KONFLIK SOSIAL ANTAR MASYARAKAT PASCA PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek)

KONFLIK SOSIAL ANTAR MASYARAKAT PASCA PEMILIHAN KEPALA
DESA (Studi di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten
Trenggalek)
Oleh: HAPPY SON LAKSANA ( 03230092 )
Government Science
Dibuat: 2008-07-29 , dengan 3 file(s).

Keywords: KONFLIK SOSIAL, MASYARAKAT DAN PASCA PEMILIHAN KEPALA
DESA
Pemilihan kepala desa merupakan salah satu pemilihan pemimpin yang dilaksanakan secara
langsung baik sebelum era desentralisasi sampai era desentralisasi seperti sekarang ini, yang
mejadi perbedaan adalah cara-cara dan akibat yang ditimbulkan, salah satunya konflik yang
terjadi pasca pemilihan kepala desa. Pemilihan kepala desa merupakan praktek demokrasi di
daerah pedesaan yang menyangkut aspek legitimasi kekuasaan dan aspek penentuan kekuasaan
sehingga akan mengundang kompetisi dari golongan minoritas untuk merebut jabatan kepala
desa. Permasalahan konflik akan bertambah panjang apabila salah satu calon yang tidak terpilih
menyimpan kekecewaan yang begitu berat karena dalam proses pemilihan terjadi kejanggalan
(kurang sempurna) baik yang dilakukan oleh calon lain yang kebetulan terpilih, maupun oleh
panitia pelaksana pemilihan kepala desa, dengan melakukan protes, demonstrasi, dan apabila
jalan tersebut buntu.
Pada Pemilihan Kepala Desa di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan bulan maret tahun 2007 yang

lalu ditengarai telah terjadi praktik kekerasan politik dalam bentuk tekanan-tekanan. ancamanancaman oleh pelopor-pelopor Calon Kepala Desa terhadap calon pemilih yakni penduduk desa.
Ketegangan mencapai puncaknya pada satu hari sebelum pemilihan.
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana bentuk konflik sosial
pasca Pemilihan Kepala Desa di Desa Pogalan (2) Faktor apa yang menyebabkan terjadinya
konflik sosial pasca Pemilihan Kepala Desa di Desa Pogalan. (3) Bagaimana penyelesaian
konflik sosial pasca pemilihan Kepala Desa yang terjadi di desa Pogalan sedangkan tujuannya
adalah (1) Untuk mendeskripsikan bentuk konflik sosial pasca Pemilihan Kepala Desa.(2) Untuk
mendeskripskan faktor penyebab konflik sosial pasca pemilihan Kepala Desa. (3) untuk
mengetahui penyelesaian konflik sosial pasca pemilihan Kepala Desa yang terjadi di desa
Pogalan
Penelitian ini dikatagorikan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan teknis deskriptif.
Teknik pengumpulan data dengan (1) Observasi (2) Dokumentasi (3) Wawancara. Metode
analisis data adalah kualitatif dengan tehnis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut (1) Bentuk konflik sosial pasca
Pemilihan Kepala Desa di Desa Pogalan adalah bisa dilihat dari sejak dilakukan pendaftaran
pemilihan kepala desa adalah adanya upaya untuk menjegal lawan dan adanya kecurangankecurangan yang dilakukan kepada masyarakat, adanya fanatisme pendukung masing-masing
calon ataupun adanya suatu fitnah. (2) Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik sosial pasca
Pemilihan Kepala Desa di Desa Pogalan adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil
pemilihan kepala desa, luasan emosi dari masayarakat yang dituangkan dalam bentuk
demonstrasi yang menyatakan bahwa mereka sangat kecewa dengan kekalahan yang

didukungnya. (3) Penyelesaian konflik sosial pasca pemilihan Kepala Desa yang terjadi di desa
Pogalan adalah dilakukan dengan jalan damai di antara beberapa masyarakat baik antara

pendukung calon yang menag maupun pada pihak pendukung calon yang merasa kalah. Di mana
dengan adanya konflik ini mereka menanggapinya dengan cara yang dingin, dalam artian tidak
menempuh jalur hukum, sehingga konflik ini berakhir dengan sendirinya.
Chief of Village Election is one of the direct election for leader whether before or after
decentralization era. What make them difference is the way and result caused by it, one of them,
conflict post-Chief of Village election. Chief of Village election is a democracy practice in
village which related with power legitimacy aspect and power holder, so that it would invite
competition from minority group to take the Chief of Village position. Conflict would be longer
if one of the candidate is really disappointed since there was a gaffe in election, whether by the
other candidates or the committee. They stated their aspiration by protests or demonstration
while finding dead end.
In Pogalan Village – chief of village election which was held in May 2007, there was a sign of
political violation practice in form pressure, threaten from the candidates of chief of village by
the villagers. The climax was one day before election.
In this research, there could be concluded as : (1) How the form of social conflict faced in postchief of village election ; (2) what factors caused political conflict in post-chief of Village
election at Pogalan village ; (3) how the resolution of social conflict in post-chief of village
election at Pogalan village. This research categorized as qualitative research by using descriptive

technique. Data collection was by (1) Observation ; (2) documentation ; (3) interview. Data
analysis method was done by descriptive technique.
The research showed result : (1) social conflict post-chief of Village election could be seen since
the registration which there existed efforts to bring down the opposition and also deceitfulness to
the people, fanaticity to each candidates, or slanders ; (2) factor caused the social conflict in postchief of Village election were people dissatisfaction to the election result. Emotional expression
of society turned into demonstration which stated that they were disappointed to the loss ; (3)
social conflict post-chief of Village election which happened in Pogalan village was done by
discussion among people. The conflict was faced in cool-headed way, avoid law effort, so that
the conflict ended.