Latar Belakang Induce Genetic Variability of Lily for resistance of Fusarium oxysporum f.sp. lilii by in vitro culture.
Induksi Keragaman Planlet lili dan Seleksi in vitro
Gambar 1.1 Bagan alur tahapan penelitian
Keluaran Umum
a.Media optimum pembentukan kalus.
b.Media regenerasi kalus menjadi planlet.
Tahap 1. Produksi kalus dan planlet lili melalui optimasi
media kultur a. Induksi kalus dan multiplikasi kalus.
b. Regenerasi kalus menjadi planlet.
a.Dosis iradiasi sinar Gamma.
b.Konsentrasi mutagen kimia EMS.
c.Tanaman regeneran mutan putatif
Tahap 2. Induksi Mutasi dengan sinar Gamma dan mutagen kimia pada kalus
. a.Aplikasi iradiasi sinar Gamma
b.Aplikasi mutagen kimia EMS. c.Regenerasi mutan putatif .
Tahap 3. Pembentukan populasi tanaman mutan putatif generasi MV
1
, MV
2
dan MV
3
.
Pembentukan generasi MV
1,
MV
2,
dan MV
3
pada media perbanyakan bulblet.
a.Planlet lili hasil mutasi generasi MV
1,
MV
2
dan MV
3
. b.Bulblet lili
Tahap 4. Seleksi in vitro planlet hasil iradiasi.
Seleksi mutan secara in vitro dengan menggunakan fusaric acid Planlet lili mutan
tahan fusaric acid.
Tahap 5. Pengujian kadar saponin planlet hasil induksi mutasi
Pengujian kadar saponin planlet lili hasil induksi EMS dan sinar Gamma.
Kadar saponin planlet lili
Tahap 6. Analisis Isoenzim mutan Analisis mutan dengan empat macam enzim Esterase,
Peroksidase, Acid phosphatase dan Aspartate aminotransferase
Keragaman berbasis isoenzim
2 TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Morfologi Lili
Lili Lilium L termasuk dalam kelompok tanaman monokotil, divisi Magnoliophyta, kelas Liliopsida, ordo Liliales, famili Liliaceae, dan genus Lilium.
Genus lili terdiri atas 100 spesies. Spesies asli berasal dari Amerika utara, Eropa, dan Asia Jepang, Korea dan Cina Timmermann 2004. Genus lili
diklasifikasikan dalam 7 kelompokseksi Tabel 2.1 antara lain kelompok Martagon, Sinomartagon, Archelirion, Leucolirion, Pseudolirion, Lilium dan
Oxypetalum Nadeem Khan 2009, Wang et al. 2009. Lili dalam kelompok tersebut mudah disilangkan dan menghasilkan individu fertil, kecuali tiga
kelompok yaitu Sinomartagon, Archelirion dan
Leucolirion. Namun, Sinomartagon, Archelirion dan Leucolirion merupakan kelompok penting untuk
dibudidayakan karena menghasilkan hibrid unggulan dan paling diminati yaitu hibrid Longiflorum, Asiatik dan Oriental. Hibrid Longiflorum merupakan hasil
intra dan interspesifik persilangan dalam seksi Leucolirion, berbentuk terompet, berbunga putih, aroma bunga jelas dan mampu berbunga sepanjang tahun.
Tabel 2.1 Klasifikasi spesies lili
Seksi Spesies
1. Martagon
L. distichum, hansonii, martagon, medeoloides, tsingtauense 2.
American Pseudolirium
a L. bolander, columbianum, kelloggii, humboldtii, rubescens, washingtonianum
b L. maritimum, nevadense, occidentale, pardalinum, parryi, parvum, roezlii
c L. canadense, grayi, iridollae, michauxii, michiganense, superbum
d L. catesbaei, philadelphicum
3. Candidum
L.bulbiferum ,candidum, carniolicum, chalcedonicum, monadelphum, polyphyllum, pomponium, pyrenaicum
4. Oriental
Archelirion L.auratum, brownii, japonicum, nobilissimum, rubellum,
speciosum 5.
Asiatik Sinomartagon
a L. davidii, duchartrei, henryi, lancifolium, lankongense, leichtlinii, papilliferum
b L. amabile, callosum, cernuum, concolor, pumilum c L. bakerianum, mackliniae, nepalense, ochraceum,
sempervivoideum, taliense, wardii
6. Trumpet
Leucolirion L. leucanthum, regale, sargentiae, sulphureum
7. Dauricum
Sinomartagon L. dauricum, maculatum
Sumber : Pekkapelkonen, 2005. Hibrid Asiatik merupakan hasil persilangan 12 spesies Sinomartagon,
memiliki warna bunga yang bervariasi luas yaitu orange, putih, kuning, merah muda, merah dan ungu. Mudah berbunga dan beberapa spesies tahan Fusarium.
Hibrid Oriental merupakan hasil persilangan 5 spesies Archelirion, berbunga
lambat, bunga berukuran besar dan harum serta tahan Botrytis elliptica Nadeem Khan 2009. Lili Asiatik dan Oriental, memerlukan cahaya matahari sekitar lima
sampai enam jam, namun lili Oriental lebih memerlukan lingkungan teduh.
Organ utama tanaman lili terdiri atas akar, umbi, daun dan bunga Gambar 2.1 dengan ukuran serta bentuk organ bervariasi. Umbi lili memiliki tipe
pertumbuhan simpodial.
Gambar 2.1 Struktur bunga lili dan reproduksinya. a Bagian irisan melintang dan longitudinal polong buah yang
mengandung biji. b Bagian bunga dan tangkai bunga lili, tunas adventif dan axilairbulbil tanda panah, c. Perkecambahan biji
epigeal, d Perkecambahan umbi hipogeal lili.
Sumber: Pekkapelkonen 2005. Spesies lili berdasarkan tipe perkecambahannya dikelompokkan menjadi
dua yaitu epigeal dan hipogeal. Biji epigeal berkecambah segera setelah di sebar tanpa melalui dormansi. Biji hipogeal, perkecambahannya dikendalikan oleh
dormansi, yang hanya dapat dipatahkan dengan perlakuan dingin. Dormansi sering di induksi ulang setelah bulblet utama terbentuk dan periode dingin yang
lain diperlukan untuk perkembangan tanaman selanjutnya Pekkapelkonen 2005.
Nilai Ekonomi Lili
Lili memiliki arti penting secara ekonomi, tanaman ini dibudidayakan untuk produksi umbi, bunga potong, tanaman taman dan saat ini dikembangkan dalam
industri farmasi dan kosmetik. Dibeberapa negara seperti Belanda, Jepang dan Amerika Serikat, lili menjadi komoditas ekspor yang dapat menyumbang devisa
negara. Ketiga negara tersebut menjadi negara produsen umbi lili dunia. Di Belanda, lili menjadi komoditas utama kedua setelah tulip. Negara- negara yang
menjadi pengimpor umbi lili antara lain Italia, Perancis dan Inggris, sedangkan negara pengimpor dalam bentuk bunga yaitu Jerman dan Perancis. Indonesia juga
menjadi negara pengimpor umbi lili, utamanya dari Jepang dan Belanda.