PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR - Perancangan promosi dangdut taman hiburan remaja sriwedari melalui desain komunikasi visual

Oleh: TAUFIQ YULIANTO C0707040 JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Dengan tulus kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Ibu & bapakku

“Biji yang kita tanam hari ini, buahnya akan kita tuai suatu hari nanti”

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan bimbingan serta ridho yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan konsep Pengantar Karya Tugas Akhir ini sebagaimana telah diwajibkan sebagai syarat gelar kesarjanaan Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

Selesainya Tugas Akhir ini tentu saja tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang memberikan masukan dan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik spiritual maupun moril selama penulis dalam mengerjakan, sejak proses mencari dan memilih materi yang tepat hingga proses pengerjaan selesai. Terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa.M.Ed.P.hD selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS beserta staff.

2. Drs. M. Suharto. M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual

3. Drs. M. Suharto. M.Sn selaku Pembimbing I

4. Hermansyah Muttaqin S.Sn, M.Sn selaku Pembimbing II

5. Jazuli Abdin Munib, S.Sn selaku Pembimbing Akademik.

6. Bambang Purwadi, S.IP selaku staff bidang akademik Jurusan Desain Komunikasi Visual.

7. Pengelola Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari atas informasi dan kerjasama yang telah diberikan.

8. Semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak mendukung penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan konsep tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan banyak hal yang harus penulis pelajari. Oleh karena itu penulis sangat mengharap adanya saran dan kritik yang Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan konsep tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan banyak hal yang harus penulis pelajari. Oleh karena itu penulis sangat mengharap adanya saran dan kritik yang

Surakarta, 28 Juni 2012 Penulis,

Taufiq Yulianto

Taufiq Yulianto, 2012. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Promosi Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari Melalui Desain Komunikasi Visual. Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari merupakan sebuah pementasan musik dangdut yang digelar secara rutin tiap malam Minggu dan malam Kamis. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana menciptakan sebuah media komunikasi visual yang efektif, dan kreatif dalam upaya mempromosikan Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari sehingga dapat tercapainya tujuan yang ingin dicapai, yaitu dengan memilih dan membuat materi promosi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, serta menyajikan materi promosi yang menarik agar masyarakat pada umumnya dan pecinta dangdut pada khususnya tergerak hatinya untuk datang dan menikmati sajian musik Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari.

Pementasan Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari memiliki penggemar yang tidak sedikit. Bagi sektor pariwisata hal ini sebenarnya sangatlah menguntungkan, tetapi sayang pihak pemerintah kota Solo kurang begitu antusias dengan hal ini, ditambah dengan pihak pengelola Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari yang kurang peduli dan kurang mengembangkan media promosi secar maksimal. Untuk itu, Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari memerlukan strategi yang tepat untuk menyampaikan pesan maupun informasi tentang Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari itu secara kreatif dan efektif. Berdasarkan asumsi tersebut di atas, mendorong penulis berkeinginan untuk membantu mensosialisasikan pemikiran komunikasi visual melalui PERANCANGAN PROMOSI DANGDUT TAMAN HIBURAN REMAJA SRIWEDARI MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Taufiq Yulianto , 2012. Companion of end assignment have a title Planning Promotion Dangdut Taman Hiburan Remaja Of Sriwedari Through Out Visual Communication Design is a staging dangdut music which is spread out routinely at every Saturday night and Wednesday night. The problem inspected is how to create a visual communication media effectively, and creative in efforts to promotion Dangdut Taman Hiburan Remaja Of Sriwedari in order to can reach the objective which is want to achieve, that is with choose an make promotion correctly and as well as to need, and presenting matter promotion that interesting so that society at general and especially lover dangdut gestures the heart to come and enjoy music Dangdut Taman Hiburan Remaja Of Sriwedari.

Presentation Dangdut Taman Hiburan Remaja Of Sriwedari have lover that is not too less. For tourism sector this thing actually benefit too much, But how pity The Government of Solo city is less enthusiastic in it, additionally with manager of Dangdut Taman Hiburan Remaja Of Sriwedari need strategy which appropriate to deliver the massage however information about Dangdut Taman Hiburan Remaja Of Sriwedari creatively and effectively. Base on that assumption in above, encouraging the writer wanted to help thinking

visual communication socialization througt out PLANNING PROMOTION

DANGDUT TAMAN HIBURAN REMAJA OF SRIWEDARI THROUGT OUT VISUAL COMUNICATION DESIGN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Surakarta merupakan sebuah kota yang terletak di propinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 503.421 jiwa (2010) dan luas wilayah 44 km 2 , Surakarta

memiliki keunikan tersendiri sebagai salah satu pusat perkembangan budaya Jawa. Keberadaan keraton yang menjadi simbol budaya Jawa, sampai saat ini masih tetap berdiri kokoh baik secara fisik, komunitas maupun ritual. Budaya Jawa yang mengandung nilai-nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia pun terus dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat kota Solo sebagai wujud penghargaan sebesar-besarnya terhadap warisan leluhur.

