xvi keseluruhan sistem perundang-undangan dengan jalan menghubungnya
dengan undang-undang lain. Interpretasi Historis yaitu makna undang-undang dapat dijelaskan dan ditafsirkan dengan jalan menelusuri sejarah yang terjadi.
Ada dua jenis interpretasi sejarah, diantaranya penafsiran menurut sejarah undang-undang dan penafsiran menurut sejarah hukum. Berikutnya ada
penafsiran komparatif yaitu interpretasi yang hendak memperoleh penjelasan dengan jalan memperbandingkan hukum. Interpretasi futuristik merupakan
metode penafsiran yang bersifat antisipatif yaitu hendak memperoleh penjelasan dari ketentuan perundang-undangan dengan berpedoman pada
undang-undang yang belum mempunyai kekuatan hukum. Beberapa jenis metode interpretasi pada kenyataannya sering digunakan bersama-sama atau
campur aduk. Dapat dikatakan bahwa dalam setiap interpretasi atau penjelasan undang-undang mencakup berbagai jenis penafsiran Sudikno Mertokusumo,
2003: 170-173. Berkenaan dengan pengkajian masalah penelitian dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknis analisis interpretasi sistematis, historis, dan teleologis.
F. Sistematika Penulisan Hukum
Penulisan hukum ini terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan dan penutup, ditambah dengan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran. Adapun susunannya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini diketengahkan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan
hukum. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis mengetengahkan landasan teori dari para pakar maupun doktrin hukum berdasarkan literatur yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian. Landasan teoritik tersebut meliputi Tinjauan umum tentang Impeachment
, Tinjauan Umum tentang Konstitusi dan Konstitusionalisme,
xvii Tinjauan Umum mengenai Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Tinjauan Umum
tentang Lembaga Kepresidenan, Tinjauan Umum tentang Demokrasi Konstitusional Amerika Serikat, Tinjauan Umum tentang Negara Hukum dan
Tinjauan Umum tentang Demokrasi. Selain itu, guna memberikan gambaran terkait logika berfikir penulis dalam memecahkan problematika isu hukum yang
diangkat dalam penelitian ini, maka dalam bab ini juga disertakan kerangka pemikiran..
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan dan membahas hasil penelitian dari
bahan hukum yang berkaitan dengan isu hukum yang diketengahkan. Guna mempermudah dalam memaparkan dan membahas hasil penelitian, maka penulis
membaginya dalam dua tahap berdasarkan rumusan masalah yang ada. 1.
Tahapan pertama, penulis akan membahas secara mendalam terhadap bahan- bahan yang berkaitan dengan persamaan dan perbedaan pengaturan
impeachment presiden dan wakil presiden antara Indonesia dengan Amerika
Serikat. 2.
Tahapan kedua, penulis akan membahas hal-hal yang berdasar pada aturan konstitusional negara Indonesia setelah diperbandingkan secara komprehensif
dengan aturan konstitusional Amerika Serikat guna menjawab problematika perihal idealisasi pengaturan impeachment dalam konstitusi Indonesia dimasa
depan guna mewujudkan negara hukum yang demokratis. BAB IV PENUTUP
Dalam bab akhir ini, penulis akan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya serta
saran penulis terhadap beberapa kekurangan yang ditemukan dan sekiranya perlu diperbaiki dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
xviii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori