ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP
commit to user
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
DONNY EKO PRASETYO NIM. F 0305045
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
(2)
(3)
(4)
commit to user
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kepedihan itu ada kebahagiaan. Dan
sesungguhnya bersama kepedihan itu ada kebahagiaan.
(QS Al Insyirah (94):5-6)
Jika Anda berada pada pagi hari, jangan menunggu sampai datangnya petang
hari, dan jika berada pada petang hari, jangan menunggu sampai datangnya
pagi hari.
(Hadis)
“Waktu ibarat sebuah Pedang, jika anda tidak menggunakannya
maka dialah yang akan menebas anda”
(Didik Hermawan)
“Dunia yang kita ciptakan adalah hasil dari cara berfikir kita”
(Albert Einstein)
“Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk belajar dari kesalahan, dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahannya”
(John C. Maxwell)
“Teruslah melangkah dengan KEYAKINAN, karena setiap langkah MENUJU KEBERHASILAN akan menimbulkan KEBAHAGIAAN”
(5)
commit to user
PERSEMBAHAN
I Dedicate This Research for
…….
***Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah,
dan Kemudahan***
**My Parents and My Sister**
*All My Friends*
(6)
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN
SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP ” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa moral maupun material, secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi UNS yang telah memberikan ijin penelitian dan pemberian ilmunya baik akademis maupun non akademis.
2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak., selaku Pimpinan Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Bapak Anas Wibawa, SE, M.Si., Ak., selaku pembimbing skripsi yang di
sela–sela kesibukannya telah memberikan bimbingan dan arahan sejak
awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi UNS, serta karyawan FE UNS
terima kasih atas segala bimbingan dan semua ilmu beserta segala bantuan yang telah diberikan.
5. Kedua Orang Tua ku dan Adikku, atas segala pengorbanan, support, doa
dan kasih sayang yang tiada pernah putus, Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kalian, serta selalu diberikan kesehatan oleh -NYA.
(7)
commit to user
6. Anak-anak Akuntansi 2005 surip, indro, feby, ardi, munawir, ahmad,
sapto, moci, bagir, dinar, begug, ayok, yoga, fijri, hendy, dan semua anak akuntansi baik cewek atau cowok yang tidak bisa aku sebutkan satu
persatu. Thanks Bro untuk masa-masa indah selama kuliah di FE, You’re
All The Best Friends……
7. Anak-anak MC rendy “si wul”, danar “genjik”, rizal “tukul”, hanif, Vicky
“vijay”, bimo, alang, tejo, pandu, acan, dll. Ayooo Futsal and nongkrong meneh Bro…….
8. Keluarga Besarku terima kasih atas support dan doanya.
9. Kepada semua pihak yang belum tertulis yang telah membantu penulis
selama masa kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan ke depan. Semoga skipsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan umumnya kepada kita sekalian.
Akhirnya kepada semua pihak yang sudah membantu penulis selama menjalani masa perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi ini semoga
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amiin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Surakarta, Juni 2010
Penulis
Donny Eko Prasetyo NIM F 0305045
(8)
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN ABSTRAK ... ii
HALAMAN ABSTRACT ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 11
(9)
commit to user
BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 13
A. Landasan Teori ... 13
1. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) ... 13
2. Sistem ERP dan Inovasi ... 16
3. Sistem ERP dan Kinerja Keuangan Perusahaan ... 18
4. Ukuran Perusahaan dan Kesehatan Perusahaan ... 20
B. Penelitian Terdahulu ... 23
C. Kerangka Teoritis ... 25
D. Pengembangan Hipotesis ... 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Desain Penelitian ... 31
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31
C. Data dan Sumber Data ... 33
D. Variabel dan Pengukurannya ... 34
E. Metode Analisis dan Alat Analisis ... 36
1. Uji Normalitas ... 37
2. Uji Hipotesis ... 38
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Pengumpulan Data ... 39
B. Pengolahan dan Pengujian Data ... 40
(10)
commit to user
2. Pengujian Hipotesis ... 43
C. Pembahasan ... 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Keterbatasan ... 58
C. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(11)
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1 Daftar Perusahaan Yang Menerapkan Sistem ERP ... 39
IV.2 Hasil Uji Normalitas Data ... 42
IV.3 Hasil Uji Beda t Hipotesis H1a ... 44
IV.4 Hasil Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Hipotesis H1b... 45
IV.5 Hasil Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Hipotesis H1c ... 46
IV.6 Hasil Uji Beda t Hipotesis H1d ... 47
IV.7 Hasil Uji Beda Mann-Whitney Hipotesis H2 ... 48
(12)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman Kerangka Teoritis ... 26
(13)
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Kinerja Keuangan Untuk Pengujian Hipotesis H1 ... 64
Lampiran 2 Data Penentuan Ukuran Perusahaan ... 72
Lampiran 3 Data Kesehatan Perusahaan ... 74
Lampiran 4 Data Untuk Pengujian Hipotesis H2 dan H3... 78
Lampiran 5 Hasil Olah Data SPSS Untuk Pengujian Hipotesis H1 ... 86
Lampiran 6 Hasil Olah Data SPSS Untuk Pengujian Hipotesis H2 ... 98
(14)
commit to user ii ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP
DONNY EKO PRASETYO F0305045
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan sistem ERP akan mempengaruhi kinerja perusahaan dari sisi keuangan. Kinerja perusahaan
diukur dengan rasio-rasio keuangan yaitu Return on Asset (ROA), Return on
Investment (ROI), Return on Sales, dan Asset Turn Over (ATO).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah menerapkan sistem ERP dengan rentang waktu penerapan sistem ERP dari tahun 1998 sampai 2005. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, terkumpul 42 perusahaan yang terdaftar di BEI yang
telah menerapkan sistem ERP. Metode analisis data menggunakan uji paired-sample t
test untuk mengukur perbedaan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP.
Sedangkan untuk menguji perbedaan perusahaan besar/sehat dan besar/tidak sehat,
perusahaan kecil.sehat dan kecil/tidak sehat menggunakan uji independent-sample t
test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan ROA, ROI, dan ROS sebelum dan setelah penerapan sistem ERP, tetapi terdapat perbedaan ATO sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Kami juga menemukan bahwa tidak ada perbedaaan ROA, ROI, ROS, dan ATO antara perusahaan besar/sehat dan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP, sedangkan untuk perusahaan kecil/sehat dan kecil/tidak sehat terdapat perbedaan pada ATO setelah menerapkan sistem ERP dan tidak terdapat perbedaan pada ROA, ROI, dan ROS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ERP tidak mempengaruhi kinerja perusahaan dari sisi profitabilitas akan tetapi berpengaruh pada produktivitas lewat efisiensi dan efektivitas perusahaan sampel.
Kata Kunci : Enterprise Resource Planning, Kinerja Perusahaan, Productivity
(15)
commit to user iii ABSTRACT
ANALYSIS OF FIRM FINANCIAL PERFORMANCE PRE AND POST IMPLEMENTING ERP SYSTEMS
DONNY EKO PRASETYO F0305045
The purpose of this study was to determine whether the application of ERP system will affect the performance of the company's financial side. Corporate performance measured by financial ratios is Return on Assets (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Sales, and Asset Turn Over (ATO).
Samples used in this study is a company registered in the Indonesian Stock Exchange (IDX) and have implemented ERP systems with the ERP implementation period from 1998 to 2005. Sampling in this study using purposive sampling and based on predetermined criteria, gathered 42 companies listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) that have implemented ERP systems. Methods of data analysis using paired-sample t test test to measure the difference pre-to post-adoption of ERP systems. Whereas to test the differences large/healthy and large/unhealthy companies, small/healthy and small/unhealthy companies tested using independent-sample t test.
The results of this study indicate that there is no difference in ROA, ROI, and ROS before and after the implementation of ERP systems, but there is a difference ATO pre-to post-adoption of ERP systems. We also found that there was no difference ROA, ROI, ROS, and the ATO between large/healthy and large/unhealthy companies after implementing an ERP system, whereas for a small/healthy and small/not healthy company there is a difference in the ATO after implementing an ERP system and there is no difference in ROA, ROI, and ROS. The results showed that ERP systems do not affect company performance in terms of profitability, but the effect on productivity through efficiency and effectiveness of the sample companies. Keywords : Enterprise Resource Planning, Firm Performance, Productivity Paradox
(16)
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan mencoba untuk meningkatkan jumlah konsumennya dengan melakukan pelayanan yang cepat dan biaya yang murah dibandingkan dengan kompetitornya. Salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi
untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam business processes.