Perkembangan kota Solo sebagai pusat perdagangan dan pariwisata di Jawa Tengah ternyata banyak didukung oleh beberapa faktor, yaitu kuatnya pengaruh pusat perbelanjaan tradisional dan perbelanjaan modern, misalnya pasar Klewer dan Solo Grand Mall. Banyaknya even-even budaya dan seni pertunjukan yang digelar tiap tahunnya, misalnya Sekaten, Kirab Pusaka 1 Suro, Batik Solo Carnival, SIEM, dan SIPA juga menjadikan kota Solo sebagai kota yang berwajah seni budaya lokal. Begitu besar perhatian pemerintah kota terhadap hal ini sering kali membuat sektor hiburan yang lain menjadi terabaikan.

Salah satu tempat rekreasi keluarga yang sering dikunjungi masyarakat Salah satu tempat rekreasi keluarga yang sering dikunjungi masyarakat

Tiap-tiap pementasan jenis musik di Taman Hiburan Remaja Sriwedari memiliki penikmat sendiri-sendiri yang berasal dari berbagai kalangan yang berbeda-beda. Tetapi yang paling banyak dikunjungi adalah pementasan musik dangdut. Musik dangdut yang dianggap sebagai musik kaum pinggiran masih bisa bertahan dan bersaing dengan jenis musik yang lain.

Dengan potensi yang dimilikinya, pementasan musik Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari memiliki peluang menjadi sebuah hiburan yang menarik bagi masyarakat Surakarta pada umumnya dan pecinta dangdut pada khususnya. Namun sampai saat ini Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari baru mampu menyentuh kalangan pecintanya saja, belum ke semua kalangan masyarakat di Surakarta. Hal ini dikarenakan kurangnya dukungan pemerintah dan minimnya promosi secara efektif. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan sebuah strategi perancangan promosi yang efektif dan kreatif agar dapat menarik dan dapat menginformasikan Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari kepada masyarakat Surakarta secara luas.

Setelah mengetahui penjelasan tentang latar belakang Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari, disimpulkan ada beberapa masalah yang harus dicari solusinya, antara lain yaitu :

1. Bagaimana memperkenalkan Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari kepada masyarakat secara lebih luas?

2. Bagaimana cara mempersuasif masyarakat luas dan para pecinta dangdut untuk berkunjung ke acara Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari?

3. Bagaimana merencanakan strategi kreatif dan memilih media promosi yang efektif dan efisien untuk acara Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari?

4. Bagaimana mendorong sektor pariwisata kota Solo melalui Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari

C. Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diketahui tujuan perancangan promosinya adalah sebagai berikut :

1. Mengenalkan Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari secara lebih luas.

2. Mempersuasif masyarakat luas dan para pecinta dangdut untuk berkunjung menikmati hiburan Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari

3. Merencanakan strategi kreatif dan memilih media promosi yang efektif dan efisien untuk acara Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari

4. Mendorong sektor pariwisata kota Solo melalui Dangdut Taman Hiburan

1. Above The Line Media

a. Iklan Kuping

c. Iklan Angkot

b. Street banner

d. Iklan Truk

c. Spanduk

2. Below The Line Media

a. Kaos

h. Kalender

b. Topi

i. Stiker

c. Slayer

j. Korek Api

d. Umbul-umbul k. Jejaring Sosial ( Facebook )

e. ID-card

l. Layar Wedangan

f. Nameboard

m. Tiket

g. Flyer

E. Target Audience

Usaha untuk menentukan target audience memungkinkan komunikator pemasaran menyampaikan pesan mereka secara tepat dan mencegah kesia-siaan dalam penyampaian pesan kepada orang-orang luar diluar target pasar mereka (Terence A. Shimp, 2003:120).

yang akan menjadi masyarakat pembaca adalah sebagai berikut:

1. Target Primer Masyarakat Solo pada umumnya, agar mengenal dan berkunjung ke acara Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari

2. Target Sekunder Masyarakat pecinta dangdut, untuk tetap berkunjung ke acara Dangdut Taman Hiburan Remaja Sriwedari

3. Segmentasi

a. Segmentasi Geografis Masyarakat di wilayah eks Karisedenan Surakarta.

b. Segmentasi Demografis Jenis Kelamin

: laki-laki dan perempuan Usia : 17 tahun keatas

Tingkat Pendidikan : minimal lulusan SD Status Sosial

: kelas menengah ke bawah

c. Segmentasi Psikografi Untuk semua orang yang menggemari acara musik dangdut dengan harga yang terjangkau.

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang Desain Komunikasi Visual

1. Definisi Perancangan Berdasarkan ( Oxford Advanced Learner’s Dictionary :129). Designing berasal dari kata design yang berdasarkan berarti:

a. A drawing or an outline from which something may be made.

b. The general arrangement or planning of a building,book,machine,etc.

c. To decide how something will look,work,etc esp. by making plans, drawing or models of it. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, designing diterjemahkan perancangan, yang artinya adalah proses, cara, perbuatan merancang (Kamus Besar Bahasa Indonesia 927).

