Perumusan Masalah Return on Equity ROE Net Profit Margin NPM

dimana pada saat ROE naik maka harga saham akan naik. Demikiaan juga dengan NPM yang terjadi pada perusahaan PT Beton Jaya Manunggal Tbk. Dan perusahaan PT Arwana Citra M Tbk, Pada tahun 2007 sampai dengan 2008 disaat NPM turun justru harga saham mengalami kenaikan. Seharusnya dengan naiknya NPM harus diikuti dengan naiknya harga saham. Berdasarkan uraian di atas, penelitiaan ini berjudul: “Analisis pengaruh Price Earning Ratio PER, Return on equityROE,dan Net Profit Margin NPM terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaBEI” .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Price Earning Ratio PER, Return on equity ROE, dan Net Profit Margin NPM memiliki pengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Kimia dan Dasar yang terdaftar di BEI selama periode 2007-2009”? 1 .3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: ”Untuk menganalisis pengaruh variabel Price Earning Ratio PER, Return on equity ROE dan Net Profit Margin NPM terhadap harga saham perusahaan industri dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2007-2009”. Universitas Sumatera Utara 1 .4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi investor diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menanamkan modalnya di industri kimia dan dasar yang terdaftar di BEI b. Bagi Fakultas Ekonomi USU diharapkan dapat menambah dan memperluas khazanah penelitian yang ada. c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang analisis investasi saham khususnya tentang PER, ROE dan NPM pada Industri kimia dan dasar yang terdaftar di BEI. d. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraiaan Teoritis 2.1.1 Pengertiaan Saham Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemegangnya atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut emiten. Saham juga merupakan bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu perusahaan yang terbentuk Perseroaan Terbatas PT dapat menjual sahamnya kepada masyrakat luas masyrakat umum apabila perusahaan tersebut sudah go public. Perusahaan yang telah go publik tersebut dapat menjual sahamnya di bursa efek dengan cara mendaftarkan saham-sahamnya di bursa efek tersebut Martono dan Harjito, 2001:229. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:6 bahwa saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.l548KMK.0131990, saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas. Dengan demikian, seorang pemegang saham merupakan Universitas Sumatera Utara pemilik suatu perusahaan dimana dapat disimpulkan bahwa pemegang saham turut menikmati hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Menanggung kerugian yang diderita oleh perusahaan tersebut. Adapun hak-hak pemilik saham antara lain adalah: 1. Mendapat deviden, yaitu bagian keuntungan usaha dari perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. 2. Mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. 3. Peningkatan nilai modal terjadi apabila saham tersebut dijual oleh pemiliknya.

2.1.2 Jenis - jenis Saham

Saham merupakan sumber keuangan korporasi yang berasal dari pemilik korporasi dan merupakan bukti kepemilikan atas korporasi oleh pemegang serta surat berharga yang dapat di perdagangkan di pasar bursa bursa efek. Menurut Tampubolon 2005:138 Saham dapat di bedakan menjadi saham biasa common stock dan saham preferensi preffed stock.

