadi di kelurahan Muja Muju dengan tinggi 20 cm, namun masih tergolong kelas rendah karena tinggi genangan yang terjadi 76 cm. Tinggi genangan yang terjadi di kecamatan Umbulharjo yang ditunjukkan termasuk ke dalam kelas rendah dengan skor 1. 2. Lama genangan Lama genangan diperoleh melalui hasil kuesioner para ahli dan wawancara kepada masyarakat setempat. Data lama genangan yang diperoleh dalam satuan jam dan kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kelas yaitu kelas rendah 12 jam, kelas sedang 12 – 24 jam, dan kelas tinggi 24 jam dengan bobot 42. Klasifikasi dan skoring untuk lama genangan dijelaskan dalam Tabel 5.3. 5 10 15 20 25 T in ggi G en an gan cm Nama Kecamatan Tabel 5.3 Skoring Lama Genangan Lama jam Kelas Nilai Bobot Skor 12 Rendah 1 42 0,42 12 – 24 Sedang 2 0,84 24 Tinggi 3 1,26 Sumber: Kuesioner Para Ahli Tabel 5.4 menjelaskan hasil skoring lama genangan yang terjadi di kecamatan Umbulharjo berdasarkan hasil kuesioner para ahli dan wawancara ke masyarakat setempat pada lampiran 1. Tabel 5.4 Hasil Skoring Lama Genangan Kelurahan Lama Genangan Lama jam Skor Nilai Kelas Semaki 12 1 0,42 Rendah Muja Muju 12 1 0,42 Rendah Tahunan 1 0,42 Rendah Warungboto 12 1 0,42 Rendah Pandeyan 12 1 0,42 Rendah Sorosutan 1 0,42 Rendah Giwangan 12 1 0,42 Rendah Gambar 5.2 Grafik Akumulasi Lama Genangan Tabel 5.4 dan Gambar 5.2 menunjukkan bahwa lama genangan yang terjadi di kecamatan Umbulharjo masuk ke dalam kelas rendah dengan rata-rata genangan yang terjadi 12 jam. Dari 7 kelurahan di kecamatan Umbulharjo terdapat 2 kelurahan yang sama sekali tidak mengalami genangan saat musim penghujan turun, kelurahan tersebut adalah kelurahan Sorosutan dan kelurahan Tahunan. 3. Frekuensi genangan Frekuensi genangan merupakan banyaknya kali kejadian banjir dalam satu tahun yang diperoleh melalui kuesioner para ahli dan wawancara ke masyarakat setempat. Data yang didapatkan kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kelas kejadian yaitu kelas rendah 0 – 2 kali, kelas sedang 3 – 5 kali, dan kelas tinggi 6 – 20 kali dengan bobot 27. Klasifikasi dan skoring untuk parameter frekuensi genangan dijelaskan pada Tabel 5.5. 2 4 6 8 10 12 14 L am a G en an gan jam Nama Kecamatan Tabel 5.5 Skoring Frekuensi Genangan Frekuensi kali Nilai Bobot Skor Kelas – 2 0,27 27 1 Rendah 3 – 5 0,54 2 Sedang 6 – 20 0,81 3 Tinggi Sumber: Kuesioner Para Ahli Tabel 5.6 menjelaskan hasil analisis skoring frekuensi genangan yang terjadi di kecamatan Umbulharjo berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner para ahli dan wawancara masyarakat setempat pada lampiran 1. Tabel 5.6 Hasil Skoring Frekuensi Genangan Kelurahan Frekuensi Genangan dalam 1 Tahun Kejadian Skor Nilai Kelas Semaki 2 1 0,27 Rendah Muja Muju 5 2 0,54 Sedang Tahunan 1 0,27 Rendah Warungboto 1 1 0,27 Rendah Pandeyan 2 1 0,27 Rendah Sorosutan 1 0,27 Rendah Giwangan 3 2 0,54 Sedang Gambar 5.3 Grafik Akumulasi Frekuensi Genangan Tabel 5.6 dan Gambar 5.3 menunjukkan bahwa frekuensi genangan dalam satu tahun yang paling tinggi di kecamatan Umbulharjo terletak di kelurahan Muja Muju yakni sebanyak lima kali. Adapun kelas frekuensi genangan di kecamatan Umbulharjo masuk ke dalam kelas sedang dan kelas rendah. Pada analisis frekuensi genangan di kecamatan Umbulharjo, yang termasuk ke dalam kelas sedang adalah kelurahan Muja Muju dan kelurahan Giwangan dengan kali kejadian 3 – 5 kali dalam satu tahun. Sedangkan untuk kelurahan lainnya masuk ke dalam kelas rendah dengan kali kejadian 0 – 2 kali dalam satu tahun.

B. Analisis Tingkat Kerentanan Banjir

Analisis tingkat kerentanan banjir dalam penelitian ini berpedoman pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana. Metode yang digunakan dalam peraturan tersebut adalah metode skoring dan metode overlay. Dalam pedoman tersebut dipaparkan bahwa analisis tingkat kerentanan banjir dapat diketahui tingkatannya melalui empat aspek utama yang meliputi aspek sosial, fisik, ekonomi, dan lingkungan. Data-data tersebut didapatkan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dukcapil Kota Yogyakarta, Badan 1 2 3 4 5 6 F re k u en si G en an gan k ali Nama Kecamatan Penanggulangan Bencana Daerah BNPB DIY, kantor kecamatan Umbulharjo, Badan Pertanahan Nasional BPN kota Yogyakarta, dan Badan Pusat Statistika BPS DIY. Keempat aspek tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan skor dan kelas sesuai pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil skoring angka keempat variabel tersebut akan menghasilkan tingkat kerentanan banjir di kecamatan Umbulharjo. 1. Aspek sosial Aspek sosial merupakan aspek yang penting untuk mengukur tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap banjir karena menyangkut aspek kelangsungan dan keberlanjutan hidup penduduk di kecamatan Umbulharjo. Analisis tingkat kerentanan sosial dihitung menggunakan komponen indeks penduduk terpapar yang terdidri dari lima unit analisis yaitu kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, penduduk usia tua, penduduk usia balia, dan penduduk disabilitas. Pada dasarnya, BNPB 2012 membagi komponen menjadi dua parameter utama yaitu kepadatan penduduk dengan bobot 60 dan penduduk kelompok rentan dengan bobot 40. Semakin tinggi kepadatan penduduk dan kelompok rentan maka semakin tinggi kerentanan sosial terhadap bencana banjir di kecamatan Umbulharjo. a. Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk diperoleh melalui hasil pembagian antara jumlah penduduk jiwa dengan luas wilayah km 2 sehingga kepadatan penduduk memiliki satuan jiwakm 2 . Hasil skoring analisis kepadatan penduduk disajikan dalam Tabel 5.7, analisis skoring dilakukan tiap kelurahan.