Analisis Kestabilan Titik Tetap

Persamaan 2.7 disebut persamaan karakteristik dari matriks . Anton 1995 Misalkan diberikan matriks berukuran sebagai berikut: . Persamaan karakteristik diperoleh dengan menyelesaikan , dengan adalah matriks identitas. Maka persamaan karakteristiknya menjadi , atau . Misalkan , 2.8 Dengan demikian diperoleh nilai eigen dari matriks sebagai berikut: √ .

2.2 Analisis Kestabilan Titik Tetap

Diberikan sistem persamaan diferensial sembarang ̇ . 2.9 Analisis kestabilan titik tetap dilakukan melalui matriks Jacobi, yaitu matriks . Penentuan kestabilan titik tetap diperoleh dengan melihat nilai-nilai eigennya, yaitu dengan yang diperoleh dari Secara umum, kestabilan titik tetap mempunyai tiga perilaku sebagai berikut : 1. Stabil, jika  Setiap nilai eigen real bernilai negatif untuk semua ,  Setiap bagian real dari nilai eigen kompleks bernilai lebih kecil atau sama dengan nol untuk semua . 2. Tak stabil, jika  Setiap nilai eigen real bernilai positif untuk semua ,  Setiap bagian real dari nilai eigen kompleks bernilai lebih besar atau sama dengan nol untuk semua . 3. Sadel, jika perkalian dari kedua nilai eigen real sembarang adalah negatif untuk suatu dan sembarang. Titik tetap sadel ini bersifat tak stabil. Tu 1994 Berdasarkan persamaan 2.8 terhadap matriks Jacobi ada tiga kasus untuk nilai :  Kasus . Jika kedua nilai eigen real berbeda tanda maka titik tetap bersifat “sadel”.  Kasus .  . - Jika dan kedua nilai eigen real bernilai positif maka titik tetap bersifat “simpul tak stabil”. - Jika dan kedua nilai eigen real bernilai negatif maka titik tetap bersifat “simpul stabil”.  . - Jika dan kedua nilai eigen imajiner maka titik tetap bersifat “spiral tak stabil”. - Jika dan kedua nilai eigen imajiner maka titik tetap bersifat “spiral stabil”. - Jika dan kedua nilai eigen imajiner murni maka titik tetap bersifat “center”.  . - Parabola adalah garis batas antara simpul dan spiral. Star nodes dan degenerate terletak pada parabola ini. Jika kedua nilai eigen bernilai sama maka titik tetap bersifat “simpul sejati”.  Kasus . Jika salah satu nilai eigen bernilai nol maka titik asal bersifat “titik tetap tak terisolasi”. Strogatz 1994 Dalam menganalisis kestabilan titik tetap yang dijelaskan sebelumnya dapat dilihat pada bidang fase yang terbentuk seperti pada Gambar 1. Simpul Stabil Simpul Tak Stabil Sadel Spiral Tak Stabil Simpul Terisolasi Spiral Stabil Simpul Sejati Center Gambar 1 Bidang fase. Pada Gambar 1 terlihat berbagai macam bidang fase yang terdiri dari simpul stabil, simpul tak stabil, sadel, spiral tak stabil, simpul terisolasi, spiral stabil, simpul sejati, dan center. Bidang fase ini sangat membantu dalam menentukan kestabilan titik tetap secara visualisasi. III PEMBAHASAN

3.1 Model Interaksi Pemangsa dan