kurang dari 0,05. Dengan demikian, ditolak dan persamaannya adalah persamaan
regresi linear.
4.6 Uji Normalitas Menggunakan Regresi Linear
Dalam teori model linear, hanya variabel tak bebaslah yang mempunyai uji normalitasnya, sedangkan variabel-variabel bebas diasumsikan bukan merupakan
fungsi distribusi sehingga tidak perlu diuji normalitasnya.
Dalam hal ini, Chart digunakan sebagai penguji normalitas dengan cara mendeteksi penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Pengambilan
keputusannya adalah apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal, maka model regresi telah
memenuhi asumsi .
Charts
Gambar 4.1 Output Berupa Histogram
Gambar 4.2 Output Berupa Normal P-P Of Regression Standartdized Residual
Dari hasil tabel 4.2, dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf dan menjadi pola distribusi normal sehingga dapat
dipastikan bahwa model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
4.7 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel yang analisis. Berikut adallah koefisien-koefisien korelasi yang dihasilkan dengan program
SPSS.
Correlations
permintaan beras impor
harga beras impor
produksi beras
kurs permintaan beras impor Pearson Correlation
1 .989
-.610 -.847
Sig. 2-tailed .000
.108 .008
N 8
8 8
8 harga beras impor
Pearson Correlation .989
1 -.541
-.848 Sig. 2-tailed
.000 .166
.008 N
8 8
8 8
produksi beras Pearson Correlation
-.610 -.541
1 .201
Sig. 2-tailed .108
.166 .633
N 8
8 8
8 kurs
Pearson Correlation -.847
-.848 .201
1 Sig. 2-tailed
.008 .008
.633 N
8 8
8 8
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Tabel 4.7 Nilai – Nilai Korelasi
Koefisien korelasi memiliki nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 -1 ≤ r
≤1. Pada tabel 4.7 telah ditunjukkan bahwa koefisien korelasi antar harga beras impor dengan jumlah permintaan beras impor Y = 0,989. Itu artinya korelasi tinggi
sehingga semakin tinggi harga beras impor maka jumlah permintaan beras impor Y semakin tinggi.
Koefisien korelasi antara jumlah produksi beras dengan jumlah
permintaan beras impor Y = -0,610. Artinya, menunjukkan hubungan yang kuat dengan arah yang berbanding terbalik. Sehingga, jumlah produksi beras akan memiliki
pengaruh yang kuat.
Koefisien korelasi antara rata-rata nilai kurs rupiah per tahun dengan
permintaan beras impor Y = -0,847. Artinya, korelasi sangat kuat dan arahnya berbanding terbalik. Sehingga rata-rata nilai kurs rupiah per tahun memiliki pengaruh
yang sangat kuat terhadap permintaan beras impor di Indonesia.
4.8 Uji Multikolinearitas