B. Pembahasan Penelitian
Pengetahuan bidan sehubungan dengan manual plasenta diukur dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh bidan mengetahui pengertian, tujuan, jenis, penyebab,
tanda-tanda perdarahan retensio plasenta dan penanganannya dengan manual plasenta. Berdasarkan hasil penelitian kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan
diketahui sebanyak 3 bidan 10 berpengetahuan baik mengenai manual plasenta, sebanyak 24 bidan 80 berpengetahuan cukup dan hanya 3 bidan 10
berpengetahuan kurang. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat sebagian besar bidan berpengetahuan kurang baik tentang manual plasenta. Hal ini sangat mengkhawatirkan
terhadap kesehatan dan keselamatan ibu karena manual plasenta dalam penanggulangan retensio plasenta tidak dilakukan dapat menyebabkan perdarahan, syok dan kematian
ibu. Bila dilihat tingkat pendidikan kebidanan, dari 16 bidan D III sebesar 18,75
berpengetahuan baik, sebesar 50 berpengetahuan cukup dan sebesar 31,25 berpengetahuan kurang mengenai manual plasenta dan dari 14 bidan DI sebesar 14,28
berpengetahuan baik dan sebesar 85,72 berpengetahuan cukup mengenai manual plasenta.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma 2008 yang melakukan penelitian tentang pengetahuan bidan tentang manual plasenta menunjukkan
bahwa sebagian besar bidan berpengetahuan baik tentang manual plasenta yaitu 65 dan sebanyak 35 bidan yang mempunyai pengetahuan kurang baik tentang manual
plasenta. Sesuai dengan pendapat Notoadmodjo 2005 yang menyatakan bahwa
pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan pengideraan
Universitas Sumatera Utara
melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman
dari diri sendiri maupun oranglain, media massa maupun lingkungan. Sebagian besar pengetahuan bidan mengenai manual plasenta diperoleh pada saat
mereka menempuh jenjang pendidikan kebidanan dan pengetahuan ini akan terus berlanjut dan berkembang setelah bidan tersebut secara langsung melakukan manual
plasenta, karena bidan langsung melihat, meraba dan merasakan pasien yang sedang ditanganinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan bidan tentang manual plasenta di Kecamatan Sinembah Tanjung Hulu Tahun 2009 secara keseluruhan diketahui sebanyak
3 bidan 10 berpengetahuan baik mengenai manual plasenta, sebanyak 24 bidan 80 berpengetahuan cukup dan hanya 3 bidan 10 berpengetahuan kurang baik.
B. Saran
1. Perlu peningkatan pengetahuan bidan mengenai manual plasenta melalui
pemberian kesempatan bidan untuk mengikuti pelatihan maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Perlu pengadaan dan peningkatan penghargaan kepada para bidan sebagai
upaya memotivasi mereka dalam melaksanakan tugas khususnya pemberian pelayanan manual plasenta.
3. Perlu diadakan kerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia IBI, dokter, rumah
sakit serta Dinas Kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan melalui manual plasenta pada penanggulangan retensio plasenta.
Universitas Sumatera Utara