2. Pengertian Komunikasi

a. Definisi Komunikasi Pada hakekatnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan a. Definisi Komunikasi Pada hakekatnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan

1) M. Gani dalam buku “Komunikasi dalam Praktek” menerangkan bahwa komunikasi adalah hubungan dengan kata-kata, surat atau pesan, pertukaran pikiran atau opini. (Gani, 1978: 41)

2) William Albig dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang- lambang yang berarti. (Albig, 1978: 52)

b. Proses Komunikasi Menurut Courtland dan Jhon V. Thil proses komunikasi terbagi menjadi lima tahap, yaitu:

1) Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan

2) Ide atau gagasan diubah menjadi suatu pesan

3) Proses pemindahan pesan

4) Penerima menerima pesan

5) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim. Dari pengertian komunikasi di atas tampak adanya komponen atau unsur-unsur yang dicakup yang merupakan syarat terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1) Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan

2) Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang

4) Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan

5) Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan

6) Decoding : Proses ketika komunikan mengartikan simbol- simbol

7) Encoding : Penulisan dalam bentuk sandi yang merupakan proses pengungkapan pendapat yang berhubungan dengan produk dalam bentuk-bentuk simbol.

8) Umpan balik : Bagian dari respon penerima yang dikomunikasi

balikkan kepada pengirim.

Hal penting dalam komunikasi adalah bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.

c. Sarana dan Alat Komunikasi Mengenai sarana komunikasi atau alat komunikasi sebagian besar kita telah mengetahuinya, dalam komunikasi kita membaginya menjadi dua bagian yaitu (Nur Alam, 2010):

1) Komunikasi secara Non Visual Maksudnya adalah komunikasi yang dilakukan dengan media selain visual atau alat pengelihatan. Media komunikasi secara non visual diantaranya adalah: alat bunyi-bunyian, radio, tape recorder, dan lain-lain.

2) Komunikasi secara Visual 2) Komunikasi secara Visual

a) Alat visual dua dimensional Alat visual dua dimensional adalah alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk pada bidang dua dimensional. Pada bidang transparan, contohnya: slide, lembaran transparan untuk overhead projector . Pada bidang yang tidak transparan contohnya: poster, gambar majalah, koran, dan lain-lain.

b) Alat visual tiga dimensional Disebut tiga dimensional karena memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, contohnya; Dealer Help, Packaging, Totem Sign dan lain sebagainya.

d. Hambatan Komunikasi Hambatan komunikasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh komunikan dan komunikator. Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Hal ini bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi sedang berlangsung, terutama situasi yang dihubungkan dengan faktor-faktor sosiologis dan antropologis (Nur Alam, 2010):

1) Hambatan Sosiologis 1) Hambatan Sosiologis

2) Hambatan Antropologis Hambatan antropologis adalah hambatan yang ditimbulkan karena kekurangtahuan mengenai masalah “siapa” komunikan yang dijadikan sasaran. “siapa” di sini bukan berarti nama yang disandang, melainkan ras

apa, bangsa apa, atau suku apa. Dengan mengenal dirinya akan mengenal pilar kebudayaannya, kebiasaan dan bahasanya yang hal tersebut sering menjadikan hambatan dalam komunikasi.

3) Hambatan Psikologis Hambatan ini terjadi karena faktor psikologis yang dialami oleh komunikator. Hal ini biasanya disebabkan karena komunikator sebelum melancarkan komunikasi tidak mengkaji diri komunikasi terlebih dahulu. Komunikasi sulit berhasil apabila komunikan sedang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, iri hati, serta beberapa tanda- tanda/kondisi psikologis lainnya.

4) Hambatan Sematis Kalau hambatan sosiologis, antropologis dan psikologis terdapat pada pihak komunikan, maka hambatan sematis terdapat pada diri komunikator.

sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaan kepada komunikan. Dalam komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan

gangguan sematis ini, sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir yang pada gilirannya bisa menimbukan salah komunikasi.

5) Hambatan Mekanis Hambatan mekanis dapat sering dijumpai pada media yang digunakan dalam melakukan proses antar komunikasi.

6) Hambatan Ekologi Hambatan yang terjadi akibat gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Biasa pada proses komunikasi tatap muka.

e. Komunikasi yang Efektif Dalam memberikan informasi yang tepat, diperlukan aktivitas komunikasi yang efektif antara media branding dengan calon pengguna jasa Aishsa Muslimah Salon sehingga pesan yang tersirat dalam media tersebut dapat di terima dengan mudah dan ringan di cerna maka dari itu komunikasi yang terjadi haruslah efektif.

Komunikasi yang efektif, menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, paling tidak menimbulkan 5 hal, yaitu:

1) Pengertian 1) Pengertian

2) Kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Komunikasi yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan, lazim disebut komunikasi fatis (phatis communications ).

3) Mempengaruhi Sikap Tujuan yang paling sering dari dilakukannya komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain. Persuasi didefinisikan sebagai “proses

mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya se ndiri”.

4) Hubungan Sosial yang Baik Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), dan kasih sayang (affection).

Efektifitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikan. Tindakan adalah hasil komulatif seluruh proses komunikasi, sehingga didalamnya tercakup seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi.

Merujuk pada pengertian-pengertian di atas mengenai komunikasi dalam upaya menarik minat masyarakat terhadap kehadiran Dangdut Malam Minggu Sriwedari dan mampu menjadi pilihan utama hiburan bagi para pecinta dangdut di Surakakarta yang diukur keefektifannya, melalui salah satu aspek efek komunikasi yaitu “tindakan”. Tindakan yang

dimaksud di sini adalah tindakan yang dilakukan oleh para konsumen terhadap apa yang Dangdut Malam Minggu Sriwedari tampilkan.

3. Tinjauan Promosi

a. Pengertian Promosi Philip Kottler (1997: 142) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan unruk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli. Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication (2009: 177), kegiatan promosi bukan a. Pengertian Promosi Philip Kottler (1997: 142) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan unruk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli. Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication (2009: 177), kegiatan promosi bukan

1) Brand Awareness, yaitu memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk terhadap target market.

2) Category Nedd, yaitu menimbulkan persepsi pembeli terhadap suatu kebutuhan.

3) Brand Purchase Intention, yaitu mendorong konsumen dalam melakukan pemilihan terhadap suatu produk.

4) Purchase Fasilitation, yaitu upaya member dukungan atau memfasilitasi konsumen dala, proses melakukan pembelian. Kegiatan promosi pada dasarnya bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang adanya suatu produk ke masyarakat sebagai calon konsumen. Dengan demikian masyarakat mengetahui adanya produk yang ditawarkan sehingga tertarik, memberi tanggapan dan akhirnya membeli dan memakai produk tersebut. Kesesuaian antara produk dan permintaan pasar itu masih harus ditingkatkan lagi, lebih-lebih bahwa setiap produk yang mempunyai daya saing.

1) Promosi langsung (Customer Promotion) Promosi langsung adalah promosi yang dilakukan secara langsung kepada konsumen dengan cara:

a) Display atau peragaan, memberikan informasi awal sehingga calon konsumen dapat dengan mudah mengenali produk yang ditawarkan, misalnya gambar-gambar atau susunan dari produk yang ditawarkan.

b) Barang-barang cetakan berupa brosur, leaflet, booklet, yang disebarkan ke pasar, berisi tentang informasi produk yang ditawarkan.

c) Pameran khusus berupa pertunjukan produk yang ditawarkan yang dapat dilakukan di wilayah daerah yang mempunyai potensi tersebut.

d) Pemberian hadiah khusus selama promosi keoada konsumen berupa discount khusus untuk produk yang ditawarkan.

2) Promosi tidak langsung (Dealer Promotion) Promosi tidak langsung merupakan promosi yang ditujukan kepada penyalur produk, contoh dalam hal ini adalah biro perjalanan. Promosi tidak langsung dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Pemberian informasi dalam bentuk cetak.

b) Publikasi dalam majalah-majalah profesi.

c) Petemuan-pertemuan dengan perusahaan penyalur untuk keperluan pemberi informasi.

e) Mengundang perusahaan-perusahaan penyalur untuk mengunjungi daerah tujuan tersebut.

b. Bauran Promosi Ada beberapa bentuk kegiatan di dalam Marketing Communication atau Promotion Mix menurut (Stanton, 2002) yaitu:

1) Iklan (advertising), merupakan semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk/ jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar, misalnya: selebaran, poster, iklan di tv, radio, internet, media cetak seperti majalah, surat kabar dan media luar seperti billboard .

2) Promosi Penjualan (sales promotion), merupakan insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian/ penjualan suatu produk/ jasa, misal undian, hadiah, pembagian sampel produk, pameran, potongan besar dan pasar murah.

3) Publisitas (publicity), merupakan suatu stimulasi non personal terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit barang dengan menyebarkan berita- berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarluaskan dan menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu di radio, televisi, atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor, misal: pers, pidato, seminar, dsb.

dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan, misal: presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program intensif, demo dan sebagainya.

5) Pos Langsung (Direct Mail), merupakan media komunikasi melalui pos oleh pihak perusahaan/ sponsor. Kadang dikenal sebagai promosi yang langsung mendapat respon. Ini salah satu dari bentuk penjualan langsung (Direct Selling ), misalnya dengan melakukan penyebaran brosur atau pamflet lewat pos (Stanton, 2002).

6) Sponsor (Sponsorship), merupakan adalah dukungan secara material atau finansial terhadap suatu aktivitas, misalnya olah raga dan kegiatan seni. (Stanton, 2002).

7) Merchandising, merupakan adalah sebuah bentuk usaha yang menyebabkan rangsangan agar pelanggan membeli produk kita.