Ketika perusahaan menjadi lebih efisien akan meningkatkan daya saingnya di
pasar bisnis (Suprijanto dalam Tarigan, 2007).
Namun pada kenyataannya sampai saat ini banyak perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem informasi, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara lokasi kerja satu dengan lokasi kerja lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikan fungsi-fungsinya. Data yang diintegrasikan ini dapat membantu proses bisnis yang efisien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan (Tarigan, 2007).
(17)
commit to user
Menurut Sarkis dan Gunasekaran dalam Tarigan (2008) bahwa ERP berbasis teknologi informasi yang dapat meningkatkan daya saing global suatu perusahaan, karena dapat meningkatkan efisiensi pada bagian operasional
perusahaan. Implementasi ERP sangatlah kompleks karena membutuhkan banyak
biaya dan waktu yang harus dikeluarkan oleh perusahaan mulai dari tahap
sebelum dan sesudah implementasi. Kesiapan perusahaan dalam
mengimplementasikan ERP sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan implementasi.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan semua subsistem teknologi informasi dalam sebuah perusahaan. Subsistem-subsistem yang tergabung dalam ERP di antaranya adalah sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem informasi produksi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumberdaya manusia (Tarigan, 2004).
Hunton, Lippincott, dan Reck (2003) menyatakan bahwa ERP
merupakan strategi inovasi bisnis perusahaan karena penerapan ERP melibatkan peningkatan proses bisnis, penerapan praktik-praktik terbaik, integrasi dalam perusahaan dan integrasi antar perusahaan. Sistem ERP didesain untuk menggabungkan sistem-sistem yang terpisah menjadi sebuah sistem besar yang terpadu. Keuntungan yang dapat diharapkan dari penerapan ERP di antaranya adalah peningkatan produktivitas dan kualitas dalam beberapa area yang penting seperti keandalan produk, layanan konsumen dan manajemen pengetahuan.
(18)
commit to user
Akhirnya penerapan ERP diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan nilai pasar perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
Hayes, Hunton, dan Reck (2001) juga menyatakan bahwa sistem ERP
juga memberikan manfaat dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Untuk contoh, keuntungan efisiensi dapat diperoleh dari mengkonsolidasikan multiple data entry points, mendorong kebijakan pengambilan keputusan
organisasi dari level bawah ke level atas, proses operasi reengineering,
otomatisasi business processes, dan penurunan beban persediaan dan tenaga kerja.
Sedangkan keuntungan efektivitas dapat diperoleh dari peningkatan manajemen sumber daya konsumen, peningkatan kualitas produk/jasa, meningkatkan kemampuan perencanaan strategik. Indikator efektivitas yaitu peningkatan perencanaan strategik dipercaya sebagai salah satu manfaat potensial terbaik yang diberikan oleh sistem ERP.
Implementasi ERP pada perusahaan di Indonesia mempunyai harapan untuk mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan yang lebih besar (Warta Ekonomi, 2002). Menurut Goenawan dalam Warta Ekonomi (2002) banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan investasi teknologi informasi sebesar 1 % - 2 % dari pendapatannya, dan kebanyakan investasinya tidak mampu kembali. Penelitian yang dilakukan oleh warta ekonomi memperlihatkan bahwa hampir 54,2 % perusahaan yang menjadi responden sudah
menerapkan berbagai aplikasi/solusi e-business diantaranya enterprise resources
planning, supply chain management dan customer relationship management.
(19)
commit to user
publik, yang telah menerapkan sistem ERP. Hal ini sesuai dengan kondisi persaingan di pasar dunia yang menuntut mereka untuk beroperasi berstandar dunia. Meski telah banyak perusahaan yang menerapkan sistem ERP terdapat kenyataan bahwa banyak perusahaan yang sukses menerapkan sistem tersebut dan lebih banyak lagi yang sebenarnya gagal menerapkan sistem tersebut. Berhasil atau gagal tentunya diukur dari manfaat yang diterima perusahaan yaitu peningkatan kinerja (Nah, Fuihoon, dan Tan, 2007).
Dos Santos, Peffers, dan Mauer (1993) menyatakan bahwa teknologi
non-inovatif tidak meningkatkan nilai pasar atau kinerja keuangan perusahaan, sedangkan teknologi inovatif dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. Dan pasar lebih bereaksi positif terhadap pengumuman investasi teknologi inovatif. Peffers dan Dos Santos (1996) juga menyatakan terdapat hubungan positif antara investasi TI inovatif dan kinerja perusahaan.
Bukti penelitian yang dilakukan oleh Hayes et al. (2001) memperkuat pandangan
bahwa sistem ERP adalah dianggap sebagai investasi TI inovatif, dan mereka melihat reaksi positif dari investor ketika perusahaan mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menerapkan sistem ERP.
Beberapa penelitian juga berusaha untuk membuktikan hubungan antara investasi dalam teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan tetapi hasilnya tidak menunjukkan konsistensi tentang adanya hubungan yang signifikan antara investasi di teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan (Weill, 1992; Mahmood dan Mann, 1993). Hitt dan Brynjolfsson (1996) menyatakan bahwa peningkatan pengeluaran pada TI menghasilkan peningkatan
(20)
commit to user
efisiensi dan efektivitas, perusahaan akan menyampaikan keuntungan finansial kepada konsumen melalui penurunan harga di pasar yang kompetitif.
Penerapan sistem ERP tentunya juga berkaitan dengan ukuran perusahaan dan kesehatan perusahaan. Penerapan ERP memerlukan banyak biaya dan waktu. Biaya penerapan ERP dibandingkan penghasilan perusahaan pada perusahaan besar berkisar 0,82% dan 13,6% pada perusahaan yang kecil (Marbert,
Sonny, dan Venketaraman, 2000). Selain itu bahwa kesehatan perusahaan penting
karena kesehatan dapat mempengaruhi akses perusahaan ke sumber daya tambahan dari para stakeholder eksternal, seperti kreditur dan investor (Hayn, 1995).
Hayes et al. (2001) meneliti reaksi pasar modal terhadap pengumuman
penerapan sistem ERP, dan hasilnya menyatakan bahwa pasar modal memberikan nilai tambahan pada perusahaan yang menerapkan sistem ERP, karena para investor bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP. Selain itu pasar modal juga bereaksi lebih positif terhadap pengumuman penerapan sistem ERP pada perusahaan kecil yang sehat dan pasar modal bereaksi negatif terhadap pengumuman penerapan sistem ERP pada perusahaan kecil yang tidak sehat. Untuk pengumuman penerapan sistem ERP pada perusahaan besar yang sehat dan tidak sehat pasar modal juga menunjukkan reaksi yang positif.
Hunton, McEwen, dan Wier (2002) meneliti reaksi analis keuangan
terhadap rencana pengumuman penerapan sistem ERP. Hasilnya bahwa analis keuangan secara signifikan melakukan revisi prediksi laba perusahaan setelah perusahaan mengumumkan penerapan sistem ERP. Dari kedua hasil penelitian di
(21)
commit to user
atas menunjukkan bahwa pelaku pasar modal percaya penerapan ERP akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan. Selain itu Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata revisi peramalan laba untuk perusahaan kecil yang tidak sehat signifikan lebih rendah daripada rata-rata revisi peramalan laba untuk perusahaan kecil yang sehat atau perusahaan besar yang tidak sehat.
Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak penerapan sistem ERP pada kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah penerapan sistem ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Mereka menemukan kenyataan
bahwa penerapan sistem ERP tidak berpengaruh pada residual income
perusahaan. Mereka juga tidak menemukan pengaruh penerapan sistem ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya umum dan administrasi terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di lain sisi mereka menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan terlihat menurun tiap tahun selama tiga
tahun, juga rasio cost of good sold terhadap penghasilan terlihat meningkat.
