pertanyaan no 4-6 tentang kemampuan latiha fisik II, pertanyaan no 7-11 tentang kemampuan verbal, pertanyaan no 12-14 tentang kemampuan spiritual,
pertanyaan no 15-16 tentang kemampuan patuh minum obat. Penilaian hasil observasi menggunakan Skala Gutman dengan pilihan jawaban selalu, sering,
kadang-kadang, tidak pernah Setiap 1 pernyataan yang dijawab “selalu” akan diberi skor 4, jawaban “sering” akan diberi skor 3, jawaban “kadang-kadang ”
diberi skor 2 dan jawaban “tidak pernah” diber skor 1. Sehingga nilai tertinggi adalah 64 dan nilai terendah adalah 16. Dan selanjutnya dianalisa dengan skala
kategori tergantung, bantuan dan mandiri. Lembar kuesioner akan diisi oleh peneliti dan asisten peneliti,
dikarenakan kondisi pasien masih diliputi oleh simptom-simptom psikologis negatif, sehingga tidak memungkinkan untuk pasien menjawab secara tepat.
6. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi
yang dikehendaki menurut tujuan tertentu. Setelah dilakukan uji validitas oleh salah seorang dosen keperawatan jiwa maka didapatkan hasih bahwa instrumen
penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selajutnya.
Uji reabilitas penelitian ini dilakukan terhadap responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Kemudian jawaban dari responden diolah dengan
menggunakan bantuan komputerisasi. Bila dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,70 maka insrumen dinyatakan reliable Polit Hungler,
Universitas Sumatera Utara
1999. Pada penelitian ini nilai cronbach’s alpha pada kuesioner strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik terhadap kemampuan pasien perilaku
kekerasan adalah r = 0,875.
7. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1.
Persiapan a.
Mendapat izin penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.
b. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh dari institusi pendidikan ke
tempat penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. c.
Setelah mendapat izin dari RSJ Daerah Provsu Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian.
d. Menentukan calon responden yang sesuai dengan kriteria yang sebelumnya
telah dibuat oleh peneliti. e.
Menjelaskan kepada pasien sebagai responden mengenai maksud, tujuan, dan proses penelitian strategi pelaksanaan komunikasi perilaku kekerasan
yang akan diberikan. 2.
Pelaksanaan Kegiatan penelitian dilakukan selama 14 hari. Kegiatan penelitian diawali
dengan melakukan pre test. Kemudian peneliti melakukan strategi pelaksanaan komunikasi bagi pasien perilaku kekerasan selama 7 hari setelah
itu dilakukan post test untuk menilai perubahan kemampuan pasien mengendalikan perilaku kekerasan.
Universitas Sumatera Utara
a. Pre Test
Setelah ada persetujuan untuk jadi responden maka dilakukan pengumpulan data terkait dengan identitas responden, kemampuan yang
dimiliki responden dalam mengendalikan perilaku kekerasan. Pengumpulan data demografi dilakukan oleh peneliti. Kegiatan dilakukan
sebelum intervensi penerapan strategi pelaksanaan komunikasi. Hasil pengisian kuesioner dihitung untuk mengukur kondisi sebelum intervensi
dilakukan. Kegiatan pengumpulan data dan pre test dilakukan selama 3 hari. Hari pertama peneliti memperkenalkan diri, melakukan pendekatan,
menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta menanyakan kesediaan responden untuk mengikuti penelitian. Pada hari kedua peneliti
melakukaan pre test pada responden 1-5 kelompok intervensi dan responden 1-5 kelompok kontrol waktu 10 menit untuk setiap
responden. Pada hari ketiga peneliti melakukan pre test pada responden 6- 11 kelompok intervensi dan responden 6-11 kelompok kontrol waktu 10
menit untuk setiap responden. b.
Pelaksanaan Strategi Komunikasi Dilakukan strategi pelaksanaan komunikasi pada kelompok
intervensi yang terdiri dari 5 pelaksanaan komunikasi. Kegiatan pelaksanaan strategi komunikasi dilakukan selama 6 hari. Pada hari
keempat peneliti memberikan intervensi strategi pelaksanaan 1 SP 1 pada responden 1-11 waktu yang dibutuhkan 30 menit untuk setiap responden.
Pada hari kelima peneliti memberikan intervensi strategi pelaksanaan 2 SP 2 pada responden 1-11 waktu yang dibutuhkan 30 menit untuk setiap
Universitas Sumatera Utara
responden. Pada hari keenam peneliti memberikan intervensi strategi pelaksanaan 3 SP 3 pada responden 1-10 dan kembali memberikan SP 2
pada responden 11 sebab setelah peneliti melakukan evaluasi SP 2 ternyata responden 11 belum dapat melakukan SP 2 dengan baik waktu yang
dibutuhkan 30 menit untuk setiap responden. Pada hari ketujuh peneliti memberikan intervensi strategi pelaksanaan 4 SP 4 pada responden 1-10
dan memberikan SP 3 pada responden 11 waktu yang dibutuhkan 30 menit untuk setiap responden. Pada hari kedelapan peneliti memberikan
intervensi strategi pelaksanaan 5 SP 5 pada responden 1-10 dan memberikan SP 4 pada responden 11 waktu yang dibutuhkan 30 menit
untuk setiap responden. Pada hari kesembilan peneliti memberikan intervensi strategi pelaksanaan 5 SP 5 pada responden 11. Pada setiap
pelaksanaan komunikasi peneliti mengajarkan satu cara mengendalikan perilaku kekerasan. Kemampuan pasien akan dinilai oleh peneliti pada
setiap pelaksanaan komunikasi, yaitu kemampuan untuk melatih sesuai dengan jadwal tentang cara mengendalikan perilaku kekerasan yang telah
diajarkan dan kemampuan untuk menerapkan cara mengendalikan perilaku kekerasan disaat perilaku kekerasan muncul.
c. Post test
Setelah tiga hari peneliti melakukan intervensi strategi pelaksanaan komunikasi pada pasien, peneliti melakukan penilaian terhadap
kemampuan mengendalikan perilaku kekerasan secara psikomotor. Hari ke tiga belas post test dilakukan kepada responden 1-5 kelompok intervensi
dan responden 1-5 kelompok kontrol. Hari ke empat belas dilakukan post
Universitas Sumatera Utara
test kepada responden 6-11 kelompok intervensi dan responden 6-11 kelompok kontrol waktu yang dibutuhkan 10 menit untuk setiap
responden. Hasil yang diperoleh telah dianalisis untuk mengetahui pengaruh kemampuan pasien mengendalikan perilaku kekerasan setelah
pasien diberi intervensi strategi pelaksanaan komunikasi. Kegiatan post test dilakukan selama 2 hari.
8. Analisa Data