TA : Perancangan Video Game Multi Genre Bertemakan Pewayangan Dengan Berjudul "Garuda Kencana".

(1)

PERANCANGAN VIDEO GAME MULTI GENRE

BERTEMAKAN PEWAYANGAN DENGAN BERJUDUL

“G

ARUDA KENCANA

TUGAS AKHIR

Nama : Ari Prayogo NIM : 09.51016.0002

Program : DIV (Diploma Empat) Jurusan : Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

viii

ABSTRAK

Perancangan Video Game Multi Genre Bertemakan Pewayangan Dengan Berjudul “Garuda Kencana”

Ari Prayogo1

(Karsam, MA., Ph.D.I, Pembimbing I Thomas Hanandry Dewanto, M.T. Pembimbing II) 1

Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM

Kata Kunci : WayangKulit, Game, Android, Multi genre

Perkembangan teknologi infromasi dan komunikasi sangatlah pesat saat ini, dan salah satunya perkembangan tersebut adalah teknologi game. Hal ini juga-didorong oleh semakin meningkatnya perfoma Gadget dan menggunakan game sebagai media untukhiburan. Di dunia pendidikan pun, game merupakan suatusa-rana yang menarik untuk melatih daya ingatan melalui sebuah cerita. Permainan game yang akan dibuat merupakan jenis Multi genre Game jenis ini merupakan game yang terdiri dari beberapa game play yang dikemas dalam satu. Tokoh da-lam game ini menggunakan beberapa tokoh pewayangan kulit Indonesia Bara-tayuda.

Pada zaman sekarang cerita-cerita tentang Baratayuda sudah mulai memudar dikalangan remaja. Oleh karena itu tujuan game ini dengan menggunakan teknologi game dapat sekaligus memperkenalkan tokoh-tokoh pe-wayangan baratayuda kepada para pemain game, dan game ini dapat bermamfaat untuk mempromosikan kembali cerita pewayangan kulit Indonesia yang dikemas kembali sesuai dengan zaman sekarang dengan harapan dapat menarik perhatian kalangan anak-anak dan remaja.


(3)

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5Mamfaat ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Game ... 6

2.1.1 Sejarah game ……… ... 7

2.2 Animasi ... 7

2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Animasi……… ... 8

2.2.2 Mamfaat Animasi………. .. 9

2.3Karakter Desain ... 10

2.4Game Multi genre ... 13

2.5wayang ... 14

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 15


(4)

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 15

3.1.2 Teknik Analisa Data ... 16

3.2 Analisis Data ... 17

3.2.1 Observasi ... 17

3.2.2 StudiPustaka ... 18

3.2.3 Wawancara ... 19

3.2.4 Studi Komparator ... 20

3.2.5 Studi Eksisting ... 23

3.3 Analisis Keyword... 25

3.4 Perancangan Karya ... 27

3.4.1 Pra Produksi ... 27

3.4.2 Produksi ... 29

3.4.3 Pasca Produksi ... 29

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 31

4.1 Produksi ... 31

4.1.1 Konsep Karakter………... 31

4.1.2Pewarnaan Karakter………... ... 34

4.1.3Sprite………... ... 38

4.1.1 Proses Animasi………... .. 50

4.1.1 Game User Interface Desain………... . 52

4.2 Prototype ... 54

4.3 Sound ... 55


(5)

4.5 Publikasi ... 56

4.5.1 Xbaner ... 57

4.5.2 Mercerdise... 58

BAB V PENUTUP ... 59

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya Indonesia sangatlah melimpah ada macam-macam budaya di Indonesia seperti seni budaya, budaya kebiasaan suku, dan kebudayaan lain-lainya. Pengertian dari budaya tersebut adalah merupakan sebuah hasil karya manusia suatu wilaya. Budaya menunjukan hakat dan martabat suatu masyarakat atau Negara. Semakin tinggi nilai budaya suatu Negara maka semakin tinggi pula hakat dan martabat Negara tersebut, oleh sebab itu budaya adalah sesuatu yang menunjukan identitas dari sebuah Negara (pusatkreativitaskita.blogspot.com).

Masing-masing bangsa memiliki budaya yang berbeda, seperti budaya kesenian, kebiasaan, dan lain-lainya, dan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah dikenal oleh seluruh dunia adalah seni wayang kulit purwa, dimana wayang tersebut terdapat tokoh pewayangan yang beberapa dari tokoh-tokoh pewayangan tersebut memiliki sifat dan prilaku yang patut untuk di tiru, tetapi di kalangan pemuda lebih mengidolakan tokoh-tokoh fantasi America, korea, dan jepang daripada tokoh-tokoh dalam pewayangan, budaya sudah mulai memudar di kalangan remaja dan anak-anak, seperti ketidak tertarikannya dengan wayang kulit purwa, sehingga menganggap wayang kulit purwa beserta tokoh-tokoh didalamnya tersebut itu sudah kuno, dan ketinggalan zaman. Mereka lebih memilih budaya luar yang lebih moderen di zaman sekarang daripada budaya nasional mereka sendiri, selain itu juga berkembangnya teknologi membuat


(7)

kebudayaan Indonesia semakin merosot dan lama-kelamaan akan dilupakan oleh kalangan remaja dan anak-anak (www.sorotnews.com).

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah pesat saat ini, dan salah satunya perkembangan tersebut adalah teknologi game. Hal ini juga didorong oleh semakin meningkatnya performa Gadget dan menggunakan game sebagai media untuk hiburan. Di dunia pendidikan pun, game merupakan suatu sarana yang menarik untuk melatih daya ingat anak melalui sebuah cerita hal ini di perkuat dari pendapat dari Tom Watson bahwa anak yang bermain game dapat mengembangkan kemampuan membaca, memahami matematika, dan kemampuan memecahkan suatu masalah (www.gladchildhood.blogspot.com).

Cerita dalam sebuah teknologi game sangatlah berkembang dan saat ini telah mampu menampilkan berbagai macam cerita dengan berbagai efek sehingga menarik untuk dimainkan. Efek-efek tersebut dapat membuat gambar menjadi lebih hidup sehingga anak-anak tertarik dan akan mudttah memahami dan menghapalnya (www.ceritamu.com).

Perkembangan dari efek visual dan audio yang indah dan mendebarkan digabungkan dengan teknologi multimedia, akan menghasilkan suatu game yang lebih hidup dan menyenangkan sehingga pemain seakan-akan menjadi bagian dari game tersebut. Pemain akan dibuat merasa tertantang dengan adanya rintangan dalam game. Semakin sulitnya rintangan suatu game dapat merespon pemain untuk melakukan suatu tindakan hingga menyusun strategi atau simulasi tertentu. perkembangan teknologi game yang mempunyai macam-macam genre membuat para penggemar game semakin ketagihan, di karenakan semakin banyak


(8)

jenis-3

jenis game yang dapat di mainkan dan berbedapula ketegangan atau kesulitan suatu game sesuai dengan genre yang di mainkan. Selain genre grafis game juga mempengaruhi kualitas dari suatu game.

Permainan game yang akan dibuat ini merupakan sejenis multi genre game yang terdiri dari beberapa gameplay yang di kemas dalam satu . Gambaran game ini menggunakan beberapa tokoh pewayangan kulit Indonesia yaitu Baratayuda. Baratayuda merupakan sebuah cerita peperangan besar antara pandawa dan kurawa yang di dalam peperangan tersebut terdapat banyak tokoh-tokoh seperti lima pandawa Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa dan tokoh-tokoh kurawa seperti Suyodana, Duhsasana, Abaswa, Karna, Dusilawati, dan lain-lainya. Pada zaman sekarang cerita-cerita tentang baratayuda sudah mulai memudar di kalangan pemuda oleh karena itu tujuan game ini dengan menggunakan teknologi game dapat sekaligus memperkenalkan tokoh-tokoh pewayangan kulit baratayuda kepada para pemain game, dan game ini dapat bermamfaat untuk mempromosikan kembali tokoh-tokoh cerita Pewayangan kulit indonesia yang dikemas kembali sesuai dengan zaman sekarang dengan harapan dapat menarik perhatian kalanganan anak-anak dan remaja.