1. Saham Biasa Common Stock

Saham biasa merupakan bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan atas suatu perusahaan yang mengeluarkan emiten. Emiten ini berbentuk perseroaan terbatas PT. Apabila saham biasa tersebut diperjual belikan kepada masyarakat luas publik melalui bursa efek, berarti perusahaan yang mengeluarkannya sudah go publik dan saham tersebut terdaftar listing di bursa efek. Sebagaimana saham preferen, saham biasa juga memberi hak deviden kepada yang memilikinya. Dividen ini dibayarkan oleh emiten setiap tahun Universitas Sumatera Utara apabila perusahaan mendapatkan laba. Jika emiten tidak memperoleh laba, maka deviden tidak ada atau tidak dibayarkan. Namun demikian walaupun emiten memperoleh laba kadang-kadang dividen tidak dibagikan kepada pemegang saham. Karena hal ini laba tersebut akan digunakan untuk cadangan dana bagi perusahaan. Cadangan dan laba yang tidak dibagi tersebut akan digunakan akan mengembangkan preusan. Bagi investor yaitu orang membeli saham, disamping menginginkan dividen mereka juga ingin memperoleh capital gain atas saham yang dijualnya. Perlu diketahui bahwa saham biasa ini dapat diperjual belikan sewaktu-waktu melalui bursa efek bagi sudah terdaftar. Apabila harga jual lebih tinggi daripada harga belinya, maka bersangkutan memperoleh capital gain, dan sebaliknya bila harga jual bila lebih rendah daripada harga beli maka investor tersebut menderita capital loss. Tingkat pengembalian rate of return dari saham biasa adalah berupa deviden yang diharapkan dan capital gain yang diperolehnya. Dengan demikian, nilai sahamnya juga ditentukan oleh besarnya dividen yang diharapkan oleh investornya dan penerimaan hasil penjualan apabila sahamnya tersebut dijualnya. Penentuan besarnya tingkat pengembalian dan nilai saham biasa lebih sulit dibandingkan dengan saham preferen dan obligasi. Hal ini karena : 1. Harapan pendapatan yang akan diperoleh tidak tentu dan sulit diprediksi. 2. Return saham biasa merupakan gabungan dari dividen dan capital gain yang diperoleh atau capital gain yang diperoleh atau capital loss yang diderita investor. 3. Dividen saham tidak selalu sama setiap periode. Dividen saham bahkan mengalami pertumbuhan tiap tahun dan ternyata pertumbuhannya tidak pasti. Disamping itu harga pasar saham diwaktu yang akan Universitas Sumatera Utara datang juga sulit diprediksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga saham cukup banyak antara lain yaitu: faktor ekonomi, hukum, kondisi emiten dan faktor politik. Bahkan sering kali terjadi pada suatu saat tertentu faktor politik lebih dominan daripada faktor ekonomi. Namun kesulitannya adalah mengakomodasi faktor politik tersebut dalam suatu analisis harga saham. Selain prediksi hasil sulit diterka, dividen saham biasa juga diharapkan meningkat setiap tahunnya. Peningkatan grouwth dividen ini sesuai dengan tingkat perkembangan perusahaan. 2 .Saham Preferen Preferen Stock Saham Preferen merupakan surat penyertaan kepemilikan saham yang mempunyai preferensi keistimewaan tertentu dibanding saham biasa. Keistimewaan tersebut antara lain mengenai pembayaran dividen dan pembagiaan kekayaan perusahaan yang bersangkutan diliquidasi dibubarkan. Saham preferensi ini mempunyai sifat mendua campuran yaitu dalam beberapa hal ini mirip dengan obligasi adalah adanya pembayaran dividen yang sifatnya tetap pertahun dan biasanya dividen saham biasanya dividen tersebut dibayar dahulu sebelum membayar dividen saham biasa. Sifat ini mirip dengan saham biasa adalah mengenai umur saham preferen yang tidak mempunyai saat jatuh tempo.

2.1.3 Risiko Investasi Saham

Resiko adalah kesenjangan antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang diharapkan. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001:9 saham dikenal dengan Universitas Sumatera Utara karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Menurut Anoraga dan Pakarti 2006:78 dalam melakukan investasi, investor dihadapkan pada beberapa risiko. Risiko tersebut antara lain: a. Risiko finansial, yaitu risiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidak mampuan emiten saham memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga serta pokok investasi. b. Risiko pasar, yaitu risiko akibat menumnnya harga pasar secara substansial baik keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat perubahan manajemen perusahaan atau kebijakan pemerintah. c. Risiko psikologis, yaitu risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham. d. Risiko tingkat bunga, yaitu risiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga terutama yang berpenghasilan tetap. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Harga Saham

Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Menurut Widoatmojo 1996:43, nilai saham adalah nilai penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Sedangkan harga saham adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Sedang harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatatkan ke bursa efek pada pasar sekunder. Jadi harga saham yang diterbitkan setiap harinya adalah harga pasar. Dari waktu ke waktu harga suatu saham dapat naik, turun, atau stagnan. Hal yang harus diperhatikan oleh investor yang terlibat kegiatan dipasar modal atau manajemen perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat di pasar modal karena indikasi harga saham dapat pula dijadikan ukuran nilai perusahaan. Beberapa hal yang mepengaruhi harga saham suatu badan usaha Menurut Weston dan Brigham, 2005, 24 yaitu: 1. Proyeksi Laba per Saham. Dalam memaksimumkan harga saham badan suatu usaha yang harus diperhatikan dahulu adalah laba per saham. Oleh karena itu, jika manajemen memperjuangkan kesehjahteraan pemegang saham yang ada saat ini, maka harus memusatkan perhatian pada laba per saham bukan pada total . 2. Saat diperolehnya laba. Dalam memaksimumkan laba per saham hal lain yang harus diperhatikan adalah saat diperolehnya laba tersebut. Sehingga tergantung pada investasi Universitas Sumatera Utara mana yang memberikan nilai tambah terbesar kepada nilai saham, yang selanjutnya akan tergantung pada nilai waktu dari uang bagi para investor. 3. Tingkat Risiko. Masalah lain adalah risiko yang tergantung pada laba per saham yang diproyeksikan juga tentang pada bagaimana pola pembiayaan badan usaha. 4. Proporsi utang badan usaha terhadap ekuitas. Pembiayaan dengan menggunakan utang akan dapat menaikkan laba per saham yang diproyeksikan bila operasi badan usaha berhasil, namun utang juga memperbesar resiko atas laba masa mendatang. 5. Kebijakan pembayaran deviden. Masalah lain adalah menyangkut pembayaran deviden pemegang saham yang bertentangan dengan penahanan laba dan penginvestasiaanya kembali dalam badan usaha guna meningkatkan pertumbuhan laba. Pemegang saham mengiginkan pertumbuhan laba.