8) Hubungan masyarakat (Public Relations), merupakan macam-macam kepentingan publik dari sebuah organisasi yang dikenal dan sebagai tempat berkomunikasi di lingkungan lokal, konsumen, tenaga kerja, media personal dan non personal yang menguntungkan atau membantu organisasi (Stanton, 2002). Misalnya sebuah toko batik yang memberikan sumbangan kepada panti asuhan atau dengan mengadakan hubungan yang baik dengan sebuah koran lokal, sehingga wartawan koran tersebut dapat menulis tentang kebaikan dari toko kita, sehingga mendapat publisitas yang baik.

4. Periklanan

a. Definisi Periklanan Periklanan adalah pengunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide,barang,jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat (M.Suyanto, 2004:4). Periklanan (Advertising) berasal dari kata kerja to advertise, berasal dari bahasa latin ’ad’ dan ’verto’, yang berarti: mengingatkan (to warn), mengumumkan (to inform or notice), menarik perhatian akan (to call attention to), mempopulerkan dengan maksud menjual (to make known), menciptakan publik (to make public).

Advertensi atau advertising dengan demikian dapat berarti suatu seni atau teknik mengikat perhatian publik atas barang atau produk yang ditawarkan. Di sini kelihatan dari segi kegiatannya, proses atau aktivitasnya mempunyai arti dinamis sebagai kegiatan periklanan pada umumnya. Advertising adalah suatu bentuk pengunguman atau suatu message, yang mengandung maksud memberitahukan kepada publik atas barang atau produk yang berguna dan yang diinginkan.

Jadi pengertian advertensi sebagai suatu message, yaitu iklan sebagai media, mempunyai arti yang statis. Dapat diambil kesimpulan, bahwa periklanan adalah salah satu kegiatan komunikasi, yang mempunyai unsur- Jadi pengertian advertensi sebagai suatu message, yaitu iklan sebagai media, mempunyai arti yang statis. Dapat diambil kesimpulan, bahwa periklanan adalah salah satu kegiatan komunikasi, yang mempunyai unsur-

b. Fungsi Periklanan Beberapa fungsi periklanan yang dibahas disini antara lain:

1) Memberikan Informasi Melalui iklan dapat menceritakan lebih banyak tentang informasi dari suatu produk yang ditawarkan, apapun yang memiliki kegunaan bagi konsumen. Digunakan untuk memberitahu konsumen tentang penyediaan produk tertentu dan pada lokasi tertentu pula.

2) Membujuk atau mempengaruhi Iklan yang bersifat membujuk terutama pada pembeli potensial dengan selalu mengatakan bahwa produknya adalah lebih baik dari pada produk lain. Iklan ini lebih tepat dipasang pada media televisi atau majalah.

3) Menciptakan Kesan Dari sebuah Iklan yang dipasang pada media manapun memiliki kesan tertentu bagi konsumen mengenai apayang diiklankan. Pihak pemasangan iklan selalu berusaha menampakkan kesan yang sebaikbaiknya.

4) Memuaskan keinginan Sebelum calon konsumen memutuskan untuk menetapkan pilihan produk, kadang-kadang mereka ingin diberitahu terlebih dahulu sehingga mereka mengharapkan pembelian itu memuaskan.

5) Merupakan Alat Komunikasi 5) Merupakan Alat Komunikasi

c. Tujuan Periklanan Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yakni memberi informasi, persuasi, mengingatkan para pembeli, menambah nilai, dan membantu aktivitas lain perusahaan.

1) Iklan Informatif Bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.

2) Iklan Persuasif Bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu. Ini dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan suatu penjualan.

Bertujuan mengingatkan bahwa konsumen pada produk yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan di mana produk dapat dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau sedang tidak musim, dan mempertahankan kesadaran puncak.

4) Iklan Penambah nilai Bertujuan menambah nilai merk pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang lebih efektif menyebabkan merk dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, dan mungkin super dalam persaingan.

5) Iklan Bantuan Aktivitas Lain Bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga (perkenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain (konsumen dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan)

6) Iklan Layanan Masyarakat Berdasarkan Undang-undang RI nomor 32 bab I pasal 1 tentang Penyiaran, siaran iklan masyarakat didefinisikan sebagai berikut: siaran iklan non komersional yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan 6) Iklan Layanan Masyarakat Berdasarkan Undang-undang RI nomor 32 bab I pasal 1 tentang Penyiaran, siaran iklan masyarakat didefinisikan sebagai berikut: siaran iklan non komersional yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan

d. Pemilihan Media Periklanan Kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan memerlukan pertimbangan yang matang, hal tersebut meliputi (William J.Santon, 1996:190):

1) Sasaran Iklan Media yang dipilih dipengaruhi oleh tujuan umum pada saat kegiatan promosi dilakukan, misalnya apakah perusahaan pengiklan tersebut menginginkan tanggapan langsung yang diberikan dari konsumen atau tidak.

2) Peredaran Media Peredaran media yang dipilih harus cocok dengan pola distribusi produk. Hal yang mempengaruhi adalah keadaan geografis pasar sasaran yang diharapkan mencapai tujuan yang diharapkan.

3) Persyaratan Pesan Media yang harus cocok dengan pesan yang ingin disampaikan dalam proses kegiatan promosi.