Mereka menyimpulkan bahwa penerapan sistem ERP meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkatkan biaya di area yang lain yang akhir saling meniadakan pengaruhnya.
Hunton et al. (2003) meneliti penerapan sistem ERP dengan
membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP. Mereka juga membandingkan kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP dengan kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP. Mereka menemukan bukti bahwa tidak ada perbedaan signifikan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Dalam hal
(22)
commit to user
kinerja keuangan setelah penerapan sistem ERP mereka menemukan kenyataan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP terlihat stabil daripada kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP yang terlihat menurun. Selain itu mereka juga menemukan bahwa kinerja perusahaan kecil yang sehat lebih baik daripada peusahaan kecil yang tidak sehat,dan kinerja perusahaan besar yang tidak sehat lebih baik daripada kinerja perusahaan besar yang sehat.
Berdasarkan hasil temuan dari peneliti-peneliti yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh sistem ERP terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini mengacu pada
penelitian yang telah dilakukan oleh Hunton et al. (2003) dengan perbedaan
seperti berikut:
1. Periode Penelitian
Hunton et al (2003) menggunakan data perusahaan yang mengumumkan
penerapan sistem ERP pada tahun 1992 sampai tahun 1996. Sedangkan penelitian ini menggunakan data perusahaan yang mengumumkan penerapan sistem ERP tahun 1998 sampai 2005. Alasan penggunaan periode penelitian yang lebih panjang dimaksudkan untuk memperoleh jumlah sampel penelitian yang lebih banyak sehingga hasil penelitian yang diperoleh baik secara statistik.
2. Sampel Penelitian
Hunton et al (2003) menggunakan data perusahaan yang menerapkan ERP di Amerika Serikat yang terdaftar di Compustat. Sedangkan penelitian ini
(23)
commit to user
menggunakan menggunakan sampel perusahaan publik yang menerapkan sistem ERP yang listing di Bursa Efek Indonsia (BEI).
Dari latar belakang diatas dan beberapa literature penelitian yang penulis
dapat, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini kinerja keuangan diwakili dengan rasio-rasio
keuangan yaitu Return on Asset (ROA), Return on Investment (ROI), Return on
Sales (ROS), dan Asset Turn Over (ATO). Berdasar uraian di atas maka peneliti memunculkan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) sebelum dan setelah
perusahaan menerapkan sistem ERP?
2. Apakah terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
3. Apakah terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
4. Apakah terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
5. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
(24)
commit to user
6. Apakah terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
7. Apakah terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
8. Apakah terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
9. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
10. Apakah terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
11. Apakah terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
12. Apakah terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
(25)
commit to user
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah menjawab permasalahan penelitian tentang:
1. Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) sebelum dan setelah
perusahaan menerapkan sistem ERP?
2. Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
3. Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) sebelum dan setelah penerapan
sistem ERP?
4. Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
5. Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan besar/sehat
dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
6. Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
7. Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan besar/sehat
dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
8. Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan besar/sehat
dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
9. Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan kecil/sehat
(26)
commit to user
10.Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
11.Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan kecil/sehat
dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
12.Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan kecil/sehat
dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak berikut ini:
1. Bagi Investor
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi terkait kinerja keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP.
2. Bagi Manajemen
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu informasi dalam mempertimbangkan keputusan untuk pengimplementasian sistem ERP yang terkait dengan pengaruh implementasi terhadap kinerja keuangan dan kesehatan perusahaan.
(27)
commit to user
3. Bagi Penelitian
Berikutnya Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk melakukan penelitian-penelitian berikutnya terutama penelitian terkait sistem ERP, kinerja keuangan, dan kesehatan perusahaan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Organisasi bab-bab ini selanjutnya dalam penulisan skripsi adalah: BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka dan tinjauan ulang penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini serta dilanjutkan dengan hipotesis penelitian berserta kerangka teoritisnya BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian variabel dan pengukurannya, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel dan metode analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan analisis data penelitian dengan melakukan pengujian hipotesis dan interpretasi data.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari seluruh pembahasan sebelumnya, keterbatasan dan implikasi penelitian yang dapat diajukan sebagai bahan perbaikan.
(28)
commit to user
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Sistem Enterprise Resources Planning (ERP)
Teknologi Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sebuah
sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis/departemen-departemen serta
unit-unit bisnis dalam suatu perusahaan dengan menggunakan single data entry
(Hamilton dalam Tarigan, 2004). Tarigan, Tjipto, Yunita, dan Gosal (2006)
mendefinisikan ERP sebagai sebuah konsep, teknik, ataupun metode guna mengintegrasikan seluruh departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam suatu sistem automasi keseluruhan proses bisnis guna meningkatkan efektivitas dan
efisiensi perusahaan. Sedangkan menurut O’Leary (2000) definisi ERP adalah
suatu sistem yang mengintegrasikan business processes dan teknologi informasi
menjadi suatu sinkronisasi rangkaian prosedur, aplikasi, dan metrics yang
meliputi batas dalam dan antar perusahaan. ERP juga merupakan sebuah sistem
informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap (www.wikipedia.org).
Sistem ERP sendiri berkembang dari sistem Manufacturing Resource
Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. MRP sendiri dikenal sebagai sistem pengendalian bahan baku. Selanjutnya MRP II yang
(29)
commit to user
digabungkan dengan sistem informasi keuangan, sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumber daya manusia dan sistem informasi lain menjadi satu sistem yang terpadu yang disebut sistem ERP (Enterprise Resources Planning). Syarat terpenting dari sebuah sistem ERP adalah integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai
kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan
semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi (www.wikipedia.org).
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan
bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan
seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM),
e-Government dan lain-lain. Sistem ERP sendiri dibagi atas beberapa sub-sistem
yaitu sistem keuangan, sistem distribusi, sistem manufacturing, sistem
Maintenance dan sistem Human Resource (www.wikipedia.org).
Kebanyakan software ERP yang tersedia di pasar berasal dari vendor seperti J.D. Edwards, Baan, Oracle, Peoplesoft dan SAP yang disusun dalam modul yang berbeda. Sedangkan macam modul dari sistem ERP sendiri terdiri dari modul akuntansi, modul sumber daya manusia, modul manufaktur, dan modul logistik (Poston dan Grabski, 2001). Dan yang paling banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah software ERP dari vendor SAP, bahkan SAP sendiri menguasai pangsa pasar terbesar di dunia. Sistem ERP mempunyai beberapa kelebihan antara lain (www.wikipedia.org):
(30)
commit to user
1. Integrasi data keuangan: Untuk mengintegrasikan data keuangan
sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi: Menstandarkan proses operasi melalui
implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan
produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi: Menstandarkan data dan informasi
melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda
4. Keuntungan yg bisa diukur:
a. Penurunan persediaan
b. Penurunan tenaga kerja secara total
c. Peningkatan service level
d. Peningkatan kontrol keuangan
e. Penurunan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan
informasi
Selain itu sistem ERP juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
1. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
2. Sistem ERP sangat mahal
3. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan
standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
(31)
commit to user
4. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja
dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
5. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan
dari pelanggan
6. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya :
pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan
2. Sistem ERP dan Inovasi
Beberapa penelitian berusaha untuk membuktikan hubungan antara investasi dalam teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan tetapi hasilnya tidak menunjukkan konsistensi tentang adanya hubungan yang signifikan antara investasi di teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan (Weill, 1992; Mahmood dan Mann, 1993; Hitt dan Brynjolfsson, 1996).
Terkait dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten
Dos Santos et al. (1993) berpendapat bahwa investasi teknologi informasi yang
tidak inovatif, tidak meningkatkan proses bisnis, tidak akan meningkatkan kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. Sebaiknya investasi teknologi yang inovatif, yang meningkatkan proses bisnis, akan meningkatkan kinerja dan nilai pasar perusahaan.
Untuk membuktikan penjeasan di atas Dos Santos et al. (1993) menguji
reaksi pasar terhadap pengumuman investasi teknologi informasi. Mereka pada mulanya, menemukan kenyataan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap
(32)
commit to user
pengumuman investasi tersebut tetapi setelah mereka menganalisis lebih lanjut dengan membedakan investasi yang inovatif dan tidak inovatif mereka menemukan bukti bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman investasi teknologi informasi yang inovatif.