(9)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka ditemukan rumusan masalah di dalam pembuatan game ini antara lain:

1 Bagaimana membuat Video game yang bertemakan pewayangan, dengan desain yang diminati oleh kalangan anak-anak dan remaja?

2 Bagaimana membuat video game dengan menggunakan multi genre untuk mengenalkan karakter tokoh pewayang kulit Baratayuda kepada kalangan anak-anak dan remaja?

3 Bagaimana meredesain tokoh pewayangan menjadi lebih moderen tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya, dan menggunakan manga sytle agar di minati oleh kalangan anak-anak dan remaja?

1.3Batasan Masalah

Masalah-masalah yang dibahas di dalam pembuatan game ini terbatas pada: 1 Membuat game multi genre Garuda, dengan desain yang diminati oleh

kalangan anak-anak dan remaja.

2 Membuat game multi genre untuk kalangan remaja dan anak-anak. 3 Membuat game multi genre dengan menggunakan tokoh pewayangan 4 Game yang dihasilkan dapat di gunakan di mobile android

5 Meredisain tokoh pewayangan dengan manga sytle


(10)

5

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan game ini antara lain:

1 Mengenalkan kembali tokoh - tokoh pewayangan Baratayuda dengan desain baru,kepada kalangan anak-anak dan remaja.

2 Untuk dapat mengaplikasikan multi genre ke dalam pembuatan game Garuda kencana.

3 Membuat game multi genre. dimana player dapat memain kan beberapa jenis gameplay yang di kemas dalam satu game.

1.5Manfaat

Dari pembuatan game yang akan dilakukan, manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1 Ikut serta dalam mengembangkan industri game di tanah air.

2 Melestarikan cerita pewayangan kulit Indonesia ke kalangan remaja dan anak-anak.

3 Melestarikan tokoh wayang kulit Indonesia kepada kalangan anak-anak dan remaja.


(11)

6

2.1 Game

Kata game berasal dari bahasa inggris. Dalam kamus bahasa Indonesia istilah game adalah permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain, dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan. Pemainan dalam hal ini merujuk pada pengertian kelincahan intellectual (intellectual playability game) yang juga bias diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Dalam game, ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Permainan adalah kegiatan yang komplek yang didalam nya terdapat sebuah peraturan, bermain dan budaya. Game adalah sebuah system dimana pemain terlibat dalam konflik buatan. Dalam game pemain dapat berinteraksi dengan system dan konflik dalam permainan, dan terdapat beberapa peraturan yang membatasi gerakan pemain sehingga tidak menyalahi progam yang suda dibuat.

Menurut Hans Daeng dalam Andang Ismail, (2009:17) dijelaskan bahwa

“sebuah permainan (game) adalah sebagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak.

Game bertujuan untuk menghibur. Biasanya game lebih banyak disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Game merupakan suatu hal yang penting untuk perkembangan otak, dimana jika bermain game maka pemain dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan melatih diri untuk memecahkan suat masalah. Tetapi


(12)

7

game juga memiliki sisi buruk dimana dapat membuat orang mengalami kecanduan, lupa akan waktu, dan menggangu aktifitas lainnya seperti belajar olah raga dan lainnya (fitraapri.blogspot.com).

2.1.1 Sejarah game

Generasi game pertama muncul dari ATARI 2600 merupakan console game pertama yang sukses dimasanya ATARI 2600 dirilis pada oktober 1977, dan setelah itu dikenal dengan nama VCS (Vidio computer System).

Setelah sukses pada generasi pertama ATARI tidak menyerah sampai disitu saja untuk memajukan dunia game elektronik pada generasi kedua muncullah ATARI 7800 ini ada sedikit kemajuan dengan menambahkan joystick sehingga user dapat lebih mudah untuk memainkan console game ini namun pada masanya harga dari console game ini selangit pada jamanya mungkin game ini menjadi salah satu permainan termahal.

Lalu setelah ATARI 7800 ada NES Nintendo entertaintment system ini merupakan konsole permainan pertama kali yang menggunakan 8 bit, nitendo menghasilkan produk-produk game yang lain daripada yang lain salah satu game yang compatible dengan NES adalah Super Mario Bros.

2.2 Animasi

Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang bearti jiwa, hidup, semangat. Sedangkan animasi secarah utuh diartikan sebagai gambar yang


(13)

memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah secara beraturan dan bergantian saat ditampilkan.

Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan atau menggerakan benda mati. Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan terlihat hidup, sehingga pada saat di animasikan obyek mati tersebut jadi terlihat seperti hidup dan berexpresi (multimediasmk8semarang.com).

2.2.1 Sejarah Dan Perkembangan Animasi

Animasi adalah film yang berasal dari pengelolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Bentuk animasi tertua diperkirakan adalah wayang kulit. karena wayang kulit telah memenui semuah elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music.

Animasi mulai berkembang sekitar abat ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak digemari. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam atau frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, dan juga biaya yang banyak. Karena untuk menciptakan animasi selama satu detik, kita membutuhkan 12-24 frame gambar diam.

J. Stuart Blackton mungkin adalah orang amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa flim yang telah diciptakan dengan menggunakan teknik tersebut adalah The Echanted Drawing (1900) dan Hurmorous Phases Of Funny Face (1906). Selanjutnya


(14)

9

setelah teknologi computer sudah mulai berkembang, mulaila bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi computer. Animasi itu bermacam-macam jenisnya, animasi dua dimensi dan animasi tiga dimensi. Pada animasi dua dimensi,figure animasi dibuat dan diedit dengan computer dengan menggunakan gambar dua dimensi yang digerakan frame by frame. Sedangkan animasi tiga dimensi lebih kompleks dibandingkan dengan dua dimensi, karena animasi tiga dimensi menambahkan berbagi efek didalamnya seperti efek-efek pencahayaan, air dan api, yang dibuat senyata mungkin sehingga sulit dibedakan dengan yang aslinya (multimediasmk8semarang.com).

2.2.2 Manfaat Animasi

Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau sebuah hiasan belaka. Animasi dibuat bedasarkan fungsi dan manfaatnya sebagai perantara atau untuk media yang digunakan untuk berbagai kebutuan di antanya sebagai berikut:

1. media hiburan

media hiburan animasi digunakan untuk menghibur penonton atau pengguna animasi tersebut, sehingga memberikan kepuasan. Animasi sebagai media hiburan biasanya digarap dengan sangat serius karena sebagai produk dagangan yang memiliki harga jual. Sebagai media hiburan, animasi digarap untuk projek-projek besar seperti flim, video klip, games, dan lain-lain.


(15)

2. Media presentasi

Media presentasi, animasi digunakan untuk membuat menarik perhatian para audien atau peserta presentasi terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Dengan menambakan animasi pada media presentasi dapat merubah suasana presentasi menjadi lebih menarik dan tidak kaku. Dengan menabahkan animasi dapat diharapkan tercapainya penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik dalam setiap kegiatan presentasi.

3. Media iklan

media iklan, animasi sebagai iklan atau promosi dapat di buat sedemikian rupa agar penonton dapat tertarik dengan iklan tersebut sehinga tidak bosan dengan iklan tersebut dan mebeli atau berpikir untuk membeli produk dalam iklan tersebut. Animasi juga dapat digunakan sebagai sebuah perangkat penuntun atau petunjuk dalam melakukan sesuatu. Sebagai media bantu, animasi akan lebih terlihat menonjol atau memunculkan fokus baru terhadap sesuatu yang perlu ditonjolkan pada iklan (www.domba-bunting.blogspot.com).

2.3 Karakter desain

Karakter desain merupakan salah satu bentuk ilustrasi yang hadir dengan konsep manusia dengan segala atribut-atributnya, ataupun dapat dalam bentuk lain seperti hewan, tumbuhan ataupun benda-benda mati. Secara visual karakter desain dapat sering disebut dengan istilah kartun. Biasanya hadir dengan visual yang sangat sederharna bahkan terkesan abstrak. Bentuk terdiri dari garis-garis outline, penggunaan warna-warna solid dan aplikasi bentuk yang cenderung berlebihan


(16)

11

yang digunakan untuk mengkomunikasikan konsep karakter yang dimiliki. Hal ini juga tidak terikat bahkan relatife tergantung gaya apa yang dianut oleh peneliti.