4) Saat dan lokasi keputusan membeli Media yang dipilih harus mencapai tempat calon pelanggan sehingga saat mereka membuat keputusan membeli maka mereka mendekati lokasi produk berada.

5) Biaya Media Media yang dipilih dipertimbangkan dengan adanya hubungan denga tersedianya dana perusahaan. Semakin luas peredaran media terpilih maka semakin tinggi dana yang akan dikeluarkan.

5. Media

a. Media Komunikasi Media merupakan peranan penting yang akan disampaikan dalam proses komunikasi. Komunikasi sebagai sarana media disebut ’mass media communication’ (komunikasi dengan menggunakan media massa). Hal ini disebabkan, karena komunikator harus berhadapan dengan masyarakat daripada pesan atau informasi secara permanen sehingga dapat dimengerti masyarakat. Dari proses komunikasi dengan melalui media.

Edward Sapir membedakan menjadi 2 golongan yaitu proses primer dan sekunder.

macam, yaitu: bahasa, gesture/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial.

2) Proses sekunder adalah komunikasi yang menggunakan alat/media, seperti menggunakan surat (inter-personal), menonton pagelaran (kelompok), maupun melalui media koran atau televisi (massa) yang berfungsi untuk melipat gandakan penerima, sehingga dapat mengatasi hambatan geografis dan waktu. Proses sekunder sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi, media komunikasi berupa cetak/elektronik atau media komunikasi berupa tulisan, gambar dan gerak dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu:

a) Media Visual yaitu media komunikasi dengan memakai suara, gambar, tulisan dan gerak pengertian dapat diterima dengan indera penglihatan dan pendengaran, misalnya : televisi, video, dan film.

b) Media audio yaitu media komunikasi dengan memakai lewat suara dengan pengertian hanya dapat diterima indera pendengaran, misalnya: radio dan telepon.

c) Media cetak/visual yaitu media komunikasi dengan memakai tulisan/gambar dengan pengertianyang hanya dapat diterima dengan indera penglihatan, misalnya : majalah, surat kabar, brosur/folder, poster/iklan.

b. Media Visual

Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan kebutuhan bisnis dan industri (yang biasa disebut seni komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan di lingkungan grafis itu sendiri.

Desain pada dasarnya merupakan hasil penyusunan pengalaman visual dan emosional dengan memperhatikan elemen dan prinsip desain yang dituangkan dengan satu komposisi yang mantap. Dalam perkembangannya

’design’ dimaksudkan sebagai pelengkap kebutuhan berdasarkan nilai guna dan pembinaan setiap profesi.

Desain komunikasi visual salah satu ilmu terapan yang didalamnya terdiri dari berbagai macam spesialisasi, seperti fotografi, audio visual, illustrasi, desain grafis, dan lain-lain. Desain grafis lebih bersifat membuat karya yang mempunyai nilai fungsional, tetapi harus juga memperhatikan sisi keindahan untuk mendapatkan perhatian orang yang melihatnya. Desain grafis dalam menuangkan pesan dalam sebuah iklan harus melakukan riset terlebih dahulu, sehingga iklan yang disampaikan dapat tercapai terhadap sasaran yang diinginkan.

Desain berkaitan dengan komposisi, yaitu penggabungan dari banyak bagian bentuk yang serasi. Keindahan desain grafis menggabungkan nilai dari estetika yang terdiri dari : garis, bentuk, warna, cahaya ruang, Desain berkaitan dengan komposisi, yaitu penggabungan dari banyak bagian bentuk yang serasi. Keindahan desain grafis menggabungkan nilai dari estetika yang terdiri dari : garis, bentuk, warna, cahaya ruang,

2) Unsur-unsur desain Setelah mengetahui pengertian desain maka didalam desain itu sendiri terdapat unsur-unsur yang membangun. Unsur-unsur desain (moments of design ):

a) Garis (line) Struktural lines atau garis pengikat pada hakikatnya garis ini tidak ada, tidak jelas, secara tergambarkan tidak terlihat: garis ini lebih merupakan ilusi. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu bentuk, atau kumpulan dari suatu bidang, hubungan ruang satu dengan yang lain, batas-batas suatu warna. Ada beberapa sifat garis yaitu: (1) Bersifat garis (caligraphic mark), misalnya garis lurus, lengkung,

bengkok, patah, bergelombang, dan sebagainya. Garis yang bersifat menjadi pengikat ruang, masa, warna, bentuk (structural line)

(2) Ruang (space), yaitu:

(a) Bentuk ruang/dimensional yang sudah terbentuk. (b) Pengikat, penghubung, penerus, yang membentuk suatu kesan

batas.

bekerja dengan bentuk dimensional, sedang ruang bagi pematung atau arsitek lebih banyak berupa kenyataan: (1) Nada (Tone), yang hanya bisa dirasakan, tidak bisa diraba. Nada atau

irama dapat terbentuk dengan pengulangan gerak. (2) Warna (Colour), penggunaan warna telah dilakukan orang sejak zaman batu, perunggu. Orang telah mengenal warna dengan menggunakan pigmen untuk dekorasi atau penggambaran di gua-gua.