Senada dengan penelitian Dos Santos (1993), Peffers dan Dos Santos (1996) menemukan bukti adanya hubungan positif antara investasi TI yang inovatif dan kinerja perusahaan. Mereka juga membahas kemungkinan hasil penelitian terdahulu tidak menemukan hubungan antara investasi TI dengan kinerja perusahaan karena para peneliti gagal membedakan investasi TI yang inovatif dan investasi TI yang tidak inovatif.
Drucker (1988) dan Huber (1990) menyarankan bahwa teknologi
informasi yang inovatif seharusnya mendukung peningkatan key business process
sebagai berikut:
1. Akurasi, ketepatwaktuan, komprehensif dan ketersediaan.
2. Kecepatan yang tinggi dan akurasi dalam mengidentifikasi masalah dan
peluang.
3. Mengurangi keterlibatan manusia dalam jaringan pemrosesan informasi.
4. Mengurangi jumlah level organisasional yang terlibat dalam otorisasi dan
pengambilan keputusan.
5. Proses pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Menurut O’Leary (2000) sistem ERP pada dasarnya didesain untuk
mendukung peningkatan proses bisnis sehingga akan meningkatkan kualitas informasi, pengambilan keputusan dan kinerja perusahaan. Kenyataan bahwa
(33)
commit to user
sebagian perusahaan yang menerapkan sistem ERP mendapatkan peningkatan kinerja sebagian lagi tidak. Hal ini lebih karena kurangnya perencanaan dan penerapan sistem ERP itu sediri.
Hasil penelitian Hayes et al. (2001) memantapkan kembali bahwa ERP
adalah investasi TI yang inovatif dilihat dari reaksi positif investor ketika perusahaan mengumumkan menerapkan sistem ERP. Senada dengan Hayes
(2001) Hunton et al. (2003) menemukan bukti bahwa analis saham merevisi
prediksi laba perusahaan setelah perusahaan mengumumkan penerapan sistem ERP.
3. Sistem ERP dan Kinerja Keuangan Perusahaan
Sistem ERP adalah sistem teknologi informasi yang memungkinkan bagi perusahaan yang menerapkannya meningkatkan proses bisnisnya. Kegagalan perusahaan dalam meningkatkan bisnis prosesnya setelah menerapkan sistem ERP kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan penerapan sistem ERP. Sistem ERP sendiri didesain untuk mendukung peningkatan proses bisnis perusahaan sehingga kinerja non keuangan perusahaan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja keuangan perusahaan.
Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak penerapan sistem ERP pada kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah penerapan sistem ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Mereka menemukan kenyataan bahwa
penerapan sistem ERP tidak berpengaruh pada residual income perusahaan (laba
(34)
commit to user
penerapan sistem ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya umum dan administrasi terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di lain sisi mereka menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan
terlihat menurun tiap tahun selama tiga tahun, juga rasio cost of good sold
terhadap penghasilan terlihat meningkat. Mereka menyimpulkan bahwa penerapan sistem ERP meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkakan biaya di area yang lain yang akhir saling meniadakan pengaruhnya.
Dos Santos et al. (1993) melalui penelitiannya mengungkapkan bukti
bahwa investasi TI yang inovatiflah yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan sedangkan investasi TI yang tidak inovatif tidak berkontribusi pada kinerja perusahaan. Mereka juga menekankan bahwa investasi TI yang inovatif adalah investasi TI yang mendukung peningkatan proses bisnis perusahaan.
Hunton et al. (2003) meneliti penerapan sistem ERP dengan membandingkan
kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP. Mereka juga membandingkan kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP dengan kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP. Mereka menemukan bukti bahwa tidak ada perbedaan signifikan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Dalam hal kinerja keuangan setelah penerapan sistem ERP mereka menemukan kenyataan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP terlihat stabil daripada kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP yang terlihat menurun.
(35)
commit to user
Nicolau (2004) meneliti hubungan dampak kinerja perusahaan dengan penerapan dan penggunaan sistem ERP. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa kinerja ROA meningkat pada tahun keempat setelah penerapan sistem ERP. Sedangkan kinerja ROI meningkat pada tahun kedua setelah penerapan sistem ERP. Hasil penelitian ini juga memperoleh bukti bahwa tidak ada peningkatan ROS setelah penerapan sistem ERP.
4. Ukuran Perusahaan dan Kesehatan Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan faktor kontekstual penting yang perlu dipertimbangkan ketika mengemukakan pernyataan dampak ERP pada kinerja perusahaan, kesehatan keuangan juga penting karena kesehatan dapat mempengaruhi akses perusahaan ke sumber daya tambahan dari para stakeholder eksternal, seperti kreditur dan investor (Hayn, 1995). Sedangkan penerapan sistem ERP di perusahaan kecil terlihat masih jarang, hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya penerapan sistem ERP. Umumnya persentase biaya penerapan sistem ERP di perusahaan besar berkisar 0,82% dari penghasilan perusahaan sedangkan di
perusahaan sangat kecil dapat mencapai 13,65% dari penghasilan (Marbert et al.
2000).
Secara umum, perusahaan-perusahaan besar memiliki sumber daya yang lebih tinggi dan kemampuan yang lebih besar untuk menarik sumber daya tambahan daripada perusahaan kecil. Dengan demikian, perusahaan besar dapat
lebih mudah menyerap dan mempertahankan biaya implementasi ERP (Hunton et
al, 2003). Namun, bukti penelitian yang ditunjukkan oleh Khurana dan Lippincott
(36)
commit to user
yang tidak sehat relatif lebih besar, dibandingkan dengan yang sehat. Pertimbangan finansial perusahaan besar yang sehat adalah efisien (misalnya, produktivitas karyawan yang tinggi dan produsen dengan biaya rendah) dan efektif (misalnya, besar pangsa pasar dan produk-produk berkualitas tinggi) dalam industri.
Menurut Hunton et al. (2003) bahwa resiko untuk perusahaan kecil/tidak
sehat lebih besar dibanding perusahaan kecil/sehat, karena perusahaan kecil/tidak sehat sering tidak bisa memperoleh sumber daya keuangan yang memadai. Sementara itu resiko untuk perusahaan besar/tidak sehat mampu dikurangi karena perusahaan besar/tidak sehat lebih mampu menahan tekanan keuangan dari implementasi ERP daripada perusahaan kecil/tidak sehat.
Berdasarkan alasan diatas Hayes et al. (2001) memperkirakan dampak
gabungan ukuran perusahaan dan kesehatan perusahaan. Khususnya mereka mengharapkan pasar bereaksi lebih positif untuk pengumuman perusahaan kecil/sehat dan besar/tidak sehat karena investor akan melihat bahwa:
1) Kedua kategori perusahaan tersebut lebih bisa menahan tekanan keuangan
dari implementasi sistem ERP.
2) Perusahaan kecil/sehat bisa menjadi lebih besar dan kuat dari implementasi
sistem ERP.
3) Perusahaan besar/tidak sehat dapat menjadi lebih kompetitif, sehingga lebih
sehat, jika mereka mengadopsi sistem ERP.
Akan tetapi Hayes et al. (2001) tidak membuat prediksi yang berkaitan
(37)
commit to user
mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan yang dianggap sudah kuat dan sehat.
Perusahaan kecil juga memperoleh manfaat dari penerapan ERP, terutama jika perusahaan menggunakan sistem ERP untuk memfasilitasi perbaikan proses bisnis. Dengan cara ini, perusahaan kecil/sehat dapat menjadi
lebih besar, dan perusahaan kecil/tidak sehat bisa menjadi lebih sehat. Dalam hal
ini perusahaan kecil/sehat di posisi yang lebih baik untuk memiliki atau mendapatkan implementasi sumber daya yang lebih baik daripada perusahaan kecil/tidak sehat. Permasalahan lain yang dihadapi perusahaan kecil/tidak sehat adalah bahwa mereka mungkin hanya sebagian melakukan implementasi sistem ERP (karena pertimbangan biaya dan kendala akuisisi/memperoleh sumber daya), sehingga dahulu terkenal dengan keuntungan inovatif dari menggunakan sistem
yang terintegrasi penuh (Hunton et al, 2003).