Karakter desain dapat lahir dari berbagai konsep dan tujuan serta media atau platform. Karakter desain dapat lahir juga dari sebuah gagasan yang pure art atau bias dikatakana lahir tanpa kepentingan apapun, seperti hanya dibuat untuk kesenangan si peneliti saja dan tidak digunakan untuk keperluan apapun.

Masing-masing karakter desain mempunyai alur proses yang berbeda-beda dalam menciptakan carakter desain yang diinginkan. Agar lebih memudahkan mempelajari tentang proses karater desain, scoot Mcloud mempunyai gagasan atau trick yang dapat diaplikasian peneliti dalam penelitian karakter Ninjadog. proses tersebut terdapat enam tahap yaitu.

1. Gagasan dan tujuan

Tahap dimana peneliti menyusun sebuah ide, konsep dan gagasan tentang seperti apa karakter desain yang ingin dibuat, meliputi:

a. Latar belakang penelitian karakter, misalnya kebutuhan akan sosok yang mampu mengajak anak-anak bermain dan belajar dalam sebuah progam televisi.

b. Tujuan penelitian, misalnya untuk serial televisi terbaru, model iklan sebuah produk, tokoh komik dan lain-lain.


(17)

2. Bentuk

Sebuah proses dimana peneliti menetukan bentuk yang terbaik dan yang diinginkan agar mampu menerjemakan konsep yang diinginkan, misalnya meliputi:

a. Mentukan atau menkonsep tampilan fisik karakter yang di ingikan. b. Mentukan warna-warna yang sesuai dengan karakter tersebut. c. Menetukan kostum yang cocok dengan karakter tersebut.

3. Gaya

Tahap dimana mulai untuk mentukan gaya atau aliran dalam seni dan desain yang di terapkan dalam pembuatan karakter yang diinginkan,misalnya: a. Mengunakan teknik bentuk geometri atau abstrak pada karakter

b. memilih teknik garis outline sesuai yang dinginkan yang sesuai dengan konsep karakter yang ingin dibuat.

c. Menetukan tenik warna yang di inginkan.

4. Struktur

pada tahap ini dimana proses mengumpulakn semuanya dan mengubah bagian mana yang akan diperbaiki, bagaianmana yang akan ditonjolkan, dan bagian mana yang perlu ditambahkan.

5. Keterampilan

Tahap dimana untuk memulai menerapkan keahlian dan keterampilan teknis mereka untuk mewujudkan apa yang telah dikonsepkan.


(18)

13

6. Permukaan

Tahap penyelesaian akhir, dimana nilai-nilai produksi mulai diperhitungkan. Aspek yang paling tampak adalah terlihat pada tampilan si karakter, hal yang perlu di perhitungkan meliputi. Jenis media dimana karakter itu hidup atau ditampilkan, karakter yang banyak hidup diberbagai media akan popular dibandingkan dengan karakter yang hidup dalam satu media saja (wahyudiarta.com).

2.4 Game Multi Genre

Game merupakan sebuah permainan yang dapat dimainkan dengan apa saja secara tradisional maupun moderen. Didalam game terdapat banyak macam genre yang dapat dimainkan oleh pemain seperti action, strategy, running, shooter, dan banyak lainya. Dalam permainan game biasanya terdapat suatu modifikasi dimana sang creator atau developer game tersebut menyatukan dua macam genre dalam satu game bahkan lebih, dan itu di sebut sebagai multi genre.

Game multi genre merupakan suatu genre yang memberikan berbagai macam gameplay dalam satu game. Dimana saat pemain sedang memainkan stage satu pemain memainkan game running, setelah menyelesaikan stage satu permainan dibawa langsung ke stage dua dimana gameplay dapat langsung berubah dari game running ke action, strategy, dan lain-lainnya. Keuntungan dari genre ini pemain tidak akan merasakan bosan dalam memainkan suatu game dikarenakan tidak terjadi hal yang monoton dalam gameplay. Sedang kan untuk


(19)

pembuat game dapat mempermudah menyampaikan suatu jalan cerita melalui gameplay tersebut (www.allgame.com).

2.5 wayang

Menurut R.T. Josowidagdo, wayang berarti “ayang-ayang” atau bayangan. Sebab yang kita lihat adalah bayangannya pada kelir yaitu kain putih yang di bentangkan sebagai pentas pergelaran wayang. Bayang-bayang wayang muncul karena adanya sinar “belencong” yang tergantung diatas kepala sang dalang. Ada

pula yang mengartikan wayang merupakan “bayangan angan-angan” oleh karena dalam ceritanya mengambarkan nenek moyang atau orang-orang terdahulu yang ada dalam angan-angan atau mitos.

Dalam penciptaan sebuah wayang selalu disesuaikan dengan watak, sifat dan prilaku tokoh-tokoh yang akan dibuat. Seperti tokoh yang memiliki karakter baik digambarkan dengan berbadan lurus, bermukan tampan, gagah dan berpandangan tajam. Tokoh jahat di gambarkan dengan betuk tubuh yang besar, kasar, bermuka lebar, hidung besar, bermata merah dan berambut gimbal.

Dalam wayang terdapat banyak jenis- jenis wayang. Seperti wayang purwa, wayang madya, wayang gendong, wayang golek, dan lain-lainya. Diantara jenis-jenis wayang tersebut wayang kulit purwa la yang paling lamah, dan diakui oleh dunia. Wayang purwa beratikan terdahulu, oleh karena itu lakon wayang purwa mengambarkan sebuah kisah tentang mahabarata dengan inti cerita baratayuda


(20)

15

BAB III

METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

3.1 Metodologi

Metode yang digunakan pada proposal ini adalah metode penelitian Kualitatif.

3.1.1Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data didapat dengan melakukan pengamatan dan pencatatan data yang dibutuhkan dalam proses praproduksi, produksi dan pasca produksi, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan data serta sebagai hal yang dibutuhkan dalam proses penelitian.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pencarian dan pengumpulan data dengan cara mencari referensi, literature atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari berbagai sumber wacana yang berkaitan dengan perancangan karya. Studi pustaka dalam perancangan karya ini yaitu dengan cara pengumpulan data melalui internet, dan buku.


(21)

3. Wawancara

Pada tahap ini, peneliti akan mengutip hasil dari wawancara terhadap dalang yang berhubungan dengan wayang kulit purwa, guna mendapatkan data mengenai perkembangan dunia wayang di era modern sehingga dapat menjadi acuan data yang dapat digunakan untuk konsep dalam permbuatan tugas akhir. 4. Studi Komparator

Pada tahapan ini, peneliti melakukan studi adaptasi bedasarkan game-game ternama, untuk mendapatkan gameplay serta elemen-elemen penting yang dapat di implementasikan kedalam tugas akhir ini.

5. Studi Eksistiting

Pada tahapan ini, peneliti melakukan studi adaptasi berdasarkan gambar-gambar redisain wayang dari komik-komik ternama, guna mendapatkan desain yang menarik dan sesuai dengan karakteristik tokoh wayang yang akan di redesain serta dapat menarik perhatian kalangan remaja.

3.1.2 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah model analisa data interaktif mile and huberman yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini peneliti meringkas dan mengklasifikasikan data-data yang peneliti dapatkan sehingga mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek Tugas Akhir ini.


(22)

17

2. Penyajian Data

Peneliti melakukan analisis terhadap data yang didapatkan menurut klasifikasi jenis data yang sebelumnya telah disusun, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan keyword yang nantinya akan mendapatkan suatu simpulan yang akan melahirkan konsep.

3. Kesimpulan

Pada tahap ini, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian menjadi sebuah kesimpulan data yang diolah berdasarkan keyword sehingga dapat dijadikan konsep dalam perancangan video game ini.

3.2 Analisi Data

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan menjadu sebuah rangkuman singkat yang dapat mewakili hasil penelitian secara keseluruhan.