(3) Tipografi, yaitu merupakan kajian ilmu yang mempelajari macam- macam bentuk jenis huruf. Setiap bentuk jenis huruf mencerminkan suatu sikap, pembawaan atau karakteristik yang berbeda selain sebagai alat baca tulis dalam desain komunikasi visual, pemilihan huruf yang tepat dapat mendukung pesan yang ingin disampaikan agar lebih berarti.

(4) Tekstur, yaitu nilai raba, yang dimaksud nilai raba adalah kesan halus atau kasar dari permukaan suatu bidang yang kesemua tergabung dalam kesatuan (unity) yang harmonis.

b) Ritme, Dominan, dan Harmoni Ritme, repetisi dan dominan merupakan transisi penghubung bagi terciptanya kesatuan, sedangkan ritme, repetisi, dan dominan merupakan faktor yang utama untuk mencapai harmoni.

sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan kesan keterhubungan serta kesan gerak. Tipe problem ritme: (a) Repetitif (repertasion = pengulangan)

Repetisi atau pengulangan dan ritme tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Ritme adalah hasil dari repetisi. Repetisi merupakan metode untuk menarik perhatian secara terus menerus terhadap unit-unit visual pada suatu pola, dan merupakan cara yang mudah untuk mengikat keseluruhan unsur-unsur desain kedalam suatu kesatuan (unity). Misal repetisi dalam garis warna.

(b) Alternatif (pergantian) misalnya: hitam dengan putih, shape

berukuran besar dengan kecil. (c) Progresif (pengulangan suatu elemen dengan satu perubahan

pembesaran atau pengulangan ukuran) (d) Flowing (pengulangan teratur dari suatu perbedaan jarak ruang yang menerus, peralihan lembut dari suatu bentuk kebentuk yang lainnya yang selaras dalam gerak).

(2) Dominan Setiap bagian dari suatu bentuk ciptaan hendaknya mendapat suatu perhatian atau tingkatan kekuatan (domain) yang layak. Bagian tertentu dalam mendominasi di dalam suatu bentuk ciptaan, akan menjadi dominan dari unsur-unsur pendukung suatu desain yang akan (2) Dominan Setiap bagian dari suatu bentuk ciptaan hendaknya mendapat suatu perhatian atau tingkatan kekuatan (domain) yang layak. Bagian tertentu dalam mendominasi di dalam suatu bentuk ciptaan, akan menjadi dominan dari unsur-unsur pendukung suatu desain yang akan

(3) Harmoni Harmoni adalah perwujudan dari hubungan unsur-unsur ritme, repetisi dan dominan. Harmoni menyebabkan tercapainya kesatuan (unity). Sedangkan ritme, reptisi, dan dominan merupakan faktor yang utama untuk mencapai harmoni.

c) Pemilihan Materi/Elemen Desain Grafis Elemen-elemen / materi yang terkandung dalam mendesain adalah: (1) Theme, ialah tema sentral yang menjadi dasar dari sebuah desain. (2) Headline, merupakan perasaan dari tema, headline yang baik

memenuhi faktor-faktor, yaitu: singkat, jelas, artistik, persuasif, edukatif dan etis.

(3) Sub Headline, adalah pernyataan tertulis untuk sedikit menjelaskan headline, dan merupakan penghubung antara headline dan message. Berupa kalimat yang lebih panjang dari pada headline, namun lebih pendek dari pada message. Sub headline juga harus simple, jelas, dan persuassive.

(4) Ilustrasi, berfungsi sebagai penarik pandang. Maksudnya fungsi dari ilustrasi hanya sebagai penarik pandang saja jangan sampai publik (4) Ilustrasi, berfungsi sebagai penarik pandang. Maksudnya fungsi dari ilustrasi hanya sebagai penarik pandang saja jangan sampai publik

(5) Message, ialah ungkapan atau penjelasan dari headline yang telah diperantasi oleh subheadline. Ungkapan-ungkapan itu harus mendukung dari maksud dan tujuan dari tema tersebut. Message yang baik memenuhi dari faktor-faktor berikut: (a) Penyampaian singkat nama jelas (b) Persuasif (c) Jujur : boleh menyanjung asal tidak berlebihan dan yang

dikatakan benar tidak membual. Secara sederhana media merupakan sarana-sarana untuk

menyampaikan iklan kepada masyarakat luas. Media berfungsi sebagai alat bantu visual penyampaian ikaln dalam kegiatan belajar, yaitu berupa sarana yang cepat memberikan pengalaman visual kepada peserta antara lain untuk mendorong motivasi, memperjelas dan mempermudah konsep- konsep yang abstrak. Setiap pengiklan memiliki tujuan khusus yang dapat dicapai oleh beberapa media. Titik tolak untuk setiap perencanaan media adalah menganalisis berbagai kekuatan dan kelemahan media dan bagaimana karakteristik ini cocok untuk strategi pengiklan tertentu.