Hunton et al. (2003) menyatakan bahwa rata-rata revisi peramalan laba
untuk perusahaan kecil/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat signifikan lebih
besar daripada perusahaan kecil/tidak sehat. Menurut Hayes et al. (2001) bahwa
pasar modal lebih bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan kecil/sehat dan bereaksi negatif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan kecil/tidak sehat. Selain itu pasar modal juga bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat.
(38)
commit to user
B. PENELITIAN TERDAHULU
Dos Santos et al. (1993) menyatakan bahwa teknologi non-inovatif tidak
meningkatkan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan, sedangkan teknologi inovatif dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. Dan pasar lebih bereaksi positif terhadap pengumuman investasi teknologi inovatif. Peffers dan Dos Santos (1996) juga menyatakan terdapat hubungan positif antara investasi TI inovatif dengan kinerja perusahaan.
Hayes et al. (2001) meneliti reaksi pasar modal terhadap pengumuman
penerapan sistem ERP, dan hasilnya bahwa pasar modal memeberikan nilai tambah pada perusahaan yang menerapkan sistem ERP, karena para investor juga bereaksi lebih positif terhadap pengumuman implementasi sistem ERP. Pasar modal juga bereaksi lebih positif terhadap pengumuman implementasi sistem ERP pada perusahaan kecil yang sehat dan bereaksi negatif pada perusahaan kecil yang tidak sehat. Untuk pengumuman implemenatsi sistem ERP pada perusahaan besar yang sehat dan yang tidak sehat pasar modal juga menunjukkan reaksi yang positif.
Hunton et al. (2002) meneliti reaksi analis keuangan terhadap rencana
pengumuman implementasi sistem ERP. Hasilnya bahwa analis keuangan secara signifikan melakukan revisi prediksi laba perusahaan setelah perusahaan mengumumkan implementasi sistem ERP. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata revisi peramalan laba untuk perusahaan kecil yang tidak sehat signifikan lebih rendah daripada rata-rata revisi peramalan laba untuk perusahaan kecil yang sehat dan perusahaan besar yang tidak sehat.
(39)
commit to user
Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak implementasi sistem ERP terhadap kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah implementasi sistem ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Hasilnya
menemukan bahwa implementasi sistem ERP tidak berpengaruh pada residual
income perusahaan. Mereka juga tidak menemukan pengaruh implementasi sistem ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya umum dan administrasi terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di lain sisi mereka menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan terlihat menurun tiap
tahun selama tiga tahun, juga rasio cost of good sold terhadap penghasilan terlihat
meningkat. Mereka menyimpulkan bahwa implementasi sistem ERP
meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkatkan biaya di area yang lain yang akhirnya saling meniadakan pengaruhnya.
Hunton et al. (2003) meneliti implementasi sistem ERP dengan
membandingkan kinerja perusahaan yang menerapkan dan yang tidak menerapkan sistem ERP. Mereka juga membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan
setelah mengimplementasi sistem ERP. Hunton et al. (2003) menggunakan empat
ukuran metrik kinerja keuangan yaitu ROA, ROS, ATO, dan ROI untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP lebih baik daripada kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP. Mereka juga menyimpulkan bahwa kinerja perusahaan kecil yang sehat lebih baik daripada perusahaan kecil yang tidak sehat, dan kinerja perusahaan besar yang tidak sehat lebih baik daripada kinerja perusahaan besar yang sehat.
(40)
commit to user
Nicolau (2004) meneliti hubungan dampak kinerja perusahaan dengan penerapan dan penggunaan sistem ERP. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa kinerja ROA meningkat pada tahun keempat setelah penerapan sistem ERP. Sedangkan kinerja ROI meningkat pada tahun kedua setelah penerapan sistem ERP. Hasil penelitian ini juga memperoleh bukti bahwa tidak ada peningkatan ROS setelah penerapan sistem ERP.
C. KERANGKA TEORITIS
Kerangka pemikiran menunjukkan skema yang menjelaskan hubungan antar variabel dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan variabel kinerja keuangan, kinerja keuangan sendiri diukur dengan menggunakan
rasio Return on Asset (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Sales
(ROS), dan Asset Turn Over (ATO) pada perusahaan Publik sebelum dan sesudah
menerapkan sistem ERP. Dengan membaca kerangka pemikiran, maka dapat diketahui gambaran dari isi penelitian.
(41)
commit to user
D. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Sistem ERP adalah sistem teknologi informasi yang memungkinkan bagi perusahaan yang menerapkannya meningkatkan proses bisnisnya. Kegagalan perusahaan dalam meningkatkan bisnis prosesnya setelah menerapkan sistem ERP kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan penerapan sistem ERP. Sistem ERP sendiri didesain untuk mendukung peningkatan proses bisnis perusahaan sehingga kinerja non keuangan perusahaan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja keuangan perusahaan. Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak penerapan sistem ERP pada kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah penerapan sistem ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Mereka menemukan kenyataan bahwa penerapan
sistem ERP tidak berpengaruh pada residual income perusahaan (laba bersih
operasi dikurangi biaya bunga). Mereka juga tidak menemukan pengaruh
Sebelum Sesudah
Kinerja Keuangan
Return on Asset Return on Investment Return on Sales Asset Turn Over
Implementasi Sistem ERP
(42)
commit to user
penerapan sistem ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya umum dan administrasi terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di lain sisi mereka menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan
terihat menurun tiap tahun selama tiga tahun, juga rasio cost of good sold terhadap
penghasilan terlihat meningkat. Mereka menyimpulkan bahwa penerapan sistem ERP meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkakan biaya di
area yang lain yang akhir saling meniadakan pengaruhnya.
Dos Santos et al. (1993) melalui penelitiannya mengungkapkan bukti
bahwa investasi TI yang inovatiflah yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan sedangkan investasi TI yang tidak inovatif tidak berkontribusi pada kinerja perusahaan. Mereka juga menekankan bahwa investasi TI yang inovatif adalah investasi TI yang mendukung peningkatan proses bisnis perusahaan. Hayes et al. (2001) meneliti reaksi pasar modal terhadap pengumuman penerapan sistem ERP, dan hasilnya menyatakan bahwa pasar modal memberikan nilai tambahan pada perusahaan yang menerapkan sistem ERP, karena para investor bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP.
Nicolau (2004) meneliti hubungan dampak kinerja perusahaan dengan penerapan dan penggunaan sistem ERP. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa kinerja ROA meningkat pada tahun keempat setelah penerapan sistem ERP. Sedangkan kinerja ROI meningkat pada tahun kedua setelah penerapan sistem ERP. Hasil penelitian ini juga memperoleh bukti bahwa tidak ada peningkatan ROS setelah penerapan sistem ERP.
(43)
commit to user
Ha1a : Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ha1b : Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ha1c : Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ha1d : Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ukuran perusahaan merupakan faktor kontekstual penting yang perlu dipertimbangkan ketika mengemukakan pernyataan dampak ERP pada kinerja perusahaan, kesehatan keuangan juga penting karena kesehatan dapat mempengaruhi akses perusahaan ke sumber daya tambahan dari para stakeholder eksternal, seperti kreditur dan investor (Hayn, 1995).
Hunton et al. (2002) menyatakan bahwa rata-rata revisi peramalan laba
untuk perusahaan kecil/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat signifikan lebih
besar daripada perusahaan kecil/tidak sehat. Menurut Hayes et al. (2001) bahwa
pasar modal lebih bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan kecil/sehat dan bereaksi negatif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan kecil/tidak sehat. Selain itu pasar modal juga bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan besar/sehat dan
perusahaan besar/tidak sehat. Hunton et al. (2003) menemukan bahwa ROI untuk
(44)
commit to user
Sedangkan untuk perusahaan kecil/sehat ROA, ROI, dan ROS lebih baik daripada perusahaan kecil/tidak sehat.