3.2.1 Observasi

Hasil observasi yang peneliti lakukan disitus Google Play Store terhadap game yang bertemakan wayang yakni

Game yang bertemakan wayang jarang ditemukan disitus tersebut, hanya terdapat dua game yang telah mengangkat tema wayang dan kedua game tersebut


(23)

mengangkat tokoh pewayangan yang sama yaitu gatot kaca dan sama-sama dapat didownload secara gratis.

Jika ditambahkan unsur multi genre ke dalam observasi game bertemakan wayang pada Google Play Store, maka peneliti tidak menemukan satupun video game bertemakan wayang yang memiliki unsur multi genre action didalamnya, hal tersebut dapat menjadi suatu keunikan tersendiri yang dapat menguatkan video game bertemakan wayang yang akan peneliti angkat, karena hal tersebut dapat mempermudah untuk menyampaikan jalan cerita dalam game dengan menyesuaikan jalan cerita dengan genre yang akan dipakai.

Dari data observasi tersebut, peneliti mendapatkan kata unik, dan cerita bedasarkan kedua kata tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam menyampaikan suatu cerita harus menggunakan cara yang unik agar cerita dapat tersampaikan dan tidak membosankan.

3.2.2 Studi Pustaka

Studi pustaka yang peneliti gunakan adalah beberapa buku yang menjelaskan tokoh-tokoh pewayangan dan karakteristiknya dengan judul “51 Karakter Tokoh Wayang Popular” karya dari “Margono Notopertomo dan Warih

Jatirahayu” dan “Sedjarah Wayang Purwa” karya “Bapak Hardjowirogo”.

Bedasarkan data yang didapat dari dua buku tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa, dalam pewayangan banyak tokoh-tokoh yang diceritakan sebagai seorang pahlawan dibeberapa medan peperangan dan dalam meredesain sebuah tokoh pewayangan harus tetap memasukan unsur tradisional serta


(24)

19

karakteristik tokoh tersebut yang cocok untuk dijadikan sebagai panutan dan diikuti atau diidolakan oleh para remaja masa kini. dengan hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa desain wayang yang sudah dianggap kuno oleh kalangan remaja dapat diredesain kembali dengan desain yang menarik, sehingga kalangan remaja tidak malu untuk mengidolakan tokoh tersebut tampa meninggalkan unsur tradisionalnya, dan keyword yang didapatkan dari studi ini adalah pahlawan.

3.2.3 Wawancara

Pada bagian ini merupakan data yang peneliti dapatkan dari nara sumber yang merupakan pakar dalam pewayangan kulit purwa yaitu.

Bapak Dalang Ki Manteb Sudharsono, beliau menyatakan bahwa biar saja orang memilih gaya pakeliran yang disukai.“Jangan lupa salah satu unsur wayang adalah hiburan. Jangan sampai unsur tersebut ditiadakan. Kalau ada yang berangkat dari unsur hiburan tak perlu disalahkan. Semua mesti didukung. Yang penting masyarakat senang wayang”.

Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa wayang kulti dapat dilestarikan dengan media apaun dan cara apaun asal tetap memberikan konten wayang dan hiburan (www.suaramerdeka.com).


(25)

3.2.4 Studi komparator

Studi komparator yang sedang dilakukakn peneliti adalah, dengan mengambil beberapa unsur yang terdapat pada video game yang sudah ada. Untuk diadaptasikan pada video game yang peneliti rancang, diantaranya:

1. Paladog

Multi genre action game sangatlah jarang ditemukan dipermainan game android salah satu video game yang telah mengangkat multi genre action game adalah Paladog. Sehingga peneliti mempelajari system gameplay yang ada pada paladog untuk diaplikasikan pada tugas akhir peneliti. Berikut system yang telah dipelajari.

a. System Multi Genre Action

Kelebihan dari system ini adalah pemain game dapat merasakan berbagai macam turunan game action yang memiliki gameplay yang berbeda, sehingga pemain tidak akan merasakan kebosanan akan gameplay yang monoton. Selain itu system ini dapat membantu peneliti untuk menyampaikan jalan cerita dalam game melalui gameplay yang cocok pada saat menyampaikan scene suatu cerita dalam game. Berikut contoh dua genre yang berbeda pada game paladog.


(26)

21

Gambar 3.1 Paladog Multi Genre Action b. User interface

Pada game paladog user interface yang ditampilkan perbandingan antara menu control dan layaout game, sehingga dapat menunjukan bentuk karakter yang jelas dan tampilan menu-menu yang tidak terlalu kecil. Dengan pengaturan yang pas pemain dapat menikmati desain karakter game tersebut beserta efek-efek skill tanpa kesusahan menggontrol karakter dengan menu control yang pas.


(27)

2. Efek skill Epic war

Epic war merupakan karya dari developer game Indonesia. Gameplay yang digunakan pada Epic War merupakan genre hero defense hampir sama dengan game paladog. tetapi pada Epic War hanya mengangkat satu genre dan pada permainan ini pemain harus melindungi karakter utama atau hero agar tidak terbunuh dalam game. Namun yang peneliti gunakan sebagai acuan kerja yaitu effek skill pada game ini yang menurut peneliti sangat cocok untuk kaum remaja.

Gambar 3.3 Tampilan Skill Pada Epic War

3. Tampilan game art Odin sphere

Odin sphere merupakan salah satu game action konsol yang sukses. Atas dasar hal itu peneliti menggunakan Odin sphere sebagai acuan kerja, dan


(28)

23

yang peneliti gunakan sebagai acuan kerja adalah tampilan game art pada odin sphere yang menarik dan cocok untuk kalangan remaja.

Gambar 3.4 Odin Sphere

3.2.4 Studi Eksisting

Studi eksisting merupakan teknik pengumpulan yang digunakan peneliti untuk refrensi dalam membuat desain karakter game yang akan dikerjakan agar sesuai dengan yang di ingin kan.

Studi eksisting dalam pembuatan tugas akhir ini ada dua, Kedua studi eksisting berikut merupakan gambar redisain dari tokoh-tokoh pewayangan yang disesuaikan pada zaman sekarang dan menarik perhatian anak-anak dan remaja Indonesia. eksisting yang digunakan sebagai berikut:

1. Desain Karakter Komik Garudayana

Garudayana merupakan komik Indonesia karya Is Yuniarto yang pada saat ini sudah mencapai jilid ke empat. Garudayana merupakan cerita fantasy dan


(29)

beberapa tokoh-tokoh dalam komik garudayana merupakan redisain dari tokoh pewayangan. Berikut gambar karakter desain komik Garudayana:

Gambar 3.5 Garudayana

Gambar diatas merupakan gambar redisain dari tokoh pewayangan Arjuna dan Gatot Kaca yang merupakan hasil karya dari Is Yuniarto, dalam desain karakter garudayana Is Yuniarto tetap mempertahankan unsur tradisonal yang ada pada tokoh Arjuna dan Gatot Kaca, walaupun sudah digambar ulang menyesuaikan pada zaman.

2. Desain karakter Komik Prajurit dewa

Prajurit dewa merupakan komik Indonesia karya dari Hendrato Pratama. Beberapa tokoh komik prajurit dewa merupakan redisain dari tokoh-tokoh pewayangan bharatayudha. Berikut gambar-gambar karakter dalam komik prajurit dewa:


(30)

25

Gambar 3.6 Prajurit Dewa

Gambar diatas merupakan desain karakter dari komik prajurit dewa karya hendrato. Dalam desain karakter prajurit dewa, Hendrato menambakan sedikit unsur moderen pada pakaian dan senjata karakter desain. Dengan perpaduan unsur tradisional dan moderen desain karakter prajurit dewa sesuai dengan selerah kalangan remaja masa kini.

3.3 Analisa Keyword

Pada analisi keyword peneliti mengambil hasil analisis data yang telah di lakukan, dan judul peneliti, kemudian peneliti kaji ulang guna untuk mendapatkan keyword yang baru. Yang nantinya digunakan sebagai konsep dalam pembuatan video game yang akan dibuat.


(31)

Gambar 3.7 Keyword

Pada keyword wayang kulit di masukan sebagai pokok masalah dikarenakan wayang kulit merupakan tema yang peneliti ambil untuk mengerjakan video game. Setelah itu ada remaja Indonesia yang merupakan target peneliti untuk memainkan video game tersebut.