(a) Media lini atas (above the line media) Media lini atas merupakan media yang dalam penyampaian pesannya berhubungan langsung dengan masyarakat dan bersifat komersil. Media yang dipakai antara lain: media cetak (surat kabar, tabloid) media elektronik (tv,radio) dan media luar ruang (papan reklame).

(b) Media lini bawah (below the line) Media lini bawah merupakan media yang secara tidak langsung bersifat komersil, dan tidak menggunakan sistem pembayaran komisi. Media ini bersifat sebagai penunjang, seperti leaflet, brosur, kalender agenda, souvenir, dan lain-lain. Sinyal visual merupakan salah satu pendekatan proses informasi yang berkaitan dengan media. Lambang-lambang naskah atau pesan visual pada iklan dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Pesan visual ini bertujuan untuk membangkitkan inplus-inplus pada otak melalui indera penglihatan, agar tepat pada diri orang yang sedang bersangkutan yang sedang memilah-milah, serta akan melakukan aksi sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam kegiatan promosi.

Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu ke waktu beraneka ragam bunyi, seperti klakson maupun mesin sepeda motor dan mobil, handphone, radio, televisi, tape recorder , dan sebagainya senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik karena sebuah karya musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut merupakan suatu sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Sebelum lebih jauh membahas syarat-syarat tersebut berikut aspek-aspek lain yang terkait dengannya seperti sejarah musik, pencipta musik, karya-karya musik, dan berbagai formasi pertunjukan musik. Untuk itu, terlebih dahulu kita tinjau beberapa definisi tentang musik, fungsi musik, dan jenis-jenis musik.

1. Pengertian Musik

Walaupun banyak dari para ahli musik telah mencoba memberikan definisi tentang musik, namun hingga kini belum ada satupun yang diyakini merupakan satu-satunya pengertian yang paling lengkap. Tampaknya ada yang memahami musik sebagai kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengarannya. Di samping itu ada juga yang pemahamannya bertolak dari asumsi bahwa musik adalah suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Walaupun demikian ada juga yang berbeda pandangan dari kedua model tersebut. Terlepas dari berbagai perbedaan sudut pandang tersebut,

tentang musik. Dari penulis-penulis Indonesia di antaranya dapat dijumpai sejumlah definisi tentang musik: Jamalus (1988, 1) berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Rina (2003, 9) setuju dengan pendapat bahwa musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi- bunyian. Prier (1991, 9) setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namu n khususnya bersifat emosional”. Walaupun demikian selama berabad-abad para ahli menganggap bahwa definisi kamus tersebut kurang memuaskan. Sebagai alternatif, di antaranya ada yan g memahami musik sebagai ”bahasa para dewa”; yang lain mengatakan bahwa: ”music begins where speech ends” (musik mulai ketika ucapan berhenti). Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu janji keabadian, bagi Sydney Smith musik ialah satu satunya pesona termurah dan halal di muka bumi. Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namu n khususnya bersifat emosional”. Walaupun demikian selama berabad-abad para ahli menganggap bahwa definisi kamus tersebut kurang memuaskan. Sebagai alternatif, di antaranya ada yan g memahami musik sebagai ”bahasa para dewa”; yang lain mengatakan bahwa: ”music begins where speech ends” (musik mulai ketika ucapan berhenti). Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu janji keabadian, bagi Sydney Smith musik ialah satu satunya pesona termurah dan halal di muka bumi. Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan

Musik adalah logika bunyi yang tidak seperti sebuah buku teks atau sebuah pendapat. Ia merupakan suatu susunan vitalitas, suatu mimpi yang kaya akan bunyi, yang terorganisasi dan terkristalisasi. Sehubungan dengan itu Herbert Spencer, seorang filsuf Inggris mempertimbangkan musik sebagai seni murni tertinggi yang terhormat. Dengan demikian musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara (Ewen 1963, vii-viii).

Dari perspektif interpretasi atau penikmatannya, musik juga dapat dipahami sebagai bahasa karena ia memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan bahasa. Berkaitan dengan hal tersebut Machlis (1963, 4) memahami musik sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada umumnya, yaitu untuk mengkomunikasikan pemahaman. Sebagai bahasa musik juga memiliki tata bahasa, sintaksis, dan retorika, namun tentunya musik merupakan bahasa yang berbeda. Setiap kata-kata memiliki pengertian yang kongkrit, sementara nada-nada memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik menyugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan.

merupakan salah satu cabang seni pertunjukan seperti tari, drama, puisi, dan sebagainya. Sebagai sebuah karya seni, musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat komposisi jalinan nada atau melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental. Di samping itu musik adalah suatu karya seni yang tersusun atas kesatuan unsur-unsur seperti irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur, dan ekspresi.

2. Sejarah Perkembangan Musik Dunia

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan di Mesir terdapat musik yang mempunyai karakter yang berbeda. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-

Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

3. Musik Indonesia

a. Sejarah Perkembangan Musik Indonesia Musik Indonesia adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop. Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu - Buddha Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

2) Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik 2) Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik

3) Masa setelah masuknya pengaruh Islam Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes-orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.