Ha2a : Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
Ha2b : Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
Ha2c : Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
Ha2d : Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
Ha3a : Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
Ha3b : Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
(45)
commit to user
Ha3c : Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
Ha3d : Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP
(46)
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode tindak lanjut. Karena dengan metode ini peneliti ingin mengetahui perkembangan lanjutan dari subjek setelah kondisi tertentu (Sekaran, 2000). Peneliti ingin mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan sistem ERP pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan data time horizon jenis longitudinal studies karena data yang diperoleh lebih dari satu titik waktu yang berbeda untuk menjawab pertanyaan atas penelitian yang dilakukan (Sekaran, 2000).
B. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan kelompok individu, kejadian-kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau diselidiki (Sekaran, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik di Indonesia yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan perusahaan yang listing di BEI sebagai populasi penelitian adalah karena data yang digunakan mudah diperoleh. Selain itu data laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di BEI juga akan memberikan pengungkapan data informasi tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
(47)
commit to user
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2000). Dengan sampel peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. Pada proses pengambilan sampel merupakan langkah yang penting karena akan menentukan hasil penelitian. Dalam penelitian ini diperoleh sampel 42 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta telah menerapkan sistem ERP dalam rentang waktu penerapan sistem ERP 1998-2005.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan tekhnik non random sampling
dengan metode purposive sampling. Karena dengan metode ini sampel yang
diambil akan lebih representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
(Sekaran, 2000).
Kriteria pemilihan untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang menerapkan sistem ERP.
2. Perusahaan publik yang listing di BEI.
3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan rutin tiga tahun
sebelum dan tiga tahun setelah penerapan sistem ERP.
4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan
mencantumkan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran variabel penelitian.
(48)
commit to user
C. Data dan Sumber Data
Pada penelitian ini akan menggunakan data skunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, yang berupa
informasi yang diperoleh dari literature, dan penelitian sebelumnya. Data
sekunder bisa merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Sekaran, 2000). Data tersebut meliputi:
1) Data mengenai perusahaan yang menerapkan sistem ERP
diperoleh dari http://www.insidewinme.blogspot.com
2) Data perusahaan publik yang listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) diperoleh dari dari http://www.idx.co.id
3) Data mengenai tahun penerapan sistem ERP pada perusahaan
diperoleh dari annual report perusahaan, website perusahaan, dan
dari http://www.google.com, dengan tahun penerapan sistem ERP
dari tahun 1998-2005.
4) Data untuk perhitungan rasio keuangan perusahaan diperoleh dari
data laporan keuangan perusahaan dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD), rasio keuangan yang diproksikan melalui Return on Assets (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Sales (ROS), dan Assets Turn Over (ATO).
(49)
commit to user
D. Variabel dan Pengukurannya
Pada Penelitian ini menggunakan variabel-variabel dalam penelitian
Hunton et al. (2003) sebagai berikut:
1. Variabel kinerja keuangan
Variabel kinerja keuangan dalam penelitian diproksikan dengan Return
on Asset (ROA) , Return on Investment (ROI), Return on Sales (ROS), dan Asset Turn Over (ATO).
a) ROA (Return On Asset)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk memperolah laba. Menurut Hunton et al. (2003),
rumus penentuan Return On Asset adalah:
Laba sebelum extraordinary item
ROA = X 100%
Total Asset
b) ROI (Return On Investment)
Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasinya yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik (modal) maupun yang berasal dari pihak
eksternal. Menurut Hunton et al. (2003), rumus penentuan Return
(50)
commit to user
Laba sebelum extraordinary item
ROI = X 100%
Total utang jangka panjang+saham preferen+saham biasa+minority interest
c) ROS (Return On Sales)
Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari aktivitas penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan. Menurut Hunton et al. (2003), rumus penentuan
Return On Sales adalah:
Laba sebelum Extraordinary item
ROS = X 100%
Net Sales
d) ATO (Asset Turnover)
Rasio ini mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan aktiva tersebut.
Menurut Hunton et al. (2003), rumus penentuan Asset Turnover.
Net Sales
ATO =
Total Asset
2. Variabel ukuran perusahaan
Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan logaritma total asset. Pengelompokan ukuran perusahaan menjadi kelompok perusahaan besar dan perusahaan kecil menggunakan analisis cluster.
(51)
commit to user
3. Variabel kesehatan perusahaan
Variabel kesehatan perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan
menggunakan metode Altman’s z-score untuk semua jenis perusahaan
yang non publik. Rumus penghitungan dengan metode Altman’s z-score
adalah sebagai berikut:
Z’= 0.717 Z1 + 0.874 Z2 + 3.107 Z3 + 0.420 Z4 + 0.988 Z5
Notasi:
Z1= working capital / total assets
Z2= retained earnings / total assets
Z3= earnings before interest and taxes / total assets
Z4= book value of equity / book value of debt
Z5= sales / total asset
Kriteria perusahaan sehat dan tidak sehat berdasarkan Altman’s z-score:
Nilai z-szore Keterangan
< 1,81 Perusahaan tidak sehat
1,81-2,99 Perusahaan dalam kondisi rawan
>2,99 Perusahaan sehat
E. Metode Analisis dan Alat Analisis
Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan dengan alat statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai variabel- variabel yang akan
diteliti yaitu Return on Investment, Return on Assets, Return on Sales, dan Assets
(52)
commit to user
dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah implementasi ERP, dua tahun sebelum dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah implementasi ERP dan tiga tahun sebelum dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah implementasi ERP. Data akan terlebih dahulu diuji kenormalannya untuk menentukan pengujian hipotesis apa yang tepat dilakukan untuk penelitian kali ini. Agar data yang digunakan
terdistribusi secara normal maka akan dilakukan dengan satatistik One Sampel
Kolmogrov-Smirnov Test.
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t
beda rata-rata untuk sampel berpasangan. Apabila data yang dihasilkan tidak
terdistribusi secara normal maka akan dilakukan pengujian statistik non
parametric dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk Ha1 dan Mann-Whitney
Test untuk Ha2 dan Ha3 dengan tingkat signifikansi 5%.
1. Uji Normalitas
Sebelum data yang diperoleh diolah untuk melakukan analisis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil terdistribusi secara normal. Pada
penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan tekhnik One Sample Kolmogrov
Smirnov Test. Uji normalitas ini berfungsi untuk menentukan alat uji statistik apa yang digunakan. Apabila data yang diuji ternyata terdistribusi normal maka akan digunakan statistik parametrik dimana hipotesis diuji dengan uji t beda rata-rata
untuk sampel berpasangan (Paired Sample Test). Namun bila data tidak
(53)
commit to user
hipotesis diuji dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk Ha1 dan
Mann-Whitney Test untuk Ha2 dan Ha3. Menurut Ghozali (2006) ketentuan mengenai
kenormalan data diindikasikan dengan:
a.Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang
artinya data terdistribusi secara normal.
