Persediaan Bahan Baku dan Optimal Produksi

26 produk oleh langganan. Tetapi perusahaan kekurangan bahan baku untuk diproses menjadi barang jadi, untuk memenuhi pesanan tersebut perusahaan terpaksa mengadakan persediaan bahan baku lebih cepat dengan biaya yang lebih besar dari pada harga normal yang berlaku. Dengan demikian stock out cost adalah biaya yang terjadi karena perusahaan terpaksa membayar bahan baku lebih besar dari harga normal.

6. Persediaan Bahan Baku dan Optimal Produksi

Setiap perusahaan berusaha mengkombinasikan faktor produksi yang dimiliki, agar memperoleh produk yang mendatangkan keuntungan maksimal. Faktor-faktor itu meliputi : bahan baku, bahan pembantu, mesin dan peralatan lainnya, tenaga kerja dan modal serta tanah tempat kedudukan perusahaan. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, perusahaan berusaha menekan biaya produksi pada tingkat yang minimal. Untuk memperoleh biaya yang minimal, perusahaan tidak dapat dilepaskan dari optimal produksi. Optimal produksi adalah tingkat produksi maksimal dengan pengeluaran biaya minimal. Apabila perusahaan akan berusaha dalam biaya yang menimal maka hal ini berarti perusahaan berproduksi dalam keadaan produksi yang maksimal. Produksi maksimal adalah merupakan optimum perusahaan. Yaitu produksi dengan perongkosan yang minimal. 27 Optimal produksi sangat erat hubungannya dengan luas produksi, luas produksi optimal dipengaruhi beberapa faktor yaitu : a. Tersedianya bahan dasar b. Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki c. Tersedianya tenaga kerja d. Tersedianya faktor produksi lain e. Batasan permintaan Sukanto, 1996:25 Dalam usaha mencapai optimal produksi, ternyata peranan bahan dasar atau bahan baku adalah cukup besar. Disinilah letak pentingnya hubungan persediaan bahan baku dengan usaha untuk mencapai optimal produksi. Dengan tersedianya bahan baku, perusahaan dimungkinkan bekerja secara fullcapasity. Dan pada tingkat fullcapacity tersebut, mesin dan tenaga kerja dapat didayagunakan secara penuh dan dengan demikian biaya produksi perunit dapat ditekan pada tingkat yang minimal sehingga keuntungan maksimal dapat dicapai perusahaan. Tetapi untuk mencapai fullcapacity tersebut tidak mudah. Oleh sebab itu perusahaan berusaha mengarahkan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memperoleh alternatif penggunaan yang paling tepat, sehingga kombinasi dan jumlah produk yang dihasilkan akan mendatangkan keuntungan maksimal. 28 Menurut Sukanto dan Indriyo kesulitan untuk mencapai fullcapasity disebabkan : a. Faktor tidak dapat dibaginya alat-alat produksi tahan lama. b. Berlakunya hukum hasil lebih yang bertambah dan berkurang atau the law of incraesing and deminising returns. c. Berlakunya hukum berkurangnya guna batas atau hukum Gossen yang kedua. Sukanto, 1996:34.

7. Penentuan Ecomomic Order Quantity EOQ