Dalam hasil penelitian tentang wayang kulit peneliti mendapatkan empat hal pokok yaitu wayang itu merupakan sebuah tradisi, seni budaya, hiburan, dan perlu dilestarikan. Setelah itu peneliti mengelompokan hal tersebut dan mencari hal pada wayang kulit yang cocok untuk remaja yaitu tokoh pewayangan. Tokoh pewayangan merupakan tokoh yang cocok dijadikan panutan/ pahlawan untuk kalangan remaja, sehingga mereka dapat meniru tingkah laku dan kepribadian tokoh tersebut.

Sedangkan untuk remaja peneliti mengambil dari sifat-sifat mereka dan peneliti dapatkan tiga sifat remaja yaitu labil, liar, dan bebas. Setelah itu peneliti simpulkan dari hal tersebut peulis mendapatkan sesuatu yang liar, bebas, dan labil adalah video game.


(32)

27

3.4 Perancangan Karya

Berdasarkan data-data yang didapat, maka dapat dibuat sebuah perancangan video game wayang.

3.4.1 Pra Produksi

Pada bagian ini peneliti melakukan beberapa konsep untuk membuat game Garuda Kencana agar game dapat dibuat dengan lancar dan sesuai konsep.

1. Ide dan Konsep

Setelah melakukan penelitian diatas, maka didapatkan data-data untuk mendukung ide dan konsep yang akan dibuat pada proyek tugas akhir ini. a. Ide

Ide dalam pembuatan tugas akhir ini adalah melestarikan wayang kulit kepada kalangan remaja. dengan desain baru yang disesuaikan pada zaman ini dan diminati oleh kalangan remaja, dan dapat dimainkan di android tablet atau phone agar lebih menarik dan mudah dimainkan kapan saja.

b. Konsep

Berdasarkan dari keyword, studi eksisting dan studi komparator maka peneliti akan membuat video game yang menceritakan tentang perjuangan atau kepahlawanan dari pandawa lima dari kisah baratayuda dengan menggunakan multi genre game dengan menggunakan game-game yang ada pada studi komparator untuk menjadi acuan dalam mendisain dan membuat gameplay yang menarik.

2. Pemograman dan Prototype

Pada bagian ini, penelitih menguji game dengan software countstruc 2 dengan membuat prototype berupa system permainan multi genre dengan ada tiga macam gameplay runer, sidescroll, dan hero defense dan nantinya akan digunakan pada video game yang sesunggunya.


(33)

3. Desain Game

Desain game dalam proyek tugas akhir ini bertemakan pewayangan, dengan rincian desain yang akan dijelaskan sebagai berikut.

a. cerita

Pada video game ini, peneliti mengambil cerita dari latar belakang cerita peperagan sengit antara pandawa dan kurawa yang popular di Indonesia dan sering diangkat dalam pertunjukan pewayangan yaitu barayayuda. Teteapi peneliti sedikit membuat jalan cerita baru dengan tetap mempertahankan inti cerita tersebut yaitu pertarungan antara pandawa dan kurawa.dalam game ini menceritakan peperangan baratayuda yang tidak ujung selesai dan dalam pihak kurawa maupun pandawa mengalami banyak korban jiwa. Yudistira yang ingin segera mengakhiri peperangan ini mengutus punkawan (petruk, gareng, bagong) untuk mencari sesepuh semar.

Sesepuh semar yang telah mendapatkan titah dari yudistira langsung dating menemui yudistira. Setelah bertemu yudistira menanyakan apakah sesepuh semar dapat memberikan informasi agar dapat memenangkan peperangan ini. Setelah mendengar hal tersebut semar memberikan informasi atas adanya sebuah pusaka legendaris bernama Garuda Kencana yang konon katanya dapat memberikan kekuatan maha sakti pada pemiliknya.

Tanpa mereka sadari dalam pembicaraan tersebut telah didengarkan oleh mata-mata kurawa yang telah menyamar, tetapi pada saat itu pula bima dan arjuna pun memergoki bahwa ada yang sedang menguping pembicaraan mereka, tetapi sang mata-mata telah kabur. Setelah itu pemain akan langsung memulai permainan dengan jalan cerita untuk mengejar mata-mata tersebut.

b. User interface

Peneliti membuat user interface dengan menggunakan studi komparator dan keyword sebagai acuan pembuatan user interface. User interface akan


(34)

29

dibuat sedemikian mungkin agar mudah untuk dimainkan dan menarik agar pemain tidak kesusahan dalam memainkan game Garuda Kencana. c. Gameplay

Gameplay yang akan peneliti gunakan adalah multi genre sehingga pemain tidak akan cepat bosan dalam memainkan game tersebut. Pada game ini terdapat tiga macam genre yaitu runer, sidescrol, dan hero defense.

3.4.2 Produksi

Pada proses ini peneliti sudah memulai memasuki proses produksi dimana peneliti mulai memasukan data-data konsep untuk proses pembuatan game.berikut merupakan proses produksi yang peneliti lakukan:

1. Interface dan grafis

Pada proses ini peneliti mulai membuat desain kasar yang sudah dibuat ke desain yang sebenarnya dengan menggunakan komputer. Setelah itu peneliti menyesuaikan ukuran user interface dengan ukuran game yang akan dibuat. 2. Pemograman dan prototype

Pada proses ini peneliti sudah mulai menggunakan prototype pertama sebagai dasar dan memasukan desain-desain grafis dan user interface kedalam prototype tersebut dan melakukan proses debugging agar tidak terjadi eror pada game saat dimainkan.

3. Effeck suara dan background music

Setelah selesai memasukan seluruh grafis pada prototype dan melakukan proses debugging maka peneliti mulai memasukan system audio berupa effeck suara dan background music agar game terlihat lebih menarik pada saat dimainkan.

3.4.3 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah bagian terakhir dalam mengerjakan tugas akhir ini,

dimana pada proses ini seluruh game art, sound effeck dan background music sudah ada dalam game tersebut. Berikut uraian singkat pada tahapan pasca produksi.


(35)

1. Instalasi grafis dan suara

Melakukan pemasangan dan penyelarasan game art dan suara dengan progam pada tahap ini agar effeck suara keluar pada saat yang diinginkan dan membuat suasana game lebih menarik untuk dimainkan.

2. Game testing.

Pada proses ini game pada progam diexprot agar dapat langsung dilakukan play testing pada mobile android agar dapat melihat game tersebut benar-benar sudah siap untuk dimainkan.

3. Final finising.

Pada proses ini peneliti melakukan pemolesan terakhir pada game apabila ada masalah pada game testing, dan setelah itu game di export sesuai dengan aplikasi yang akan di gunakan.

4. Public test

Public tes adalah uji coba kelayakan game dengan menyebar game kepada orang–orang awam pada saat pameran, untuk mengetahui sejauh mana keminatan orang awam dengan game ini.


(36)

31

BAB IV

IMPLEMENTASI KARYA

Pada bab implementasi karya ini, menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang sudah dibuat dalam proses perancangan video game ini.

4.1Produksi

Pada proses ini terbagi beberapa proses produksi yang telah peneliti lakukan dalam pembuatan game garuda kencana, berikut proses-proses yang telah dilakukan:

4.1.1 Konsep karakter

Pada tahap ini peneliti telah melakukan proses redisain karakter wayang kulit yang telah ada dengan menggunakan studi eksisting dan keyword sebagai acuan kerja, serta melakukan proses kusioner pada karakter utama untuk mendapatkan desain karakter yang diminati oleh kalangan remaja berikut gambar desain karakter yang telah dibuat.


(37)

Pada gambar di atas merupakan hasil sketsa konsep karakter Yudistira, dan hasil kuisioner yang telah peneliti lakukan telah mendapatkan hasil Yudistira (A) yang paling banyak dipilih.

Gamabar 4.2 Arjuna

Pada gambar di atas merupakan hasil sketsa konsep desain karakter Arjuna dengan hasil kuisioner yang telah peneliti lakukan telah mendapatkan hasil Arjuna (A) yang paling banyak dipilih.