b.Nilai Asympg. Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang artinya tidak terdistribusi secara normal.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bergantung pada kenormalan distribusi data. Apabila data terdistribusi secara normal maka hipotesis yang diajukan akan diuji dengan
menggunakan Paired Sample t Test untuk Ha1 dan Independent Sample t Test
untuk Ha2 dan Ha3.Apabila data yang dihasilkan tidak terdistribusi secara normal
maka akan dilakukan pengujian statistik non parametric dengan uji Wilcoxon
Signed Rank Test untuk Ha1 dan Mann-Whitney Test untuk Ha2 dan Ha3 dengan
tingkat signifikansi 1%, 5%, dan 10%. Menurut Ghozali (2006), indikator untuk
uji hipotesisditentukan dengan:
a. Nilai Asymp. Sig. lebih besar atau sama dengan 0.01 (Sig.> 0.01), 0.05
(Sig.> 0.05), dan 0.10 (Sig.> 0.10) yang artinya tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
b. Nilai Asympg. Sig. lebih kecil dari 0.01 (Sig.< 0.01), 0.05 (Sig.< 0.05),
(54)
commit to user
BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Pengumpulan Data
Hasil pengumpulan data mengenai tahun perusahaan yang
mengumumkan penerapan sistem ERP sebanyak 51 perusahaan. Dari 51 perusahaan tersebut, sebanyak 42 perusahaan memenuhi kriteria dari pengambilan sampel yang ditentukan. Sisanya sebanyak 9 perusahaan tidak memenuhi kriteria pengambilan sampel, karena tidak diperolehnya laporan keuangan dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan sebelumnya, 42 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel yaitu: perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP. Daftar perusahaan yang terpilih sebagai berikut:
TABEL IV.1
Daftar Perusahaan Yang Menerapkan Sistem ERP Terpilih Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
NO Nama Perusahaan Tahun
Implementasi Sistem ERP
1 PT. SMART, Tbk. 1998
2
PT. Bakrie Sumatra, Tbk. 1999
3
PT. Barito Pasific Timber, Tbk. 1999
4
PT. Intraco Penta, Tbk. 2000
5
PT. Kalbe Farma, Tbk. 2000
6
PT. Metrodata Electronics, Tbk. 2000
7
PT. Bimantara Citra, Tbk. 2001
8
PT. Indofarma, Tbk. 2001
9
(55)
commit to user 10
PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk. 2001
11
PT. Kimia Farma, Tbk. 2001
12
PT. Ultrajaya Milk & Trading, Tbk. 2001
13
PT. JAPFA, Tbk. 2001
14
PT. Semen Gresik, Tbk. 2001
15
PT. HM Sampoerna, Tbk. 2001
16
PT. Aneka Tambang, Tbk. 2001
17
PT. Apac Citra Centertex, Tbk. 2001
18
PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. 2002
19
PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. 2002
20
PT. Indah Kiat & Pulp Paper, Tbk. 2002
21
PT. Matahari Putra Prima, Tbk. 2002
22
PT. Mayora Indah, Tbk. 2002
23
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. 2002
24 PT. Tempo Scan Pacific, Tbk. 2002
25
PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 2003
26
PT. Bentoel Internasional, Tbk. 2003
27
PT. Dynaplast, Tbk. 2003
28
PT. Lautan Luas, Tbk. 2003
29
PT. Medco Energi, Tbk. 2003
30
PT. Millennium Pharmacon, Tbk. 2003
31
PT. Tigaraksa Satria, Tbk. 2003
32
PT. Sari Husada, Tbk. 2004
33
PT. Sierad Produce, Tbk. 2004
34
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. 2004
35
PT. Voksel Electric, Tbk. 2004
36
PT. Astra Graphia, Tbk. 2004
37
PT. Prima Alloy Steel, Tbk. 2004
38
PT. Mulia Industrindo, Tbk. 2005
39
PT. Telkom, Tbk. 2005
40
PT. Timah, Tbk. 2005
41
PT. Gajah Tunggal, Tbk. 2005
42
PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk. 2005
Sumber: data yang diolah
B. Pengolahan dan Pengujian Data
Pengujian atas kenormalan data terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan pengujian atas hipotesis. Kenormalan data diuji dengan menggunakan Statistic One Kolomogorof-Smirnov test. Dari hasil pengujian kenormalan data
(56)
commit to user
Test yang merupakan uji parametrik dan apabila data tidak normal maka Ha1diuji
dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test yang merupakan uji
non-parametrik. Untuk pengujian Ha2 dan Ha3 uji normalitas tidak dilakukan karena
dalam pengujian Ha2 sampel penelitian dikelompokkan ke dalam perusahaan
besar/sehat dan besar/tidak sehat (jumlah sampel 19), sementara pengujian Ha3
yang mengelompokkan sampel penelitian ke dalam perusahaan kecil/sehat dan
kecil/tidak sehat (jumlah sampel 18). Karena sampel untuk Ha2 dan Ha3 jumlahnya
kurang dari 30 sampel maka data diasumsikan tidak normal sehingga data diuji
dengan menggunakan Mann-Whitney Test yang merupakan uji non-parametrik.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji hipotesis Ha1, Untuk
menguji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Statistic One
Kolomogorof-Smirnov. Pengujian dilakukan dengan ketentuan mengenai kenormalan data yang dinyatakan Ghozali (2006) yaitu berikut ini:
a) Nilai Asmp. Sig atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig. > 0.05)
yang artinya data terdistribusi secara normal.
b) Nilai Asmp. Sig atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig. < 0.05) yang artinya data terdistribusi secara tidak normal.
(57)
commit to user
TABEL IV.2
Hasil Uji Normalitas Data Sebelum dan Setelah Penerapan Sistem ERP
Hipotesis Variabel t-3 t-2 t-1 t+1 t+2 t+3
Hipotesis a1a ROA Z
Asymp.Sig (2tailed) 1.109 0.171 0.766 0.600 0.849 0.467 0.900 0.393 1.048 0.222 1.036 0.233 Hipotesis a1b ROI Z
Asymp.Sig (2tailed) 1.958 0.001* 1.792 0.003* 2.250 0.000* 1.266 0.081 1.557 0.016* 1.141 0.148 Hipotesis a1c ROS Z
Asymp.Sig (2tailed) 2.336 0.000* 1.944 0.001* 1.266 0.081* 1.650 0.009* 1.621 0.010* 1.148 0.143 Hipotesis a1d ATO Z
Asymp.Sig (2tailed) 0.916 0.371 1.148 0.143 1.076 0.197 0.753 0.622 0.893 0.402 0.792 0.557
*signifikan pada α= 5%
Sumber: data yang diolah
Atas hasil pengujian normalitas data pada tabel IV.2 diketahui bahwa
untuk ROA dan ATO berdistribusi secara normal. Sedangkan ROI untuk t-3
sampai t-1 tidak berdistribusi secara normal, begitu juga dengan ROS untuk t-3, t
-2, dan t+1 tidak berdistribusi secara normal. Maka untuk ROS dan ATO maka
pengujian untuk hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik
dengan paired sample t statistic atau uji t untuk sampel berpasangan. Sedangkan
untuk ROI dan ROS maka untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik
non parametrik dengan uji Wilcoxon Signed Rank dengan tingkat signifikansi
5%.
2. Pengujian Hipotesis
Alat uji beda untuk hipotesis Ha1 dengan menggunakan Paired Sample t
Test untuk ROA dan ATO, alat uji beda dengan menggunakan Wilcoxon Signed
Rank Test untuk ROI dan ROS. Hal ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan yang dihitung dengan menggunakan rasio ROA, ROI, ROS,
(58)
commit to user
dan ATO pada perusahaan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan sebelum dan setelah menerapkan sistem ERP. Sedangkan untuk pengujian
hipotesis Ha2 dan Ha3 alat uji beda dengan menggunakan Mann-Whitney Test
untuk menguji kinerja keuangan perusahaan besar/sehat dan besar/tidak sehat
setelah menerapkan sistem ERP (Ha2) dan kinerja keuangan perusahaan
kecil/sehat dan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP (Ha3).
Indikator uji Indikator uji t sampel berpasangan (dengan tingkat
signifikansi 5%) berdasarkan asymp.sig (Ghozali, 2006) ditentuan dengan:
a) Nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0.05 (Sig. > 0.05) yang artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Nilai Asymp. Sig atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig. < 0.05) yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan.
Sedangkan indikator untuk uji Wilcoxon Signed Rank dan Mann-Whitney
(dengan tingkat signifikansi 5%) berdasarkan asymp.sig (Ghozali, 2006)
ditentukan dengan:
a) Nilai Asymp. Sig. lebih besar atau sama dengan 0.05 (Sig.> 0.05) yang
artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Nilai Asympg. Sig. lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan.
(59)
commit to user
1) Pengujian Ha1a
Pengujian hipotesis Ha1a dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan Return on Asset (ROA) yang signifikan sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL IV.3
Uji Beda t ROA Sebelum dan Setelah Penerapan Sistem ERP
Sumber: data yang diolah
Dari hasil analisis data yang dilakukan diperoleh bukti bahwa tidak ada perbedaan ROA yang signifikan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP.
Hal ini dapat terlihat dari nilai Sig. (2-tailed) > 0.05. Oleh karena itu dapat
dinyatakan bahwa hipotesis Ha1a tidak didukung oleh data penelitian.