2.1.5 Analisis Saham

Analisis saham merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat apakah harga saham di pasar bursa telah mencerminkan nilai perusahaan sebenarnya. Menurut Harianto dan Sudomo 1998:451, analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai sebenarnya dari suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saham tersebut pada saat ini. Tujuan dilakukannya analisis terhadap saham-saham adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan yang bersangkutan untuk tumbuh dan berkembang di masa mendatang. Untuk melakukan analisis dan memilih saham Universitas Sumatera Utara pendekatan yang digunakan adalah analisis fundamental. Fakhruddin dan Hadianto, 2001:55. a. Analisis Fundamental Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001:55 analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan deviden, dan sebagainya, dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperlukan taksiran harga saham. Analisis fundamental digunakan untuk mengevaluasi prospek masa mendatang, pertumbuhan dan kemampulabaan perusahaan dengan kaitannya dengan perekoriomian secara makro, ekonomi nasional, perkembangan industri perusahaan dan kondisi perusahaan itu sendiri. Analisis yang menggunakan teknik analisis fundamental mengemukakan bahwa harga saham menggambarkan nilai intrinsik intrinsic value dari saham itu sendiri. Nilai intrinsik yang dimaksud adalah cara penentuan nilai saham berdasarkan kemampuan masa depan suatu perusahaan. b. Analisis Teknikal Menurut Harianto dan Sudomo 1998: 513 analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu. Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu. Analisis teknikal menyatakan bahwa harga saham mencerminkan informasi yang Universitas Sumatera Utara relevan, bahwa informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga di waktu yang lalu dan karenanya perubahan harga saham akan me,mpunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Merupakan suatu teknik analisis sekuritas dengan menggunakan data historis perkembangan harga saham dan volume perdagangan sebagai elemen utama. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga di waktu yang lalu, dengan asumsi bahwa harga saham mencerminkan informasi yang ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu sehingga peruhahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Karena analisis ini mendasarkan atas perubahan harga saham di masa lalu sehingga alat analisis utamanya adalah grafik atau chart yang akan membantu untuk mengetahui trend harga saham.

2.1.6 Rasio Keuangan a. Price Earning Ratio PER

Price Earning Ratio PER merupakan cara mengukur seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. Darmadji dan Fakhruddin 2006:198 menyatakan bahwa PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. PER dihitung dengan rumus: Harga Saham PER = Laba Perlembar Saham Universitas Sumatera Utara Penilaian saham dengan PER berusaha membuat analisis harga saham dengan memperhatikan kinerja keuangan perusahaan yang diambil dari komponen-komponen laporan keuangan yang mempengaruhi harga saham. Dari perhitungan ini investor dapat mengetahui nilai intrinsik perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan investasi secara lebih strategis apakah menjual, membeli, atau mempertahankan saham tertentu untuk mendapatkan keuntungan.

b. Return on Equity ROE

Return on Equity ROE merupakan salah satu dari rasio Profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham atau investor yang dapat dihitung dengan membagi laba setalah pajak atau Net Income After Tax NIAT terhadap modal Sendiri yang berasal dari setoran modal pemilik. ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROE dapat dirumuskan sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak ROE = Total Equitas

c. Net Profit Margin NPM

Net Profit Margin NPM merupakan salah salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur laba bersih dibandingkan dengan penjualan. Net Profit margin NPM atau sering juga disebut dengan sales margin digunakan untuk melihat berapa perbandingan laba yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang dimiliki perusahaan. Apabila rasio NPM perusahaan besar maka Universitas Sumatera Utara menunjukan bahwa perusahaan berkinerja dengan baik, karena dapat menghasilkan laba bersih yang besar melalui aktifitas penjualannya, sehingga digunakan investor dalam mengambil keputusan apakah membeli saham emiten tersebut. Net Profit Margin NPM dapat dirumuskan sebagai berikut: Laba Bersih NPM = Penjualan

2.2 Penelitiaan Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, EARNING Pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, Earning Price Ratio, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Hotel, Travel and Transportation Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 3 13

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, EARNING Pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, Earning Price Ratio, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Hotel, Travel and Transportation Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, Earning Price Ratio, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Hotel, Travel and Transportation Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 2 8

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH PRICE EARNING RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

0 0 17

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14