BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Umum
Pembangunan daerah merupakan sebagai bagian intergral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan melalui otonomi daerah, dengan
pengaturan sumber daya nasional yang berkeadilan serta berperimbangan keuangan pusat dan daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan
dengan prinsip-prinsip demokrasi dan memperhatikan keanekaragaman yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah.
Thomas Soebroto, 1997; 12 Otonomi daerah merupakan suatu hak, wewenang dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. UU Otonomi Daerah, No.22 Th.1999 Untuk menunjang pelaksanaan otonomi daerah, dibutuhkan sumber keuangan sendiri
yang cukup untuk membiayai kebutuhan rumah tangga daerahnya. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal
apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah. Semua sumber
keuangan yang melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
11
daerah menjadi sumber keuangan daerah. UU Pemerintahan Daerah, No. 32 Th. 2004. Antara lain dengan menggali potensi dan peluang investasi di
kabupaten Boyolali untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan didukung data yang lengkap, akurat dan terpercaya.
Dalam rangka pemberdayaan daerah menuju Otonomi daerah, Kabupaten Boyolali harus dapat menggali potensi ekonomi yang ada
diwilayahnya baik sumber daya manusia, finansial maupun sumber daya alamnya untuk meningkatkan PAD Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan
pelaksanaan otonomi daerah hanya dimungkinkan jika ada sumber-sumber keuangan yang cukup untuk membiayai pelaksanaan tugas-tugas otonomi
tersebut UU Pemerintahan Daerah, No. 32 Th. 2004. Apabila masyarakat belum dapat memanfaatkan secara optimal sumber dayanya, maka dapat
mendatangkan investor yang dapat mengolah sumber daya tersebut. Dengan adanya otonomi daerah memberikan kesempatan untuk
mengembangkan diri seluas-luasnya kepada daerah. Selain dengan mengembangkan
sektor perdagangan,
wisata, dan
investasi, juga
berkesempatan untuk melakukan strategi visual branding. Agar dapat menarik investor, maka dibutuhkan informasi tentang
potensi yang dimiliki wilayah Kabupaten Boyolali. Penyampaian informasi tentang potensi tersebut disampaikan secara selektif dan mempertimbangkan
potensi tersebut sehingga lebih memungkinkan untuk ditangani oleh pihak swasta investor dengan kemampuan permodalan dan profesionalisme yang
memadai.
Untuk itu, disini peran sebagai mediator pesan sangat penting. Sehingga potensi yang ditawarkan dengan dukungan sarana, prasarana dan
fasilitas kemudahan yang dapat disediakan oleh pemerintah diharapkan mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya di wilayah Kabupaten
Boyolali.
B. Merek Brand