(38)

33

Gambar 4.3 Bima

Pada gambar di atas merupakan hasil sketsa konsep desain karakter Bima dengan hasil kuisioner yang telah peneliti lakukan telah mendapatkan hasil Bima (A) yang paling banyak dipilih.


(39)

Pada gambar di atas merupakan hasil sketsa konsep desain karakter Nakula dan Sadewa desain gambar hanya satu dikarenakan Nakula dan Sadewa merupakan saudara kembar dengan hasil kuisioner yang telah peneliti lakukan telah mendapatkan hasil Nakula dan Sadewa (A) yang paling banyak dipilih.

4.1.2 pewarnaan karakter

setelah membuat desain karakter yang cocok peneliti dapat melanjutkan proses pembuatan selanjudnya yaitu proses pemberian warna pada karakter tersebut. Dimana warna karakter tersebut dibuat sesuai dengan sifat-sifat nya. Berikut merupakan hasil pewarnaan karakter


(40)

35

Gambar 4.5 merupaka hasil akhir konsep karakter Yudistira. Dimana karakter tersebut menggunakan warna-warna yang disesuaikan dengan watak Yudistira. Yudistira pada game ini merupakan salah satu tokoh hero yang dapat digunakan pemain pada saat memainkan game Garuda Kencana. Dikarenakan dalam cerita pewayangan baratayuda Yudistira hampir tidak ikut bertarung dalam peperangan maka peneliti mengonsep yudisitira sebagai hero yang bertipe support atau membantu. Dimana dalam hal support Yudistira dapat membantu prajurit dengan menyembuhkan dan memberikan tenaga-tenaga tambahan.


(41)

Pada gambar 4.6 merupakan hasil akhir konsep karakter Bima. Dimana warna-warna Bima disesuaikan dengan karakteristik Bima dalam pewayangan. Bima merupakan salah satu hero yang dapat di pilih pemain pada saat memainkan game garuda kencana. Dalam game ini Bima merupakan hero yang bertipe pejuang dimana kekuatan tubuh dan serangan nya sangat besar, dan menggunakan senjata jarak dekat. Dikarenakan dalam cerita pewayangan baratayuda Bima merupakan salah satu tokoh yang paling kuat dalam pandawa lima, dan paling sering terjun ke dalam perperangan.


(42)

37

Pada gambar 4.7 merupakan hasil akhir konsep karakter Arjuna, Dimana warna-warna pada karakter ini telah disesuaikan dengan watak Arjuna dalam pewayangan. Dalam game ini Arjuna merupaka salah satu karakter bertipe penyerang jarak jauh, dimana senjata untama karakter tersebut adalah panah. Arjuna yang menggunakan senjata jarak jauh tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat seperti Bima, tetapi dalam hal serangan dan jarak Arjuna lebih unggul dibandingkan Bima.

Gambar 4.8 Nakula dan Sadewa Color

Pada gambar 4.8 merupakan hasil akhir dari konsep karakter Nakula dan Sadewa,. Dimana warna-warna karakter tersebut telah disesuaikan dengan watak Nakula dan Sadewa dalam pewayangan, dan dalam hal ini peneliti menambahkan konsep yin dan yang, dimana yin tidak dapat terpisahkan dengan yang seperti Nakula dan Sadewa merka berdua selalu bersama dalam perperangan. Nakula dan Sadewa dalam game ini merupakan salah satu tokoh hero yang dapat dimainkan dalam game Garuda Kencana. Dalam game ini Nakula dan Sadewa merupakan


(43)

salah satu character yang special dimana pemain dapat langsung memainkan dua karakter secara langsung.

4.1.3 Sprite

pada proses ini peneliti mulai membuat desain sprite karakter untuk digunakan dalam game, dengan menggunakan base color pada desain karakter. Berikut proses pembuatan dan macam-macam sprite yang telah dibuat

Gambar 4.9 Proses Pembuatan Sprite

1. Sprite Bima

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan secara rinci tentang sprite Bima. Dalam game Garuda kencana Bima dapat menggunakan tiga jurus utama untuk melawan musuh yang ada didepannya.berikut penjelasannya

a. Pukulan

Pukulan Bima merupakan salah satu senjata yang dapat Bima gunakan dalam game ini, pukulan merupakan jurus yang paling simpel dan tidak membutuhkan banyak penggunaan energi, dan paling cepat. Berikut merupakan contoh gambar tombol jurus dan jurus pukulan Bima.


(44)

39

Gambar 4.10 Tombol Jurus dan Jurus Pukulan

b. Gada Rujak Polo

Gada rujak polo merupakan salah satu senjata pusaka milik Bima dimana gada tersebut merupakan jurus kedua Bima dalam game ini. Gada rujak polo merupakan jurus yang cocok untuk melawan banyak musuh di karenakan jurus ini memiliki serangan area yang dapat mengenai beberapa musuh sekaligus, tetapi jurus ini menggunakan energy yang cukup banyak, sehingga pemain harus berhati-hati dalam menggunakan energi tersebut. berikut merupakan contoh tombol dan jurus gada rujak polo.


(45)

Gambar 4.11 Tombol dan Jurus Gada Rujak Polo

c. Kuku pancanaka

Kuku pancanaka merupakan senjata utama Bima dan salah satu senjata andalan Bima dalam cerita pewayangan. Kuku pancanaka mempunyai ruang lingkup serangan yang sangat besar dan kekuatan yang besar pula. tetapi jurus ini menggunakan energi sangat banyak, sehingga pemain harus hati-hati dalam menggunakannya, kalau tidak akan kehabisan energi. Berikut cuplikan gambar kuku pancanaka dan tombol jurusnya.


(46)

41

Gambar 4.12 Tombol dan Jurus Kuku Pancanaka

2. Sprite Arjuna

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan secara rinci tentang sprite Arjuna. Dalam game Garuda kencana Arjuna dapat menggunakan tiga jurus utama untuk melawan musuh yang ada didepannya. berikut penjelasannya:

a. Keris

Arjuna merupakan tokoh pewayangan yang menggunakan panah, tetapi Arjuna juga memiliki senjata keris untuk melawan musuh yang dekat dengan tubuh nya. Keris pada jurus Arjuna merupakan senjata jarak sangat dekat dikarenakan ukuran nya yang kecil, tetapi memiliki kecepatan serang dan penggunaan energi yang sedikit. Berikut merupakan cuplikan gambar jurus keris dan tombol nya.


(47)

Gambar 4.13 Tombol dan Jurus Keris

b. Panah

Panah pada Arjuna merupakan senjata utama. Arjuna terkenal akan kelihaian nya saat menggunakan panahan. Pada game ini panah merupakan senjata jarak jauh yang mempunyai serangan yang cukup besar tetapi dalam penggunaan energy cukup banyak sehingga pemain harus berhati-hati untuk menggunakannya. Berikut merupakan cuplikan gambar tombol dan jurus panah.


(48)

43

c. Pasopati

Pasopati merupakan senjata pusaka milik Arjuna. Konon pasopati memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan apapun dalam satu kali serang. Dan dalam game ini pasopati mempunyai daya hancur dan dapat menembus lebih dari satu lawan tetapi jurus ini banyak menyedot energi. Berikut cuplikan gambar tombol dan jurus pasopati.

Gambar 4.15 Tombol dan Jurus Pasopati

3. Sprite Jendral

Pada bagian ini akan menjelaskan sprite jendral. Dalam game ini pemain mendapatkan bala bantuan dari jendral pada saat perang dan berikut merupakan penjelasan jendral-jendral yang sudah dibuat.

a. Gatot Kaca

Gatot kaca merupakan jendral yang akan membantu Bima dalam peperangan. Peneliti memilih gatot kaca dikarenakan gatot kaca merupakan anak kandung Bima dan salah satu tokoh pewayangan yang


(49)

popular di Indonesia. Berikut tampilan gambar gatotkaca dalam game garuda kencana.

Gambar 4.16 Gatot Kaca

Dalam game ini gatot kaca memiliki jurus andalan yaitu tinju brajamusti tinju yang sangat kuat dan dilapisi dengan petir berikut tampilan gambar tinju brajamusti.