Periode
Variabel ROA
t Sig. (2-tailed)
t-3 & t+3 -0.977 0.334
t-3 & t+2 -0.040 0.968
t-3 & t+1 -0.288 0.775
t-2 & t+3 -0.392 0.697
t-2 & t+2 0.376 0.709
t-2 & t+1 0.222 0.826
t-1 & t+3 -0.175 0.862
t-1 & t+2 0.733 0.468
(60)
commit to user
2) Pengujian Ha1b
Pengujian hipotesis Ha1b dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan Return on Investment (ROI) yang signifikan sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL IV.4
Uji Beda Wilcoxon Signed Rank ROI Sebelum dan Setelah Penerapan Sistem ERP
Periode
Variabel ROI
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
t-3 & t+3 -1.194 0.232
t-3 & t+2 -0.869 0.385
t-3 & t+1 -0.644 0.520
t-2 & t+3 -0.699 0.504
t-2 & t+2 -0.882 0.378
t-2 & t+1 -1.494 0.135
t-1 & t+3 -0.731 0.464
t-1 & t+2 -0.331 0.740
t-1 & t+1 -0.006 0.995
Sumber: data yang diolah
Dari hasil analisis data yang dilakukan diperoleh bukti bahwa tidak ada perbedaan ROI yang signifikan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Hal ini dapat terlihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05. Oleh karena itu dapat
(61)
commit to user
3) Pengujian Ha1c
Pengujian hipotesis Ha1c dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan Return on Sales (ROS) yang signifikan sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL IV.5
Uji Beda Wilcoxon Signed Rank ROS Sebelum dan Setelah Penerapan Sistem ERP
S
u m
ber: data yang diolah
Dari hasil analisis data yang dilakukan diperoleh bukti bahwa tidak ada perbedaan ROS yang signifikan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Hal ini dapat terlihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05. Oleh karena itu
dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha1ctidak didukung oleh data penelitian.
Periode
Variabel ROS
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
t-3 & t+3 -0.594 0.553
t-3 & t+2 -0.369 0.712
t-3 & t+1 -0.106 0.915
t-2 & t+3 -0.119 0.905
t-2 & t+2 -1.007 0.314
t-2 & t+1 -1.182 0.237
t-1 & t+3 -0.394 0.694
t-1 & t+2 -1.244 0.213
(62)
commit to user
4) Pengujian Ha1d
Pengujian hipotesis Ha1d dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan Asset Turn Over (ATO) yang signifikan sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL IV.6
Uji Beda t ATO Sebelum dan Setelah Penerapan Sistem ERP
* signifikan pada α = 1%
** signifikan pada α = 5%
***signifikan pada α =10%
Sumber: data yang diolah
Dari analisa data yang dilakukan memperoleh bukti bahwa terdapat perbedaan signifikan ATO sebelum dan setelah penerapan sistem ERP yaitu
1) Tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah, hal ini dapat dilihat dari nilai sig.
(2-tailed) < α yaitu 0.009 lebih kecil dari 0.01
2) Tiga tahun sebelum dan dua tahun setelah, hal ini dapat dilihat dari nilai sig.
(2-tailed) < α yaitu 0.016 lebih kecil dari 0.05
3) Tiga tahun sebelum dan satu tahun setelah, hal ini dapat dilihat dari nilai sig.
(2-tailed) < α yaitu 0.006 lebih kecil dari 0.01 Periode
Variabel ATO
Z Sig. (2-tailed)
t-3 & t+3 -2.745 0.009*
t-3 & t+2 -2.523 0.016**
t-3 & t+1 -2.881 0.006*
t-2 & t+3 -1.693 0.098***
t-2 & t+2 -1.399 0.169
t-2 & t+1 -1.597 0.118
t-1 & t+3 -0.964 0.341
t-1 & t+2 -0.605 0.548
(1)
commit to user
[DataSet0] ROS Perusahaan Besar Sehat/Tidak Sehat
Mann-Whitney Test
Ranks
Kesehatan N Mean Rank Sum of Ranks
T1 0 2 4.50 9.00
1 17 10.65 181.00
Total 19
T2 0 2 5.50 11.00
1 17 10.53 179.00
Total 19
T3 0 2 6.00 12.00
1 17 10.47 178.00
Total 19
Test Statisticsb
T1 T2 T3
Mann-Whitney U 6.000 8.000 9.000
Wilcoxon W 9.000 11.000 12.000
Z -1.461 -1.196 -1.063
Asymp. Sig. (2-tailed) .144 .232 .288
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.187a .292a .351a
a. Not corrected for ties.
(2)
commit to user NPar Tests
[DataSet0] ATO Perusahaan Besar Sehat/Tidak Sehat
Mann-Whitney Test
Ranks
Kesehatan N Mean Rank Sum of Ranks
T1 0 2 8.50 17.00
1 17 10.18 173.00
Total 19
T2 0 2 8.50 17.00
1 17 10.18 173.00
Total 19
T3 0 2 8.00 16.00
1 17 10.24 174.00
Total 19
Test Statisticsb
T1 T2 T3
Mann-Whitney U 14.000 14.000 13.000
Wilcoxon W 17.000 17.000 16.000
Z -.399 -.399 -.531
Asymp. Sig. (2-tailed) .690 .690 .595
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.749a .749a .655a
a. Not corrected for ties.
(3)
commit to user LAMPIRAN 7
HASIL OLAH DATA SPSS UNTUK PENGUJIAN HIPOTESIS H3
NPar Tests
[DataSet0] ROA Perusahaan Kecil Sehat/Tidak Sehat
Mann-Whitney Test
Ranks
Kesehatan
N Mean Rank
Sum of Ranks
T1 0 6 6.50 39.00
1 12 11.00 132.00
Total 18
T2 0 6 10.83 65.00
1 12 8.83 106.00
Total 18
T3 0 6 10.50 63.00
1 12 9.00 108.00
Total 18
Test Statisticsb
T1 T2 T3
Mann-Whitney U 18.000 28.000 30.000
Wilcoxon W 39.000 106.000 108.000
Z -1.686 -.749 -.562
Asymp. Sig. (2-tailed) .092 .454 .574
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.102a .494a .616a
a. Not corrected for ties.
(4)
commit to user NPar Tests
[DataSet0] ROI Perusahaan Kecil Sehat/Tidak Sehat
Mann-Whitney Test
Ranks
Kesehatan N Mean Rank Sum of Ranks
T1 0 6 6.83 41.00
1 12 10.83 130.00
Total 18
T2 0 6 9.17 55.00
1 12 9.67 116.00
Total 18
T3 0 6 8.33 50.00
1 12 10.08 121.00
Total 18
Test Statisticsb
T1 T2 T3
Mann-Whitney U 20.000 34.000 29.000
Wilcoxon W 41.000 55.000 50.000
Z -1.499 -.187 -.656
Asymp. Sig. (2-tailed) .134 .851 .512
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.151a .892a .553a
a. Not corrected for ties.
(5)
commit to user
[DataSet0] ROS Perusahaan Kecil Sehat/Tidak Sehat
Mann-Whitney Test
Ranks
Kesehatan N Mean Rank Sum of Ranks
T1 0 6 6.50 39.00
1 12 11.00 132.00
Total 18
T2 0 6 9.67 58.00
1 12 9.42 113.00
Total 18
T3 0 6 9.83 59.00
1 12 9.33 112.00
Total 18
Test Statisticsb
T1 T2 T3
Mann-Whitney U 18.000 35.000 34.000
Wilcoxon W 39.000 113.000 112.000
Z -1.686 -.094 -.187
Asymp. Sig. (2-tailed)
.092 .925 .851
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.102a .964a .892a
a. Not corrected for ties.
(6)
commit to user NPar Tests
[DataSet0] ATO Perusahaan Kecil Sehat/Tidak Sehat
Mann-Whitney Test
Ranks
Kesehatan N Mean Rank Sum of Ranks
T1 0 6 12.33 74.00
1 12 8.08 97.00
Total 18
T2 0 6 12.00 72.00
1 12 8.25 99.00
Total 18
T3 0 6 12.00 72.00
1 12 8.25 99.00
Total 18
Test Statisticsb
T1 T2 T3
Mann-Whitney U 19.000 21.000 21.000
Wilcoxon W 97.000 99.000 99.000
Z -1.592 -1.405 -1.405
Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .160 .160
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.125a .180a .180a
a. Not corrected for ties.