(50)

45

b. Srikandi

Srikandi pada game ini merupakan jendral yang akan membantu Arjuna dalam peperangan. Asalasan penulis memilih srikandi dikarenakan srikandi merupakan salah satu istri Arjuna dalam cerita pewayangn, dan srikandi juga cukup popular di Indonesia. Berikut tampilan gambar srikandi dalam game garuda kencana.

Gambar 4.18 Srikandi

Srikandi dalam game ini sedikit mengalami modifikasi pada senjata dan topi yang digunakan, dimana senjata tersebut termasuk jenis senjata fantasi bow gun ( penggabungan cross bow dan gun), dan topi yang ditambahkan pelindung telinga. Dikarenakan serangan srikandi cukup kuat dan mengeluarkan suara yang keras berikut merupakan cuplikan gambar srikandi pada saat menyerang.


(51)

Gambar 4.19 Srikandi Attack

4. Prajurit Pandawa dan Kurawa

Pada game ini Arjuna dan Bima dapat memanggil bala bantuan pada saat menghadapi perang, dan prajurit musuh yang akan menghalangi Arjuna dan Bima. Berikut cuplikan dan penjelasan sprit prajurit dalam game garuda kencana.

a. Spearman Pandawa

Spearman pada game ini bertugas sebagai penyerang jarak menengah dimana senjata tombak yang digunakan dapat menjangkau lawan sesuai panjang tombak. Spearman memiliki serangan yang kuat tetapi memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Dalam game ini Spearman hanya dapat di panggil empat kali. Berikut cuplikan gambar Spearman.


(52)

47

Gambar 4.20 Spearman

b. Bowman Pandawa

Bowman pada game ini merupakan prajurit dengan jarak serang jauh. Bowman memiliki kekuatan serang yang cukup kuat, tetapi memiliki kekurangan daya tubuh yang sangat lemah. Bowman pada game garuda kencana hanya dapat dipanggil tiga kali. Berikut gambar Bowman yang ada di game ini.


(53)

c. Gajah perang Pandawa

Gajah perang merupakan salah satu prajurit yang kuat dimana gajah perang memiliki daya tahan tubuh yang sangat kuat serta serangan yang kuat. Tetapi dalam game ini player hanya dapat memanggil dua gajah perang. Berikut cuplikan gambar gajah perang pandawa.

Gambar 4.22 Gajah Perang Pandawa

d. Swordman Kurawa

Swordman merupakan salah satu prajurit kurawa yang akan menghalangi player dalam game ini. Swordman memiliki daya tahan tubuh yang cukup, dan kelincahan dalam menyerang dan menghindar sehingga Swordman cukup susah untuk dilawan. Berikut cuplikan gambar Swordman dalam game ini.


(54)

49

Gambar 4.23 Swordman

e. Gunner Kurawa

Gunner merupakan salah satu prajurit kurawa yang akan menghalangi player dalam game ini. Gunner dalam game ini merupakan penyerang jarak jauh, sehingga sangat sulit untuk didekati, tetapi Gunner memiliki daya tahan tubuh yang lemah jadi mudah di kalahkan kalau sudah dapat didekati. Berikut cuplikan gambar Gunner.


(55)

f. Gajah Perang Kurawa

Gajah perang kurawa merupakan prajurit musuh terkuat sama halnya gajah perang pandawa. Gajah perang mempunyai serangan yang kuat dan daya tahan yang kuat pula jadi sangat sulit untuk dikalahkan. Berikut cuplikan gambar gajah perang kurawa.

Gambar 4.25 Gajah Perang Kurawa

4.1.4 Proses Animasi

Setelah membuat sprite proses selanjudnya adalah proses animasi dalam proses ini peneliti menggunakan dua progam yaitu dengan potoshop dan flash Berikut contoh animasi yang telah dibuat.


(56)

51

Gambar 4.26 Proses Pembuatan Animasi

Gambar di atas merupakan gambar proses animasi yang dilakukan dengan menggunakan progam flash. Tenik animasi yang digunakan adalah frame by frame. berikut merupakan cuplikan gambar hasil pembuatan animasi dengan progam flash, frame by frame.


(57)

4.1.5 Game User Interface Desain

Pada proses ini merupakan proses mendisain background enfiroment dan lain-lain nya berikut desain yang telah di buat peneliti.

Gambar 4.28 Background

Gambar di atas merupakan gambar background pada game garuda kencana. Latar belakang background yang diambil adalah hutan tropis Indonesia dan peneliti menambahkan bunga hanya ada di Indonesia yaitu Rafflesia Arnoldii sebagai cirikas hutan Indonesia.


(58)

53

Gambar di atas merupakan tampilan user interface pada menu awal dimana peneliti menggunakan garuda kencana untuk cover depan dan tipo garuda kencana sebagai judul game.

Gambar 4.30 User interface Character Menu

Gambar di atas merupakan tampilan user interface character menu pada gambar tersebut peneliti menggunakan gambar tokoh Bima dan sebuah tabel yang menjelaskan tentang watak tokoh tersebut dan contoh wayang asli Bima.


(59)

Pada gambar di atas merupakan tampilan user interface dalam game garuda kencana. Dalam gambar tersebut memperlihatkan tata letak menu tombol dan healtbar karakter.

4.2 Prototype

Pada proses ini peneliti membuat terlebih dahulu prototype game dengan menggunakan software Counstruct 2. Pada proses prototype pertama atau alpha peneliti hanya menggunakan gambar kotak dikarenakan untuk mempercepat proses, setelah dibuat maka prototype tersebut dicoba apakah sesuai dengan konsep dan progam tidak ada yang eror. Berikut gambar proses pembuatan.

Gambar 4.32 Prototype Awal

Setelah selesai membuat prototype awal peneliti dapat melanjutkan proses selanjudnya yaitu memasukan asset-aset gambar yang telah dibuat, seperti animasi karakter, effeck, background, dan lain-lainya. Berikut merupakan contoh proses memasukan aset gambar.


(60)

55

Gamabar 4.33 Proses Memasukan Gambar

4.3 Sound

Pada proses ini peneliti mulai memasukan sound effeck dan background sound pada game agar game terlihat lebih menarik dan seru saat dimainkan.


(61)

Pada gambar di atas merupakan proses pengeditan sound agar sesuai dengan animasi yang dibuat dan membuat animasi tersebut terlihat menarik dan suara pas.

4.4 Play Test dan Finishing

Pada proses ini peneliti sudah mulai mengexport game tersebut kedalam aplikasi android, dan mulai melakukan proses playtest, agar peneliti dapat menentukan apakah game tersebut sudah dapat dimainkan dengan nyaman dan tidak ada bug atau eror dalam game tersebut. jika ada bug atau eror maka peneliti bisa langsung melakukan proses finishing agar game dapat segera di publish ke public.

Gambar 4.35 Proses Playtesting

4.5 publikasi

Pada proses ini peneliti akan membuat beberapa benda untuk digunakan sebagai alat untuk publikasi agar game dapat mudah dikenal oleh public. Berikut merupakan contoh-contoh publikasi yang akan peneliti gunakan


(62)

57

4.5.1 Xbaner

Pada hal ini peneliti menggunakan Xbaner dikarenakan ukuran Xbaner lebih besar daripada poster A3 dan dapat mudah dilihat dari jauh, selain itu dapat memuat banyak tulisan berikut merupakan desain Xbaner yang telah di buat.


(63)

4.5.2 Mercerdise

Mercerdise merupakan salah satu hal penting untuk publikasi dikarenakan peneliti dapat dengan mudah menyebar mercedise dengan cara membagi-bagi mercedise tersebut dalam pameran kepada public.berikut contoh macam-macam mercedise yang peneliti buat.


(64)

59

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kesimpulan rumusan masalah peneliti telah mendisain game ini dengan unsur remaja. Dimana game tersebut terdapat adegan pertarungan sengit, strategi, dan desain karakter yang telah dibuat sesuai desain yang lagi popular dikalangan remaja. Sedangkan untuk memperkenalkan wayang kulit peneliti telah mencantumkan nama-nama tokoh pewayangan dalam game, dan kepribadian tokoh tersebut kedalam game.

5.2 saran

Adapun saran untuk peneliti adalah perlunya menambahkan lagi vitur-vitur baru pada game, dan jalan cerita baru pada game. Serta pada saat mendisain karakter peneliti harus tetap mempertahankan cirikas tokoh pewayangan tersebut agar pesan yang disampaikan tidak luput.


(65)

60 1. Buku

Hardjowirogo. 1968. Sedjarah Wajang Purwa. Djakarta.balai pustaka

Notopertomo,margono&jatirahayu,warih.2006.51 karakter tokoh wayang popular. klaten: PT Hafamira.

Sudibyoprono,Suwardono.1998.EnsiklopediaWayangPurwa.jogjakarta:balai pustaka.

Sulardi, R.M.1953.Printjening Ringit Purwa.Surakarta:Balai Pustaka.

2. Web

Adityasukma Apri Fitra. 2013. Apa itu Game dan Definisi Game Menurut Ahli.

www.fitraapri.blogspot.com/2013/04/apa-itu-game-dan-definisi-game-menurut.html (diakses pada 15 maret 2013)

Chandra Dwi, Amilio, Roby, Nurhadi. 2012. Makin Lunturnya Budaya Indonesia.

pusatkreativitaskita.blogspot.com/2012/03/makin-lunturnya-budaya-indonesia.html (diakses pada tanggal 15 Maret 2013). Fahmi. 2012. Pengertian, sejarah dan perkembangan Animasi.

www.multimerdiasmk8semarang.com/pengertian-animasi/ (diakeses pada 16 maret 2013)

Irfan Muhamad, Santoso Bowo. 2012. Ironis Pemuda Indonesia Banyak Lupakan

Budaya.www.sorotnews.com/berita/view/ironispemu-daindonesia.718.html#.ujkqd7expa8 (diakses pada 15 maret 2013)

Maulana Setyo Riski. 2012. Ini Dia 10 Effek Positiv Dari Bermain Video Game.

www.ceritamu.com/cerita-gaya-hidup/Games/Artikel/Ini-dia-10-Efek-Positiv-dari-Bermain-Videogames! (diakses pada 15 maret 2013)

Priyadi Slamet. 2010. Mengenal Wayang. http://organisasi.org/mengenal-wayang-pengertian-definisi-jenis-macam-wayang-slamet-priyadi.(diakses pada 16 maret 2013)

Tanpa Nama. 2011. Positive Impact Of Playing Video Games.

www.gladchildhood.blogspot.com/2011/09/positive-impact-of-playing-video-games.html (diakses pada 15 maret 2013)


(66)

61

Tanpa Nama. 2009. Mamfaat Animasi.

www.domba-bunting.blogspot.com/2009/12/mamfaat-animasi.html (diakses pada 16 maret 2013)

Tanpa Nama. 2010. Multi Genre. www.allgame.com/style.php?id=146. (diakses pada 16 maret 2013)

Tanpa Nama. 2004. Bincang-Bincang Mantep Soedharsono: Wayang Bahasa Asing Why not ?. www.suaramerdeka.com/harian/0405/02/bincang1.htm Wahyudiart Pratama Rangga. 2011. Charakter Design.


(1)

56

Pada gambar di atas merupakan proses pengeditan sound agar sesuai dengan animasi yang dibuat dan membuat animasi tersebut terlihat menarik dan suara pas.

4.4 Play Test dan Finishing

Pada proses ini peneliti sudah mulai mengexport game tersebut kedalam aplikasi android, dan mulai melakukan proses playtest, agar peneliti dapat menentukan apakah game tersebut sudah dapat dimainkan dengan nyaman dan tidak ada bug atau eror dalam game tersebut. jika ada bug atau eror maka peneliti bisa langsung melakukan proses finishing agar game dapat segera di publish ke public.

Gambar 4.35 Proses Playtesting

4.5 publikasi

Pada proses ini peneliti akan membuat beberapa benda untuk digunakan sebagai alat untuk publikasi agar game dapat mudah dikenal oleh public. Berikut merupakan contoh-contoh publikasi yang akan peneliti gunakan


(2)

57

4.5.1 Xbaner

Pada hal ini peneliti menggunakan Xbaner dikarenakan ukuran Xbaner lebih besar daripada poster A3 dan dapat mudah dilihat dari jauh, selain itu dapat memuat banyak tulisan berikut merupakan desain Xbaner yang telah di buat.


(3)

58

4.5.2 Mercerdise

Mercerdise merupakan salah satu hal penting untuk publikasi dikarenakan peneliti dapat dengan mudah menyebar mercedise dengan cara membagi-bagi mercedise tersebut dalam pameran kepada public.berikut contoh macam-macam mercedise yang peneliti buat.


(4)

59

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kesimpulan rumusan masalah peneliti telah mendisain game ini dengan unsur remaja. Dimana game tersebut terdapat adegan pertarungan sengit, strategi, dan desain karakter yang telah dibuat sesuai desain yang lagi popular dikalangan remaja. Sedangkan untuk memperkenalkan wayang kulit peneliti telah mencantumkan nama-nama tokoh pewayangan dalam game, dan kepribadian tokoh tersebut kedalam game.

5.2 saran

Adapun saran untuk peneliti adalah perlunya menambahkan lagi vitur-vitur baru pada game, dan jalan cerita baru pada game. Serta pada saat mendisain karakter peneliti harus tetap mempertahankan cirikas tokoh pewayangan tersebut agar pesan yang disampaikan tidak luput.


(5)

60

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Hardjowirogo. 1968. Sedjarah Wajang Purwa. Djakarta.balai pustaka

Notopertomo,margono&jatirahayu,warih.2006.51 karakter tokoh wayang popular. klaten: PT Hafamira.

Sudibyoprono,Suwardono.1998.EnsiklopediaWayangPurwa.jogjakarta:balai pustaka.

Sulardi, R.M.1953.Printjening Ringit Purwa.Surakarta:Balai Pustaka.

2. Web

Adityasukma Apri Fitra. 2013. Apa itu Game dan Definisi Game Menurut Ahli.

www.fitraapri.blogspot.com/2013/04/apa-itu-game-dan-definisi-game-menurut.html (diakses pada 15 maret 2013)

Chandra Dwi, Amilio, Roby, Nurhadi. 2012. Makin Lunturnya Budaya Indonesia.

pusatkreativitaskita.blogspot.com/2012/03/makin-lunturnya-budaya-indonesia.html (diakses pada tanggal 15 Maret 2013).

Fahmi. 2012. Pengertian, sejarah dan perkembangan Animasi.

www.multimerdiasmk8semarang.com/pengertian-animasi/ (diakeses pada 16 maret 2013)

Irfan Muhamad, Santoso Bowo. 2012. Ironis Pemuda Indonesia Banyak Lupakan

Budaya.www.sorotnews.com/berita/view/ironispemu-daindonesia.718.html#.ujkqd7expa8 (diakses pada 15 maret 2013)

Maulana Setyo Riski. 2012. Ini Dia 10 Effek Positiv Dari Bermain Video Game.

www.ceritamu.com/cerita-gaya-hidup/Games/Artikel/Ini-dia-10-Efek-Positiv-dari-Bermain-Videogames! (diakses pada 15 maret 2013)

Priyadi Slamet. 2010. Mengenal Wayang. http://organisasi.org/mengenal-wayang-pengertian-definisi-jenis-macam-wayang-slamet-priyadi.(diakses pada 16 maret 2013)

Tanpa Nama. 2011. Positive Impact Of Playing Video Games.

www.gladchildhood.blogspot.com/2011/09/positive-impact-of-playing-video-games.html (diakses pada 15 maret 2013)


(6)

61

Tanpa Nama. 2009. Mamfaat Animasi.

www.domba-bunting.blogspot.com/2009/12/mamfaat-animasi.html (diakses pada 16 maret 2013)

Tanpa Nama. 2010. Multi Genre. www.allgame.com/style.php?id=146. (diakses pada 16 maret 2013)

Tanpa Nama. 2004. Bincang-Bincang Mantep Soedharsono: Wayang Bahasa Asing Why not ?. www.suaramerdeka.com/harian/0405/02/bincang1.htm

Wahyudiart Pratama Rangga. 2011. Charakter Design.